Anda di halaman 1dari 11

SURVEI MAHASISWA STATISTIKA UNG TERHADAP FESTIVAL TUMBILOTOHE

DI MASA PANDEMI COVID-19

(Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah statistika budaya)

DOSEN PENGAMPUH :

ISRAN K. HASAN, S.Pd,M.Si

OLEH :

KELOMPOK 5

1. SITI MASRUKA
2. ALVITHA HABIBIE
3. CINDY WAHYUNINGSIH
4. SRI INDRIANI LADJALI
5. ABDUL FIKRI

PRODI STATISTIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Provinsi Gorontalo merupakan daerah yang masih bisa di sebut daerah baru. Provinsi
Gorontalo juga masih dalam proses pengembangan daerah. Tetapi dengan adanya
pengembangan daerah tidak merubah penampilan dari adat istiadat maupun tradisi yang sudah
lama dimiliki oleh daerah Gorontalo. Sejak dahulu Gorontalo menyimpan berbagai macam
jenis kekayaan kebudayaan dan tradisi yang merupakan ciri khas daerah Gorontalo.
Kebudayaan dan tradisi Gorontalo mengandung nilai-nilai sejarah tersendiri bagi rakyat
Gorontalo.
Budaya daerah rakyat Gorontalo yang dikenal sejak dahulu misalnya bahasa Gorontalo,
tarian adat, busana adat, tradisi dan adat istiadat yang ada di Daerah Gorontalo. Salah satu
tradisi yang dimiliki oleh daerah Gorontalo adalah tradisi pasang lampu atau yang biasa
disebut tumbilotohe. Tradisi ini dimulai pada hari ke-27 malam ramadhan yang diadakan
setiap tahunnya. Setiap rumah dan jalanan akan diramaikan oleh lampu-lampu yang sebagian
besar adalah lampu botol dan juga terdapat lampu listrik. Alasan penulis mengambil tradisi
ini sebagai pembahasan, karena tradisi tumbilotohe merupakan tradisi yang hanya dimiliki
oleh daerah Gorontalo, tradisi seperti ini tidak akan ditemukan di daerah manapun di
Indonesia kecuali di Provinsi Gorontalo.
Perayaan festival tumbilotohe di ramadhan tahun ini mungkin akan mengalami saat-saat
dimana perayaannnya tidak begitu ramai seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan
karena adanya wabah pandemi covid-19 dimana pemerintah mengeluarkan himbauan kepada
masyarakat untuk social distancing dan tetap di rumah saja. Sehingga hal ini dapat
mengakibatkan rakyat Gorontalo tidak terlalu banyak memasang lampu botol atau lampu
listrik dilapangan atau di sepanjang jalan saat perayaan tumbilotohe. Hal ini sangatlah
disayangkan karena tumbilotohe merupakan tradisi yang dapat dijadikan wisata untuk daerah
Gorontalo dan perlu untuk di lestarikan.
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah mahasiswa statistika UNG mengetahui tentang tradisi festival tumbilotohe?
2. Bagaimana partisipasi mahasiswa statistika UNG terhadap pelaksanaan festival
tumbilotohe dimasa pandemi?
1.3 Tujuan penelitian
1. Menjelaskan pengetahuan mahasiswa statistika UNG tentang tradisi festival tumbilotohe.
2. Menjelaskan pastisipasi mahasiswa statistika UNG terhadap pelaksanaan tumbilotohe
dimasa pandemi.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tradisi Tumbilotohe


Tumbilotohe berasal dari kata tumbiloyang berarti pasang dan tohe berarti lampu.
Maka tumbilotohe berarti acara pasang lampu. Lampu-lampu minyak biasanya dipasang di
atas sebuah kerangka kayu yang berhiaskan janur kuning. Buah pisang yang melambangkan
kesejahteraan dan tebu sebagai lambang kemuliaan turut dipasang pada kerangka
tersebut. Tradisi tumbilotohe ini merupakan tradisi tahunan dan juga tanda sebagai hampir
berakhirnya bulan ramadhan. Tradisi ini biasa dilaksanakan pada malam ke-27 bulan suci
ramadhan atau 3 malam terakhir menjelang Hari Raya Idul fitri. Pemasangan lampu yang
dimulai dari maghrib hingga menjelang subuh ini konon sudah berlangsung sejak abad XV,
dan digunakan untuk menerangi jalan menuju mesjid. Pada abad XV diyakini penerangan dari
daerah Gorontalo masih sangatlah kurang.
Pada masa itu lampu penerangan masih terbuat dari wamuta atau seludang yang dihaluskan
dan diruncingkan, kemudian dibakar. Alat penerangan ini di sebut wango–wango. Tahun-
tahun berikutnya, alat penerangan mulai menggunakan tohetutu atau damar yaitu semacam
getah padat yang akan menyala cukup lama ketika dibakar. Berkembang lagi dengan memakai
lampu yang menggunakan sumbu dari kapas dan minyak kelapa, dengan menggunakan wadah
seperti kima, sejenis kerang, dan pepaya yang dipotong dua, dan disebut padamala.
Seiring dengan perkembangan zaman, bahan dan alat yang digunakan untuk merayakan
tradisi tumbilotohe telah diganti dengan botol kecil dan diisi dengan minyak tanah, lalu
memakai sumbu kompor. Lampu botol seperti ini terus dipakai sampai sekarang ini. Lalu
mengalami perkembangan lagi, bahkan perayaan tumbilotohe selain diramaikan dengan
lampu-lampu botol, tetapi juga rakyat sudah mulai menggunakan lampu listrik dengan aneka
warna untuk lebih menyemarakkan tradisi ini.
2.2 Tahap pelaksanaan tumbilotohe
Dalam pelaksanaan tradisi Tumbilotohe menurut kebiasaan masyarakat Gorontalo pada
umumnya yang telah melaksanakan tradisi tersebut setiap tahunnya secara turun temurun
bahwa dalam beberapa hari sebelum pelaksanaannya, maka ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan terlebih dahulu. Berdasarkan hasil penelitian Mokoagow (2015), dalam
pelaksanaan tradisi Tumbilotohe terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
Dalam tahap ini, masyarakat mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu yang
kemudian bahan-bahan tersebut akan dibuat dan dirangkai menjadi simbol-simbol tertentu.
Adapun alat dan bahan yang dipersiapkan yaitu bambu yang dibentuk menjadi alikusu,
daun kelapa sebagai janur kuning, botol mudah pecah (bukan plastik) atau kaleng susu
yang akan dijadikan lampu, sumbu lampu, bunga polohungo, pisang atau tebu sebagai
penghias alikusu.
2. Tahap pembuatan
Dalam tahap pembuatan ini, masyarakat bekerja sama untuk membuat simbol-simbol khas
Tumbilotohe seperti pembuatan bambu menjadi alikusu berbentuk ‘n’ atau berbentuk
gapura. Masyarakat juga mempersiapkan lampu botol tradisional dengan mengisi minyak
tanah ke dalam botol dan memasukkan sumbu ke dalam botol sebagai perantara antara
cahaya lampu (api) dan minyak tanah.
3. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan tradisi Tumbilotohe akan dimulai secara bersamaan tepat setelah umat Islam
melakukan buka puasa dan sholat magrib. Dalam proses menyalakan lampu, dimulai
dengan membaca surah Al-Qadr sebagai pengingat malam Lailatul Qadr setiap malamnya.
Pada dasanya, tradisi ini hanyalah berupa tradisi memasang lampu di 3 malam terakhir
bulan Ramadhan. Akan tetapi, karang taruna desa/kelurahan dan juga pemerintah daerah
biasanya mengadakan berbagai perlombaan selama 3 malam tersebut untuk lebih
memeriahkan tradisi ini dan menambah sukacita dalam menyambut lebaran Idul Fitri.
2.3 Pandemi covid-19
Virus corona merupakan sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan.
Sebagian virusnya dapat menginfeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai
dari penyakit umum seperti flu hingga penyakit-penyakit lainnya yang lebih fatal, seperti
Middle East Respiratory Syndrom (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS).
Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut
dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan
penyakit flu. Tetesan cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal
pada mulut dan hidung orang lain yang berada didekatnya, bahkan dihisap dan terserap
kedalam paru-paru orang tersebut melalui hidungnya.
Ketika seseorang terinfeksi virus ini akan memiliki beberapa gejala yaitu seperti batuk,
demam, dan napas yang pendek. The Center for Disease Control and Prevention (CDC)
percaya bahwa seseorang yang terinfeksi virus corona dapat mengalami gejala-gejala ini dari
2 hari sampai 14 hari setelah terpapar virusnya.
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah seseorang terinfeksi virus corona
ini. Cara terbaik untuk melindungi diri adalah dengan menghindari kondisi atau tempat
dimana sesorang memiliki potensi terpapar virus tersebut. CDC menyarankan untuk
mencegah penyebaran virus ini dengan rutin mencuci tangan, menggunakan, menghindari
menyentuh wajah sebelum cuci tangan, menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang
sakit, tinggal dirumah jika sedang sakit, tutupi mulut saat batuk dan bersin menggunakan tisu,
serta perbanyak membersihkan banrang-barang dan perabotang yang ada dirumah.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei. Survei adalah metode
riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya
untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi
tertentu. Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survei adalah individu.
Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud deskriptif. Penelitian deskriptif dimaksudkan
untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis
penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, akurat
tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau subjek tertentu. Pendekatan kualitatif adalah
riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat di analisis
menggunakan analisis deskriptif.
3.2 Subjek penelitian
Menurut Sugiyono (2008) pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Objek yang ditetapkan untuk diteliti adalah populasi yaitu mahasiswa statistika Universitas
Negeri Gorontalo sedangkan untuk subjek yang ditetapkan untuk diteliti adalah sampel yaitu
mahasiswa statistika Universitas Negeri Gorontalo angkatan 2018.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengetahuan mahasiswa statistika UNG tentang tradisi festival tumbilotohe


Tumbilotohe merupakan salah satu budaya ataupun tradisi yang hanya ada di provinsi
Gorontalo. Perayaan festival tumbilotohe ini biasanya dilaksanakan 3 hari sebelum hari raya
idul fitri dengan memasang lampu baik lampu botol atau lampu listrik didepan rumah masing-
masing dan disepanjang jalan serta di lapangan-lapangan.
Berdasarkan survei dengan menggunakan kuisioner yang telah penulis lakukan dengan
sampel mahasiswa statistika UNG angkatan 2018 diperoleh data sebeser 93,5% menyatakan
bahwa mereka mengetahui tentang tradisi festival tumbilotohe ini. Walaupun mahasiswa
statistika UNG angkatan 2018 hanya sebesar 48,4% yang berasal dari Gorontalo sedangkan
sisanya berasal dari daerah lain, tetapi mereka mengetahui tentang tradisi tumbilotohe ini.
Faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa yang berasal dari luar Gorontalo mengetahui
tentang tradisi ini sebagai besar mereka ketahui dari sosial media dan cerita dari beberapa teman
yang berasal dari daerah Gorontalo.
Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa tradisi festival tumbilotohe ini bukan
hanya diketahui oleh mahasiswa asli Gorontalo tetapi diketahui juga oleh mahasiswa yang
berasal dari luar Gorontalo. Dengan demikian, provinsi Gorontalo memiliki peluang untuk
menjadi daerah wisata karena Gorontalo mempunyai berbagai macam budaya dan tradisi yang
sangat menarik yaitu salah satunya festival tumbilotohe ini. Sehingga, tradisi tumbilotohe ini
harus dilestarikan ke generasi-generasi selanjutnya.
4.2 Partisipasi mahasiswa statistika UNG terhadap pelaksanaan festival tumbilotohe di
masa pandemi
Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan yang harus dihadapi oleh
Negara Republik Indonesia termasuk provinsi Gorontalo yang ada didalamnya. Dimana diawal
tahun 2020 ini dikejutkan dengan adanya wabah virus corona dan sekarang wabah ini telah
menyebar keseluruh dunia dan menjadi kasus global sehingga kasus ini disebut sebagai
pandemi.
Berdasarkan survei yang penulis telah lakukan diperoleh data sebesar 71% menyatakan
bahwa, mereka mahasiswa statistika UNG angkatan 2018 menyatakan pelaksanaan festival
tumbilotohe ditahun ini tidak dilaksanakan karena adanya wabah pandemi covid-19. Hal ini
diperkuat juga oleh aturan ataupun himbauan pemerintah dimana masyarakat khususnya
masyarakat Gorontalo untuk melakukan social distacing, menghindari keramaian dan tetap
dirumah saja, ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari penyebaran virus corona karena
diketahui penyebaran virus corona ini sangatlah cepat dan dapat merugikan banyak orang.
Berdasarkan hal ini mahasiswa statistika UNG berpendapat bahwa untuk pelaksaan festival
tumbilotohe untuk tahun ini tidak dilaksanakan.
Sedangkan diperoleh data sebesar 29% mereka mahasiswa statistika UNG angkatan 2018
menyatakan bahwa, tradisi festival tumbilotohe ini tetap dilaksanakan karena tradisi ini tetap
harus dilestarikan yang merupakan salah satu tradisi yang hanya ada di provinsi Gorontalo dan
hanya dilaksanakan setahun sekali setiap 3 hari sebelum hari raya idul fitri.
Mahasiswa statistika UNG angkatan 2018 yang menyatakan tradisi festival tumbilotohe
harus tetap dilaksanakan karena mereka ditahun-tahun sebelumnya selalu ikut berpartisipasi
dalam pelaksanaanya. Bentuk partisipasi yang dilakukan yaitu :
1. Partisipasi dalam bentuk pemikiran dan emosional
Partisipasi pikiran mahasiswa dalam pelaksanaan tradisi Tumbilotohe adalah
mahasiswa memberikan ide mengenai lokasi pelaksanaan (selain di depan rumah masing-
masing) serta mengenai rangkaian acara yang akan diadakan selama penyelenggaraan
tradisi. Partisipasi pikiran ini juga berupa inisiatif dan juga inovasi yang diciptakan
mahasiswa dalam pelaksanaan tradisi Tumbilotohe.
Sedangkan partisipasi emosional mahasiswa dalam pelaksanaan tradisi
Tumbilotohe ini berupa antusiasme mahasiswa yang besar yang dibuktikan dengan
banyaknya mahasiswa yang menyalakan lampu botol tradisional di pekarangan rumah
mereka dan turut datang ke lokasi inti pelaksanaan tradisi Tumbilotohe yang biasanya
dilaksanakan di lapangan atau lahan luas yang kosong. Tidak hanya terbatas pada
antusiasme mahasiswa untuk turut serta dalam pelaksanaan tradisi ini, tetapi juga
kesadaran mahasiswa tentang pentingnya tradisi Tumbilotohe sebagai bagian dari
kebudayaan mereka. Kesadaran dari mahasiswa ini memunculkan suatu pemikiran untuk
tetap mempertahankan dan melestarikan tradisi Tumbilotohe ini ditengah modernisasi dan
dimasa pandemi covid-19.
2. Partisipasi dalam bentuk tenaga
Partisipasi tenaga merupakan partisipasi dari mahasiswa yang diberikan untuk
pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu kegiatan. Partisipasi
tenaga sudah sangat terlihat dengan jelas karena dimulai dari tahap persiapan, tahap
pembuatan, sampai pada tahap pelaksanaan semua orang-orang yang terlibat secara
langsung bergotong-royong ikut memeriahkan pelaksanaan tradisi Tumbilotohe tersebut.
Partisipasi mahasiswa dari tahap persiapan dimana warga bergotong-royong
mencari bambu sebagai bahan dasar alikusu, mengumpulkan botol-botol bekas serta
mengumpulkan perlengkapan-perlengkapan lainnya sampai selesainya pelaksanaan tradisi
tumbilotohe ini dimana membersihkan lapangan ataupun lahan kosong tempat
dilaksanakannya tradisi Tumbilotohe inti karena biasanya lahan kosong/lapangan tersebut
akan digunakan sebagai lokasi shalat Idul Fitri. Terlebih lagi dalam tahap pelaksanaan,
mahasiswa ikut memeriahkan dengan mengunjungi lokasi inti dilaksanakannya
Tumbilotohe. Meskipun tidak bisa berpartisipasi dalam bentuk memberikan barang atau
harta benda maupun dalam bentuk uang, tetapi mahasiswa membantu dengan
mengeluarkan tenaga mereka agar tradisi Tumbilotohe terlaksana dengan meriah dan
lancar.

Itulah beberapa partisipasi yang mahasiswa statistika UNG angkatan 2018 lakukan ketika
perayaan festival tumbilotohe ini tetap dilaksanakan.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tradisi festival Tumbilotohe di provinsi Gorontalo diselenggarakan sebagai perayaan
menyambut lebaran Idul Fitri. Seiring dengan berjalannya waktu, tradisi ini menjadi salah satu
tradisi masyarakat Gorontalo yang masih rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Berdasarkan
tujuan penelitian diperoleh juga mahasiswa statistika yang berasal dari luar Gorontalo telah
mengetahui tentang tradisi festival tumbilotohe ini. Tetapi, dengan kondisi seperti sekarang
dalam masa pandemi mahasiswa statistika UNG berpendapat bahwa untuk pelaksanaan festival
tumbilotohe ditahun ini tidak dilaksanakan, karena adanya aturan atau himbauan dari
pemerintah untuk melakukan social distancing, menghindari keraimaian dan tetap dirumah saja
dengan tujuan menghentikan penyebaran virus corona ini.

Anda mungkin juga menyukai