Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Kampus Terpadu Jl. Balai Desa Marindal II Medan
website : upmi.ac.id, Email : info@upmi.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL (UAS)


TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Mata Kuliah : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dosen : Dr. Intan Kumalasari, S.Pd.I, M.Pd.I
SKS : (2)
Waktu : 90 menit
Tanggal Ujian : 05 Februari 2024
Sifat Ujian : Tertutup

PETUNJUK PENGERJAAN
1. Baca soal berikut baik-baik, kemudian kerjakan sesuai dengan petunjuk yang
ada pada setiap soal.
2. Silahkan gunakan waktu dengan sebaik-baiknya.
3. Segala bentuk kecurangan akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang
berlaku.
4. Jawab semua soal ujian dengan rapi tanpa adanya coretan.
5. Serahkan lembar jawaban pada panitia pengawas ujian.

SOAL UJIAN

1. Identifikasi tiga hambatan yang mungkin menghalangi seseorang untuk


mencapai takwa dan berikan saran atau strategi untuk mengatasi hambatan
tersebut!
2. Jelaskan sikap Islam terhadap tantangan dan kemajuan teknologi modern, serta
bagaimana Islam mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dengan nilai-
nilai agama!
3. Jelaskan bagaimana adat istiadat dan kebudayaan lokal di Indonesia menyatu
dengan ajaran Islam. Berikan contoh tradisi-tradisi unik yang mencerminkan
Islam dan kekayaan budaya Indonesia. Bagaimana masyarakat Indonesia dapat
menjaga keseimbangan ini?
4. Bagaimana ajaran Islam menekankan kemandirian dan tanggung jawab dalam
membentuk kepribadian seorang Muslim?
5. Jelaskan nilai-nilai kasih sayang dan kepedulian sosial dalam Islam, serta
berikan contoh nyata bagaimana nilai-nilai ini diimplementasikan dalam
masyarakat!
JAWAB

1. tiga hambatan yang mungkin menghalangi seseorang untuk mencapai takwa:


a. sifat dalam jiwa seseorang yang sering mendorong untuk melakukan kedurhakaan
atau keburukan (fujur). Biasanya, sifat ini muncul ketika kita ingin melakukan
kebaikan, tetapi diikuti rasa malas.
b. cinta kepada dunia yang berlebihan ,cinta dan tertipu dengan gemerlapnya dunia.
c. Kekaguman terhadap diri sendiri dan Condong kepada makhluk
Cara Mengatasi Hambatan tersebut dengan cara untuk meningkatkan iman dan taqwa
dapat dilakukan dengan akrab dengan alquran, istiqomah dengan syariat islam,
menjauhi perbuatan maksiat, dan bergaul dengan orang sholeh.

2. Sikap Islam terhadap tantangan dan kemajuan teknologi modern, sertabagaimana Islam
mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai agama:
Ada dua strategi pendidikan Islam dalam menghadapi kemajuan Iptek, yaitu strategi
global dan strategi sektoral. Pertama, strategi global memiliki dua pendekatan, yakni
pendekatan sistemik dan proses. Pendekatan sistemik dalam bidang pendidikan, yaitu
diperlukannya keputusan politik, alasannya karena negara Indonesia sebagai negara
kesatuan sehingga perlu disusun sistem nasional dalam berbagai bidang, misalnya
sistem politik nasional, sistem ekonomi nasional, sistem demokrasi nasional, termasuk
juga sistem pendidikan nasional. Di antara keputusan politik dalam pendekatan ini
adalah masuknya pendidikan Islam dalam subsistem pendidikan nasional. Apabila
semua kegiatan dan kelembagaan pendidikan Islam menempatkan dirinya di luar sistem
pendidikan nasional, maka pendidikan akan termarjinalisasi dari peraturan politik
nasional. Hal ini berarti pendidikan Islam akan kehilangan peluangnya untuk
berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional. Pendekatan proses, artinya
meningkatkan makna sistem pendidikan nasional melalui pendidikan yang berwawasan
nilai. Adapun tujuan pendidikan yang berwawasan nilai adalah pendidikan yang sampai
pada hakikat ilmu dan teknologi. Praktik pendidikan di Indonesia belum sampai
pendidikan yang berwawasan nilai. Penekanannya sampai saat ini hanyalah berkisar
pada pengenalan teori untuk masukan-masukan aspek kognitif taraf rendah. Dengan
demikian, peserta didik belum dapat menempatkan diri sebagai subjek belajar. Kedua,
strategi sektoral. Strategi ini bersifat temporal dan kondisional, maksudnya pendekatan-
pendekatan yang ditawarkan tidak dapat diterapkan pada setiap kondisi dan waktu.
Adapun pendekatan yang ditawarkan adalah islamisasi ilmuwan, islamisasi Iptek, dan
penguasaan teknologi informasi dan komunikasi.Berdasarkan beberapa pendekatan di
atas, maka yang menjadi titik tolak yang baik bagi pembaharuan sistem pendidikan
Islam dan merupakan solusi agar pendidikan Islam dapat mengikuti modernisasi serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan tetap berpegang teguh
pada kendali normative, yaitu al-Qur‟an dan al-Hadis. Oleh karena dalam pendidikan
Islam ada dua tujuan yang harus dicapai, yaitu tujuan jangka panjang (kebahagiaan
ukhrawiah) dan tujuan jangka pendek (kebahagiaan duniawiah).

3. Adat istiadat dan kebudayaan lokal di Indonesia menyatu dengan ajaran Islam:
Islam dan kebudayaan dapat saling mempengaruhi karena keduanya terdapat nilai dan
simbol. Tetapi keduanya perlu dibedakan, yaitu Islam adalah sesuatu yang universal,
abadi (parennial) dan tidak mengenal perubahan (absolut) pada aspek tauhid.
Sedangkan kebudayaan bersifat relatif dan temporer. Islam sebagai agama universal
merupakan rahmat bagi semesta alam dan dalam kehadirannya di muka bumi, Islam
berbaur dengan budaya lokal suatu masyarakat (local culture), sehingga antara Islam
dengan budaya lokal tidak bisa dipisahkan, melainkan keduanya merupakan bagian
yang saling mendukung dan melengkapi. Agama bernilai mutlak, tidak berubah menurut
perubahan waktu dan tempat. Tetapi berbeda dengan budaya, sekalipun berdasarkan
agama, dapat berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Kebanyakan
budaya berdasarkan agama, namun tidak pernah terjadi sebaliknya, agama berdasarkan
budaya. Oleh karena itu, agama adalah primer, dan budaya adalah sekunder. Budaya
dapat berupa ekspresi hidup keagamaan, karena ia sub-kordinat terhadap agama. Islam
maupun kebudayaan, sama-sama memberikan wawasan dan cara pandang dalam
mensikapi kehidupan agar sesuai dengan kehendak Allah dan kemanusiaannya. Oleh
karena itu, biasanya terjadi interaksi antara Islam dengan kebudayaan tersebut. Agama
memberikan warna (spirit) pada kebudayaan, sedangkan kebudayaan memberi
kekayaan terhadap agama. Secara lebih luas, Islam dan budaya lokal dapat dilihat dalam
perspektif sejarah, karena Islam dalam penyebarannya selalu berhadapan dengan
keragaman budaya lokal setempat, sehingga strategi dakwah yang digunakannya
seringkali dengan mengakomodasi budaya lokal tersebut dan kemudian memberikan
spirit keagamaannya.

Contoh Tradisi Unik Islam dengan Kebudayaan yang ada di Indonesia:


a. Mudik
Tradisi mudik yang satu ini sudah sangat umum dan pasti banyak dilakukan
oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Pasti Anda juga pernah melakukan
perjalanan mudik, bukan? Khususnya bagi mereka yang merantau, tidak boleh
melewatkan tradisi ini karena momen yang Fitri ini menjadi kesempatan untuk
berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara tercinta.
Pemerintah bahkan memberikan fasilitas mudik gratis setiap tahunnya dengan
menggunakan transportasi kereta api dan bus untuk memastikan kesuksesan
perjalanan mudik dengan ketentuan yang berlaku.
b. Takbiran
Bagi umat Islam di Indonesia, takbiran sudah menjadi hal yang tidak asing
lagi. Takbiran menjadi simbol kemenangan umat Islam setelah menjalankan
puasa ramadan selama satu bulan. Biasanya, takbiran dilakukan pada malam hari
sebelum Hari Raya Idul Fitri dan dimulai setelah sholat isya. Terdapat berbagai
cara untuk meramaikan takbiran, seperti takbir keliling menggunakan sepeda
motor atau berjalan kaki.
c. Meriam Karbit
Setelah vakum selama tiga tahun, Festival Meriam Karbit di Kota Pontianak
akan diadakan kembali. Festival ini biasanya digelar saat malam takbiran di
sepanjang Sungai Kapuas untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Festival Meriam Karbit merupakan tradisi di Pontianak yang diadakan setiap
akhir Ramadan. Tradisi ini mengingatkan warga tentang sejarah, serta
mencerminkan makna keberanian dan semangat kebersamaan. Dilansir
dari Tempo, sebanyak 157 balok meriam akan memeriahkan malam takbiran
Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah yang akan datang.
d. Baraan
Tradisi yang satu ini berasal dari daerah Riau, yaitu Bengkalis. Baraan adalah
tradisi di mana masyarakat melakukan kunjungan ke tetangga secara beramai-
ramai. Kegiatan baraan biasanya terdiri dari berbagai jenis, seperti baraan RT,
baraan RW, baraan komunitas, hingga baraan alumni sekolah ataupun
universitas. Dapat dipastikan setiap rumah di Bengkalis akan mendapat giliran
untuk dikunjungi. Saat dikunjungi, tuan rumah akan menyediakan berbagai
macam makanan, seperti ketupat, opor ayam, kue kering, dan lain sebagainya.
Saat mengadakan baraan biasanya diawali dengan pembacaan doa terlebih
dahulu.
e. Tradisi Tari Topeng Muaro Jambi
Ada tradisi yang unik satu ini yaitu tradisi tari topeng Muaro Jambi. Tradisi ini
sudah pasti digelar setiap tahun sebagai bentuk perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi Tadi Topeng Muaro Jambi sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan
berangkat dari cerita pemuda yang terkena penyakit menjijikan diasingkan ke
hutan lalu menggunakan topeng untuk berani keluar dari rumah sambil
membawa keranjang dan menggunakan pakaian compang camping. Lalu saat
pemuda itu keluar disambut baik oleh masyarakat dan dianggap sebagai hiburan
dan saat itu terjadilah interaksi antara pemuda tersebut dan masyarakat dengan
masyarakat memberikannya makanan dan minuman. Dari situlah, tradisi tari
topeng muaro Jambi terus dilestarikan.
Topeng yang digunakan terbuat dari kulit labu manis tua yang kemudian dihias
dengan menggunakan cat berwarna-warni serta ijuk yang diletakan di atas
kepala. Umumnya, tarian ini dibawakan oleh pemuda Muaro Jambi dan anak-
anak yang berjumlah hingga 50 orang. Mereka menari dan diiringi dengan
alunan musik dari rumah ke rumah.
f. Nyembah Belari
Tak kalah unik dengan tradisi yang lain, ada tradisi nyembah belari. Mungkin
sebagian orang terasa asing dengan nama tradisi ini. Nyembah Belari adalah
salah satu tradisi lebaran yang dilakukan oleh masyarakat Tambelan, Kecamatan
Bintan, Kepri khususnya dilakukan oleh anak-anak usia sekolah dasar (SD).
Nyembah Belari adalah tradisi yang dilakukan dengan mengunjungi rumah
untuk bersilahturahmi tapi dilakukan dengan berlari atau berjalan cepat yang
dilakukan secara beramai-ramai sambil membawa kantong untuk memasukan
pernak pernik atau uang dari rumah tanpa ada paksaan. Anak-anak yang
melakukan Nyembah Belari hanya menunggu di teras rumah dan tidak masuk ke
dalam rumah. Jadi, jangan khawatir isi rumahnya tidak akan berantakan ketika
diacak-acak oleh mereka. Nyembah Belari biasanya dilakukan sehabis solat idul
Fitri. Setelah sholat idul Fitri anak-anak biasanya langsung melaksanakan tradisi
tersebut.
g. Grebeg Syawal – Yogyakarta
Tradisi lebaran yang terakhir datang dari kota Istimewa yaitu Yogyakarta.
Tradisi ini merupakan turun temurun dari nenek moyang dan hingga kini masih
terus dilestarikan dan dirayakan. Grebeg Syawal merupakan tradisi di mana
masyarakat Jogja akan membawa 'gunungan' untuk diarak dan dibagikan kepada
warga.
Gunungan merupakan hasil berkah bumi yang nantinya akan diarak dari
Pagelaran kota Yogyakarta hingga ke Masjid Agung Kauman. Di masjid Agung
di Kauman ini gunungan akan didoakan oleh Kyai dan Ulama besar agar
mendapatkan kesehatan, kesejahteraan, hingga kebahagiaan dunia akhirat.
Biasanya tradisi ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB selesai sholat idul Fitri.

Masyarakat Indonesia dapat menjaga keseimbangan ini berdasarkan Kearifan Lokal


Nusantara dimana kearifan lokal sebagai khazanah budaya yang bisa dijadikan sebgai
dasar mengembangkan nilai-nilai ajaran Islam di Bumi Indonesia ini yang mayoritas
penduduknya beragama Islam dengan karakteristik memilki budaya yang beragam..
Keberadaan budaya ini sebagaia wadah kearifan lokal bisa membantu bagaimana Islam
bisa dipahami oleh masyarakat Indonesia sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Al-
Hadist

4. Metode yang paling utama dalam pembentukan kepribadian muslim adalah pembiasaan
dan pengembangan pengertian minat dan sikap dan metode dan pemberian contoh,
dengan metode tersebut anak dapat menerima amalan-amalan yang baik dalam
melakukan hubungan dengan sesama manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
5. Nilai-nilai kasih sayang dan kepedulian sosial dalam Islam
a. Membangun keadilan sosial. Salah satu fungsi utama sosial religius dalam Islam
adalah membangun keadilan sosial di antara individu dan masyarakat
b. Meningkatkan solidaritas dan persaudaraan: Sosial religius dalam Islam
bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial dan persaudaraan antara sesama
Muslim.
c. Mengatasi kemiskinan, anak yatim dan ketidakadilan: Islam mendorong
umatnya untuk aktif dalam mengatasi kemiskinan dan ketidakadilan sosial.
d. Membangun hubungan harmonis dengan non-Muslim: Sosial religius dalam
Islam bertujuan untuk membangun hubungan harmonis dengan non-Muslim
dalam masyarakat.
e. Memperkuat tanggung jawab sosial: Sosial religius dalam Islam bertujuan untuk
memperkuat tanggung jawab sosial individu dan masyarakat

contoh nyata bagaimana nilai-nilai ini diimplementasikan dalam masyarakat:


contohnya :
a. mengadopsi anak yatim.
b. Kepedulian yang bersifat serius atau darurat, seperti mendonorkan organ vital.
c. Kepedulian yang bersifat biasa, tidak direncanakan, atau tidak serius, seperti
meminjamkan barang, atau menunjukkan arah jalan.
d. Kepedulian dengan cara langsung atau tidak langsung seperti menjadi relawan
atau menyumbang terhadap korban bencana melalui orang lain atau suatu
lembaga. Kelima kepedulian dengan cara menguntungkan orang lain, seperti
memberi makanan atau uang kepada orang lain. Dan yang keenam kepedulian
dengan cara memberi dukungan mental seperti memberikan nasehat atau
motivasi kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai