Nama : Alfina Adzra

Nim : 220304014
Fakultas : Pertanian

Prodi : Agribisnis
Hari, Tanggal : Senin, 19 September 2022

Kuliah Umum MKWK

Gotong Royong Merawat Kebhinekaan Sebagai Modal Dasar Menuju
Sumatera Utara Maju, Aman, dan Bermartabat

• Prof. Dr. Timbangen Sembiring, M.Sc

Kepala LIDA Universitas Sumatera Utara

Mata kuliah MKWK menyelenggarakan kuliah umum, dimana mata kuliah ini akan
diikuti lebih dari 6000 mahasiswa. Terdiri dari mata kuliah; agama islam, agama
kristen (protestan, katolik), hindu, buddha, dan aliran kepercayaan, bahasa
Indonesia, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan pancasila.
Ada 218 kelas, pesertanya dicampur dari berbagai program studi, tujuannya adalah
untuk dapat memiliki kesamaan dalam visi dan misi, dan juga rasa sealmamater oleh
mahasiswa baru. Mata kuliah MKWK ini di asuh oleh 110 dosen dari keempat mata
kuliah ini.
Adapun tema yang diusung tahun ini, karena ini berkaitan dengan pembelajaran
berbasis projek adalah Gotong Royong Merawat Kebhinekaan Sebagai Modal Dasar
Menuju Sumatera Utara Maju, Aman, dan bermartabat. Dimana untuk perkuliahan
USU tahun ini sudah terlaksana mulai dari 5 September 2022. Kami menginginkan
supaya nilai-nilai kebangsaan, kebudayaan, dan juga pancasila dapat dipahami secara
menyeluruh oleh para mahasiswa baru.

• Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si

Rektor Universitas Sumatera Utara

Sumatera Utara adalah adalah daerah yang multikultural. Ada beragam suku, agama,
ras, dan kebudayaan yang hidup secara berdampingan, damai selama bertahun-
tahun. Dan ada masyarakat pendatang, yang hidup tetap, maupun yang sementara.
Meskipun multikultural ada di Sumatera Utara, tetapi kedamaian dan pertahanan
untuk melakukan kebhinekaan USU sering saja mengalami resistensi karena
tindakan-tindakan intoleransi bisa memperuncing dan menyebabkan perbedaan-
perbedaan itu menjadi satu yang membahayakan
Dan mengancam potensinya untuk bangsa dan negara.
 Kita harus mempunyai kesempatan untuk saling belajar, saling memahami, dan
saling memperkaya pola pikir di setiap kelompok yang tadi punya sumber resources
yang banyak, sehingga ketika kita bisa menyatukan pandangan. Maka tujuan besar
berbangsa dan bernegara, bisa kita pertahankan dan ditingkatkan, karena itu penting
kearifan lokal, nilai-nilai lokal, yang basisnya adalah agama, suku, ras, dan seterusnya
itu menjadi penguat kita.

• Afrita, S.H., M.Hum

Moderator

Bahwa kita ketahui pancasila mengalami pasang surut dalam

pengimplementasiannya. Pancasila yang dikatakan sebagai Leitmotive dan Leitstar,
sebagai dorongan pokok bintang penunjuk jalan bagi jalannya kehidupan kita sebagai
bangsa, namun dalam tataran pernyataannya secara terang benderang juga bisa
melihat banyak penyelewengan yang dilakukan terhatap nilai-nilai Pancasila, bahkan
oleh penegak hukum itu sendiri. Kenyataan-kenyataan pahit seperti itu menjadi
tontonan atas dinamika dan pantangan Pancasila, ini tentu saja menyadarkan kita
ada permasalahan dalam pendidikan Pancasila, dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Indonesia saat ini sedang mempersiapkan diri bonus demografi di tahun 2030,
perubahan yang terjadi sangat cepat sekali. Sehingga sulit memprediksi apa
permasalahan lingkungan, kebutuhan profesional, teknologi dan bidang lainnya yang
akan dihadapi oleh Indonesia dan dunia. Oleh karena itu, perguruan tinggi
mempersiapkan mahasiswa menjadi lulusan adaptif, fleksibel, berdaya saing dengan
karakter Pancasila.
MKWK menjadi mata kuliah yang strategis, menjadi media berlatih bagi mahasiswa
untuk menguatkan karakter Pancasila, dan mengamalkan nilai-nilainya sambil belajar
menemukan solusi untuk permasalahan disekitar dengan metode MKWK yang
berbasis proyek. Mahasiswa diharapkan tidak saja menguasai materi, tetapi
bagaimana terinternalisasi dalam diri mahasiswa dengan mampu menggagas proyek
sosial secara nyata dalam masyarakat.

• Dr. Drs. Karjono S.H., M.Hum

Narasumber
Wakil kepala BPIP

“Bapak Dr. Karjono menamatkan studi doktoral di Ilmu Hukum, Universitas

Padjajaran tahun 2011. Beliau aktif di berbagai organisasi. Menduduki jabatan
struktural dimulai tahun 2011 sebagai Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM,
kantor wilayah Jawa Barat. Dan sekarang beliau adalah Wakil Kepala BPIP.”
 Bahwa pemerintah sudah berupaya melakukan revitalisasi Pancasila, yang mana kita
bersama-sama ketahui Pancasila pernah dilemahkan dengan upaya menghilangkan
P4, BP7 dibubarkan, dan pergantian undang-undang sisdiknas. Sekarang pendidikan
Pancasila menjadi mata kuliah wajib, karena pemuda sebagai pemegang estafet
bangsa perlu dipersiapkan menjadi pemimpin yang berjiwa Pancasila.

• Prof. Dr. P. Franz Magnis Suseno, SJ.

Narasumber
Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara

“Prof. Dr. P. Franz Magnis Suseno, Sj. adalah seorang rohaniawan, beliau lahir 1936
di Jerman. Sejak 1961, beliau tinggal di Indonesia. Dan tahun 1977, menjadi seorang
warga negara Indonesia. Beliau belajar filsafat, teologi, dan teori politik di
Yogyakarta. Dan beliau menamatkan studi doktoral dalam bidang filsafat tahun
1973, dari Universitas Munchen. Sejak 1969, beliau adalah dosen tetap dan sekarang
guru besar emeritus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta.”

Mengidentifikasi tantangan-tantangan Pancasila yang kita hadapi di era sekarang ini.

Bahwa ada 5 tantangan global :
1. Krisis Demokrasi Global,
Indonesia bukan failed state, tapi terancam dengan masalah demokrasinya.
2. Eksterimisme Ideologis Agamis
3. Ancaman Kelaparan
4. Ancaman Keambrukan Lingkungan Kehidupan Alami
5. Masalah Artifisial Intelijen dengan semakin canggihnya teknologi.

OPINI :
Menurut saya, setelah mengikuti live streaming di youtube mengenai MKWK.
Saya memperoleh ilmu pengetahuan yang luar biasa dari beberapa
narasumber. Sehingga saya pun tersadari, bahwa penting nya pemuda/i
Indonesia tertanam karakter-karakter Pancasila, agar menjadi manusia yang
beriman bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, mandiri, berilmu, dan
kreatif. Pancasila sendiri pun menjadi mata kuliah wajib, karena pemuda
sebagai pemegang estafet bangsa perlu dipersiapkan menjadi pemimpin yang
berjiwa Pancasila.
BUKTI SCREENSHOT MENGIKUTI LIVE STREAMING YOUTUBE