Anda di halaman 1dari 6

Nama: Raihan M.

Rizki
Npm: 2214111053
Prodi: Budidaya Perairan

PEMAHAMAN TENTANG MASYARAKAT DESA

Di Indonesia terdapat batasan - batasan abstrak dan arbiter yang melingkupi sebuah struktur
yang terdapat di kehidupan. Didalam suatu batasan memiliki unit sosial, unsur, semua yang
terdapat didalam unsur – unsur sosial tersebut saling berkaitan, seperti lingkup kesenian,
keagamaan, pendidikan, kekerabatan. Namun semua hal itu dipisahkan oleh batasan - batasan
dan tetap memiliki hubungan antara satu dan lainnya.
 Konsep penting yang berkaitan dengan konsep sosial
1. Status role
2. Norma
3. Institusi sosial
4. Struktur sosial
5. Organisasi sosial
6. System sosial
Dan juga ada suatu metode yang dimana dapat mengklasifikasikan suatu masyarakat desa
sebagai berikut:
1. DARI SISI LINGKUNGAN HUKUM ADAT (Van Vollenhoven)
Indonesia memiliki 19 lingkaran hukum adat atau suku bangsa antara lain:
1. Aceh
2. Gayo, alas dan batak
3. Minang kabau
4. Sumatra selatan
5. Melayu
6. Bangka dan belitung
7. Kalimantan
8. Minahasa
9. Gorontalo
10. Toraja
11. Sulawesi selatan
12. Ternate
13. Ambon
14. Timor
15. Irian jaya
16. Bali dan lombok
17. Jawa
18. Yogyakarta
19. Jawa barat
Dan memiliki konsep atas dasar ( CULTURAL AREA.Istilah dari Franz Bonz) atau
AUTONOMUS
2. DARI SISI MODE OF PRODUCTION/CARA BERPRODUKSI (JB Ave) (dari yang
paling sederhana dan tua ke yang lebih komplek dan muda).
Mencakup sebuah kriteria yaitu: Jenis mata pencaharian pokok, jenis mata pencaharian
pelengkap, dan peralatan/teknologi. Kemudian ada DIACHRONISN (bertahap-tahap), dari:
1.Masyarakat peramu (food garthering) Tertua
Masyarakat peramu adalah kondisi masyarakat yang paling sederhana, kegiatan
dari masyarakat golongan ini adalah dengan sekedar berburu hewan dan mengimpulkan hasil
tanaman dari sekitarnya yang bias dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupannya dengan
menggunakan alat yang sangat sederhana.
2. Masyarakat pencari ikan
Masyarakat pencari ikan bisa dikatakan mata pencaharian utama bagi masyarakat yang
tinggal dekat dengan perairan/pantai/laut. Karna hasil yang melimpah dan dapat menjadi
lahan budidaya ex; ikan/udang. Dan juga sebagai makan sehari hari bagi masyarakat tersebut
3. Masyarakat pemelihara ternak
Pemelihara ternak merupakan kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan
ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut, dapat menjadi
penghasilan namun tergantung jenis apa yang diternakkan dan dibudidayakan, dapat
menjadi sumber makan untuk sehari hari ex; telur ayam/ikan.

4. Masyarakat pertanian (ladang berpindah, pertanian lahan kering, pertania lahan sawah
yang meliputi irigasi dan pertanian/perkebunan kecil)
5. Masyarakat industri (termuda)

3. DARI SEGI EKOSISTEM (Hildred Geert) Mencakup diantaranya yaitu


a) Masyarakat desa dengan sistem persawahan, contohnya ada di daerah Jawa dan Bali
b) Masyarakat desa pesisir/pantai yang dimana biasanya berdagang, contohnya ada di daerah
Bugis, Makassar, dan Aceh
c) Masyarakat asli (tribe), contohnya ada Dayak
d) Masyarakat kota, contohnya ada masyarakat pinggiran, Slum area, dan Metropolitan
STRUKTUR SOSIAL= KONSEP YANG ABSTRAK, Ada yang dimaksud dengan kelompok
sosial yang berarti pengelompokan yang terbangun atas dasar hubungan sosial yang terpola.
Ada juga struktur sosial yang berarti diantara unit - unit sosial itu terdapat suatu hubungan
yang berpola, misalnya hubungan yang berpola antara orang satu dengan orang yang lainnya,
kemudian antara kelompok dan kelompok. Ada juga suatu komponen struktur sosial
diantaranya yaitu ada unit sosial (part’s) yaitu unit menjadi sebuah sub struktur sosial/sub
system, hubungan sosial, dan the whole (keseluruhan).

4. DARI SISI TIPE SOSIO BUDAYA (Julian Steward dan Koentjaraningrat dan Cliford
Geert)
a) Menurut Koentjaraningrat
Desa (4) meliputi:
1. Masyarakat desa terpencil (berburu, meramu) menjadi pengaruh zending (irian)
2. Masyarakat yang punya hubungan dengan kota kecil (bercocok tanam ladang/sawah)
menjadi pengaruh misi zending (Ambon).
3. Masyarakat yang memiliki hubungan dengan kota kota kecil (bercocok tanam
ladang/sawah) menjadi pengaruh Islam (Aceh, Minang).
4. Masyarakat desa dengan bercocok tanam padi sawah, punya hubungan dengan pusat pusat
kerajaan/kota kota bekas jajahan menjadi pengaruh gelombang pasang: HinduIslam-Kristen
(Jawa, Sunda, Bali) Kota (2) meliputi:
1. Pusat pemerintahan menjadi kota kecil
2. Pusat pemerintahan, perdagangan dan industry

b) Menurut Cliford Geert


Desa (3):
1. Masyarakat desa terpencil (berburu, meramu) menjadi pengaruh zending (Irian) dan
menjadikan yang punya hubugan dengan kota kecil (bercocok tanam ladang/sawah)
menjadi pengaruh misi zending (Ambon).
2. Masyarakat yang punya hubungan dengan kota kota kecil (bercocok tanam ladang/sawah)
menjadi pengaruh Islam (Aceh, Minang).
3. Masyarakat desa bercocok tanam paadi sawah, punya hubungan dengan pusat pusat
kerajaan/kota kota bekas jajahan menjadi pengaruh gelombang pasang: Hindu - Islam -
Kristen (Jawa, Sunda, Bali).

TERDAPAT 3 PERSPEKTIF STRUKTUR/ORGANISASI SOSIAL DESA, diantaranya


yaitu;

1. Perspektif Struktural Fungsional


a. Struktur organisasi sosial dipengaruhi oleh geneologis (kekerabatan) misalnya ada Batak
dan Minang.
b. Hubungan patron-client misalnya ada Bugis dan Makassar.
c. Atas dasar pemilikan lahan misalnya Jawa
d. Multi kriteria misalnya Bali (upacara-upacara, adat/agama, strata, dll).

2. Perspektif Psikokultural/Moral Ekonomi (James Scot)


a. Melihat masyarakat dari moral ekonominya, misalnya yaitu mentalita, etos kerja, believe,
dll.
b. Yang tampak dari perilaku mereka, misalnya yaitu familisme, fatalisme, subsistensi..
c. Muncul istilah: peason farmer, shifting cultivator (tani berpindah).
d. Ada “The Sub Culture Of Peasantry”
MASING MASING DARI MEREKA SUDAH PASTI MEMILIKI MENTAL YANG
BERBEDA.

3. Perspektif Political Economy


Mengkaji hubungan antara desa dan kota, kebijakan kebijakan, hubungan pemerintah dan
masyarakat desa, Misalnya: Weber
Terdapat suatu hubungan antara desa dan kota yaitu diantaranya adalah tradisional-modern,
patrimonial-demokrasi/birokrasi, gemeinschaft-gesselchaft, dan solidaritas organic-solidaritas
mekanik. Antara desa dan kota juga terjadi suatu hubungan antara satu sifat/ciri dengan
sifat /ciri lainnya yang terjadi secara transisional. Diantara tradisional dan modern itu sudah
pasti saling memengaruhi antara satu sama lain.

PEMBANGUNAN YANG MEMIHAK RAKYAT (Korten, David C., LPS, Jakarta, p.9.)
• Pembangunan yang memihak pada rakyat merupakan paradigma baru, yaitu menekankan
nilai pentingnya prakarsa dan perbedaan local.
• Jadi berbeda dengan paradigma pembangunan lama yang lebih mementingkan
produksi=menundukkan kebutuhan rakyat dibawah kebutuhan produksi.
• Sedangkan paradigma baru=dengan teguh berupaya agar sistem produksi tunduk pada
kebutuhan rakyat.
Yang intinya adalah menekankan kita untuk MEMANDANG MANUSIA DENGAN LEBIH
MANUSIAWI dan mulai belajar MEMANUSIAKAN MANUSIA.

RURAL POVERTY UNPERCIEVED (Robert Chambers)


Salah satu persepsi tentang kemiskinan suatu pedesaan itu dapat menyebabkan prasangka
atau dapat menyebabkan asumsi dan pendapat yang berbeda. Terdapat titik temu Chambers
yaitu:
a. Sama sama penting melihat karakteristik desa dan perbedaan perbedaan yang ada di
dalamnya.
b. Sama sama melihat besarnya pengaruh birokrasi selama ini

PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Faktor yang dapat mengubah pengembangan masyarakat yaitu diantarannya adalah
pendidikan, pembangunan (sectoral/teknologi/industry/ekonomi/politik/birokrasi/dll), difusi
inovasi, tekanan penduduk, perubahan budaya, perubahan teknis, media massa, dan aspek
sosial budaya.
Terdapat juga perubahan dalam pengembangan masyarakat antara lain:
a. Perubahan individu
b. Perubahan kelompok
c. Perubahan budaya
d. Perubahan politik
e. Perubahan teknologi
f. Perubahan ekonomi

(Patrick G Boyle, 1981)


15 Konsep Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengembangan Program PM antara lain:

1. Penetapan dasar filosofi program


2. Analisa keadaan masalah dan rumusan kebutuhan
3. Keterlibatan klien
4. Analisis tingkat pendidikan/sosial klien (Analisis/pemahaman tentang klien)
5. Sumberdaya yang ada (sumber informasi, dan sumber sumber yang digunakan)
6. Pengenalan hambatan yang mungkin terjadi (individu dan lembaga)
7. Kriteria dalam penentuan prioritas program
8. Fleksibilitas program
9. Dukungan yang ada terhadap program yang direncanakan (formal/informal)
10. Memilih dan mengorganisir pengalaman belajar
11. Merencanakan metode dan teknik pencapaian program
12. Prioritas promosi
13. Tetapkan sumberdaya yang mendukung
14. Tetapkan standar evaluasi efektifitas/hasil dari suatu program.
15. Mengomunikasikan rancangan program (terutama bagi pengambilan keputusan).

8 Fase pengembangan program PM


1. Identifikasi dasar pelaksanaan program
2. Analisa keadaan klien/seluruh
3. Tetapkan hasil yang ingin dicapai/tujuan
4. Identifikasi sumberdaya dan dukungan
5. Menyusun rencana pencapaian (rencana intruksional)
6. Pelaksanaan program
7. Perencanaan evaluasi
8. Pelaporan

PRINSIP-PRINSIP DASAR Pemberdayaan Masyarakat antara lain;


1. Belajar dari masyarakat
2. Pihak luar sebagai fasilitator, masyarakat sebagai pelaku
3. Saling belajar, saling berbagi pengalaman
4. Memperluas relasi

Anda mungkin juga menyukai