GEOGRAFI PEDESAAN
Geografi
Perdesaan
2 SKS
Pengampu
Drs. Muhammad Zid, M.Si
Ode Sofyan Hardi, M.Si
Drs. Muhammad Zid, M.Si
Ode Sofyan Hardi, S.Pd., M.Si., M.Pd
Ilham Mataburu., S.Si., M.Si
DEFINISI DESA
Desa adalah satuan wilayah yang ditempati oleh
sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat, termasuk di dalamnya kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai organisasi
pemerintahan terendah dan langsung di bawah
camat, serta berhak menyelenggarakan rumah
tangga sendiri dalam ikatan negara kesatuan
Republik Indonesia. Ciri utama desa adalah
kepala desanya dipilih oleh masyarakat
setempat.
(BPS)
DEFINISI DESA
Secara hukum (yuridis), desa adalah kesatuan
masyarakat hukum, atau sebagai subyek
hukum yang otonom. Desa dapat dimaknai
sebagai kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah serta berhak
dan berwenang untuk mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri dan kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan hak asalusul dan asas desentralisasi.
DEFINISI DESA
Menurut Undang-Undang No.5 Tahun 1979
tentang pemerintah daerah Desa adalah
suatu wilayah yang ditempati oleh
sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyrakat hokum yang mempunyai
organisasi pemerintahan terendah,
langsung di bawah camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri dalam ikatan Negara kesatuan
Republik Indonesi.
DEFINISI DESA
Pemukiman manusia yang letaknya di luar kota dan
penduduknya berpangkujiwa Agraris
(Drs N Daljoeni)
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh
sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat
termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai organisasi pemerntahan terendah
langsung dibawah camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam
ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(C.S. Kansil)
Definisi Desa
Menurut Sutardjo Kartohadikusumo
1965
SYARAT-SYARAT DESA
1.
2.
3.
4.
SYARAT-SYARAT
Mempunyai wilayah
Adanya penduduk
Mempunyai pemerintahan
Berada langsung dibawah camat
Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan sendiri
Sumber bahan pangan
Penghasil bahan mentah.
Penghasil tenaga kerja
Pusat-pusat industri kecil
Desa sebagai Hinterland (Pemasok kebutuhan
bagi Kota)
Merupakan mitra bagi pembangunan kota
Merupakan bentuk pemerintahan terkecil di
wilayah kesatuan Republik Indonesia.
FUNGSI
POLA KEERUANGAN
DESA
KLASIFIKAKSI
Potensi
Menurut Aktifitasnya
Menurut Tingkat Perkembangannya
Potensi Ekonomi
Potensi Sosial
System Perhubungan
Topografi
Pola pesebaran desa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
Kasus di Indonesia
Besarnya disparitas antara desa maju dan desa
tertinggal banyak disebabkan oleh pendekatan
sektoral terlalu dominan di mana masing-masing
sektor berjalan sendiri-sendiri. Faktor lain adalah
pendekatan top down dan button up yang belum
berjalan seimbang, pembangunan belum sepenuhnya
partisipatif, kebijakan yang sentralistik sementara
kondisi pedesaan amat plural dan beragam. Penyebab
lainnya adalah pembangunan pedesaan belum
terintegrasi dan belum komprehensif. Belum adanya
fokus kegiatan pembangunan pedesaan, lokus
kegiatan belum tepat sasaran, kebijakan
pembangunan desa belum sepenuhnya menekankan
pro poor, pro job, dan pro growth.
Korten (1982),
Mengemukakan bahwa pembangunan akan
mampu mengembangkan keswadayaan
masyarakat apabila pembangunan itu
berorientasi pada kebutuhan masyarakat
(people centered development).
Pembangunan yang berpusat pada
masyarakat itu dapat direalisasikan apabila
memanfaatkan organisasi lokal yang ada di
masyarakat.
Sediono Tjandronegoro,1982
(Harian Nasional Kompas)
Undang-undang Penataan
Ruang (UUPR) tahun 1992
menyebutkan bahwa penataan ruang kawasan
perdesaan diselenggarakan sebagai bagian dari
penataan ruang wilayah nasional atau wilayah propinsi
dan kabupaten/kota. Penataan kawasan perdesaan
harus disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan
perekonomian yang ada dikawasan yang bersangkutan.
Kawasan perdesaan merupakan kawasanyang memiliki
kegiatan utama di sektor pertanian, termasuk
didalamnya pengelolaan sumber daya alam dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa membangun pertanian pada
hakekatnya adalah membangun perekonomian desa itu
sendiri.
Potensi Desa
GEOGRAFI PEDESAAN
Geografi
Perdesaan
2 SKS
Kita Ketemu
Minggu Depan
Pengampu
Drs. Muhammad Zid, M.Si
Ode Sofyan Hardi, M.Si
Hubungan antara
..........................................
Geografi Regional
dengan
Geografi Perdesaan