Anda di halaman 1dari 31

Metode Uji Hayati Agens hayati

terhadap bakteri dan jamur


pathogen

Trisna Agung Phabiola


Penduduk Tiap tahun meningkat
Produksi Pertanian menurun
Indonesia sebagai salah satu Negara Agraris di
tahun 70-an mengikuti pula gerakan revolusi
hijau.
Mengubah dari pertanian tradisional menjadi
pertanian yang menggunakan teknologi lebih
maju/modern.
Di Indonesia revolusi hijau Dilakukan dengan
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
pertanian.
Terbatasnya areal, menyebabkan pengembangan
lebih banyak pada intensifikasi.
Organisme Pengganggu Tanaman

• Hama

•Pathogen • Bakteri
• Jamur
• Virus
• Resistent terhadap virus,
bakteri, fungi, worms
• Resisten terhadap serangan
hama
• Toleran terhadap broad-
spectrum herbisida

• Penggunaan Biopestisida yang


berbahan aktif mikroba
• Penggunaan Botanical
pesticides
• Serangga Predator
• Serangga mandul
1. Teknik pengolahan lahan pertanian
2. Pengaturan irigasi
3. Pemupukan
4. Pemberantasan hama
5. Penggunaan bibit unggul.

Dampak negatif
terhadap lingkungan
Pertanian Bekelanjutan (Sustainable
agriculture) / Eco-agriculture

Konsep pertanian ramah


lingkungan meminimalisasi
penggunaan bahan kimia sintetik.

Pemanfaatan mikroorganisme
untuk:
Pestisida
Fermentor kompos
Keuntungan biological control
1.Aman bagi manusia musuh alami dan
lingkungan
2.Dapat mencegahnya meledaknya OPT
sekunder
3.Produk tanaman bebas dari residu
pestisida
4.Menghemat biaya karena
diaplikasikan sekali atau dua kali
dalam satu musim tanam
A. Bacillus

• Bacillus dikenal sebagai


bakteri berspora dan agens
biocontrol penghasil
antibiotic.
• Juga menghasilkan metabolit
sekunder dan atau enzym
sekresi
B. Pseudomonas fluorescens

Bakteri penghasil green


flosrescens mempunyai
aktifitas antagonistik
karena menghasilkan:
• Siderophores
• Biosurfactant
• Antibiotics
C. Saccharomyces

Saccharomyces dikenal
sbagai yeast, agent
biocontrol untuk
penyakit pasca panen

Saccharomyces
sp.
Teknik Eksploitasi
1.Isolasi
2.Biakan Murni
3.Uji Antagonis
4.Biakan Masal
5.Formulasi
1.Isolasi
• Isolasi dari tanah (untuk bakteri &
jamur antagonist
– 10 gr tanah larutkan dalam 90 ml air.
– Kocok selama 30 menit
– 1 ml suspensi masukkan dalam air steril 9
ml, lakukan pengenceran yg sama sampai 3-4
X (jamur)& 5-7X (bakteri) msg2 biakkan
pada media padat.
– Inkubasikan 1 hari, kmd tuangkan media
agar yang sudah tercampur dgn biakan
jamur. Inkubasikan 3-4 hari
– Amati dan isolasi Mo yang menunjukkan
daya hambat.
1 ml
Biakan Murni
• Ambil 1 koloni bakteri yang
menunjukkan sifat antagonistik
• Ambil 1 hifa/spora yang tumbuh dari
biakan pada pengisolasian
• Tumbuhkan pada media yang sesuai
Jamur

Bakteri
Uji Antagonis
• Serangga diolesi biokontrol agent,
dipelihara
• Jamur dengan meletakkan kedua MO
pada sisi yang berlawanan.
• Bakteri dengan uji dua lapis.
– Bakteri ditumbuhkan 2 hari, dibunuh dengan
chloroform, dituangi soft agar yang telah
tercampur bakteri
Antagonistic Activity Test
• Fungi • Bacteria
Antagonistic
bacteria

Sclerotium sp Antagonistic
fungus

0.1 ml

PDA melt

Sclerotium sp
Antifungal Antibacterial
Test for Antifungal Substance Production by
Saccharomyces sp.

Potato Dextrose Broth

five layers of cheese cloth

centrifuged at 3,000 rpm

bacterial filter 0.20 m


uttings treated with cell-
) and Control (B)
Uji di Lapang
Seedlings of cabbage
var. Grand11

Bacillus sp Pseudomonas Saccharomyces


fluorescens

cabbage seedlings were


dipped into the
suspensions of
P. fluorescens or Bacillus
30 minutes
Procedure for vanilla propagation in polyethylene bags

10ml antagonist
•Sterilized soil
suspension
• Cow Manure
•Sow dust

10ml sclerotia suspension


Formulasi
• Fungal antagonists dapat diformulasi pada
media cair ataupun pada formulasi padat.
• Bacterial antagonists diformulasi melaui dua
cara pula.
– Bakteri yang mempunyai spora dapat diformulasi
pada dry powder product.
– The non-spore-forming organisms lebih susah
memformulaisnya, karena tidak mempunyai spora
yang bersifat dorman. Untuk bakteri spt ini hanya
bisa diformulasi dalam bentuk cair.
Pembuatan biopestisida dengan bahan aktif
mikroba antagonis dengan cara : menginokulasi
masing-masing antagonis pada media produksi
steril dengan formulasi:

• Formulasi padat :
Serbuk gergaji : gabah : tepung jagung
= 2 : 1 : 1 dalam kantong plastik.

•Formulasi cair : dalam 1 liter air


mengandung 5 g susu non fat dan 10 g
gula merah yang dikemas dalam botol.
BIOPESTISIDA

produksi
Lab Biopestisida
Fak. Pertanian
Universitas
Udayana
Kodiak (several formulations)
Biocontrol Bacillus subtilis
Agent GB03
Target Rhizoctonia
Pathogen/D solani, Fusarium
isease spp., Alternaria
spp., and
Aspergillus spp.
that attack roots HiStick N/T
Crop cotton, legumes Biocontrol Bacillus subtilis
Formulation dry powder; Organism MBI600.
usually applied Target Fusarium,
with chemical Pathogen/ Rhizoctonia,
fungicides Disease Aspergillus
Application added to a slurry Crop soybean, alfalfa,
mix for seed dry/snap beans,
treatment; peanuts
hopper box
Application slurry, damp and
treatment
method dry inoculation of
seed

Anda mungkin juga menyukai