Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 2

MENGURUS
JENAZAH
ANGGOTA
KELOMPOK
DELLA ARDINA
KARMILA SAPUTRI
NADYA ADE
ANGGRAINI
NASRI DEVI
SITI NURBAITI
Definisi Jenazah
Jenazah berasal dari bahasa Arab yaitu   (‫ )جن ذح‬yang
berarti tubuh mayat dan kata ‫ جن ذ‬ yang berarti
menutupi. Secara umum kata jenazah memiliki arti
tubuh mayat yang tertutup.

Menurut istilah kata jenazah ialah, seseorang yang


meninggal duni dan berpisahnya roh dengan
jasadnya.
Tanda-tanda kematian
Para ulama menyebutkan beberapa tanda, bahwa seseorang sudah bisa dikatakan
mati. Di antaranya:
 
● Terhentinya nafas.
● Kedua pelipisnya melemas.
● Hidung menjadi lunak.
● Kulit wajahnya menjadi lebih panjang.
● Tubuh menjadi dingin.
● Tanda yang sangat jelas, yaitu adanya perubahan bau pada tubuhnya. Lihat Fiqhun
Nawazil, Syaikh Bakr Abu Zaid (1/227), Asy Syarhul Mumti' (5/331).

Tanda-tanda di atas diketahui dengan tanpa menggunakan alat, dan ada tanda lain yang bisa
diketahui dengan alat-alat kedokteran.
Kewajiban mengurus jenazah
Pada dasarnya, setiap muslim memiliki kewajiban terhadap saudara sesame muslim yang
meninggal dunia. Kewajiban ini bersifat kolektif karena itu dimasukkan sebagai suatu jenis
ibadah yang dimana hukum mengurus jenazah dalamIslam hukumnya fardu kifayah, artinya
kewajiban bagi seluruh umat islam. Tetapi, apabila dilaksanakan oleh beberapa orang yang
melaksanakannya, maka kewajiban itu gugur bagi seluruh umat muslim. Kewajiban-
kewajiban terhadap orang yang meninggal adalah diantaranya memandikan, mengkafani,
menshalatkan, dan menguburkan jenazah.
Lanjutan…
● Dalil tentang kewajiban umat islam terhadap jenazah adalah >
Ada seorang lelaki yang sedang wukuf di Arafah bersama Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam. Tiba-tiba ia terjatuh dari hewan tunggangannya lalu meninggal. Maka Nabi
Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: mandikanlah ia dengan air dan daun bidara. Dan
kafanilah dia dengan dua lapis kain, jangan beri minyak wangi dan jangan tutup
kepalanya.Karena Allah akan membangkitkannya di hari Kiamat dalam keadaan
bertalbiyah”. (HR. Bukhari no.1849, Muslim no. 1206).
Menghadapi orang yang
Sakaratul maut
a. Tata cara menuntun seseorang yang telah sakaratul maut
Berikut tata cara untuk menuntun seseorang yang telah mengalami sakaratul maut :
1. Menalqin (menuntun) dengan syahadat
Sesuai sabda Rasulullah Saw.“Talqinilah orang yang akan wafat diantara kalian dengan
“Laa ilaha illallah”. barangsiapa yang pada akhir ucapannya, ketika hendak wafat ‘Laa
ilaha illallah’, maka ia akan masuk surge suatu masa kelak, kendatipun akan mengalami
sebelum itu musibah yang akan menimpanya.”
2. Hendaklah mendoakannya dan janganlah mengucapkan dihadapannya kecuali kata-kata
yang baik.
3. Berbaik sangka kepada Allah SWT.
4. Membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut.
5. Menghadapkan orang yang sakaratul maut kearah kiblat.
 
Lanjutan…
b. Adapun saat setelah kematian
Jika seseorang telah meninggal dan ruh telah keluar maka orang-orang yang hadur wajib
melakukan hal-hal berikut :
1. Memejamkan kedua mata jenazah.
2. Mendoakan kebaikan untuknya.
3. Menutupi seluruh tubuhnya dengan kain (jika dia bukan orang yang sedang melakukan
ihram).
4. Bagi orang yang sedang melakukan ihram, maka kepala dan wajahnya tidak ditutupi.
5. Bersegera mengurus dan mengeluarkannya untuk segera dikuburkan.
6. Menguburkannya didaerah tempat dia tinggal, tidak boleh memindahkannya ke tempat
lain karena itu bertentangan dengan perintah menyegerakan pengurusan jenazah.
7. Hendaknya sebagian mereka (yang masih hidup) membayarkan utang-utangnya yang
diambil dari hartanya, walaupun menghabiskan seluruhnya.
8. Orang-orang yang hadir juga boleh menanggung utang-utangnya, sebagaimana sahabat
Abu Qatadah pernah menanggung utang sahabat lain yang telah meninggal.
Lanjutan…
c. Yang boleh dilakukan oleh kerabat dan pelayat
1. Boleh membuka wajah mayat dan menciumnya.
2. Boleh menangisinya tanpa meratap.
3. Menangisi mayat tanpa meratap hanya diperbolehkan 3 hari, tidak boleh lebih.
d. Ketika kabar kematian sampai kepada karib dan kerabat, mereka wajib
melakukan 2 hal :
1. Wajib bersabar dan menerima takdir dan ketentuan Allah SWT. (Al-Baqarah 155-156).
2. Istirja’, yaitu mengucapkan Inna lillahi wainna ilaihi rooji’uun. (al-Baqarah ayat 155-
156).
e. hal-hal yang diharamkan ketika kematian
1. Meratap (Niyahah)
● Yaitu lebih dari sekadar menangis.Mislanya berteriak-teriak, menampat wajah, merobek
baju dan lainnya.
● 2. Mengurai rambut
● Yaitu mengacak-acak rambut dan membentangkannya.
 
Tata cara mengurus jenazah
Hal-hal yang harus dilakukan setelah seseorang meninggal
Apabila menjumpai seseorang yang telah menghembuskan nafasnya
yang terakhir, maka diharuskan untuk melakukan hal-hal seperti berikut:
● Segera memejamkan mata sang mayat dan mendoakannya
● Menutup seluruh badan sang mayat dengan pakaian selain yang
dikenakannya.
● Menyegerakan pengurusan jenazah hingga proses pemakamannya bila
telah nyata kematiannya.
Proses Pengurusan Jenazah
Menurut Syariat Islam
Mengafani Menguburkan
Jenazah Jenazah

Step 1 Step 2 Step 3 Step 4

Memandikan Menshalatkan
Jenazah Jenazah
Memandikan Jenazah
Hukum memandikan dan mengkafani mayit adalah fardhu kifayah.
Apabila telah dikerjakan oleh sebagian kaum muslimin, maka bagi yang lain
gugur kewajibannya. Dengan dalil sabda Nabi  tentang seorang muhrim
(orang yang mengerjakan ihram) yang terjatuh dan terlempar dari untanya:
Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara, dan kafanilah dengan dua
helai kainnya. (Muttafaqun 'alaih)

Jenazah yang wajib dimandikan


● Seorang Muslim atau Muslimah dan bukan kafir
● Ada tubuhnya, ada sebagian tubuh mayat yang dapat dimandikan
● Kematian bukan karena mati syahid
● Bukan bayi yang meninggal karena keguguran
Lanjutan….
Apabila seorang meninggal dunia, maka wajib bagi sekelompok muslim untuk segera
memandikannya. Dalam memandikan mayat, hendaknya menjaga hal-hal sebagai berikut:
● Memandikan tiga kali lebih sesuai dengan yang dibutuhkan
● Hendaklah memandikan dengan hitungan ganjil (3 kali, 5 kali, 7 kali, dan seterusnya)
● Hendaklah air yang digunakan untuk memandikan dicampurkan dengan sabun atau sejenisnya
● Pada akhir memandikannya hendaknya mencampuri airnya dengan parfum, kapur barus, atau
sejenisnya
● Menguraikan rambutnya
● Memulai memandikannya dari sebelah kanan, dan anggota badan yang dibasuh ketika berwudhu
● Hendaklah yang memandikan mayat laki-laki adalah orang laki-laki, dan yang yang memandikan
mayat perempuan adalah orang-orang perempuan
● Cara memandikannya dengan menggunakan kain pembersih atau semisalnya. Lalu digosok-gosokkan
di bawah kain penutup, setelah pakaiannya dilepaskan. Dianjurkan untuk memotong kukunya jenazah,
mencukur bulu ketiak dan kemaluan, menyisir rambut jenazah. Lalu menyekanya dengan handuk.
Lanjutan…
Ketika memandikan mayit, perlu memperhatikan hal hal berikut ini:
● Yang wajib dalam memandikan mayit adalah sekali. Apabila belum bersih, maka tiga kali dan
seterusnya yang diakhiri dengan hitungan ganjil.
● Hendaknya pada kali yang terakhir, dicampurkan butir wewangian (kapur barus) (sunnah).
● Melepaskan ikatan rambut dan membersihkannya dengan baik, menguraikan dan menyisir rambutnya,
mengikat rambut wanita menjadi tiga ikatan dan meletakkan di belakangnya. Memulai memandikan
dengan bagian tubuhnya yang kanan, anggota wudhu'nya terlebih dahulu

Disunnahkan untuk mandi bagi orang yang telah selesai memandikan mayit. Rasulullah bersabda
dalam (HR Ahmad, Abu Dawud dan beliau menghasankannya). Seorang yang mati syahid (terbunuh) di
medan perang tidak boleh dimandikan, meskipun dia dalam keadaan junub, bahkan dikubur dengan pakaian
yang menempel padanya. Dalam hadits Jabir z (HR Al Bukhari).Hukum ini khusus bagi syahid ma'rakah
(orang yang terbunuh di medan perang). Adapun orang yang mati terbunuh karena membela hartanya atau
kehormatannya, mereka tetap dimandikan, meskipun mereka juga syahid.
Mengkafani
Jenazah

Di dalam hadis, Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam


bersabda, " Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara. Dan
kafanilah dia dengan dua lapis kain." (HR. Bukhari no. 1849,
Muslim no. 1206).
Hal-hal Yang Disunnahkan
dalam Mengkafani Jenazah
adalah :
Kain kafan hendaknya berwarna putih.

Kain kafan yang digunakan


hendaknya kain kafan yang Sebelum kain kafan digunakan
bagus, bersih dan menutupi untuk membungkus atau
seluruh tubuh mayat. mengkafani jenazah, kain
kafan hendaknya diberi
wangi-wangian terlebih
Jumlah kain kafan untuk dahulu.
mayat laki-laki hendaknya
3 lapis, sedangkan bagi Tidak berlebih-lebihan dalam
mayat perempuan 5 lapis. mengkafani jenazah.
Tata Cara Mengkafani Jenazah
Adalah Sebagai Berikut :
Untuk Mayat Laki-Laki
1) AngkBentangkan kain kafan sehelai demisehelai, yang paling bawah lebih lebar dan
luas serta setiap lapisan diberi kapur barus.
2) atlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas kain kafan
memanjang lalu ditaburi wangi-wangian.
3) Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur) yang mungkin
masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
4) Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah
kiri. Selanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selembar dengan cara yang lembut.
5) Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau
lima ikatan.
6) Jika kain kafan tidak cukup untuk menutupi seluruh badan mayat maka tutuplah bagian
kepalanya dan bagian kakinya yang terbuka boleh ditutup dengan daun kayu, rumput
atau kertas. Jika seandainya tidak ada kain kafan kecuali sekedar menutup auratnya
saja, maka tutuplah dengan apa saja yang ada.
Lanjutan….
Untuk Mayat Perempuan
1) Susunlah kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan
tertib. Kemudian, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan
diatas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus
2) Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
3) Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya.
4) Pakaikan sarung.
5) Pakaikan baju kurung.
6) Dandani rambutnya dengan tiga dandanan, lalu julurkan kebelakang.
7) Pakaikan kerudung.
8) Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain
kiri dan kanan lalu digulungkan kedalam.
9) Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.
kafan untuk mayat perempuan
terdiri dari 5 lemabar kain putih
h
Jenaza

Lembar ketiga berfungsi sebagai baju


3 kurung.
Lembar pertama berfungsi untuk
1
menutupi seluruh badan.
Lembar keempat berfungsi untuk
4 menutup pinggang hingga kaki.

Lembar kedua berfungsi sebagai Lembar kelima berfungsi untuk


2 5 menutup pinggul dan paha.
kerudung kepala.
Menyalati Jenazah
orang yang meninggal dunia dalam keadaan islam
berhak untuk di shalatkan. Sabda Rasulullah Saw.
“Shalatkanlah olehmu orang-orang yang
mengucapkan : :Laa ilaha illlallah.” (HR.
Untuk bisa di shalati, keadaan si mayat
Daruqutni). Dengan demikian, jelaslah bahwa haruslah :
orang yang berhak dishalati ialah orang yang
1. Suci, baik badan, tempat, dan pakaian.
meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada
2. Sudah dimandikan dan dikafani.
Allah SWT.Adapun orang yang sudha murtad 3. Jenazah sudah berada di depan orang
dilarang untuk dishalati.
yang menyalatkan atau sebelah kiblat.
Tata cara pelaksanaan shalat jenazah sebagai berikut :
1. Jenazah diletakkan paling muka.
Apabila mayat laki-laki, hendaknya imam berdiri menghadap dekat kepala
mayat.Jika mayat wnaita, imam menghadap dekat perutnya.
2. Letak imam paling depan diikuti oleh para makmum. Jika yang menyalati
sedikit, usahakan dibuat 3 baris/shaf.
3. Mula-mula semua jamaah berdiri dengan berniat melakukan shalat jenazah.
Niat tersebut jika dilafalkan sebagai berikut :
Lanjutan…
4. Kemudian takbiratul ihram yang pertama, dan setelah takbir pertama itu
selanjutnya membaca suratAl-Fatihah.
5. Takbir yang kedua, dan setelah itu, membaca shalawat atas Nabi Muhammad
Saw.
Lanjutan…
6. Takbir yang ketiga, kemudian membaca doa untuk jenazah. Bacaan doa bagi jenazah
adalah sebagai berikut :
Lanjutan…
7. Takbir yang keempat, dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut :

“Ya Allah, janganlah Engkau haramkan permohonan kami


untuk kebajikannya dan janganlah Engkau membiarkan kami
di timpa fitnah setelah ketiadaannya dan ampunkanlah kami
dan dianjuga saudara kami yang terdahulu beriman dan
janganlah Engkau sematkan perasaan hasad dengki kedalam
hati kami terhadap orang-orang yang beriman.Tuhan kami,
sesungguhnya Engkau bersifat pengasih dan penyanyang.”
Lanjutan…
8. Membaca salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
MENGUBURKAN JENAZAH
● Membuat liang lahat yang tidak bisa di bongkar oleh binatang buas atau dapat
menimbulkan bau busuk.
● Jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring ke kanan dan
menghadap ke kiblat.
● Tali-tali kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan pada tanah.
● Setelah ditutup dengan bamboo atau papan kayu di atasnya ditimbun dengan tanah
sampai rata.
● Mendoakan dan memohon ampun kepada jenazah.
Tata krama yang sebaiknya dilakukan ketika akan
menguburkan jenazah antara lain mengiringi jenazah dengan
diam sambil berdoa, tidak turut mengiringi, kecuali juka
memungkinkan bagi perempuan, membaca salam ketika
masuk pemakaman. Tidak duduk hingga jenazah diletakkan,
membuat lubang kubur yang baik dan dalam, orang yang
turun ke dalam kubur bukan orang yang berhadas besar,
tidak mengubur pada waktu yang terlarang, tidak
meninggikan tanah kuburan terlalu tinggi, tidak duduk diatas
kuburan, dan tidak berjalan jalan diantara kuburan
Ta’ziyah (Melayat)
Ta’ziyah atau melayat adalah
mengunjungi orang yang sedang
tertimpa musibah kematian salah
seorang keluarganya dalam rangka
menghibur atau memberi semangat.Para
mu’azziyin (orang laki-laki yang ber
ta’ziyah) atau mu’azziyat (orang
perempuan yang ber ta’ziyah)
hendaknya memberikan dorongan
kekuatan mental atau menasihati agar
orang yang tertimpa tetap sabar dan
tabah menghadapi musibah ini.
You can replace this
picture if you wish
Adab (etika) orang 3
berta’ziyah Exam
Hindarilah canda-tawa apalagi
nt
sampai terbahak-bahak. conte
1
Menyampaikan doa untuk 4
kebaikan dan ampunan
terhadap orang yang Usahakan turut menyalati mayat dan
turut mengantarkan ke pemakaman
meninggal serta kesabaran sampai selesai penguburan
bagi ornag yang ditinggal.

5
2 Membuatkan makanan bagi
keluarga yang ditimpa
Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih
musibah.
keluarga yang ditimpa musibah.
ZIARAH
KUBUR
1.Pengertian Ziarah Kubur
2. Hukum Ziarah Kubur
Yang dimaksud dengan ziarah
Ziarah kubur hukumnya sunah dan diharapkan
kubur ialah mengunjungi makam
dengan ziarah kubur ini diambil I’tibar dari
(kuburan) orang-orang Islam
orang yang telah meninggal dunia, sehingga
dengan maksud untuk mengambil
dengan demikian seseorang akan lebih dapat
pelajaran yang berkaitan dengan
mendekatkan diri kepada Allah swt. dengan
kematian dan kehidupan di akhirat
meningkatkan amal-amal kebaikan.
dan mendoakannya supaya dosa-
dosa mereka diampuni oleh Allah
swt.
3.      Adab Ziarah Kubur
a. Ketika masuk ke pintu kubur orang yang berziarah
memberi salam kepada ahli kubur dan membaca doa 4.      Hikmah Ziarah Kubur
untuk mereka. a.      Orang yang ziarah kubur akan mengingat mati dan
b. Berdoa memohonkan ampun bagi ahli kubur kehidupan di akhirat sehingga dapat menimbulkan
sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Nabi dorongan bagi seseorang untuk lebih meningkatkan amal
saw.ketika ziarah kubur. Nabi saw. bersabda: kebajikannya.
)‫ (متفق عليه‬.‫الّلهُ َم ا ْغفِرْ ِال ْه ِل ْالبَقَي ِْع‬ b.       Orang yang ziarah kubur akan menyadari bahwa
Artinya: “Ya Allah, ampunilah ahli (kubur) baqi”. setiap orang pasti akan mati dan datangnya kematian
Doa yang dibaca ketika ziarah kubur intinya ialah tidak dapat diduga-duga sebelumnya. Dengan demikian
memohonkan ampun kepada Allah saw.atas segala ia akan bertambah imannya kepada Allah yang telah
kesalahan dan dosa para ahli kubur muslimin dan menciptakan segala sesuatu, termasuk yang mematikan
muslimat. seluruh makhluk-Nya.
c. Orang yang ziarah kubur tidak duduk diatas kuburan c.      Orang yang ziarah kubur akan mendapat pahala
d. Bagi orang yang ziarah kubur tidak boleh meminta dari Allah swt., karena ziarah kubur termasuk amalan
sesuatu apapun kepada kuburan, baik kuburan biasa sunah.
maupun kuburang yang disebut orang sebagai kuburan
keramat, karena yang demikian itu termasuk perbuatan
syirik.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS
: This pres
template w entation
as created
including i by Slidesg
co o,
infographic ns by Flaticon, and
s & image
s by Freep
ik.

Anda mungkin juga menyukai