22
4.3 PENGERTIAN
Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan
mulai dan perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada
konsumen dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui
pemberian diet yang tepat, dalam hal ini termasuk kegiatan pencatatan,
pelaporan dan evaluasi.
4.4 TUJUAN
Umum
Meningkatkan pelayanan gizi yang berorientasi kepada kepuasaan pelanggan.
Khusus
Menyediakan makanan yang kualitasnya baik dan jumlah yang sesuai
kebutuhan serta pelayanan gizi yang layak dan memadai bagi konsumen yang
membutuhkannya sehingga tercapainya status kesehatan yang optimal nielalui
pemberian diet/makanan yang tepat.
4.5 SASARAN
Sasaran penyelenggaraan makanan di RS. Khusus Bedah Rawamangun
adalah Pasien rawat inap dan catering diet.
Dalam penyelenggaraan makanan rumah sakit, standard masukan adalah
input yang meliputi biaya, tenaga, sarana dan prasarana, metoda yang
digunakan dan peralatan.
23
Penyelenggaraan
Makanan
Pasien
RS.
Khusus
Bedah
4.7.1.1 Pengertian
Suatu kegiatan penyusunan anggaran biaya yang akan diperlukan
untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien yang dilayani.
4.7.1.2 Tujuan
Tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan makan dan jumlah bahan makanan bagi pasien
yang dilayani sesuai dengan standar kecukupan gizi.
4.7.1.3 Langkah-langkah perencanaan anggaran belanja makanan pasien dan
karyawan sesuai dengan : SPO No. RSKBR/SPO/GIZI/001.
4.7.1.4 Pelaksanaan
Setiap akhir tahun dibuat rekapitulasi pengeluaran instalasi gizi
dalam 1 tahun dan selanjutnya untuk dibuat rencana budget anggaran
24
25
26
4.7.6.2 Tujuan
Tersedianya bahan makanan yang siap untuk diolah sesuai dengan
kualitas dan kuantitas.
4.7.6.3 Langkah-langkah penerimaan bahan makanan pasien dan karyawan
sesuai dengan: SPO No. RSKBR/SPO/GIZI/007.
4.7.6.4 Pelaksanaan
Bahan makanan basah maupun kering yang datang, diterima dan
diperiksa bon belanjaannya dari segi kualitas dan kuantitas
barangnya apakah sesuai dengan pesanan maupun spesifikasi bahan
makanan yang telah ditentukan. Untuk selanjutnya bon belanjaan
tersebut dicopy sebagai arsip penerimaan barang.
27
28
29
makanan
1.2)
31
4.7.14 MELAKUKAN
PENYAJIAN
DAN
PENDISTRIBUSIAN
MAKANAN PASIEN
4.7.14.1 Pengertian
Pelayanan penyajian dan pengiriman makanan pasien sesuai dagan
diet yang ditentukan, kamar dan permintaan makanan pasien.
4.7.14.2 Tujuan
Pasien mendapat makanan sesuai dengan diet dan ketentuan yang
berlaku.
4.7.14.3 Sistem penyaluran Makanan
1) Di RS. Khusus Bedah Rawamangun ini, pendistribusian makanan
pasien dilakukan secara SENTRALISASI yaitu system yang
dipusatkan di instalasi gizi, penyiapan makanan pasien langsung di
tempat pengolahan dan didistribusikan kepada pasien sesuai
dengan etiket makan masing-masing pasien dan jadwal yang telah
ditentukan.
2) Pendistribusian makanan pasien menggunakan kereta dorong
khusus dari stenliss steel yang tertutup dan peralatan makan yang
dipakai selalu dinilai secara fisik dalam keadaan bersih.
3) Etiket makan pasien berisi narna, kamar, tanggal, jam makan, diet
serta permintaan khusus sesuai dengan diet dan pola kebiasaan
makannya.
4) Disesuaikan dengan jadwal makan pasien yang telah ditentukan
sesuai dengan kebijakan pelayanan instalasi gizi RS. Khusus
Bedah Rawamangun.
4.7.14.4 Keuntungan cara sentralisasi
1) Pengawasan dapat dilakukan dengan mudah dan teliti.
32
pasien
tetapi
dapat
sebagai
penyebab
terjadinya
1.2)
kerawanan makanan.
2) PRINSIP KADAR AIR
Penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi seperti
kuah atau susu. Makanan yang mengandung kadar air tinggi
dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah
makanan cepat rusak/basi.
3) PRINSIP EDIBLE PART
Setiap bahan makanan/makanan yang dalam penyajian adalah
bahan makanan/makanan yang dapat dimakan termasuk garnis.
4) PRINSIP PEMISAHAN
Makanan yang ditempatkan dalam wadah, harus dipisahkan
menurut jenis makanannya masing-masing tidak dicampur agar
tidak terjadi kontaminasi silang.
5) PRINSIP PANAS
33
5.1)
5.2)
Pelayanan
lnstalasi
Gizi
RS.
Khusus
Bedah
PENYAJIAN
DAN
PENDISTRIBUSIAN
pelayanan
makanan
tepat
waktu
dengan
34
berikut :
Setiap jenis makanan mempunyai wadah masing-masing.
Isi makanan tidak terlampau penuh untuk mencegah tumpah.
Setiap wadah makanan harus mempunyai tutup yang rapat.
Mewadahi makanan jangan dalam keadaan panas atau langsung
ditutup yang menyebabkan adanya uap makanan.
Uap makanan harus dibiarkan terbuang agar tidak terjadi
kondensasi merupakan media yang baik untuk pertumbuhan
bakteri sehingga makanan menjadi basi.
dan
pelaporan
berdasarkan
bon
status gizi dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat
berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses
perjalanan penyakit dapat berpangaruh terhadap keadaan gizi pasien.
4.2.2
LATAR BELAKANG
Sering terjadi kondisi pasien semakin buruk karena tidak
diperhatikan keadaan gizinya. Pengaruh tersebut bisa berjalan timbal
balik. Hal tersebut diakibatkan karena tidak tercukupinya kebutuhan zat
gizi tubuh untuk perbaikan organ tubuh. Fungsi organ yang terganggu
akan lebih terganggu lagi dengan adanya penyakit dan kekurangan gizi.
Disamping itu, masalah gizi lebih dan obesitas yang erat
hubungannya dengan penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus,
penyakit jantung koroner, darah tinggi dan penyakit kanker memerlukan
terapi gizi medis untuk membantu penyembuhannya.
Terapi gizi yang menjadi salah satu faktor penunjang utama
penyembuhan tentunya harus diperhatikan agar pemberian tidak
melebihi kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi
metabolisme.
Terapi gizi harus selalu disesuaikan seiring dengan perubahan
fungsi organ tubuh selama proses penyembuhan, oleh karena itu
pemberian diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan
perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium, baik
pasien rawat inap maupun rawat jalan.
Upaya peningkatan status gizi dan kesehatan masyarakat baik di
dalam maupun di luar rumah sakit merupakan tugas dan tanggung jawab
tenaga kesehatan terutama tenaga yang bergerak di bidang gizi.
4.2.3
PENGERTIAN
Serangkaian
proses
kegiatan
pelayanan
gizi
dimulai
dari
37
4.2.4
SASARAN
Sasaran Pelayanan gizi di ruang rawat inap adalah pasien yang
rawat inap di RS. Khusus Bedah Rawamangun dan keluarganya.
4.2.5
TUJUAN
Umum
Mencapai pelayanan kesehatan paripurna di rumah sakit melalui
pelayanan dengan terapi gizi yang optimal kepada pasien untuk
menunjang fungsi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam
upaya peningkatan kualitas hidup pasien.
Khusus
Tercapainya pelayanan gizi yang optimal sebagai bagian terapi
dalam
pelayanan
paripurna
kepada
pasien
sehingga
dapat
4.2.6
38
4.2.7
TATA
LAKSANA
PELAYANAN
GIZI
RAWAT
INAP
Dl
2)
3)
4)
tersebut
tidak
beresiko,
maka
diet
dan
dokter
39
tersebut
beresiko
nutrisi,
maka
perawat
langsung
data
4.2)
sesuai dengan:
SPO No. RSKBR/SPO/GIZI/021.
Menerjemahkan preskripsi diet dengan menyusun kebutuhan
gizi pasien dalam bahan makanan dan menu, sesuai dengan:
SPO No. RSKBR/SPO/GIZI/022.
4.2.1) Menentukan kebutuhan energi pasien berdasarkan berat
badan, tinggi badan, umur, jenis kelamin, aktivitas fisik,
SDA, perubahan fisiologis dan metabolisme tubuh.
4.2.2) Terjemahkan dalam menu, porsi dan frekuensi makan
serta bentuk makanan yang akan diberikan. Apabila ada
penyesuaian harus dikonsultasikan kepada dokter
4.3)
penangungjawab.
Perencanaan dan pemberian diet khusus, apabila pasien
memerlukan diet bervariasi sesuai dengan penyakitnya.
(Apabila setelah dievaluasi pasien tidak dapat makan melalui
mulut, maka direncanakan pemberian makanan enteral rumah
sakit dan formula pabrik), sesuai dengan : SPO No.
4.4)
RSKBR/SPO/GIZI/018.
Berikan makanan sesuai dengan rancangan diet.
40
sesuai
dangan:
SPO
NO.
RSKBR/SPO/GIZI/016.
Pasien diberikan edukasi/konsultasi sesuai dengan dietnya,
terutama untuk keluarga yang menyediakan makanan dari
rumah untuk pasien sehingga tidak terjadi kesalahan asupan
makanan pasien, sesuai dengan :
SPO NO. RSKBR/SPO/GIZI/019.
Peraturan Direktnr RS. Khusus Bedah Rawamangun No.
.. Tentang Kebijakan Pelayanan RS. Khusus
4.6)
41
sesuai
dengan
dietnya
untuk
penerapan
4.2.8
42
diet.
Formulir perrnintaan makan pagi, siang dan sore.
Buku logbook edukasi pasien.
Pencatatan skrining ulang pasien.
Pencatatan check list pemberian makan pasien rawat inap.
Pencatatan pemesanan makan pasien.
LATAR BELAKANG
43
4.3.3
PENGERTIAN
Suatu kegiatan sebagai proses komunikasi 2 arah untuk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan prilaku sehingga
membantu pasien mengatasi masalah gizinya.
4.3.4
TUJUAN
Memberikan informasi tentang gizi kbususnya tentang pola makan
serta porsinya yang sesuai dengan penyakitnya sehingga pasien memilki
kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
4.3.5
44
TUJUAN
Mengembangkan dan menerapkan standar dan tata laksana baru.
4.4.3
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Penelitian di Instalasi Gizi RS. Khusus Bedah
Rawamangun meliputi :
1) Daya Terima Makanan Pasien Rawat Inap.
2) Asupan Makanan Pasien Rawat Inap.
4.4.4
LANGKAH-LANGKAII
Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan :
1) Membuat Proposal Penelilian
2) Melaksanakan Penelitian
3) Menganalisa data yang diperoleh.
4) Membuat Pelaporan Penelitian dan dokumen hasil penelitian.
5) Sosialisasi Penelitian.
45
Rawat Jalan
Rawat Inap
Konsultasi Gizi
Rawat Jalan
Assessment
Gizi/Pengkajian
Gizi
Diagnosis Gizi
Intervensi Gizi
Beresiko
Beresiko
Monitoring
Status Gizi dan
Evaluasi Gizi
Monitoring
Status Gizi dan
Evaluasi Gizi
Diet DPJP
diteruskan
Pulang dengan
atau tanpa
konsultasi gizi
Tujuan Terapi
Gizi Berhasil
46