Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KERJA INSTALASI GIZI

RSU MANADO MEDICAL CENTER


2021
I. Pendahuluan
Salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai sistem rujukan adalah rumah sakit yang
didirikan dan diselenggarakan dengan tujuan utama memberikan pelayanan kesehatan dalam
bentuk asuhan keperawatan, tindakan medis, asuhan nutrisi, dan diagnostik serta upaya
rehabilitasi untuk memenuhi kebutuhan pasien. Usaha pelayanan kesehatan di rumah sakit
bertujuan agar tercapai kesembuhan penderita dalam waktu sesingkat mungkin.
Instalasi gizi adalah salah satu unit penunjang medis yang memberikan peranan cukup
penting dalam proses penyembuhan pasien di rumah sakit. Pelayanan gizi rumah sakit adalah
pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis,
status gizi, dan status metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada
proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh
terhadap keadaan gizi pasien (Depkes, 2003). Adanya kecenderungan peningkatan kasus
penyakit yang terkait dengan gizi, nutrition related disease pada semua kelompok rentan dari
mulai ibu hamil sampai usia lanjut dirasakan perlunya penanganan khusus. Resiko kurang gizi
akan muncul secara klinis pada orang sakit. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sunita
Almatsier dibeberapa rumah sakit umum di Jakarta tahun 1991 menunjukkan 20-60% pasien
menderita kurang gizi ketika dirawat di rumah sakit.
Kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat rumah sakit rawat inap dan rawat jalan, untuk keperluan metabolisme tubuh,
peningkatan kesehatan, mengoreksi kelainan metabolisme dalam upaya preventif, kuratif,
rehabilitatif dan promotif.

Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang serta habis termakan merupakan salah satu cara
untuk mempercepat penyembuhan dan memperpendek hari rawat inap (Depkes, 2006). Oleh karena
itu, perlu kiranya disusun rencana kerja instalasi gizi rumah sakit sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan gizi tersebut.
II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tersedianya pelayanan gizi yang berdaya guna dan berhasil guna, serta terintegrasi
dengan pelayanan kesehatan lainnya untuk meningkatkan dan mengembangkan
mutu pelayanan gizi rumah sakit.
b. Tujuan Khusus
1. Tersedianya bahan makanan sesuai dengan jumlah dan jenis yang direncanakan
2. Tersedianya makanan sesuai kebutuhan gizi pasien berdasarkan standar yang
ditetapkan, cita rasa makanan, dan standar sanitasi makanan
3. Tersedianya pengkajian dietetik dan preskripsi diet serta pola makanan
berdasarkan anamnesa diet dan pola makan.

III. KEGIATAN POKOK PADA PROGRAM RUTIN

1. Penyelenggaraan makanan
2. Pelayanan gizi di ruang rawat inap

IV. KEGIATAN POKOK PADA PROGRAM KHUSUS


1. Pengawasan dan Pengendalian mutu Pelayanan Gizi
2. Memperbaiki dan mengembangkan sarana dan prasarana untuk menunjang kualitas
instalasi gizi rumah sakit

V. RINCIAN KEGIATAN PADA PROGRAM RUTIN


1. Penyelenggaraan Makanan
 Perencanaan Menu
 Perhitungan Kebutuhan Bahan Makanan
 Penerimaan Bahan Makanan
 Penyimpanan Bahan Makanan
 Penyaluran Bahan Makanan
 Persiapan Bahan Makanan
 Pengolahan Bahan Makanan
 Pendistribusian Makanan
2. Pelayanan gizi pasien rawat inap
 Pengkajian Status Gizi (Antropometri, Fisik dan Biokimia)
 Riwayat Gizi
 Penentuan Kebutuhan Gizi
 Penentuan Macam dan Jenis Diet

3. Pelayanan gizi rawat jalan


 Konseling dan Penyuluhan Gizi
 Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut

VI. RINCIAN KEGIATAN PADA PROGRAM KHUSUS


1. Pengawasan Mutu Pelayanan Gizi
 Pengawasan standar porsi
 Pengendalian biaya tenaga

2. Memperbaiki dan mengembangkan sarana dan prasarana untuk menunjang kualitas


instalasi gizi rumah sakit
a. Sarana, peralatan dan perlengkapan di rawat jalan/Klinik gizi
 Ruang Konseling gizi
 Peralatan antropometri (lingkar lengan atas (LILA))
 Sarana penunjang (leaflet penyakit dan diet
bekerjasama dengan bagian humas dan pemasaran)
b. Sarana, peralatan dan perlengkapan di Rawat Inap

 Dapur kecil (pantry)


 Kelengkapan peralatan di pantry : sumber air panas, meja hidang dan
peralatan makan
c. Sarana, peralatan dan perlengkapan di unit pelayanan gizi
 Perencanaan bangunan, peralatan dan perlengkapan dapur
 Perbaikan tempat pencucian (bak cuci)

3. Memenuhi indikator mutu instalasi gizi rumah sakit sesuai dengan Permenkes No
129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
 Ketepatan waktu pemberian makan kepada pasien > 90%
 Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien < 20%
 Tidak adanya kesalahan dalam pemberian diet (100%)
VII. PERENCANAAN RENOVASI INSTALASI GIZI

Dalam menunjang pelayanan gizi rumah sakit diperlukan ruangan instalasi gizi yang tertata
sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Ruangan yang sesuai standar sangatlah
diperlukan guna untuk menjaga keamanan penerimaan bahan, pengolahan, sampai pada
pendistribusian makanan kepada pasien. Berikut daftar anggaran renovasi instalasi gizi :

No Nama Ruangan Fungsi Ruangan Anggaran


1. Ruangan penerimaan dan penimbangan Ruang tempat melaksanakan kegiatan Rp, 500,000,-
bahan makanan penerimaan dan penimbangan bahan
makanan
2. Ruang penyimpanan bahan makanan kering Ruang tempat menyimpan bahan makanan Rp, 500,000,-
kering
3. Ruang pendistribusian makanan Ruang tempat penyiapam makanan yang Rp, 500,000,-
telah selesai dimasak untuk didistribusikan
ke pasien
4. Ruang penyimpanan troli Ruang tempat penyimpanan troli sebelum Rp, 500,000,-
dibersihkan
5. Ruang penyimpanan peralatan dapur Ruang penyimpanan perlengkapan dapur Rp, 500,000,-
bersih
6. Janitor Ruang penyimpanan perlengkapan Rp, 500,000,-
kebersihan
7. Ruang ganti alat pelindung diri (APD) Ruang petugas dapur mengenakan APD Rp, 500,000,-
(Sarung Tangan, Celemek, Sepatu, Tutup
Kepala, Masker,dll)
8. Ruang pertemuan Ruang tempat diskusi/ pertemuan Rp, 500,000,-

Anda mungkin juga menyukai