adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara bahan makanan kering dan basah
serta mencatat serta pelaporannya. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima
harus segera dibawa ke ruangan penyimpanan, gudang atau ruangan pendingin. Apabila
bahan makanan langsung akan digunakan, setelah ditimbang bahan makanan dibawa ke
ruangan persiapan bahan makanan.
pedoman teknis proses penyediaan makanan dalam sistem penyelenggaraan makanan institusi
prasyarat penyimpanan bahan makanan adalah:
3. Tersedianya kartu stok atau buku catatan keluar masuknya bahan makanan.
1. Penyimpanan sejuk (colling) pada suhu 10ºC-15ºC seperti jenis minuman, buah dan
sayuran.
2. Penyimpanan dingin (chilling) pada suhu 4ºC-10ºC seperti makanan berprotein yang
segera akan diolah.
3. Penyimpanan dingin sekali (freezing) pada suhu 0ºC-4ºC seperti bahan makanan yang
mudah rusak untuk jangka waktu 24 jam.
4. Penyimpanan beku (frozen) pada suhu <0ºC seperti bahan protein yang mudah rusak untuk
jangka waktu <24 jam.
5. Suhu ruang untuk penyimpanan gudang kering seperti, beras, bumbu, dan lain-lain.
Penyimpanan bahan makanan yang ada di Panti Asuhan terbagi menjadi dua yaitu
penyimpanan yaitu penyimpanan bahan makanan basah dan penyimpanan bahan makanan
kering. Penyimpanan bahan makanan basah yang ada di Panti Asuhan dilakukan dengan di
simpan di dalam sebuah almari es yang cukup besar. Bahan makanan basah yang biasanya di
simpan di almari es adalah sayuran dan buah – buahan. Penyimpanan bahan makanan kering
yang ada di Panti Asuhan di lakukan dengan di simpan di sebuah gudang penyimpanan bahan
makanan kering atau bisa juga disimpan di rak yang terdapat di ruangan dengan keadaan
yang sudah cukup layak baik di lihat dari segi luas bangunan, sirkulasi udara dll. Bahan
makanan kering biasanya di simpan di gudang tersebut antara lain beras, gula pasir, telur,
kecap, teh, dll.
Penyimpanan bahan makanan adalah proses kegiatan yang menyangkut pemasukan bahan
makanan, penyimpanan bahan makanan serta penyaluran bahan makanan sesuai dengan
permintaan untuk persiapan pengolahan bahan makanan.
Fungsi penyimpanan berbeda antara lembaga besar dengan lembaga kecil. Penyimpanan
dapat bertindak sebegai stok bahan makanan atau persediaan bahan makanan dan sistem
penyimpanannya dipusatkan. Prinsip penyimpanan 5T, yaitu tepat tempat, tepat waktu, tepat
mutu, tepat jumlah dan tepat nilai.
B. Tujuan Penyimpanan
a. memelihara dan mempertahankan kondisi dan mutu bahan makanan yang disimpan.
b. Melindungi bahan makanan yang disimpan dari kerusakan, kebusukan dan gangguan
lingkungan lainnya.
c. Melayani kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan dengan mutu dan waktu yang
tepat.
d. Menyediakkan persediaan bahan makanan dalam macam jumlah dan mutu yang
memadai
E. Lokasi :
Ruang penyimpanan kering atau segar sebaiknya dekat dengan ruang penerimaan, ruang
persiapan dan produksi, sehingga mempercepat dalam penyimpanan dan pengeluarannya,
selain itu memudahkan keamanannya, cepat, jarak pendek, keburukan waktu dan tenaga
relatif kecil.
F. Keamanan :
a. Bahan makanan sebelum disimpan di tempat penyimpanan kering maupun segar
sebaiknya di simpan dalam kertas atau container plastik tertutup untuk mengurangi
hadirnya serangga.
b. Pemindahan bahan makanan dari ruang penerimaan ke ruang penyimpanan harus
secepat mungkin untuk menghindari kontaminasi, kehilangan, dll.
c. Refrigerator, freezer dan ruang penyimpanan kering harus segera ditutup setelah
selesai menerima atau mengeluarkan bahan makanan.
G. Evaluasi ruang penyimpanan bahan makanan yang ada di panti asuhan :
- Ruang penyimpanan kering. Di panti asuhan, bahan makanan yang kering tidak
disimpan di dalam gudang terpisah melainkan disimpan di rak-rak bahan makanan
yang sama dengan ruang pengolahan. Sebelumnya dilakukan pemisahan untuk jenis
bahan makanan yang berbeda dan diletakkan di tempat yang sama untuk jenis bahan
makanan yang sama. Hanya saja, rak-rak penyimpanan di panti asuhan ini kurang
menjaga kebersihannya. Masih terlihat bekas kotoran bahan makanan yang tumpah
atau terjatuh dan tidak dibersihkan. Kemudian, tata letak bahan makanannnya tidak
rapi dan terlalu dekat sehingga sedikit ruang untuk sirkulasi udaranya.
- Ruang penyimpanan basah. Di panti asuhan, bahan makanan basah disimpan dalam
refrigerator dan freezer. Bahan makanan basah juga dipisahkan berdasarkan suhu
penyimpanannya untuk jenis bahan tersebut. Seperti ayam dan ikan diletakkan pada
suhu yang sesuai yaitu suhu yang beku. Akan tetapi, tata letak penyimpanan bahan
makanan basah masih tidak rapi atau sembarangan disusun/ ditumpuk sehingga ada
bahan makanan yang rusak akibat tertimpa bahan makanan lainnya.
Administrasi penyimpanan
Setiap barang yang dibeli harus dicatat dan diterima oleh bagian gudang untuk
ketertiban adminisrasinya. Setiap jenis makanan mempunyai kartu stock, sehingga
bila terjadi kekurangan barang dapat segera diketahui.