Anda di halaman 1dari 3

Kasus 1

Seorang laki-laki, 26 tahun, Rawat inap hari ke-1, dengan keluhan utama nyeri dada kanan.
Klien mengatakan bahwa nyerinya tajam dan datang tiba-tiba. Klien merasakan nafasnya
pendek-pendek dan nyeri semakin bertambah jika ia bernafas dalam. Tidak ditemukan adanya
batuk. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu 36,80C, nadi 120 kali/menit, tekanan darah
105/55 mmHg, frekuensi nafas 30 kali/menit, saturasi oksigen 78%, pemeriksaan fisik
didapatkan deviasi trachea ke kiri, ekspansi paru kanan tertinggal, perkusi resonan pada dada
kanan, auskultasi didapatkan vesicular berkurang, resonansi vocal berkurang pada dada
kanan. C-reaktif protein (CRP) dalam batas normal

Kasus 2

Seorang laki-laki, 45 tahun mengalami kecelakaan, dibawa ke UGD dengan nyeri dada dan
nafas pendek, keluhan memburuk dalam 24 jam. Nyeri dirasakan didada kiri dan semakin
nyeri jika batuk atau tarik nafas dalam. Saat ini sesak nafas dirasakan ketika naik tangga.
Batuk pasien sudah terjadi selama 24 jam terakhir ini dan produktif dengan sedikit sputum
hijau. Tidak ada factor resiko emboli pulmo. Pasien merokok 10 batang sehari sejak usia 15
tahun. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,40C, nadi 102 denyut/menit, tekanan darah
110/80 mmHg, pernafasan 32 nafas/menit, SaO 2 90%. Pemeriksaan dada didapatkan trachea
berada digaris tengah, ekspansi dada berkurang pada dada kiri, perkusi didapatkan dullness
pada area kiri bawah, auskultasi didapatkan suara nafas bronchial dan krepitasi pada area
paru kiri bawah. C-reaktif protein (CRP) 230 mg/l. pemeriksaan AGD menunjukkan pH 7,50
mmHg., PaO2 7,8 kPa., PaCO2 3,9 kPa. Pemeriksaan X-ray menunjukkan konsolidasi paru..

Kasus 3

Seorang laki-laki, 26 tahun, Rawat inap hari ke-1, dengan keluhan utama nyeri dada kanan.
Klien mengatakan bahwa nyerinya tajam dan datang tiba-tiba. Klien merasakan nafasnya
pendek-pendek dan nyeri semakin bertambah jika ia bernafas dalam. Tidak ditemukan adanya
batuk. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu 36,80C, nadi 120 kali/menit, tekanan darah
105/55 mmHg, frekuensi nafas 30 kali/menit, saturasi oksigen 78%, pemeriksaan fisik
didapatkan deviasi trachea ke kiri, ekspansi paru kanan tertinggal, perkusi resonan pada dada
kanan, auskultasi didapatkan vesicular berkurang, resonansi vocal berkurang pada dada
kanan. C-reaktif protein (CRP) dalam batas normal.

Kasus 4

Seorang laki-laki berusia 42 tahun masuk IGD dengan keluhan nyeri ulu hati dan dada terasa
panas. Nyeri dada terberat dirasakan ± 3 jam sebelum masuk RS dengan skala nyeri 10/10
dan durasi nyeri > 20 menit. Pasien mengalami keringat dingin membasahi baju, pucat, akral
dingin, mual, muntah, gelisah dan takut mati. Pasien tidak sesak dan tidak ada ronkhi. Nyeri
dada ini sudah sering dirasakan pasien, hilang timbul sejak 2 bulan sebelum masuk RS.
Awalnya, pasien berpikir nyeri terjadi karena terlambat makan, maka ia meminum obat
antacida yang dibeli sendiri di warung, namun nyeri tidak juga reda. Pasien sempat
mengunjungi RS lain dan dianjurkan untuk mendapatkan tindakan PCI, akan tetapi istri
pasien menolak jika tindakan dilakukan di RS tersebut. Pasien tidak ada riwayat nyeri jantung
ataupun penyakit jantung sebelumnya. Pasien merupakan perokok aktif dengan 20 bantang
sehari dan ayah pasien meninggal karena serangan jantung pada usia 55 tahun. Tekanan darah
95/57 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, dan SaO 2 90%. Hasil
EKG segmen ST elevasi (II, III, aVF, V6, V3R-V4R) ST depresi (I, aVL) dan gelombang Q
patologis (II, III, aVF). Hasil laboratorium CKMB 491 U/L dan hsTrpT 3697 ng/L. Pasien
telah menjalani primary PCI dengan 1 DES di RCA. TIMI flow 3.

Kasus 5
Kasus 6

Seorang laki-laki berusia 58 tahun dirawat di perawatan saraf dengan dengan recurrent
stroke iskemik sejak 4 minggu yang lalu, keluhan utama lemah pada sisi tubuh sebelah kanan.
Hasil pengkajian GCS E4M6Vafasia, kekuatan otot 3 3/1 1, disfagia (+), gangguan pada
nervus glossopharingeal, bicara pelo, terpasang NGT, sulit BAB sejak 1 minggu yang lalu,
ada ulkus dekubitus seluas 5 cm dibagian bokong, Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Frekuensi Nadi : 88x/menit ,Frekuensi Napas 28x/menit ,Suhu Badan : 36,7 oC, semua
aktivitas dibantu keluarga, klien tampak murung dan sering menangis karena merasa tidak
diperhatikan, merasa menjadi beban bagi keluarga.

Anda mungkin juga menyukai