Apa yang dimaksud komunikasi terapeutik? Komunikasi yang dilakukan antara perawat atau tim kesehatan lain dengan klien.
Komunikasi yang mempunyai tujuan mengubah
perilaku, membantu klien menyelesaikan masalah dan memandirikan klien Cont.... Bisa dilakukan pada klien, keluarga dan masyarakat.
Bisa dilakukan di RS Jiwa maupun RS Umum (rawat
jalan (klinik keperawatan), dan rawat inap), Puskesmas, maupun di masyarakat/komunitas Tahap-tahap Komunikasi Terapeutik 1. Tahap preinteraksi 2. Tahap orientasi 3. Tahap kerja 4. Tahap terminasi Tahap preinteraksi 1. Mengumpulkan data klien 2. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri 3. Mempersiapkan rencana pertemuan: SP
4. Mempersiapkan alat terapi.
Tahap orientasi membina hubungan saling percaya 1. Memberikan salam dan perkenalan 2. Melakukan evaluasi dan validasi 3. Menjelaskan tujuan 4. Menjelaskan kontrak kegiatan 5. Menjaga sikap terapeutik Tahap Kerja 1. Penkes sesuai masalah 2. Reinforcement Tahap Terminasi 1. Menyimpulkan kegiatan 2. Melakukan evaluasi (subyektif Obyektif) 3. Reinforcement 4. Rencana Tindak Lanjut 5. Kontrak selanjutnya NO TAHAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK Nilai 0 1 2 A. Tahap pre-interaksi 1. Mengumpulkan data pasien 2. Mengexplorasi ketakutan dan fantasi diri 3. Mempersiapkan rencana pertemuan B. Tahap orientasi 4. salam dan perkenalan 5. menjelaskan tujuan 6. Kontrak (topik, tempat, waktu) 7. evaluasi dan validasi 8. Menjaga sikap terapeutik C. Tahap Kerja 9. Penkes sesuai masalah 10. Reinforcement D. Tahap Terminasi 11. Menyimpulkan kegiatan 12. Melakukan evaluasi (subyektif Obyektif) 13. Reinforcement 14. Rencana Tindak Lanjut 15. Kontrak selanjutnya TOTAL PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PENGKAJIAN I. TAHAP PRE-INTERAKSI Perawat membaca rekam medik pasien yang akan dilakukan interaksi, mempersiapkan diri, membuat SP (strategi pelaksanaan), mempersiapkan alat bila diperlukan.
II. TAHAP ORIENTASI
SP I : Membina Hubungan Saling Percaya “Selamat pagi Pak... Nama saya .... Saya mahasiswa perawat yang sedang dinas disini. Kalau Bapak namanya siapa?...senang dipanggil apa?...Baik Pak, boleh kita berbincang bincang sebentar?... Pertemuan ini bertujuan agar saya bisa membantu bapak mengatasi masalah yang bapak rasakan...Kira-kira waktunya 10 menit... Kita akan membicarakan tentang penyebab Bapak dibawa ke RS ini. Mau dimana tempatnya Pak?... Baiklah...” Cont... Cont.. “Dapat saya simpulkan, penyebab dibawa kemari karena Bapak mendengar bisikan-bisikan sehingga Bapak menjadi bicara sendiri dll. Bisa Bapak ulangi penyebab dibawa kesini tadi?... Bagus sekali Bapak bisa menyebutkan lagi... Bagaimana perasaan setelah berbincang-bincang ini? Baiklah Pak karena waktunya sudah 10 menit, kita akhiri dulu pertemuan ini, besok kita ketemu lagi untuk mendiskusikan tentang suara bisikan yang Bapak dengar...rencana mau jam berapa... di mana... Setelah ini Bapak silahkan kembali keruangan untuk istirahat dan silahkan nanti Bapak bisa ikut kegiatan yang ada di ruangan.” TERIMA KASIH