Anda di halaman 1dari 25

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

Oleh:
Merah Bangsawan, SKM, M.Kes

1
Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
setiap hari
A. Proses Keperawatan
1.Kondisi klien :
…………………………………………………
2. Diagnosa keperawatan :
…………………………………………………
3. Tujuan khusus :
…………………………………………………
4. Tindakan keperawatan :
…………………………………………………
2
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan
tindakan keperawatan
Orientasi
1. Salam terapeutik : …….
…………………………………………………….
…………………………………………………………..
2. Evaluasi/validasi :
………………………………………………………….
………………………………………………………….
3. Kontrak:
Topik………………………………………..
Waktu……………………………………….
Tempat……………………………………...
3
Kerja
Kerja: (langkah-langkah tindakan keperawatan)
1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………
5. ……………………………………………

4
Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif :…………………………………….
…………………………………………………………
Evaluasi objektif:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai
dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):
…………………………………………………………
…………………………………………………………
3. Kontrak yang akan datang
Topik :………………………………………………..
Waktu :………………………………………………..
Tempat :……………………………………………….. 5
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

Oleh:
Merah Bangsawan, SKM, M.Kes

Politeknik Kesehatan Tanjungkarang


Jurusan Keperawatan
2007 6
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)

• Merupakan rangkaian percakapan perawat dgn klien pada


saat melaksanakan tindakan keperawatan
• SP melatih kemampuan intelektual tentang pola komunikasi
dan pada saat dilaksanakan merupakan latihan kemampuan
yang terintegrasi antara intelektual, psikomotor dan afektif.

SP terdiri dari dua bagian yaitu :


1. Proses keperawatan
2. Strategi komunikasi pd saat melaksanakan tindakan
keperawatan. Tindakan keperawatan yang akan
dilakukan terurai jelas pada bagian proses keperawatan.

7
A. Proses Keperawatan
Garis besar dari proses keperawatan yang merupakan
justifikasi ilmiah dari mana sumber tindakan
keperawatan yang akan dilakukan. Hal ini merupakan
kemampuan intelektual yang harus selalu dilakukan
oleh perawat pada saat melakukan tindakan
keperawatan. Seandainya seseorang akan melakukan
pengukuran tanda-tanda vital (TTV), ia harus
mengetahui apa diagnosa yang sedang ditritmen, apa
tujuannya, apa rangkaian tindakannya dan didalamnya
TTV salah satu tindakan.

8
Tindakan keperawatan yang ditetapkan akan
dilakukan merupakan faktor yang penting dalam
melakukan langkah selanjutnya yaitu strategi
komunikasi.
Tidak diperkenankan hanya melakukan tindakan
keperawatan tanpa mengetahui diagnosa dan
tujuan dari tindakan tersebut. Jika hal ini terjadi
maka sifatnya menjadi vokasional bukan
profesional.

9
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan
Adalah tahapan komunikasi terapeutik perawat klien yaitu
prainteraksi, perkenalan/orientasi, kerja dan terminasi
1. Prainteraksi
Prainteraksi dilakukan sebelum berinteraksi dg klien yaitu SP
sebagai rencana interaksi. Pd saat mahasiswa SP ditulis, namun
pd saat telah menjadi perawat SP menjadi pola berpikir
(kemampuan psikomotor dan afektif).
Setiap akan berinteraksi dg klien SP seyogyanya sudah ada
baik dalam tulisan ataupun dl pikiran seorg mahasiswa perawat.
Jadi, jika dalam 1 shif dinas perawat merawat 5 klien dan
masing-masing klien membutuhkan 3 tindakan keperawatan
maka ada 15 SP yg perlu dipersiapkan secara tertulis/pola pikir.
10
2. Perkenalan dan orientasi
Secara garis besar tahapan ini dapat dibagi 3 pola
sepanjang merawat klien yaitu :
Pertemuan awal (kontak pertama)
Pertemuan kedua dan seterusnya (kontak selama
peroses keperawatan) dan pertemuan akhir (kontak
diakhir shif atau diakhir perawatan).
Isi dari tahapan ini merupakan ringkasan teoritis yg
dianggap penting saat melakukan interaksi secara
operasional yaitu salam terapeutik, evaluasi dan atau
validasi dan kontak. Berikut akan diuraikan bagaimana
pelaksanaan ketiga aspek ini pada pertemuan
pertama, kedua dan seterusnya serta pertemuan
akhir.
11
Pertemuan pertama:
Salam terapeutik berisi Perkenalan antara perawat dan
klien termasuk didalamnya elemen kontrak scr teoritis.

Contoh salam terapeutik yg ringkas pada


pertemuan awal adalah:
“Selamat pagi bu, saya Ati, panggil saya
suster Ati, nama ibu siapa, senangnya
dipanggil apa. Saya yg akan merawat ibu
pada shif pagi ini”.

12
Evaluasi dan atau validasi berisi kajian tentang :
Keluhan, alasan atau kejadian yang membuat klien datang
meminta pertolongan.

Contoh komunikasinya adalah:


”Apa keluhan ibu “,”Ada apa sampai ibu datang
kemari”, “Apa yang terjadi dirumah”.
Evaluasi/validasi merupakan kajian untuk mendapatkan
fokus pengkajian lebih lanjut. Jika klien atau keluarga
mengatakan marah-marah dirumah langsung dipikirkan apa
pengkajian yang perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis
perilaku kekerasan. Hal ini yang disebut dengan pengkajian
data yang terfokus.

13
Kontrak terdiri dari 3 aspek yaitu:
1. Topik :
Berisi tindakan atau kegiatan yang akan dilakukan pada
klien beserta tujuan dan keuntungannya bagi klien.
Kemudian minta persetujuan klien untuk pelaksanaannya.
2. Waktu :
Kesepakatan berapa lama kira-kira tindakan dan kegiatan
dilakukan, misalnya: 10/15/30 menit, tidak lama, dsb.
3. Tempat :
Kesepakatan akan tempat pelaksanaan tindakan.
Umumnya dipilih tempat yang terapeutik. Contohnya:
“Baik bu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
kejadian dirumah, agar saya dapat membantu cara
mengatasinya”. Ibu mau berapa lama bercakap-cakap,
bagaimana 10 menit”. “Ibu mau bercakap-cakap dimana,
14
bagaimana diruangan ini”.
Pertemuan kedua dan seterusnya:
Salam terapeutik tidak disertai perkenalan lagi
hanya dalam salam saja yaitu “Selamat pagi Ibu
Susi”
Evaluasi dan atau validasi dapat bersifat umum
atau fokus pada rencana tindak lanjut klien pada
pertemuan sebelumnya. Evaluasi umum adalah
“Bagaimana perasaan ibu Susi pada saat ini”.
Evaluasi yang fokus adalah ”Apakah ibu Susi telah
mencoba cara mengendalikan emosi yang telah
dilatih”.
15
Kontrak tetap berisi 3 aspek yaitu topik, waktu
dan tempat. Untuk topik, fokus pada tindakan dan
tujuannya, yang terkait dengan kontrak yang akan
datang pada pertemuan sebelumnya.

Contoh: ”Ibu ingat apa yang akan kita lakukan


sekarang”, “Ibu sesuai janji kita tadi pagi
sekarang kita akan latihan cara mengendalikan
emosi yang kedua”, yg dapat diteruskan dengan
tujuannya, waktu dan tempat sama dengan
pertemuan pertama.
16
Pertemuan terakhir
Pertemuan terakhir pd saat klien akan pulang
maka isi:
•Salam terapeutik evaluasi/ validasi
• Kontrak yang akan datang adalah sbb: Salam
terapeutik sama dg pertemuan kedua.
Evaluasi/validasi fokus pada semua tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan
kemampuan yg telah dimiliki klien dan jadwal
kegiatan di RS. yg dpt dilanjutkan di rumah.
17
Contoh evaluasi/validasi:
“Ibu akan pulang hari ini?”, “Bagaimana
latihannya bu?”, “Bagaimana jadwal
kegiatan bu”, kemudian dilanjutkan dengan
kontrak yaitu topik, waktu dan tempat.
Untuk waktu dan tempat sama dengan
pertemuan sebelumnya. Sering pula
pertemuan terakhir ini dilakukan bersama-
sama keluarga.
18
3. Tahap kerja
Tahap kerja ini berisi :
- Berbagai tindakan keperawatan yg telah direncanakan
pada tiap diagnosa keperawatan.
- Tindakan keperawatan dapat berupa observasi dan
monitoring, tetapi keperawatan termasuk individu dan
kelompok disertai moralitas keperawatan; pendidikan
kesehatan pd klien dan keluarga; tindakan kolaborasi
dg berbagai tim kesehatan jiwa. Prinsip pd tahapan ini
adalah perawat menggunakan diri scr terapeutik yang
tampak dari teknik komunikasi terapeutik, sikap yang
terapeutik dan pelaksanaan langkah tindakan
keperawatan sesuai rencana.
19
4. Tahap terminasi
Tahap terminasi hampir sama dengan tahap
perkenalan dan orientasi yaitu dibagi 2 menjadi :
a. Terminasi sementara
b. Terminasi akhir.
Terminasi sementara dilakukan pada tiap akhir
pertemuan sedangkan terminasi akhir pada saat klien
pulang.
Isi dari terminasi adalah :
Evaluasi (evaluasi objektif dan subjektif: rencana tindak
lanjut bagi klien (planning bagi klien): dan kontrak yang
akan datang berupa topik, waktu dan tempat (planning
bagi perawat) yang terkait dengan rencana tindakan
keperawatan selanjutnya.
20
Contoh terminasi sementara:
• Evaluasi subjektif:
“Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan cara mengontrol
emosi?”
• Evaluasi objektif:
“Jadi sudah berapa cara mengendalikan emosi yang Ibu
pelajari”. “Coba sebutkan cara-cara melakukan tarik nafas
dalam”. Evaluasi objektif dapat pula hasil observasi thdp
klien pada saat melakukan tindakan misalnya tentang afek,
halusinasi dan sebagainya. Evaluasi objektif dapat pula
penyampaian evaluasi perawat pada klien: “Ibu telah dapat
melakukan tarik nafas dalam dengan tepat”
21
• Rencana tindak lanjut: “Baik bu Susi,
bagaimana kalau ibu tarik nafas dalamnya?”,
“Ibu mau berapa kali latihan sehari?”.
“Bagaimana kalau kita buat jadwal kegiatan
harian ibu?”. “Baik ibu coba latihan nanti
kalau ada kesulitan, kita bicarakan lagi”
• Kontrak yang akan datang: Untuk topik:
“Bagaimana kalau nanti kita latihan cara
mengendalikan emosi yg ketiga “. Utk
waktu: “Ibu mau ketemu lagi jam berapa?”,
“Bgmn kalau jam 10 nanti”. Utk tempat:
“Ibu mau bercakap-cakap dimana?”, “Bgmn
kalau disini lagi” 22
Contoh terminasi akhir:
• Evaluasi subjektif: “Bagaimana perasaan ibu
selama dirawat disini/setelah kita bercakap-
cakap?”
• Evaluasi objektif: “Coba sebutkan apa saja
yang telah ibu dapat/pelajari selama dirawat
disini”, “Ibu telah mampu mengendalikan
emosi dengan cara 1……………..,
2…………….., 3………………….

23
• Rencana tindak lanjut:
“Bu, jadwal yang telah dibuat untuk di rumah coba
dijalankan. Jika ada hambatan ibu bisa datang kemari
atau telepon”
• Kontrak yang akan datang:
“Jangan lupa 2 minggu lagi ibu kontrol kemari dan bawa
jadwal kegiatan ibu. Nanti kita bicarakan lagi kegiatan
yang dapat ditambah.” “Jika ada hal-hal yang
membingungkan jangan tunggu 2 minggu, segera saja
kontrol”.
Terminasi merupakan kegiatan operasional dari Evaluasi
yang berisi SOAP.

TERIMA KASIH
24
Tugas Kelompok
Komunikasi Terapeutik
1. Mahasiswa dibagi 4 kelompok.
2. Masing-masing kelompok membuat:
Strategi pelaksanaan tindakan
keperawatan dg topik yg berbeda dlm
bentuk skenario (makalah).
3. Tugas yg dibuat dipraktekkan (Role play)
didepan kelas untuk dinilai.
25

Anda mungkin juga menyukai