Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN PENULISAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

1. LAPORAN PENDAHULUAN (LP)


Laporan pendahuluan adalah laporan yang dibuat sebelum bertemu dengan klien.
Laporan ini dibuat secara tertulis dan didiskusikan dengan pembimbing sebelum
mahasiswa bertemu klien. LP dibuat hari pertama praktek klinik keperawatan jiwa dan
pada akhir melakukan praktek diharapkan mahasiswa telah mempunyai
polapikirintelektual / ilmiah seperti yang tertuang dalam LP tersebut. LP berisi : kasus
(masalah utama/core ploblem ), proses terjadinya masalah, pohon masalah, masalah
keperawatan dan data yang perlu dikaji, diagnose keperawatan, dan rencana tindakan
keperawatan. Masing-masing akan dibahas di bawah ini.

1. Kasus( Masalah utama )


Masalah utama dari kasus berupa keluhan utama / alasan masuk yang
mengarah pada masalah utama. Misalnya keluhan utama adalah klien memukul
ibunya yang mengarah pada perilaku kekerasan. Yang akan ditulis pada kasus
(masalahutama) yaitu :PerilakuKekerasan
Masalah utama dapat pula berupa focus tindakan yang direncanakan.
Misalnyapada LP pertama, ditemukan masalah utamanya perilaku kekerasan,
makapada LP berikutnya dapat diambil dari penyebab dari perilaku kekerasan
(masalahutama) atau akibat dari perilaku kekerasan (masalahutama)
2. Proses terjadinyamasalah
Proses terjadinya masalah berupa uraian teoritis dari masalah utama berupa
:Pengertian, Rentang Respons, Penyebab, Tanda dan gejala, Akibat. Uraikan secara
singkat, praktis dan berfokus pada masalah utama.
3. a. PohonMasalah
Pohonmasalahadalahkerangkaberpikirlogisberdasarkanprinsipsebab –
akibat.Pohonmasalahterdiridaridarimasalahutama (core problem), akibat (effec),
danpenyebab
(causa).Rumusnyaberuparumusanmasalahkeperawatan.Pohonmasalahpadaperte
muanpertama,
fokuspadasatumasalahbesertapenyebabdanakibat.Padapertemuankedua,
fokusmasalahdapatdiangkatdaripenyebabatauakibat.Padapertemuanberikutnyad
apatfokuspadapenyebabdanakibatdanfokusmasalahpertemuankedua.Secarasiste
matikdapatdilihatpadagambarberikut :

ContohPohonMasalah :

Pertemuanpertama

Risikoperubahansensoripersepsi
Risikomencederaidirisendiri /
:Halusinasi
lingkungan / orang lain

Isolasisosial :Menarikdiri
Perilakukekerasan

PertemuanKedua GangguanKonsepdiri :
Hargadirirendah

11
b. Masalah/Diagnosa keperawatandan data yang perludikaji
Setelah pohon masalah, maka buat rancangan data yang perlu dikaji berdasarkan
masalah yang ada pada pohon masalah.Uraikan data yang perlu dikaji untuk
memastikan core problem adalah benar merupakan masalah.

Padapertemuan pertama dapat dibuat sebagai berikut :


Masalah/
Data yang perludikaji
DiagnosaKeperawatan
…………………………… DS : …………………………………………
DO : ……………………..………………….
…………………………… DS : …………………………………………
DO : ……………………..………………….
…………………………… DS : …………………………………………
DO : ……………………..………………….

4. DiagnosaKeperawatan
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan hubungan sebab–akibat pada
pohon masalah. Prioritas diagnosa keperawatan adalah dengan :core problem
sebagai penyebab ( etiologi )
5. RencanaTindakanKeperawatan
Rencana tindakan keperawatan sebaiknya berupa standart tindakan keperawatan
untuk tiap masalah / diagnose keperawatan. Pada saat belajar Akademik
seyogyanya mahasiswa telah belajar standar tindakan keperawatan, jadi sangat
memudahkan bilamana perlu menulis lagi, tetapi cukup memilih sesuai diagnose
keperawatan yang diprioritaskan.

2. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)


Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan merupakan kiat atau cara berkomunikasi
dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. SPTK juga dapat melatih kemampuan
intelektual tentang komunikasi dan pada saat dilaksanakan merupakan latihan
kemampuan yang terintegrasi antara intelektual, psikomotor dan afektif. Strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan ini dibuat setiap kali akan berinteraksi dengan klien
/ setiap pertemuan dengan klien.SPTK terdiri dari dua bagian yaitu proses keperawatan
dan strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan.

A. PROSES KEPERAWATAN
Pada SPTK dituliskan garis besar dan proses keperawatan merupakan justifikasi
ilmiah dari mana sumber tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Hal ini
merupakan kemampuan intelektual yang harus dilakukan oleh perawat pada saat
melakukan tindakan keperawatan.
Didalam proses keperawatan ini terdiri dari:
a. Kondisi klien.
Kondisi klien berupa data subyektif maupun data obyektif.
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang diprioritaskan / yang akan dilakukan treatment.
c. Tujuan khusus
Tujuan khusus (TUK) disini disesuaikan dengan tujuan khusus (TUK) yang ada
di rencana keperawatan.
d. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang disesuaikan dengan strategi pelaksanaan (SP) dari
diagnosa keperawatan yang diprioritaskan / yang akan dilakukan treatment yang

12
mana dipilihkan strategi pelaksanaan (SP) yang dapat mencapai tujuan khusus
(TUK) tersebut diatas.
B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Strategi komunikasi yang digunakan adalah tahapan komunikasi terapeutik perawat
klien yaitu:

a. Perkenalan dan orientasi


Secara garis besar tahapan ini dilakukan sepanjang merawat klien yaitu pertemuan
awal, pertemuan kedua dan seterusnya. Isi dari tahapan ini merupakan ringkasan
teoritis yang dianggap penting saat melakukan interaksi secara operasional yaitu:

PERTEMUAN PERTAMA
1. Salam terapeutik.
Berisi perkenalan antara perawat dan klien termasuk didalamnya elemen
kontrak secara teoritis. Contoh: “ Selamat pagi mas, kenalkan nama saya
Prameswari, biasa dipanggil Riri, kalau boleh tahu nama mas siapa dan
senangnya dipanggil apa, saya pada pagi ini akan merawat mas “.
2. Evaluasi dan atau validasi.
Berisi tentang kajian atas keluhan, alasan atau kejadian yang membuat klien
minta tolong, contoh komunikasi “ bagaimana ceritanya sampai mas datang
kesini / dibawa kesini ?”
Evaluasi / validasi merupakan kajian untuk mendapatkan fokus pengkajian
lebih lanjut.
3. Kontrak
Terdiri dari tiga aspek yaitu:
a. Topik.
Berisi tindakan atau kegiatan yang akan dilakukan pada klien beserta tujuan
dan keuntungannyabagi klien, kemudian meminta persetujuan untuk
pelaksanaannya.
“ Baik mas, gimana kalau kita sekarang bercakap-cakap tentang kejadian
dirumah sehingga mas dibawa kesini. “
b. Waktu
Merupakan kesepakatan berapa lama tindakan / kegiatan yang dilakukan.
“Mas mau berapa lama kita bercakap-cakap, bagaimana kalau 15 menit “.
c. Tempat
Merupakan kesepakatan dengan klien akan tempat pelaksanaan tindakan
(Dipilihkan tempat yang terapeutik)
“Menurut mas enaknya dimana kita bisa bercakap – cakap, bagaimana kalau
di ruang tamu “.

PERTEMUAN KEDUA DAN SETERUSNYA


1. Salam terapeutik.
Tidak disertai perkenalan lagi hanya salam saja. “ Selamat pagi mas”.
2. Evaluasi dan validasi.
Dapat bersifat umum atau fokus pada rencana tindak lanjut klien pada
pertemuan sebelumnya.
Evaluasi umum : “Bagaiman perasaan mas “J” sekarang ?”.
Evaluasi fokus : “Apakah mas “J” sudah mencoba cara mengendalikan
emosi seperti yang sudah dilatih ?”
3. Kontrak.

13
Tetap berisi tiga aspek yaitu topik, waktu dan tempat. Untuk topik fokus pada
tindakan dan tujuannya yang terkait dengan kontrak yang akan datang pada
pertemuan sebelumnya, contoh : Mas “J” masih ingat apa yang akan kita
diskusikan sekarang, sesuai janji kita tadi siang, sekarang kita akan latihan cara
mengendalikan emosi dengan cara kedua“ yang dapat diteruskan dengan
tujuannya, waktu dan tempat sama dengan pertemuan pertama.

PERTEMUAN TERAKHIR
1. Salam terapeutik.
Sama dengan pertemuan kedua
2. Evaluasi dan validasi.
Fokus pada semua tindakan keperawatan yang dilaksanakan kemampuan yang
telah dimiliki klien, dan jadwal kegiatan di rumah sakit dan dilanjutkan
dirumah, contoh “ Mas “J” akan pulang hari ini ya ?”bagaimana latihannya
mas ?” bagaimana jadwal kegiatannya ?”
3. Kontrak.
Tetap berisi tiga aspek yaitu topik, waktu dan tempat. Untuk waktu dan tempat
sama dengan pertemuan sebelumnya. Sering pula pertemuan terakhir dilakukan
bersama-sama keluarga.

b. Tahap kerja.
Tahap kerja ini berisi berbagai tindakan keperawatan (Cara komunikasinya) yang
telah direncanakan sesuai diagnosa keperawatan prioritas. Tindakan keperawatan
termasuk individu dan kelompok disertai terapi modalitas keperawatan.

c. Tahap terminasi
Tahap terminasi hampir sama dengan tahap perkenalan dan orientasi yaitu dibagi
menjadi terminasi sementara dan terminasi akhir. Terminasi sementara dilakukan
pada setiap akhir pertemuan sedangkan terminasi akhir pada saat klien akan
pulang.

Isi dari terminasi adalah:


1. Evaluasi subyektif
Yaitu evaluasi respon subyektif klien setelah dilakukan tindakan keperawatan,
contoh : “Bagaimana perasaan mas setelah kita bercakap-cakap ?”
2. Evaluasi obyektif
Yaitu evaluasi respon obyektif klien setelah dilakukan tindakan keperawatan,
contoh : “Sudah ada beberapa cara yang sudah kita pelajari dalam mengontrol
emosi, coba sebutkan cara-cara tersebut”
3. Rencana tindak lanjut.
Rencana tindak lanjut merupakan suatu tindakan yang diharapkan dilakukan
oleh klien (Apa yang harus dilatih) setelah dilakukan tindakan keperawatan,
contoh : “ Mas nanti pada saat mas merasa emosi mas harus tarik nafas dalam
seperti yang telah kita pelajari tadi.”
4. Kontrak yang akan datang.
Tetap berisi tiga aspek yaitu topik, waktu dan tempat. Untuk waktu dan tempat
sama dengan pertemuan sebelumnya. Sedangkan untuk topik adalah topik
lanjutan dari topik sebelumnya, contoh : “Mas bagaimana kalau nanti kita latih
cara lain mengontrol emosi denga cara fisik ?”

14

Anda mungkin juga menyukai