Anda di halaman 1dari 12

POLA PEWARISAN ALEL GANDA

(Laporan Praktikum Genetika)

Oleh:

Jensa Yuswantoro

1917020136

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Judul Praktikum : Pola Pewarisan Alel Ganda

Tanggal Praktikum : 14 April 2021

Tempat Percobaan : WhatsApp Group Praktikum Genetika Kelas A

Nama : Jensa Yuswantoro

NPM : 1917021036

Program Studi : Biologi

Jurusan : Biologi

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kelompok :I

Bandar Lampung, 5 April 2021


Mengetahui
Asisten

Dewi Sartika
NPM: 1617021039
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asam nukleat adalah senyawa senyawa polimer yang menyimpan semua
informasi genetika, yaitu seperangkat “ cetak biru “ tentang karakteristik aktual
dan potensial yang diterima oleh suatu organisme dari generasi sebelumnya,
untuk kemudian diwariskan ke generasi berikutnya. Asam Nukleat, terdiri dari
dua macam, yaitu DNA dan RNA. Baik DNA maupun RNA merupakan
polimer atas unit unit nukleotida. Suatu unit nukleutida terdiri atas tiga bagian:
gula pentosa, basa organik (senyawa heterosiklik yang mengandung nitrogen),
dan asam fosfat. Pentosa yang dikandung RNA adalah ribosa, sedangkan
pentosa pada DNA adalah deoksiribosa, yang kekurangan suatu satu atim
oksigen dari ribose.

Peran utama dari molekul DNA adalah penyimpanan jangka panjang informasi.
DNA sering dibandingkan dengan satu set cetak biru atau resep, atau kode,
karena berisi instruksi yang dibutuhkan untuk membangun komponen lain dari
sel, seperti protein dan molekul RNA. Segmen DNA yang membawa informasi
genetik ini disebut gen, tetapi urutan DNA lain yang memiliki tujuan
struktural, atau terlibat dalam mengatur penggunaan informasi genetik.

B. Tujuan Praktikum

Setelah mengikuti kegiatan praktikum ini mahasiswa dapat:


1. Menunjukkan macam macam basa nitrogen
2. Membuat tiruan proses sintesis RNA
3. Melakukan tiruan tahap tahap sintesis RNA
II. TINJAUAN PUSTAKA

Semua makhluk hidup memiliki materi genetik untuk mempertahankan


kelangsungan struktur, sifat, fungsi dan aktivitas aktivitas kimia dalam selnya.
DNA merupakan salah satu jenis asam nukleat yang berperan sebagai materi
genetic yang menurunkan sifat tertentu dari satu generasi ke generasi
turunannya. Materi ini mengarahkan pembentukan protein dan RNA tertentu
yang penting dalam sel makhluk hidup. DNA juga mengatur pertumbuhan dan
pembelahan sel, termasuk informasi untuk diferensiasi sel sehingga terbentuk
tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme lainnya. Begitu pentingnya
DNA ini sehingga disebut sebagai molekul utama kehidupan (Wirahadikusumah,
1985).

DNA berfungsi untuk menyimpan informasi genetik secara lengkap yang


diperlukan untuk mencirikan struktur semua protein dan RNA tiap tiap spesies
organisme, untuk membuat program pada saat yang tepat dan menempatkan
biosintesis sel dan jaringan secara teratur, untuk menentukan aktivitas organisme
sepanjang siklus hidupnya, dan untuk menentukan kekhususan organisme
tertentu. DNA alami terdiri dari dua rantai anti parallel dalam suatu rangkaian
heliks ganda. Basa Adenin dan Timin serta Guanin dan Timin yang saling
komplementer tersusun berpasangan melalui ikatan hydrogen pada heliks
(Lehninger, 1982).
DNA tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen,
dan phospat. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap
yang tersusun heliks ganda, dimana basa nitrogen dan kedua benang
polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan
hidrogen dan antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain
dihubungkan dengan ikatan fosfat. Ikatan ikatan fosfat itu sangat kuat dan
dikenal sebagai ikatan ikatan ester kovalen, atau ikatan fosfodiester. Residu
fosfat ( PO4 ) sepanjang rantai ini bersifat asam, sehingga diberi nama
asamnukleat (Goodenough. 1988).

RNA adalah hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan
polimer yang jauh lebih pendek dibanding DNA. RNA (ribonucleic acid) atau
asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan
dan penyalur informasi genetik. RNA sebagai penyimpan informasi genetik
misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retro virus. Ketika virus ini
menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban,
yang kemudian di translasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus virus baru.
RNA sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk
sintesis protein. RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim (ribosom) yang dapat
mengkalis formasi RNA nya sendiri atau molekul RNA lain (Corebima, 2008)

RNA merupakan rantai tungga polinukleotida. Setiap ribonukleotida terdiri dari


tiga gugus molekul, yaitu (Ngili, 2001) :
1. 5 karbon
2. Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan
golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
3. Gugusfosfat
Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang
dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar
untuk sintesis DNA. Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat
membentuk suatu nukleotida atau ribonukleotida. RNA merupakan hasil
transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh
lebih pendek dibandingkan DNA. RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA (
messenger RNA ) atau RNAd ( RNA duta ), tRNA ( transfer RNA ) atau RNAt (
RNA transfer ), dan rRNA ( ribosomal RNA ) atau RNAr ( RNA ribosomal )
(Ngili, 2001)
III. METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Setiap kelompok akan memperoleh bahan bahan sebagai berikut:

Jumlah Komponen bahan Berfungsi sebagai


24 Bulatan pink Ribose

24 Bulatan merah Gugus fosfat


6 Bulatan oranye Adenin (A)

6 Bulatan hijau Guanin (G)


6 Bulatan biru Sitosin (S)

6 Bulatan ungu Urasil (U)

1 RNA polymerase

1 DNA templat

B. Cara Kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini sebagai berikut:
1. Seperti gambar 100, susunlah ke 24 nukleotid dengan melekatkan gugus
fosfat (bulatan merah) pada posisi 5’ robosa (bulatan pink) dan
melekatkan salah satu dari bulatan untuk basa nitrogen (oranye, hijau,
biru, ungu) pada posisi no. 1’ pada bulatan ribose yang sama. Tonjolan
yang terletak berlawanan dengan posisi 5’ pada bulatan ribose adalah
posisi 3’ karbon ribose.
2. Guntinglah dengan hati hati RNA polimerase

3. Pisahkan kedua rantai DNA templat secara horizontal dengan


menggunting bagian diantara basa basa nitrogennya sampai di tempat
yang sudah ditandai dengan lubang (catatan: jangan seluruh rantai ganda
dipisahkan) kira kira 6 cm dari masing masing ujung rantai ganda
tersebut, sehingga 2 pasang basa nitrogen yang terakhir tetap saling
berlekatan satu sama lain. Secara horizontal lekatkan templat rantai
DNA dengan rantai DNA ‘sense’ di bagian hulu (top).

4. Kode genetik yang terdapat dalam urutan nukleotid molekul DNA


ditranskripsi menjadi molekul RNA oleh RNA polymerase, yang
mengenali daerah urutanpasangan basa nitrogen kaya adenine timin (A
T) yang disebut dengan daerah ‘promotor’ tempat prosespemisahan
rantaiganda DNA dan sintesis RNA dimulai.
5. Pisahkan rantai ganda DNA dengan menyisipkan RNA polymerase
diantara rantai ganda tesebut. Biarkan rantai DNA ‘sense’ tetap terbuka,
dan lekatkan antara garis potongan templat dengan garis terputus putus
pada RNA polymerase. Pada nukleotid DNA yang pertama setelah daerah
promoter, RNA polymerase melekat pada nukleotid RNA yang
komplementer, selama proses pencetakan (copy), RNA polymerase
bergerak sepanjang DNA templat dari arah 3’ ke 5’, membawa nukleotid
RNA yang komplementer sehingga akhirnya terbentuk rantai tunggal
RNA yang terus memanjang. Sintesis molekul RNA yang baru selesai
bila RNA polymerase mencapai dan mengenali daerah kedua pada
molekul DNA yang kaya pasangan basa A T, kemudian terminasi
transkripsi akan berlangsung, diikuti dengan lepasnya baik RNA
polymerase maupun molekul RNA yang baru disintesis.
6. Susun molekul RNA yang dikode oleh rantai DNA ‘sense’ dengan
membaa nukleotid
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dan perlakuan dari praktikum sebagai berikut
Sense : TAT – ATA – CCA – GAT – GGA – TTG – CGG – CCT – AAT
– CTT – TAC
Anti Sense : ATA – TAT – GGT – CTA – CCT – AAC – GCC – GGA – TTA
– GAA – ATG
RNA :AUA – UAU – GGU – CUA – CCU –AAC – GCC – GCA –
UUA – GAA – AUG

B. Pembahasan

DNA sense adalah untaian DNA dengan arah 5′ → 3′ yang memiliki urutan /
sekuens basa nitrogen sama dengan mRNA (kecuali T diganti U). Untaian ini
juga dikatakan sebagai untaian positif (+). Dikarenakan untaian ini memiliki
urutan yang sama dengan mRNA, maka untaian ini disebut sebagai pengkode
(coding). Untaian ini TIDAK ditranskripsi atau dicetak menjadi mRNA
sehingga disebut anti template. DNA Antisense atau DNA nonsense adalah
untaian DNA dengan arah 3′ → 5′ atau disebut untaian negatif ( ). Untaian ini
berperan untuk melakukan transkripsi membentuk mRNA sehingga untaian ini
disebut Pencetak/Cetakan (Template). Arah 3′ → 5′ didasarkan pada untaian
DNA ini ketika proses transkripsi oleh enzim RNA Polimerase. Urutan /
sekuens basa nitrogen pada untaian ini tidak sama dengan mRNA sehingga
dikatakan sebagai non coding. Sintesis RNA bisa berlangsung pada nonsense
stand karena Nonsense adalah untaian DNA dengan arah 3′ → 5′ atau disebut
untaian negatif ( ). Untaian ini berperan untuk melakukan transkripsi
membentuk mRNA sehingga untaian ini disebut Pencetak/Cetakan (Template).
Arah 3′ → 5′ didasarkan pada untaian DNA ini ketika proses transkripsi oleh
enzim RNA Polimerase.

Berdasarkan urutan hasil RNA yang telah diperoleh maka akan didapati hasil
senyawa asam amino sebagai berikut

No Kodon Asam Amino


AUA Isoleusin
UAU Tirosin
GGU Glisin
CUA Leusin
CCU Prolin
AAC Therenoin
GCC Alanin
GCA Alanin
UUA Leucin
GAA Glutamin
AUG Kodon start / Methionin
V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari praktikum di atas, maka dapat diambil kesimpulan


yaitu:

1. Pada proses ekspresi gen terjadi proses transkripsi yaitu perubahan gen
menjadi mRNA dilanjutkan dengan perubahan mRNA menjadi
2. Sintesa protein merupakan reaksi kimia yang kompleks dan melibatkan
beberapa senyawa penting terutama DNA dan RNA.
3. Proses sintesa protein terjadi di dalam sel, yaitu pada ribosom sub unit kecil
dan sub unit besar dari 3’-5’.
4. Urutan basa purin dan pirimidin pada DNA menentukan urutan asam amino
dalam pembentukan protein.
5. Sintesa protein berakhir dengan hadirnya stopkodon.
DAFTAR PUSTAKA

Artanti, Anif. 2016. Petunjuk Praktikum Biologi Molekuler. Surakarta:


Universitas Sebelas Maret

Chen, T., Hongyu, George M. 1999. Modeling Gene Expression With Differential
Equations. Pacific Symposium of Biocomputing.

Corebima.2008.Materi Genetik Pelatihan Materi Biologi Genetika SMA/MA.

Penerbit Universitas Negeri Malang

Goodenough, Ursula. 1988. Genetics. Jakarta : Erlangga

Jack, R.C. 1995. Basic Biochemical Laboratory and Computing. New York:
Oxford University Press.

Lehninger, A.L. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.

Ngili,Yohanis. 2001. Biokimia Dasar.Bandung.Penerbit Rekayasa Sains.

Ordway, G., Daniel J. 2004. Myoglobin: an Essential Hemoprotein in Straited


Muscle. The Journal of Experimental Biology. No. 207: 3441-3446

Orphanides, G., Danny R. 2002. A Unified Theory of Gene Expression. Cell


Press. Vol. 108 : 439-451
Wirahadikusumah, M. 1985. Biokimia, Protein, Enzim dan Asam Nukleat.
Bandung: Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai