Oleh:
Jensa Yuswantoro
1917020136
NPM : 1917021036
Jurusan : Biologi
Kelompok :I
Dewi Sartika
NPM: 1617021039
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam nukleat adalah senyawa senyawa polimer yang menyimpan semua
informasi genetika, yaitu seperangkat “ cetak biru “ tentang karakteristik aktual
dan potensial yang diterima oleh suatu organisme dari generasi sebelumnya,
untuk kemudian diwariskan ke generasi berikutnya. Asam Nukleat, terdiri dari
dua macam, yaitu DNA dan RNA. Baik DNA maupun RNA merupakan
polimer atas unit unit nukleotida. Suatu unit nukleutida terdiri atas tiga bagian:
gula pentosa, basa organik (senyawa heterosiklik yang mengandung nitrogen),
dan asam fosfat. Pentosa yang dikandung RNA adalah ribosa, sedangkan
pentosa pada DNA adalah deoksiribosa, yang kekurangan suatu satu atim
oksigen dari ribose.
Peran utama dari molekul DNA adalah penyimpanan jangka panjang informasi.
DNA sering dibandingkan dengan satu set cetak biru atau resep, atau kode,
karena berisi instruksi yang dibutuhkan untuk membangun komponen lain dari
sel, seperti protein dan molekul RNA. Segmen DNA yang membawa informasi
genetik ini disebut gen, tetapi urutan DNA lain yang memiliki tujuan
struktural, atau terlibat dalam mengatur penggunaan informasi genetik.
B. Tujuan Praktikum
RNA adalah hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan
polimer yang jauh lebih pendek dibanding DNA. RNA (ribonucleic acid) atau
asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan
dan penyalur informasi genetik. RNA sebagai penyimpan informasi genetik
misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retro virus. Ketika virus ini
menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban,
yang kemudian di translasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus virus baru.
RNA sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk
sintesis protein. RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim (ribosom) yang dapat
mengkalis formasi RNA nya sendiri atau molekul RNA lain (Corebima, 2008)
1 RNA polymerase
1 DNA templat
B. Cara Kerja
Adapun cara kerja dari praktikum ini sebagai berikut:
1. Seperti gambar 100, susunlah ke 24 nukleotid dengan melekatkan gugus
fosfat (bulatan merah) pada posisi 5’ robosa (bulatan pink) dan
melekatkan salah satu dari bulatan untuk basa nitrogen (oranye, hijau,
biru, ungu) pada posisi no. 1’ pada bulatan ribose yang sama. Tonjolan
yang terletak berlawanan dengan posisi 5’ pada bulatan ribose adalah
posisi 3’ karbon ribose.
2. Guntinglah dengan hati hati RNA polimerase
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dan perlakuan dari praktikum sebagai berikut
Sense : TAT – ATA – CCA – GAT – GGA – TTG – CGG – CCT – AAT
– CTT – TAC
Anti Sense : ATA – TAT – GGT – CTA – CCT – AAC – GCC – GGA – TTA
– GAA – ATG
RNA :AUA – UAU – GGU – CUA – CCU –AAC – GCC – GCA –
UUA – GAA – AUG
B. Pembahasan
DNA sense adalah untaian DNA dengan arah 5′ → 3′ yang memiliki urutan /
sekuens basa nitrogen sama dengan mRNA (kecuali T diganti U). Untaian ini
juga dikatakan sebagai untaian positif (+). Dikarenakan untaian ini memiliki
urutan yang sama dengan mRNA, maka untaian ini disebut sebagai pengkode
(coding). Untaian ini TIDAK ditranskripsi atau dicetak menjadi mRNA
sehingga disebut anti template. DNA Antisense atau DNA nonsense adalah
untaian DNA dengan arah 3′ → 5′ atau disebut untaian negatif ( ). Untaian ini
berperan untuk melakukan transkripsi membentuk mRNA sehingga untaian ini
disebut Pencetak/Cetakan (Template). Arah 3′ → 5′ didasarkan pada untaian
DNA ini ketika proses transkripsi oleh enzim RNA Polimerase. Urutan /
sekuens basa nitrogen pada untaian ini tidak sama dengan mRNA sehingga
dikatakan sebagai non coding. Sintesis RNA bisa berlangsung pada nonsense
stand karena Nonsense adalah untaian DNA dengan arah 3′ → 5′ atau disebut
untaian negatif ( ). Untaian ini berperan untuk melakukan transkripsi
membentuk mRNA sehingga untaian ini disebut Pencetak/Cetakan (Template).
Arah 3′ → 5′ didasarkan pada untaian DNA ini ketika proses transkripsi oleh
enzim RNA Polimerase.
Berdasarkan urutan hasil RNA yang telah diperoleh maka akan didapati hasil
senyawa asam amino sebagai berikut
1. Pada proses ekspresi gen terjadi proses transkripsi yaitu perubahan gen
menjadi mRNA dilanjutkan dengan perubahan mRNA menjadi
2. Sintesa protein merupakan reaksi kimia yang kompleks dan melibatkan
beberapa senyawa penting terutama DNA dan RNA.
3. Proses sintesa protein terjadi di dalam sel, yaitu pada ribosom sub unit kecil
dan sub unit besar dari 3’-5’.
4. Urutan basa purin dan pirimidin pada DNA menentukan urutan asam amino
dalam pembentukan protein.
5. Sintesa protein berakhir dengan hadirnya stopkodon.
DAFTAR PUSTAKA
Chen, T., Hongyu, George M. 1999. Modeling Gene Expression With Differential
Equations. Pacific Symposium of Biocomputing.
Jack, R.C. 1995. Basic Biochemical Laboratory and Computing. New York:
Oxford University Press.