Anda di halaman 1dari 27

PERCOBAAN VIII

BIO INFORMATIKA

(Konstruksi Pohon Filogeni)

I. TUJUAN PRCOBAAN

Menentukan hubungan kekerabatan antar organisme (bakteri) melalui


konstruksi pohon filogeni.

II. DASAR TEORI

II.1. Bioinformatika

Bioinformatika adalah bidang ilmu yang lahir dan


diperlukannya kemampuan computer berdaya tinggi untuk
membantu mengorganisir, menganalisis dan menyimpan informasi
biologis.

Tipe-tipe informasi biologis primer yang terlibat dalam bio


informatika adalah data sekuens DNA dan protein. Setelah teknologi
sequencing DNA menjadi mudah dan otomatis, dihasilkan sekuens
gen dalam jumlah yang luar biasa banyaknya. Database public
diciptakan untuk menampung informasi dan mengizinkan semua
orang untuk menggunakannya. Data base yang tetap atau definitive
di Amerika Serikat bagi sekuens-sekuens gen disebut Gen Bank yang
ditangani oleh National Center yor Biotechnology Information
(NCBI).

Karena teknologi sequencing DNA telah mengalami kemajuan


dengan amat cepat, para peneliti tidak hanya melakukan sequencing
atas gen-gen tunggal namun juga genom keseluruhan organism,
berkisar dari bakteri dan virus sampai tumbuhan, serangga dan
manusia. Sebagian besar informasi itu juga dimasukkan ke dalam
database public untuk digunakan dan dianalisis oleh para saintis dari
seluruh dunia. Sebagian informasi itu digunakan oleh perusahaan-
perusahaan bioteknologi dan farmasi untuk membantu mereka
mengembangkan obat-obatan dan penanganan penyakit lebih baik.

(Susan, 2002)

II.2. DNA

Asam deosiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA, adalah


sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyususn
berat kering setiap organisme. DNA umumnya terdapat di dalam sel.
DNA merupakan suatu polimer , rekombinasi DNA merupakan suatu
proses alamiah denagn unsure-unsur material genetik (pecahan-
pecahan molekul DNA) dipersatukan ke dalam suatu molekul DNA
yang lain. DNA produk dirujuk sebagai suatu DNA rekombinan

(Fessenden, 1986).

DNA merupakan molekul yang amat panjang, terdiri dari


ribuan deoksiribosa nukleotida yang tergabung dalam suatu urutan
yang bersifat khas bagi setiap organisme. Molekul ini biasanya
berbentuk rantai ganda. Kromosom sel kariotik merupakan satu
molekul besar DNA yang berikatan erat menjadi suatu daerah inti
atau nukleotida. Sel eukariotik mengandung sejumlah molekul DNA.
Masing-masing pada umumnya memiliki ukuran jauh lebih besar
daripada sel prokariota.molekul DNA dalam eukariota bergabung
dengan molekul protein dan dikelompokan menjadi serabut kromatin
di dalam nucleus, yang dikelilingi sistem ganda yang kompleks.
DNA berfungsi untuk menyimpan informasi genetik seacra lengkap
yang diperlukan untuk menentukan struktur semua protein dari tiap-
tiap spesies organisme agar biosintesis sel dan jaringan berlangsung
secara teratur, untuk menentukan aktivitas organisme sepanjang
siklus hidupnya dan untuk menentukan kekhususan organisme
tertentu. Basa purin yang terdapat dalam DNA adalah adenin dan
guanin sedangkan basa pirimidin yang terdapat dalam DNA adalah
sitosin dan timin. Antara basa-basa yang terdapat pada rantai asam
nukleat ini terikat dengan suatu ikatan hidrogen. Adenin dapat
membentuk dua ikatan hidrogen dengan timin (A=T), sedangkan
Guanin dan sitosin dapat membentuk tiga ikatan hidrogen (G C).
Ikatan yang terbentuk antara basa-basa tersebut dapat dilihat dari
struktur berikut:
H3 C
N N Sitosin
T imin

O N OH HN N O

H H H H H

HN N O N N H

Adenin Guanin

N N
N N

N N

II.3. Filogeni

Protein-protein dapat berevolusi dengan laju yang berbeda-


beda akibat adanya factor inkrinsik ( mekanisme perbaikan-
perbaikan ) dan faktor ekstrinsik ( mutagen dari lingkungan ).
Protein-protein yang sangat lestari (conversed) tampaknya hanya
mampu monoleransi sedikit perubahan kecil sedangkan sejumlah
protein lainnya mampu menyerap berbagai mutasi tanpa kehilangan
fusngsinya. Mutasi yang terjadi di luar daerah yang terlibat dalam
fungsi normal molekul dapat ditoleransi sebagai mutasi netral secara
selektif. Seiring berjalannya waktu geologis, mutas-mutasi netral
tersebut cenderung terakumulasi di dalam garis keturunan
geneologis. Jika kita asumsikan kalau mutasi-mutasi netral semacam
itu terakumulasi dengan laju konstan untuk protein yang sangat
lestari, maka kita bisa menentukan pola percabangan dari pohon
filogenetik (disebut juga kladogram atau pohon evolusi)

(William,2002)

II.4. Blast

Membandingkan data urutan nukleotida/protein dengan


database nukleotida/protein di seluruh dunia melalui situs dan
beberapa situs lainnya.

Selain sekedar menyimpan informasi biologis, database itu


bisa digunakan untuk menganalisis gen-gen, fungsi-fungsinya dan
evolusinya, Sebagai contoh, jika sebuah gen diklona dan di
sequencing, sekuens itu bisa digunakan untuk penelusuran yang
disebut BLAST, terhadap semua sekuens yang diketahui (yang
berjumlah 12 juta dan masih terus bertambah).

Hal tersebut dilakukan untuk menentukan apabila (I) gen


itu sudah penuh diklono dan (2) gen itu baru, kekerabatannya dengan
sekuens-sekuens lain bisa membantu kita untuk menentukan
kemungkinan fungsi biologisnya database protein juga bisa
ditelusuri.

( Susan,2002)

II.5. NCBI

Database publik diciptakan untuk menampung informasi


dan mengizinkan semua orang untuk menggunakannya. Database
yang tetap atau definitive di Amerika Serikat bagi sekuens-sekuens
gen disebut gen bank yang ditangani oleh National Center for

Biotechnology Information (NCBI) dan pada juni 2001, telah


memiliki 12.973.766 catatan sekuens dari ribuan spesies mikroba,
tumbuhan dan hewan berbeda. Database tersebut bisa ditemukan
dalam situs NCBI, http:// www.ncbi.nlm.nih.gonav/. Ada database-
database tambahan untuk sekuens DNA di Jepang pada data bank of
japan (DDBJ) dan di Eropa pada European Molecular Biology
Laboratory (GMBL). Semua database itu merupakan sistem-sistem
yang bekerja sama.

( Susan, 2002)

Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI), telah


didirikan sejak tahun 1988 sebagai sebuah sumber nasional untuk
informasi biologi molekuler. NCBI membuat database yang dapat
diakses secara umum, mengembangkan alat bantu software untuk
menganalisis data genom yang menyebabkan informasi biomedik
yang semuanya untuk pemahaman yang lebih baik terhadap proses
molekuler yang berdampak pada kesehatan dan penyakit manusia.

2.6 Gen 16S RNA

Mekanisme translasi atau sintesis protein secara garis besar


terdiri dari 3 tahapan, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Pada
tahap inisiasi, sebuah molekul rRNA akan terikat pada permukaan
ribosom dan sub unitnya telah bergabung. Pengikatan ini terjadi pada
16S rRNA di bagian sub unitnya 303 pada ribosom prokariot. Karena
pada mRNA prokariot terdapat urutan basa tertentu yang disebut
sebagai tempat pengikatan ribosom (ribosom bending site) atau
urutan Shine Dolyarna (5+ - AGUmGGU 3+). Ribosom ini
spesifik dikenali oleh IGSrRNA, atau dengan kata lain sekuens 16S
rRNA berfungsi sebagai sekuen anti shine dalyarna.

Sifat spesifik dari 16S rRNA yang bebas ini dimiliki oleh
setiap spesifik bakteri. Oleh karena itu, gen yang mengkode
pembentukan 16S rRNA bias dijadikan alat identifikasi bakteri
tertentu. Penggunaan analisis gen 16S rRNA sebagai acuan
identifikasi bakteri secara molekuler memiliki keunggulan, dimana
gen ini relatif konstan dan tidak berubah dalam jangka waktu yang
sangat lama atau dengan kata lain laju mutasinya sangat kecil.

-8 +3

mRNA 5GGC
+ AAA ACC
GGC AAG GAG GUA AAA AUG AAA

16S 3+ A UUC CUC CAU AG....

1542 1537 1530

Gen gen yang mengkode pembentukan ribosomat (rRNA)


bervariasi dalam suatu operon yang sama, secara berurutan dari
ujung 5+ gen tersebut masing-masing adalah 16S rRNA , 235 rRNA
dan 5 rRNA. Jumlah men-operon bervariasi mulai dari satu sampai
15 operon per total genom bakteri (terminus) S 16S rRNA berada
pada ujung daerah dan mengkode pembentukan RNA ribosomat pada
sub unit kecil ribosom. Ketiga gen tersebut dipisahkan oleh daerah
spacer yang dinamakan ISR (Inter Spacer Region). Lestari
(conserved area) selanjutnya akan membentuk RNA konster (lRNA)
yang berperan pada proses sintesis protein.

5+ - Gen IGS - Spacer - Gen 235 - Gen 53


- Gen rRNA - 3+

1540 b 280 b 100 b

Gen 16S rRNA berurutan panjang antara 1500 1550 ph


dan kaya basa nitrogen guanin dan sitosin. Pada gen 16S rRNA
terdapat suatu daerah yang dinamakan daerah variabel dan daerah
lestari (conserved area) , sebagian atau seluruh urutan basa pada
daerah inilah yang akan menjadi urutan basa yang akan disebut oleh
primer gen 16S. Daerah Lestari (conserved area) pada gen 16S rRNA
umumnya memiliki ukuran sekitar 540 ph.
Teknik identifikasi bakteri menggunakan analisis sekuen gen 16S
rRNA sudah dimulai sejak tahun 1580-an, sehingga database
nukleotida gen 16S pada bakteri sudah cukup tersedia untuk menjadi
acuan identifikasi isolasi bakteri dan studi filogenik.

(Witarto, 2003)
III. METODE PRAKTIKUM

Masuk NCBI
(www.ncbi.nlm.gov)

BLAST-n

Pilih menu nukleotida


File (Blast_Gb.txt) dimasukkan Muncul blast kosong
Klik Blast
Muncul 1.3.3 Copy subject
Data pembanding Paste dan simpan dalam format txt

BlastGb.txt

Masukkan file BlastGb.txt Masuk program clustal-W

BlastGb.aln BlastGb.dnd BlastGb.phy

Phylip 3.68

Tulis nama file ( BlastGb.phy ) Pilih program


seqboot.exe

Pilih Y to accept this letter or type the letter for the one change

Pilih Ydan Enter

Muncul pertanyaan:Random number seed? ketik 111,lalu enter (untuk keluar)


Muncul proses complete replicates Outfile

Rename (Boot_BlastGb)

Pilih program DNApars.exe

Ketik Enter

Muncul pertanyaan: Y to accept these or type this letter for the one change?

Ketik Y dan Enter

Muncul proses adding spesies and global rearrangement Enter (Untuk Keluar)

Outfile Outtree

Rename tree_blastGb

Pilih program consense.txt

Muncul pertanyaan: Do you want to replace it, append to it, write a new file or quit?

Ketik F dan Enter

Tulis Nama Baru (con_blastGb)Enter

Muncul pertanyaan : are these setting correct ? (Periksa apakah setting sudah sesuai
yang diinginkan? ) Ketik Y dan Enter

Con_blastGb Out tree


(tree_blastGb untuk file konstruksi pohon filogeni)Rename

Masuk website www.google.com Ketik Phylodendron

Muncul beberapa pilihan

pilih filogenetik tree printer

HASIL
V. HIPOTESIS

Percobaan ini berjudul Bioinformatika (Kostruksi Pohon


Filogeni) bertujuan untuk mengetahui fungsi dari filogeni, yaitu
dapat menunjukkan hubungan evolusi antar organisme (hubungan
kekerabatan), dimana sampel memiliki sifat yang mirip dengan
kerabat terdekat karena sejenis. Prinsip dari percobaan ini adalah
memberikan input berupa yang urutan nukleotida dan penerjemahan
kode-kode genetik, yang berfungsi untuk mengetahui susunan asam-
asam amino dalam sekuen. Metode yang digunakan adalah metode
Blast (Basic Local Aligment), yaitu salah satu metode aligment yang
sering digunakan dalam penelusuran basis data sekuens, dimana
metode blast ini digunakan untuk mengidentifikasi spesies
berdasarkan urutan pencarian homolog. Kemungkinan yang akan
didapat terdaapat beberapa kemiripan terhadap kekerabatan masing-
masing bakteri/organisme, karena dalam pohon filogeni yang telah
dibuat pasti terdapat satu atau dua perabangan yang memiliki sifat
yang mirip.
VI.PEMBAHASAN

Percobaan ini berjudul Bioinformatika (Kostruksi


Pohon Filogeni) bertujuan untuk mengetahui fungsi dari filogeni,
yaitu dapat menunjukkan hubungan evolusi antar organisme
(hubungan kekerabatan), dimana sampel memiliki sifat yang mirip
dengan kerabat terdekat karena sejenis. Prinsip dari percobaan ini
adalah memberikan input berupa yang urutan nukleotida dan
penerjemahan kode-kode genetik, yang berfungsi untuk mengetahui
susunan asam-asam amino dalam sekuen. Metode yang digunakan
adalah metode Blast (Basic Local Aligment), yaitu salah satu metode
aligment yang sering digunakan dalam penelusuran basis data
sekuens (Fatchiah, 2009). Metode blast ini digunakan untuk
mengidentifikasi spesies berdasarkan urutan pencarian homolog,
yang diasumsikan secara orthologis dengan clustawl (Vardivalagan,
2012). Program-program yang digunakan dalam percobaan ini
adalah NCBI, Blast, seqbooth.exe, dnapars dan consense.exe.
Fungsi penelusuran blast pada data sekuens adalah mencari sekuens
yang baik dari asam nukleat, DNA maupun protein yang mirip
dengan sekuens tertentu yang ada pada sampel. Hal ini berguna
untuk memeriksa keabsahan hasil sekuens atau untuk memeriksa
fungsi gen hasil sekuennya. Algoritma yang mendasari blast adalah
penyejajaran sekuens (Kuncoro, 2011).

Penyejajaran sekuen (Sequence Alignment) adalah


proses penyusunan atau pengaturan dua atau lebih sekuens, sehingga
proses persamaan sekuen-sekuen tersebut tampak nyata (Krane,V.E,
2009). Sedangkan sekuen itu sendiri adalah sederatan pernyataan-
pernyataan yang uruta dan pelaksanaan eksekusinya runtut, yang
lebih dahulu ditemukan (dibaca) akan dikerjakan (dieksekusi)
terlebih dahulu, dan apabila urutan tersebut pernyataannya dibalik,
maka maknanya akan berbeda (Kuncoro, 2011).

Bioinformatika didefinisikan sebagai aplikasi dari


alat komputasi dan analisa untuk menangkap dan
menginterpretasikan data-data biologi dalam program software dan
didukung dengan kesediaan internet. (Utama, 2002). Dari program-
program yang dipakai akan dihasilkan pohon filogeni. Filogeni
merupakan sejarah evolusi dari kelompok spesies. Untuk menyusun
filogeni, para ahli Biologis menggunakan sistematika yaitu disiplin
ilmu yang terfokus pada klaifikasi organisme dan hubugan
evolusinya. Data yang digunakan dalam sistematika untuk menyusun
filogeni dapat berupa data fosil, molekul, maupun data gen untuk
membangun hubungan evolusi antar organisme (hubungan
kekerabatan). (Campbell,et all, 2009).

Hubungan antar spesies ini bisa dilihat dari jenis


gen, urutan, panjang bp, jarak maksimal dan jarak individu.
(Vardivalagan, 2012). Bioinformatika memiliki banyak fungsi, salah
satunya adalah ketika kita mendapatkan satu sekuen DNA yang belum
diketahui fungsinya, maka dengan membandingkannya dengan data
yang ada dalam database, dapat diperkirakan fungsinya, sehingga
dapat diketahui kualitas maupun kuantitas transkripsi suatu gen yang
dapat menunjukkan gen-gen apa saja yang aktif terhadap perlakuan
tertentu. (LIPI, 2009).

Program awal yang digunakan dalam percobaan ini


adalah notepad, yang berfungsi untuk memindahkan data urutan DNA
hasil sekuenting dengan cara mengcopy paste, kemudian data tersebut
diatur dalam format fast A sebagai berikut:

>nama urutan DNA

ATGL ............... dan seterusnya (urutan hasil sekuenting DNA)


File tersebut diberi nama, contohnya kelompok1.txt.
Selanjutnya membuka gen bank yang dioperasikan oleh NCBI
(National Center for Biotechnology Information) yang berisi
informasi dari sekuen DNA yang sama dengan sekuen DNA dalam
EMBL (European Molecular Biology Laboratory) dan DOB (DNA
Bank of Japan). NCBI ini merupakan situs informasi database DNA,
RNA dan protein. (Fachriah, 2003).

Urutan DNA tersebut pertama kali akan diproses


menggunakan program online Blast untuk mengetahui seberapa
banyak jenis organisme yang memiliki kemiripan urutan DNA nya,
serta mengetahui jenis organisme apa yang ada pada sampel.

Pencocokan sekuens dilakukan secara online dengan urutan


sebagai berikut:

1. Buka Google Chrome dan ketik situs


www.ncbi.nlm.nih.gov dan search

2. Pilih BLAST pada popular resources yang berada pada


sebelah kanan

3. Pilih menu nucleotide

4. Masukkan urutan nama DNA sampel yang sebelumnya


telah disimpan dalam notepad dalam bentuk txt (nama file:
kelompok1.txt)

5. Pilih other, (n.R. etc) pada choose search set

6. Pilih BLAST pada program seletion

7. Muncul diagram alignment (pembanding) 100 data

Data yang telah didapat dihapus query nya dan diambil


subject nya saja, kemudian di copy lalu paste di dalam notepad dan
diberi nama dengan maksimal 10 karakter (kelompok1.txt). Data-data
tersebut diberi nama yang berbeda satu sama lain agar tidak terjadi
kekeliruan dalam penerjemahan kode genetik.

Banyaknya data yang muncul menunjukkan banyaknya


kemiripan urutan DNA pada suatu organisme sampel. Presentase yang
muncul menandakan seberapa dekat urutan DNA sampel dengan DNA
organisme yang telah ada (alignment). Semakin besar presentase yang
dihasilkan, maka semakin tinggi kemiripan urutan DNA sampe
terhadap urutan DNA organisme yang telah ada (alignment).
Kemiripan suatu sampel DNA berkisar antara 100% - 97%. Sedangkan
presentase dibawah 97% biasanya adalah DNA organisme baru.

Data yang telah didapat kemudian diubah ke bahasa


pemrograman, dalam bentuk (.phy) agar dapat diproses membentuk
pohon filogeni yang menunjukkan kekerabatan dar sampel dengan
organisme lainnya. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Masuk program clustalw 2

2. Ketik 1, <enter> (sequence input from dist)

3. Setelah muncul tulisan enter the name of the sequence file,


masukkan nama file (kelompok1.txt)

4. Pilih 2, <enter> (multiple alignment)

5. Pilih 9, <enter> (output format option)

6. Pilih 4, <enter> (toogle phylip format output = off on)

7. Pilih 1, <enter> (do complete multiple alignment now show /


accurate)

8. Ketik kelompok1.aln, kelompok1.phy, kelompok1.dnd, <enter>

9. Exit
Setelah didapat format tersebut, lalu di copy dan
paste ke dalam program phylip.exe agar program tersebut dapat
mendeteki file yang akan di proses. Hasil data dengan format (.phy)
akan diproses melalui program offline phylps 3.68 untuk
mendapatkan konstruksi pohon fiogeni dari sampel dan data yang
memiliki kemiripan dengan sampel DNA yang ada. Program phylip
3,68 berfungsi sebagai data pada phylodendron. Berikut tahapan
proses dalam program phylip 3,68 untuk memperoleh outtree
filogeni:

1. Pilih seqboot.exe pada phylip 3,68

2. Masukkan nama file dengan format (.phy) kelompok1.phy

3. Keik R, lalu <enter>

4. Ketik 1000, <enter>

5. Ketik Y, <enter>

6. Ketik 111, <enter>

7. Rename (boot_blast), <enter>

8. Ketik Y, <enter>

9. Klik <enter> lagi untuk keluar

10. Didapat file untuk pohon filogeni dengan nama outtree, yang
kemudian di rename menjadi tree_blast

11. Pilih consence.exe untuk mendapatkan konstruksi pohon filogeni

12. Ketik F, <enter>

13. Ketik nama baru con_blast, <enter>

14. <enter> untuk keluar


Setelah didapat outtree sebagai konstruksi, kemudian
rename menjadi tree_blast.txt untuk selanjutnya dimasukkan dalamsitus
online phylodendron untuk mendapatkan pohon filogeni dari data
tersebut. Tahapan yang dilakukan:

1. Masuk ke situs google (www.google.com)

2. Ketik phylodendron dan search

3. Pilih pilih phylogenetik tree printer

4. Masuk website phylodendron

5. Klik browse, masukkan file tree_blast.txt

6. Submit

7. Didapat hasil konstruksi pohon filogeni

Dari bagan pohon filogeni, didapatkan 3 kekerabatan paling


dekat dengan sampel yaitu Entero 76, Entero 77 dan Entero
78dimana Entero 7 yaitu Unclutured clone ELU0020-793 ,
Entero13 adalah Enterococcus foecium dan Entero 14 adalah
uncultured organism clone ELU0026.Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sampel mempunyai kedekatan dengan ketiga alignment tersebut.
Dimana Entero 76 merupakan sistertaxa dengan sampel kita, dimana
sistertaxa yaitu kelompok organism yang memiliki nenek moyang yang
mirip secara langsung dan membuat taksa tersebut menjadi kerabat
terdekat. Sampel yang kita dapatkan serta entero 76, entero 77 dan
entero 78 sebagai kerabat terdekatnya membentuk suatu group yang
dinamakan monophyletic group yakni kelompok yang tersusun atas
takso yang memiliki nenek monyang yang sama

(Campbell et al,2009)
Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan urutan DNA sampel
dengan berikut kedua alignment terdekat dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut:

1. Buka Note pad baru

2. Copy sampel dan kedua alignment terdekat dengan sampel


(Entero 7, entero 13 dan entero 14)

3. Simpan nama blast baru.txt

4. Buka clustalw

5. Ketik 1 , enter

6. Ketik name blast baru.txt

7. Ketik 2, enter

8. Ketik 9, enter untuk output format options

9. Ketik 4, enter (toogle phylip format output = offon)

10. Ketik nama blast baru.aln, namablastbaru.phy,


namablastbaru.dnd

11. Enter muncul urutan disertai perbedaan urutan DNA


dengan symbol atau disebut juga garis polytomi yang
menandakan urutan DNA tersebut berbeda dengan urutan
DNA sampel. Apabila hanya terdapat sedikit perbedaan
urutan DNA maka bisa dikatakan sampel identik
(mempunyai kekerabatan dekat). Hasilnya dapat
disimpulkan bahwa sampel kita mempunyai kekerabatn
paling dekat dengan sampel, entero-76, entero-77, entero
78 yaitu IGS ribosomal RNA gene.
Baris sekuens dalam suatu kolom-kolomnya
membuat karakter yang identik di antara sekuens tersebut.

(Krane,2003)

Sedangkan tanda *** menunjukkan bahwa dalam sekuen-


sekuen tersebut spesiesnya mirip jadi bisa dikatakan identik. Namun
kekerabatan dari hasil yang kita dapatkan sekitar 63%
kedekatannya.Kekerabatan dekat berarti sifat dari organism tersebut
memiliki kemiripan dengan sifat sampel kita, dapat terlihat dari
konstruksi pohon filogeni.
VII. PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Dari sampel data dihasilkan pohon filogeni. Pohon ini


menunjukkan hubungan evolusi antar organism ( hubungan
kekerabatan ), dalam hubungan kekerabatan yang paling dekat dengan
sampel DNA adalah kelompok entero 76, entero 77 dan entero 78.

7.2 Saran

- Pada saat praktikum seharusnya praktikan telah mengcopy


program

- Bawalah modem dan laptop untuk memudahkan pada saat


praktikum.
ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan yang berjudul Bio informatika (Konstruksi


Pohon Filogeni) bertujuan untuk Menentukan hubungan kekerabatan
antar organisme (bakteri) melalui konstruksi pohon filogeni. Fungsi
filogeni yaitu dapat menunjukkan hubungan evolusi antar organism
(hubungan kekerabatan) yang mana sampel memiliki sifat yang sama
dengan kerabat yang terdekat karena sejenis. Sampel DNA identik
dengan Uncultured organism clone ELU0026, uncultured organism
clone ELU0020 dan Enterocococcus Foecium gene. Program yang
digunakan dalam percobaan ini adalah NCBI, BLAST, seqbooth, exe,
DNAPARS dan consense.exe. Metode yang digunakan adalah
komputasi dan BLAST. Prinsipnya adalah search engine ( memberi
input berupa urutan nukleotida ) dan menerjemahkannya ke dalam
kode-kode genetic sehingga diketahui susunan asam amino dalam
skuensinya. Hasil yang diperoleh adalah sampel mempunyai
kekerabatan dekat dengan entero 76, entero 77 dan entero 78 yaitu
merupakan jenis gen 16 S rRNA sehingga dapat disimpulkan bahwa
sampel merupakan jenis bakteri yang mempunyai gen jenis 16 S rRNA.

Keywords : Bioinformatika, pohon filogeni, NCBI, BLAST


IV.DATA PENGAMATAN

NO PERLAKUAN HASIL

1 NCBI dan BLAST

-Pemasukan data pada NCBI

-Masuk ke Blast

-Pada saat muncul ke data pembanding maka


delete query dan sisakan subjek lalu copy
subjek, di simpan dalam format txt

-Masuk dalam program clustalw

-terdapat 3 data nama blast.aln, blast.dnd,


blast.phy

2 Phylips 3.68 Hasilnya


terbentuk pohon
-Pilih program seqboot.exe
filogeni dari
-mengikuti pertanyaan sampai ke outfile bakteri 16 RNA
(Bentuk pohon
-pilih program DNA pars
terlampir dalam
-Terdapat 2 data outfile dan infile lampiran )

Dari pohon
filogeni terlihat
ada 3 spesies
yang dekat
dengan sampel
data

3 Consense.exe

-Pilih program consense.exe


-Mengikuti alur kerja

-Masuk website www.google.com

-Ketik philodendron free printer

-Masukkan file tree name blast

-Sesuaikan format (pdf)

-Submit

4 Notepad Dari data terakhir


maka akan
-Copy soal praktikum dan 2 spesies yang
muncul multiple
sama
sequence
-simpan file dengan namablast.txt alignment
(Bentuk file
-Membuka clustawl
terlampir di
-Ketik 1,namablast.txt, 2, 9,4,enter lampiran)

-nama blast.aln,blast.dnd,blast.phy Dari data ini kita


tahu letak
perbedaan
sequencenya
dimana

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011, Prinsip Genomik untuk Programming Bioinformatika,
dalam http://teknologi.kompasiana.com, diakses pada 19 November
2011

Aprijossi,D.Adan Elpaizi,M.A, 2004, Bioinformatika : Perkembangan


Disiplin Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia

Campbell, 2009, Sejarah Kehidupan di Bumi,dalam Mekanisme Teori


Evolusi II

Nusantara, 2009, Internet untuk Biologi Molekuler, Waria Biotek


Vol.14 No.2 Juni

Razia, M, 2011, 16-S rDNA Based Phylogeny of Non-Symbiotit


Bacteria of Entomopanthogenic Nematodes from Infected Insect
Cadavers, Genomic Proteomic & Bioinformatics 9(3) : 104-112

Utama,A,2003, Peran Bionformatika dalam Dunia Kedokteran, Artikel


Populer Ilmu Komputer di akses melalui
hhtp://www.ilmukomputer.com pada 19 november 2012

LAPORAN TERBAIK PRAKTIKUM


PERCOBAAN VIII

BIOINFORMATIKA ( KONTRUKSI POHON FILOGENI )

DISUSUN OLEH :

Bungaran David 24030110141035

Intan Kurnia Putri 24030110120015

Lufty Nura Sabila 24030110141011

Maria Simbolon J2C009003

Ratna Permata Sari 24030110141025

Suteja J2C008010

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2012

LEMBAR PENGESAHAN
BIOINFORMATIKA (KONTRUKSI POHON FILOGENI)

Tujuan : Menentukan hubungan kekerabatan antar organisme (bakteri)


melalui konstruksi pohon filogeni.

Semarang, 28 Desember 2012

Mengetahui,

ASISTEN

TRI INDRI MULYA


NIM. J2C009022

PRAKTIKAN

BUNGARAN DAVID INTAN KURNIA PUTRI


NIM. 24030110141035 NIM. 24030110120015

LUFTY NURA SABILA MARIA SIMBOLON


NIM. 24030110141011 NIM. J2C009003

RATNA PERMATA SARI SUTEJA


NIM. 24030110141025 NIM. J2C008010

Anda mungkin juga menyukai