Bismillahirrohmanirrohim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Kami dapat selesai menyusun
makalah kami dengan judul “Aliran Genetic” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah pembelajaran Bioteknologi Farmasi semester 6 Program
Studi Farmasi di Stikes Harapan Ibu Jambi. Makalah ini ditujukan untuk rekan-rekan
mahasiswa Semester 6 sebagai bentuk materi pembelajaran dalam mengikuti perkuliahan.
Makalah ini merupakan hasil yang kami pelajari, baik dari buku referensi dan lain
sebagainya. Diharapkan dengan disusunnya makalah ini akan membantu kami dan rekan-
rekan mahasiswa lainnya untuk dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran serta
dapat lebih memahami tentang Aliran genetic meliputi asam niukleat dan protein, serta aliran
infromasi genetic
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Gen untuk ovalbumin memiliki tujuh intron (A ke C), membagi urutan pengkodean
menjadi delapan ekson (1 hingga 7) Gen untuk subunit p hemoglobin memiliki dua
intron dan tiga ekson, termasuk satu intron yang mengandung lebih banyak dari setengah
pasangan basa gen. (Nelson and Cox, 2008).
Komponen Gen (Baron and Lee, 201 )
1. Promotor: Situs tempat RNAP II mengikat untai pengkode untuk memulai transkripsi.
Promotor terletak di hulu ekson/intron dan dicirikan oleh urutan promotor tertentu
(misalnya, kotak TATA; kotak CAAT).
2. Ekson: Situs kode genetik untuk protein. Beberapa ekson dapa disambung bersama-
sama dengan cara yang berbeda untuk menghasilkan produk yang berbeda,
3. Intron: Urutan nukleotida yang tidak mengkode protein.
4. Daerah pengatur: Daerah DNA yang mengubah ekspresi gen ketika terikat oleh
protein tertentu.
5. Di dalam nukleus, RNAP II berikatan dengan urutan promotor DNA.
6. RNAP II bergerak di sepanjang satu untai DNA (untai "sense"), menambahkan
ribonukleotida ke untai mRNA yang sedang tumbuh dalam arah 5' hingga 3'.
7. Ketika RNAP II mencapai akhir gen, proses dihentikan melalu mekanisme yang
kurang dipahami dan mRNA dilepaskan.
8. Transkripsi dapat ditingkatkan atau dihambat melalui pengikatan transkripsi faktor ke
daerah regulasi
1. Asam Nukleat
a. Pengetian Asam Nukleat
Asam nukleat adalah molekul polimer yang terbentuk dari tiga komponen dasar,
yaitu pentosa (gula dengan lima atom karbon), fosfat, dan senyawa organik basa
nitrogen. Jenis basa nitrogennya adalah purin atau pirimidin, sedangkan komponen
gulanya dapat mengalami dehidrasi dan kehilangan gugus oksigen (deoksi), sehingga
asam nukleat terdapat dalam bentuk RNA dan DNA.
Kombinasi antara basa nitrogen adenin (adenine, A), timin (thymine, T), guanin
(guanine, G), dan sitosin (cytocine, C) dengan gugus gula dan fosfat menghasilkan
struktur asam nukleat. Keempat huruf (A-T-G-C) ini merupakan alfabet dasar
penyusun untai RNA dan DNA, yang kemudian diturunkan menjadi protein dalam
proses translasi.
2. Protein
a. Pengertian Protein
Protein merupakan suatu molekul raksasa atau makromolekul. Molekul ini
merupakan gabungan berbagai asam amino yang diikat oleh peptida. Jadi dengan kata
lain, polimerisasi asam amino yang membentuk protein Peptide merupakan gabungan
atau polimer banyak asam amino menjadi satu. Selain ikatan tersebut, ada ikatan lain
yang turut membentuk protein. Misalnya saja ikatan hidrogen yang terbentuk pada
gugus -OH dan gugus -NH. Ada juga ikatan disulfida -S-S- yang mendukung ikatan
kompleks protein. Protein memegang peranan penting dalam hampir semua proses
biologi.
a).Struktur Protein
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau
manusia. Maka protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama
dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Untuk dapat melakukan fungsi biologis,
protein melipat ke dalam satu atau lebih konformasi spasial yang spesifik, didorong
oleh sejumlah interaksi non-kovalen seperti ikatan hidrogen, interaksi ionik, gaya van
der Waals, dan sistem kemasan hidrofobik. Struktur tiga dimensi perotein sangat
diperlukan untuk memahami fungsi protein pada tingkat molekul. Protein juga
digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan
lemak. Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein ialah sebagai
berikut: karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, belerang 0,3%, dan
fosfor 0,3%.
Menariknya, asam amino yang yang menjadi komponen utama dalam protein
memiliki urutan berbeda dan spesifik pada setiap protein. Perbedaan urutan asam amino
tersebut disebabkan karena urutan basa nitrogen yang menyusun DNA (informasi genetik)
juga berbeda. That’s means, informasi genetik yang dibawa oleh DNA dengan urutan basa
nitrogen yang spesifik disampaikan dalam bentuk protein. Protein ini yang kemudian
digunakan oleh makhluk hidup untuk keberlangsungan hidup.
Ekspresi gen memiliki keterkaitan dengan biosintesis protein. Dimana pada proses ekspresi
genetic maupun biosintesis protein sama-sama melibatkan transkipsi dan translasi.
1. Replikasi
Secara umum, replikasi bahan genetik merupakan proses pengkopian rangkaian
molekul bahan genetik (DNA atau RNA) sehingga dihasilkan molekul anakan yang
sangat identik. Meskipun konsep dasar replikasi antara struktur bahan genetik yang satu
dengan yang lainnya adalah serupa, namun diketahui ada banyak perbedaan dalam hal
mekanisme rincinya. Sebagai contoh, bahan genetik yang berupa molekul RNA
mempunyai mekanisme replikasi rinci yang berbeda dengan replikasi molekul DNA.
Pada kelompok virus, misalnya, replikasi bahan genetiknya terjadi di dalam sel inang
yang sebenarnya merupakan jasad hidup yang lain dari jasad virus itu sendiri. Hal ini
dapat terjadi karena virus merupakan jasad parasit obligat. Di lain pihak, replikasi DNA
pada prokaryot dan eukaryot terjadi di dalam sel jasad hidup yang bersangkutan. Selain
itu perbedaan struktural molekul bahan genetik, misalnya antara DNA lingkar (Circular
DNA) dengan DNA linear juga berimplikasi pada perbedaan mekanisme replikasi.
Replikasi DNA dimulai pada tempat-tempat khusus yang disebut pangkal replikasi
(origin of replication). Pangkal replikasi yaitu satu bagian DNA yang mempunyai urutan
nukleotida yang spesifik . Protein yang memulai replikasi DNA mengenali urutan ini dan
menempel pada DNA, memisahkan kedua untaian dan membuka sebuah “gelembung‟
replikasi. Tahap pembukaan DNA untai ganda dikatalis oleh 3 macam enzim yaitu :
1. Helikase adalah sejenis enzim yang berfungsi membuka untai ganda di cabang
replikasi, dan memisahkan kedua untai lama.
2. Enzim untai destabilizing protein , atau single stranded DNA binding protein (SSB),
molekul dari protein pengikat untai tunggal kemudian berjajar disepanjang untai-untai
lama yang tidak berpasangan menjaga agar untai-untai ini tetap terpisah selama
mereka bertindak sebagai cetakan untuk sintesis untai-untai komplementer yang baru.
3. DNA girase, enzim ini mengkatalis pembukaan untai ganda sebelum proses replikasi
dimulai.
Enzim utama yang berperan dalam replikasi adalah DNA polymerase. DNA
polymerase mensintesa DNA baru dengan arah 5’→3’. DNA polymerase tidak dapat
memulai pembuatan untaian DNA baru, enzim ini hanya dapat menambahkan nukleotida
pada 3’-OH yang sudah ada. Oleh karena itu, untuk memulai untai yang baru harus ada
primer (biasanya berupa RNA) di mana DNA polymerase dapat menempelkan
nukleotida yang pertama. Karena untaian DNA berpasangan secara anti-paralel, maka
pada untai dimana pembentukan untai DNA barunya itu dari 5’ ke 3’ akan terjadi sintesa
DNA secara bersinambungan dan disebut leading strand, sedangkan pada untai yang
lainnya akan terjadi sintesa DNA dengan terputus-putus dan disebut lagging strand.
Replikasi dimulai pada tempat yang disebut ori (origin of replication) dan berakhirpada
terminator.
Replikasi DNA berlangsung dalam beberapa tahap yaitu:
(1) Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk
(2) Pengawalan (initiation, inisiasi) sintesis DNA
(3) Pemanjangan untaian DNA
(4) Ligase fragmen fragmen DNA, dan
(5) Pengakhiran (termination, terminasi) sintesis DNA.
Sintesis untaian DNA baru akan dimulai setelah kedua DNA induk terpisah
membentuk garpu replikasi, pemisahan dilakukan oleh enzim DNA helikase. Sintesis
DNA berlangsung dengan orientasi 5’-P→3’-OH. Oleh karena ada dua untaian DNA
cetakan yang orientasinya berlawanan, maka sintesis kedua untaian DNA baru juga
berlangsung dengan arah geometris yang berlawanan namun semuanya teteap dengan
orientasi 5’→3’. Keadaan semacam ini menimbulkan
perbedaan dalam hal meanisme sintesis antara keua untaian DNA yang baru.
2. Transkripsi
Transkripsi adalah proses yang terjadi di dalam inti sel untuk sintesis
RNA secara langsung dari salah satu rantai DNA. Informasi dari rantai DNA
langsung dikopi, nukleotida per nukleotida, dari setiap molekulnya menjadi
RNA. Salah satu rantai DNA dengan sekuen unik menjadi templet (cetakan)
untuk membuat rantai RNA yang juga menjadi sekuen unik. Proses ini mirip
dengan pencetakan rantai DNA komplementer dalam replikasi DNA. Urutan
molekul RNA yang dihasilkan sesuai dengan urutan templet DNA, yang
merupakan transkrip perintah dan arahan pembuatan protein. Produk molekul
RNA ini dikenal dengan mRNA (messenger RNA atau RNA duta), yang
berfungsi sebagai duta genetika dari DNA di dalam mesin sel pembuat
protein.
Proses transkripsi terdiri dari 3 tahap, yaitu inisiasi (permulaan), pemanjangan dan
terminasi (penghentian) rantai mRNA.
Proses Transkripsi
a. Inisiasi transkripsi
Sekuen spesifik pada untai DNA tempat melekatnya RNA polymerase disebut
promoter. Daerah promoter mencakup titik awal (start point) transkripsi suatu gen
beserta puluhan nukleotida yang membentang di bagian hulunya (upstream). Titik
awal transkripsi adalah lokasi di mana sintesis RNA sebenarnya dimulai. Selain
menentukan di mana transkripsi dimulai, promoter juga menentukan yang mana dari
kedua untai ganda DNA yang digunakan sebagai templet. Area tertentu di dalam
daerah promoter mempunyai peranan penting agar dikenali oleh RNA polimerase.
Sebagai contoh, area yang dikenal dengan kotak TATA. Disebut demikian karena
sekuennya didominasi oleh basa timin (T) dan adenin (A).
Pada eukariot, kotak TATA terletak sekitar 25 nukleotida ke arah hulu dari titik
awal transkripsi. Ada protein lain yang juga terlibat dan memandu RNA polimerase
untuk mengenali dan mengikat sekuen promoter di sepanjang molekul DNA. Protein
itu adalah faktor transkripsi. Protein faktor transkripsi harus menempel terlebih dahulu
pada molekul promoter, sebelum molekul RNA polimerase II dapat mengenali dan
mengikat molekul perpaduan antara factor transkripsi dan DNA. Begitu RNA
polimerase mengikat daerah promoter di titik awal, proses transkripsi pun dimulai.
c. Terminasi
Transkripsi berlangsung hingga RNA polimerase ketemu dan melewati
kodon tanda berhenti yang ada pada untai DNA. Sekuen tanda berhenti ini merupakan
isyarat bagi RNA polimerase untuk menghentikan transkripsi dan melepaskan mRNA
dari untai DNA. Pada sel eukariot, sekuen tanda berhenti yang umum adalah
AATAAA. Menjelang proses terminasi, RNA polymerase melewati tanda berhenti ini
hingga kira-kira 10–35 nukleotida ke hilir, dan akhirnya mRNA dipotong hingga
terlepas dari enzimnya. Sebaliknya, pada sel prokariot, transkripsi biasanya berhenti
tepat pada akhir tanda ini dan melepas mRNA.
RNA polimerase mentranskripsi intron maupun ekson dari DNA, yang
menghasilkan molekul pra-mRNA yang sangat panjang. Melalui proses pemotongan
dan penyambungan, intron dipotong dari pra-mRNA dan ekson bergabung menjadi
satu membentuk molekul mRNA dengan sekuen pengode protein yang akhirnya
berkesinambungan. Setelah transkripsi dan pemrosesan, mRNA siap meninggalkan
nucleus melalui pori-pori membran nukleus menuju ke sitoplasma, di mana proses
selanjutnya, yaitu translasi, berlangsung.
3. Translasi
Translasi adalah proses sintesis polipeptida dengan panduan dari mRNA. Pada tahap
ini bahasa yang digunakan selama transkripsi berubah menjadi bahasa translasi. Sel
menterjemahkan pesan genetika berupa sekuen basa dari molekul RNA untuk
membangun polipeptida yang sesuai dengan urutan sekuen asam amino (Tabel 1.3).
Penerjemah yang berperan di sini adalah jenis RNA yang lain, yaitu tRNA (RNA
transfer). RNA transfer membawa asam amino dari sitoplasma satu per satu ke ribosom.
Sel selalu menjaga stok ke-20 jenis asam amino di dalam sitoplasma dengan cara
menyintesisnya atau mengambilnya dari larutan di sekitar sel. Asam amino yang dibawa
oleh tRNA ditambahkan ke ujung rantai polipeptida yang terus memanjang.
Proses Translasi
Molekul-molekul tRNA tidak seluruhnya identik. Kunci suksesnya proses
penerjemahan pesan genetika menjadi sekuen asam amino spesifik adalah tiap molekul
tRNA berasosiasi dengan asam amino tertentu dan berkorelasi dengan mRNA yang
memiliki kodon tertentu pula. Ketika tiba di ribosom, molekul tRNA membawa asam
amino spesifik di salah satu ujungnya. Pada ujung lainnya terdapat triplet nukleotida
yang disebut antikodon. Sesuai dengan aturan pasangan basa, antikodon menempelkan
diri ke kodon komplementer pada molekul mRNA.
Sebagai contoh, kodon UUU pada mRNA yang diterjemahkan sebagai asam amino
fenilalanin (lihat Tabel 1.3). Molekul tRNA yang menempel pada kodon ini memiliki
antikodon AAA yang komplementer terhadap UUU, dan selalu membawa fenilalanin di
ujungnya apabila mRNA dilalui oleh ribosom dengan kodon UUU dipaparkan pada
mesin translasi maka fenilalanin akan ditambahkan ke rantai polipeptida. Proses
penerjemahan pesan genetika ini dilakukan kodon demi kodon.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Asam nukleat adalah senyawa-senyawa polimer yang menyimpan semua informasi
genetika, yaitu seperangkat “cetak biru” tentang karakteristik aktual dan potensial yang
diterima oleh suatu organism dari generasi sebelumnya, untuk kemudian diwariskan ke
generasi berikutnya.
2. DNA memiliki struktur, yaitu gula pentosa (deosiribosa), fosfat dan basa nitrogen yang
meliputi basa purin (guanin dan adenin) dan basa pirimidin (timin dansitosin) dan RNA
tersusun atas molekul-molekul, yaitu gula ribosa, fosfat, dan basa nitrogen yang terdiri
atas purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (urasil dan sitosin).
3. Sintesis protein adalah proses pembentukan protein monomer peptida yang diatur
susunannya oleh kode genetic yang melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida.
Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.
4. Sintesis protein terdiri dari 2 tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi.
5. Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat
genetik yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu
untaian molekul RNA digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesismolekul RNA
yang komptementer.
6. Translasi adalah proses penerjemah urutan nucleotida yang ada pada molekul mRNA
menjadi rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein.
Hanya molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi.
Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan DNA yang menyusun suatu gen
dalam bentuk ORF (open reading frame, kerangka baca terbuka). Molekul rRNA adalah
salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel tempat berlangsungnya sintesis
protein, tRNA adalah pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi
rantai polipeptida.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami telah berusaha semaksimal yang kami bisa. Namun,
kami mengakui pasti masih banyak terdapat kekurangan didalamnya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran yang membangun dari dosen dan teman-teman.
DAFTAR PUSTAKA