Anda di halaman 1dari 2

LB 5 PSYHOLINGUISTICS

Name : Indah Pratiwi

NIM : 1205030112

Class : 6C

BAHASA DAN OTAK

Otak manusia terdiri dari lima bagian dengan urutan dari bawah: (1) medulla oblongata, (2) pons
dan cerebellum, (3) midbrain, (4) thalamus dan hypothalamus, dan (5) cerebral hemispheres.
Otak kiri, terutama bertanggung jawab pada bahasa, sedangkan otak belahan kanan bertanggung
jawab pada keterampilan-keterampilan visual dan spasial (ruang), juga persepsi terhadap bunyi-
bunyi non bahasa dan musik. Bertempatnya (menetapnya, localization) fungsi fungsi kognitif
dan perseptual di dalam bagian otak belahan tertentu itulah yang disebut lateralisasi. Sedangkan
otak belahan kanan berperan di dalam menginterpretasi nada dan isyarat-isyarat intonasi
(intonation cues) yang menandai emosi, misalnya marah atau takut. Manusia mempunyai otak
yang luas, berat tubuh yang relatif, dibandingkan dengan binatang. Kenyataan ini kadang-kadang
digunakan untuk menjelaskan mengapa manusia yang memiliki bahasa; hanya mereka yang
mempunyai otak cukup besar yang mencakup bahasa yang kompleks.

Kedua belahan otak terlibat di dalam pengendalian aktivitas otot dan di dalam penglihatan dan
pendengaran. Setiap belahan otak mengendalikan aktivitas-aktivitas bagian badan yang
berlawanan. Belahan otak kiri mengendalikan tangan dan kaki kanan, sedangkan belahan otak
kanan mengendalikan gerakan tangan dan kaki kiri. Pengendalian bagian badan oleh bagian otak
yang berlawanan inilah yang dikenal dengan kontralateralisasi.

Di otak terdapat sejumlah pusatbahasa, yang masing-masing memiliki peran khusus. Daerah itu
terdiri atas:

a. Daerah Broca
Dinamai menurut penemunya. Terletak di bagian depan otak belahan kiri dan
bertanggung jawab terhadap pengorganisasian pola pola artikularis ujaran. Ini dapat
dipahami karena letak daerah ini dekat sekali dengan daerah korteks yang mengendalikan
otot-otot wajah, rahang, lidah, langit-langit keras dan laring. Karena penggunaan morfem
infleksi (penanda jamak, akhiran tenses) dan kategori leksikal minor (determiner,
preposisi) juga dikendalikan di daerah Broca, maka daerah ini memegang peranan
penting dalam pembentukan kata-kata dan kalimat. Daerah ini terletak pada gunduk
frontal di sekitar inferior. Daerah Broca adalah daerah yang bertanggung jawab untuk
memproduksi ujaran dan ditemukan oleh dokter bedah Perancis, Pierre Broca, pada tahun
1863.
b. Daerah Wernicke
Dinamai menurut penemunya, seorang ahli syaraf abad ke -19 (1874), Carl Wernicke.
Daerah ini bertanggung jawab terhadap penerimaan (reception) bunyi. Daerah ini
berperan besar di dalam perwujudan (representation) makna dan terlibat dalam penafsiran
kata dan pilihan butir-butir leksikal untuk tujuan produksi kalimat. Daerah Wernicke
berada di gunduk temporal yang bertugas untuk menangani masukan yang berasal dari
pendengaran. Dalam daerah ini pula, gunduk osipital menangani masukan yang berasal
dari indera penglihatan, sedangkan gunduk parietal menangani masukan dari indera-
indera yang lain.
c. Daerah Angular Gyrus
Daerah ini terletak di belakang daerah Wernicke adalah pusat bahasa yang bertanngung
jawab terhadap pengubahan rangsangan visual ke dalam bentuk auditoris dan sebaliknya
juga. Daerah ini berperan besar terhadap penyesuaian (matcing) bentuk lisan dan objek
yang dilihat, penamaan objek, dan pemahaman bahasa tulis, yang semuanya menuntut
keterkaitan antara wilayah visual dan wilayah ujaran.

Tiga tema akan membimbing kita dalam pembahasan mengenai hubungan bahasa dan otak.
Pertama, lokalisasi fungsi-fungsi bahasa. Hal ini menekankan pada hubungan antara struktur
otak secara khusus dan fungsi-fungsi bahasa secara khusus pula. Kedua, berhubungan erat
dengan hal pertama, menekankan pada dampak-dampak kerusakan otak terhadap fungsi-fungsi
bahasa yang selanjutnya dikenal dengan afasia. Ketiga, yang berkaitan dengan keberadaan
bahasa manusia yang unik.

Anda mungkin juga menyukai