Anda di halaman 1dari 8

Anatomi dan Fisiologi Lobus Temporal

Lobus temporal adalah salah satu regio dari kortex serebri yang terletak di
bawah sulcus lateralis di kedua hemisfer otak manusia. Lobus temporal terlibat
dalam retensi memori visual, proses input sensorik, memahami bahasa,
penyimpanan memori baru, emosi dan memahami makna. Lobus temporal berisi
hippocampus dan memainkan peran kunci dalam pembentukan eksplisit memori
jangka panjang yang dimodulasi oleh amigdala.5
Parietal
Lobe
Frontal
Lobe

Occipital
TEMPORAL
Lobe
LOBE

Gambar 1. Lobus temporal, satu dari empat lobus utama pada otak

Lobus temporalis merupakan satu dari empat lobus utama dari otak. Lobus
temporalis berada di bawah sulcus lateralis dan di anterior korteks oksipital dan
parietal. Brodmann mengidentifikasi 10 area temporal, tetapi penelitian anatomi
terbaru menunjukkan banyak area pada monyet, apalagi pada wanita.5

Lobus temporalis tidak hanya memiliki satu fungsi, karena dalam lobus
temporalis terdapat primary auditory cortex, the secondary auditory, visual cortex,
limbic cortex, dan amygdala.5

1. ANATOMI LOBUS TEMPORALIS


Lobus temporalis merupakan satu dari empat lobus utama dari otak.
Lobus temporalis berada di bawah sylvian fissure dan di anterior korteks oksipital
dan parietal. Brodmann mengidentifikasi 10 area temporal, tetapi penelitian
anatomi terbaru menunjukkan banyak area pada monyet, apalagi pada wanita.
Region pada permukaan lateral temporal dapat dilihat pada bentuk
auditory dan visual. Sylvian fissure berisi jaringan yang membentuk insula yang
meliputi gustatory cortex. Superior temporal sulcus (STS) memisahkan girus
superior dan middle serta berisi jumlah yang signifikan dari neocortex, yang bisa
dibagi dalam beberapa region. Korteks dari STS bersifat multimodal, menerima
input dari auditory, visual, dan region somatik. Lobus temporal memiliki dua sulci
penting yang terletak secara horizontal dan parallel dengan Sylvian fissure.
Mereka membagi lobus temporal menjadi 3 gyri: Superior Temporal Gyrus,
Middle Temporal Gyrus, dan Inferior Temporal Gyrus. Inferior Temporal Gyrus
ukurannya lebih besar daripada yang kita lihat biasa dari samping korteks karena
itu letaknya di permukaan bawah dalam tengkorak.

Tiga fungsi basis dari korteks temporal adalah memproses input auditori,
mengenali objek visual, dan penyimpanan memori jangka lama dari input
sensori, ditambah dengan fungsi amigdala, yaitu afeksi (emosi). Beberapa fungsi
lainnya adalah sebagai berikut:5

Tabel 1. Fungsi-fungsi lobus temporal

Fungsi Keterangan
Kemampuan Diatur pada bagian sebelah kiri temporal, terdapat zona
Berbicara bahasa atau berbicara bernama Wernicke. Area ini
mengontrol proses termasuk komprehensif dan memori
verbal.
Memori Mengatur eksplisit memori jangka panjang berupa
fakta, kejadian, orang, dan tempat. diproses di
hippocampus yang dimodulasi oleh amigdala.
Membaca Memproses suara dan kata-kata tertulis menjadi suatu
informasi sehingga menjadi ingatan.
Respon emosi Berasal dari amygdala didalam lobus temporalis
Respon auditori Primary auditory cortex (terletak pada Heschl’s gyri)
bertanggung jawab untuk merespon frekuensi suara yang
berbeda untuk lokalisasi suara. Bagian ini bertugas untuk
peka terhadap suara.
Pemrosesan Visual Memunculkan perasaan yakin dan insight.

Gambar 2. Daerah gyrus temporalis superior, mengatur proses pendengaran dan area wernick
sebagai zona bahasa dan berbicara

Di sekitar daerah superior, posterior dan lateral dari lobus temporal terlibat
dalam proses pendengaran. Lobus temporal terlibat sebagai penerima persepsi
auditori primer, yaitu proses mendengar karena terdapat kortex auditori primer
(gambar 2). Gyrus temporalis superior (termasuk sulcus lateralis) meliputi area
yang menerima sinyal dari koklea pertama kali begitu mencapai kortex cerebri.
Kemudian stimulus ini diproses oleh kortex auditori primer di lobus temporal
kiri.6

Daerah yang berkaitan dengan penglihatan pada lobus temporal


menginterpretasikan stimulus visual sehingga obyek penglihatan dapat dikenali.
Bagian yang mengatur proses ini terletak di bagian ventral dari lobus temporal.
Pada daerah tersebut terdapat gyrus fusiforme untuk proses mengenali wajah, dan
gyrus parahippocampal untuk mengenali serta membaca suasana atau kejadian
(gambar 3). Sementara bagian anterior dari daerah ini mengatur proses pengenalan
benda.6

Gambar 3. Gyrus Parahippocampal untuk mengenali suasana/kejadian serta Amigdala yang


mengatur afeksi (emosi)

Pada lobus temporal kiri terdapat kortex auditori primer yang memegang
peranan sebagai pengolah proses semantik berbicara dan penglihatan manusia.
Pelebaran regio antara lobus temporal dan parietal (tandem dengan area brocha di
lobus frontal) memegang peranan dalam pemahaman dalam berbicara.6

Proses bahasa ucapan:

Diterima alat dengar → Pusat otak primer dan sekunder → Pusat otak asosiatif:
area wernicke, kata yang didengar akan dipahami → Girus angularis, tempat pola
kata-kata dibayangkan lewat area Wernicke di fasikulus arkuatus area Broca:
gerakan motorik pembicaraan area motorik primer ; otot-otot lidah untuk ucapan
→ area motorik suplementer, agar ucapan/gerakan lidah menjadi jelas.5

Proses bahasa Visual:

Diterima alat visual → Pusat otak primer penglihatan → Pusat otak asosiasi
penglihatan: (di sini terjadi pengenalan informasi) → Girus angularis → area
Wernicke → area Broca (gerakan pembicaraan) → area motorik primer dan
suplementer, sehingga pada akhirnya tulisan dapat dimengerti.5

Lobus temporal medial diduga terlibat dalam pengkodean memori jangka


panjang deklaratif. lobus temporal medial termasuk hippocampi (Gambar 2),
penting untuk penyimpanan memori, sehingga kerusakan pada daerah ini dapat
mengakibatkan penurunan dalam pembentukan memori baru yang mengarah ke
amnesia anterograde permanen atau sementara. Lobus temporal medial terdiri dari
struktur yang penting untuk memori deklaratif atau jangka panjang. Memori
deklaratif (denotatif) maupun eksplisit adalah memori sadar dibagi ke dalam
memori semantik (fakta) dan memori episodik (peristiwa). Struktur lobus
temporal medial sangat penting untuk memori jangka panjang termasuk amigdala,
batang otak, dan hippocampus. Hippocampus terdiri dari daerah neokorteks
perirhinal, parahippocampal, dan entorhinal. Hippocampus penting untuk
pembentukan memori, dan korteks temporal medial di sekitarnya.6

Gejala Klinik Akibat Kerusakan pada Lobus Temporal

Berikut manifestasi-manifestasi yang diasosiasikan dengan penyakit pada


lobus temporal, yaitu:3,4,5

1. Gangguan sensasi auditory dan persepsi --- kerusakan pada


auditoryperceptual terletak pada bagian kiri lobus temporal. Bagian kiri
lobus temporal penting untuk membedakan ucapan. Pada bagian ini juga
terdapat gangguan yang disebut dengan aphasia dimana seseorang sulit
untuk mengenali kata-kata ( terletak pada Wernicke’s area). Selain itu,
ketika terjadi kerusakan pada bagian kanan lobus temporal, maka
seseorang akan mengalami kemunduran dalam mempersepsi karakteristik
tertentu dari musik (loudness, quality dan pitch)
2. Gangguan selective attention input auditory dan visual --- kerusakan pada
bagian kanan lobus temporal akan mengakibatkan ketidakmampuan
seseorang dalam mengenali dan me-recall wajah maupun gambar-gambar.
3. Kelainan persepsi visual --- luka pada bagian kiri lobus temporal akan
mengakibatkan ketidakmampuan untuk fokus karena sistem syarafnya
terluka. Begitu juga dengan bagian kanan lobus temporal.
4. Kerusakan pengorganisasian dan pengkategorisasian materi verbal ---
kerusakan lobus temporal juga mengakibatkan seseorang tidak dapat
mengkategorisasikan sebuah kata, gambar, maupun objek yang familiar.
5. Gangguan pemahaman bahasa --- Seseorang dengan kerusakan ini
mengakibatkan ia selalu keluar dari konteks, apakah itu kalimat, gambar ,
maupun ekspresi wajah.
6. Kerusakan memori jangka panjang --- kerusakan pada lobus temporal
mengakibatkan seseorang mengalami amnesia. Kerusakan pada
inferotemporal cortex mengakibatkan ketidaksadaran dalam me-recall
informasi. Luka pada bagian kiri lobus temporal mengakibatkan seseorang
tidak dapat me-recall materi verbal, sebaliknya jika bagian kanan rusak,
akan mengakibatkan ketidakmampuan me-recall materi non-verbal.
7. Perubahan kepribadian dan perilaku afektif --- kerusakan lobus temporal
mengakibatkan gangguan pada emosi (karena amygdala terstimulasi).
8. Perubahan perilaku seksual. Lesi lobus temporalis dapat mengakibatkan
hyperseksualitas, transvestime dan perilaku transeksual. Pada kasus
Cerebro vasculer event (CVE) biasanya mengurangi libido, tetapi lesi pada
lobus temporal dapat meningkatkannya.5
9. Kluver-Bucy Syndrome --- Klüver-Bucy Syndrome adalah sindrom neuro-
behavioural yang berhubungan dengan lesi bilateral di ujung lobus
temporal anterior atau amigdala. Lesi lobus temporal sedikitnya telah
dilaporkan dapat menimbulkan Klüver-Bucy syndrome. Gejala sindrom ini
antara lain : emosi yang menjadi tumpul dan tidak ekspresif,
hipermetamorfosis dan hiperseksualitas.3
10. Epilepsi lobus temporal. Epilepsi lobus temporal adalah jenis epilepsi
fokal yang paling sering ditemukan, serta potensial untuk resisten terhadap
pengobatan. Efek fungsi kognitif ditandai dengan sklerosis hipokampus,
kejang fokal dengan tanda kepribadian lobus temporal sebelah medial.
Hipokampus dan sekitarnya adalah komponen terbesar dalam sistem
frontotemporal. Epilepsi lobus temporal kiri berhubungan dengan defisit
memori dan verbal, khususnya dalam penggabungan kalimat yang panjang
dan pengungkapannya kembali. Pada epilepsi lobus temporal kanan
dengan sklerosis hipokampus, defisit memori dan visual yang akan
ditemukan. Selain itu juga bisa ditemukan defisit memori spasial yang
spesifik, identifikasi wajah orang terkenal, pengenalan wajah dalam waktu
lama, dan pengenalan ekspresi wajah. Karena mempunyai interaksi yang
kuat antara lobus temporal dan area prefrontal prefrontal pada fungsi
memori, pasien dengan epilepsi lobus temporal juga mempunyai
kerusakan fungsi lobus frontal. Khususnya yang mempunyai gejala kejang
tonik klonik umum. Epilepsi lobus temporal kiri umumnya berhubungan
dengan kerusakan dalam berbahasa, memori, khususnya ketidakmampuan
bersosialisasi. Pembedahan meski sukses, umumnya masih menyisakan
defisit verbal dan memori dalam berbagai derajat. 7

Dari manifestasi-manifestasi di atas didapatkan berbagai perubahan-


perubahan yang berkaitan dengan penyakit gangguan kejiwaan kausa organik
(dalam hal ini akibat kerusakan daerah-daerah di lobus temporal). Penyakit-
penyakit tersebut sebagai berikut :

1. Gangguan Kepribadian Organik (F07.0)

Sebagian besar kerusakan pada daerah lobus temporal mengakibatkan


terjadinya perubahan kepribadian seperti gangguan emosi dan perilaku seksual.
Terlebih lagi ditemukannya sindrom Kluver-Bucy (sindrom neuro-behavioral).
Sesuai dengan manifestasi klinik di atas yaitu poin ke-7, ke-8 dan ke-9. 4,5,8

2. Gangguan Cemas (Anxietas) Organik (F06.4)

Gangguan cemas yang timbul sebagai akibat gangguan organik yang dapat
menyebabkan disfungsi otak dalam hal ini pada kasus epilepsi lobus temporal.8
3. Gangguan Disosiatif Organik (F06.5)

Berdasarkan manifestasi klinik di atas poin ke-6. Di mana telah terjadi


kerusakan memori jangka panjang akibat kerusakan inferotemporal cortex pada
lobus temporal.5,8

4. Gangguan Kognitif Ringan (F06.7)

Berdasarkan manifestasi klinik poin ke-4 dan ke-5. Dimana dikatakan


bahwa terjadi kerusakan di dalam pengorganisasian dan pengkategorisasian materi
verbal serta pemahaman bahasa.1,3

Daftar Pustaka

Linsday W Kenneth et al. Neurology and Neurosurgery Ilustrated. 3rd Ed.


ChurchillLivingstone, New York,1997;105-120.

Netter H Frank. The CIBA Collection of Medical Illustrations. Vol I Nervous


System, 1986 :147

Bird P Thomas, m e m or y l o s s a nd D e m en ti a .In Harissons's. Principles of


InternalM e d i c en e . 14th Ed, McGraw-Hill, New York, 1998;142 -149

Linsday W Kenneth et al. Neurology and Neurosurgery Ilustrated. 3rd Ed.


Churchill Livingstone, New York, 1997 ; 105 -120.

Netter H Frank. The CIBA Collection of Medical Illustrations. Vol I Nervous


System,47. Bird P Thomas, memory loss and Dementia. In Harissons's. Principles
of Internal Medicene. 14th Ed, McGraw-Hill, New York, 1998 ; 142 -149

http://www.ruf.rice.edu/~lngbrain/cglidden/temporal.html

http://biology.about.com/gi/o.htm?zi=1/
XJ&zTi=1&sdn=biology&cdn=education&tm=420&
f=00&tt=11&bt=0&bts=0&zu=http%3A//www.sci.uidaho.edu/med532/temporal.
html

Anda mungkin juga menyukai