1.Alfia Syahra
2.Amalia Rachmah
3.Intan Yuliana Terry
4.Lisa Oktaviani K
Proses Berbahasa
enkode
semantik
dekode enkode
semantik gramatikal
Proses
Berbahasa
dekode enkode
gramatikal fonologi
dekode
fonologi
Enkode semantik
Enkode gramatikal Enkode Fonologi
Alat ucap di dalam
Otak penutur Otak penutur rongga mulut
penutur
Dekode
fonologi
Telinga Otak Dekode Dekode
pendengar pendengar gramatika semantik
Struktur, Fungsi, dan Pertumbuhan Otak
.
Perbedaan otak manusia dengan makhluk lain,
seperti kera dan simpanse bukan hanya terletak pada
Otak seorang bayi ketika dilahirkan beratnya saja, tetapi juga pada struktur dan fungsinya.
beratnya hanyalah kira-kira 40% Pada otak manusia ada bagian-bagian yang disebut
dari otak orang dewasa, sedangkan manusiawi, seperti bagian-bagian yang berkenaan
makhluk primata lain seperti kera dengan pendengar-an, ujaran, pengontrolan alat ujaran,
dan simpanse adalah 70% dari otak dan sebagainya.
dewasanya (Menyuk, 1971). Pada otak makhluk lain, banyak bagian yang
berhubungan dengan insting; sedangkan pada manusia
Dari perbandingan tersebut tampak tidak banyak. Ini berarti perbuatan makhluk lain lebih
bahwa manusia kiranya telah banyak dikendalik-an oleh insting dan perbuatan
dikodratkan secara biologis untuk manusia bukan hanya karena insting.
mengembangkan otak dan
kemampuannya secara cepat.
Bagian Otak
Girus
02 Mempunyai peranan bagi masing-masing fungsi tertentu.
Korteks hemisfer kanan menguasai fungsi elementer dari
sisi tubuh sebelah kiri, dan korteks hemisfer sebelah
kanan menguasai fungsi tubuh sebelah kanan.
Deferensiasi selular menjadi
01 Pembentukan tabung neural. 04 neuron spesifik.
Pada tahap perkembangan ini ada dua masa yang merupakan masa
terjadinya laju perkembangan pesat dalam otak, yaitu antara bulan
kedua dan bulan keempat masa kandungan (yakni terjadinya
pembelahan sel); dan antara bulan kelima kandungan sampai usia 18
bulan sesudah lahir (yakni terjadinya pertambahan oligodendroglia).
Oleh karena itu dua tahun pertama kehidupan disebut juga sebagai
masa kritis perkembangan karena stimulasi dan intervensi pada
masa ini memberikan perkembangan yang paling maksimal.
para peneliti Swedia menggunakan sebuah zat
yang terintegrasi dalam DNA dari sel terpisah
untuk meneliti sel tumor pada pasien kanker.
Setahun kemudian, zat ini ternyata ditemukan
dalam hippocampus lima orang pasien kanker
yang dibedah setelah kematian mereka.
(Media Indonesia, 13 Januari 2000).
Penemuan ini dianggap sebagai hal yang luar biasa
oleh Dr. Fred H. Gage, ahli saraf di Salk Institute, La Jolla,
California. Menurut beliau, temuan tersebut
membuktikan bahwa otak manusia mampu membuat sel
baru dalam wilayah otak yang berurusan dengan memori
jangka pendek.
hemisfer dominan bagi bahasa, dan
lagu isyarat korteksnya dinamakan korteks bahasa.
(gesture)
Hemisfer Kiri
Pusat
Portfolio Designed
Penentuan dan pembuktian daerah-daerah tertentu dalam otak dalam kaitannya dengan
fungsi bicara-bahasa dan fungsi-fungsi lain pada awalnya dilakukan dengan penelitian
terhadap orang-orang yang mengalami kerusakan otak atau kecelkaan yang mengenai
kepala. Kemudian dilakukan juga berbagai eksperimen terhadap orang sehat.
Pada tahun 1848 Phineas Gage, seorang pekerja jalan
kereta api di negara bagian Vermount, Amerika
Serikat, akibat ledakan bagian depan kepalanya
terkena lemparan balok bantalan rel, dan
mencederainya (Fromkin dan Rodman, 1974). Saat itu
dikabarkan, Gage yang terkena lemparan balok itu
tidak akan sembuh. Namun sebulan kemudian
ternyata dia sembuh, dan dapat bekerja kembali, dan
tidak terdapat kerusakan pada indra penglihatan
maupun pengucapannya. Dia tetap dapat berbicara
dengan lancar.
Hal tersebut bukan disebabkan oleh perbedaan ketajaman telinga kiri dan
telinga kanan, melainkan karena kepekaan hubungan sel-sel saraf otak
pada hemisfer yang bertentangan.
Tes Menyimak Rangkap
Ling (1969) melakukan tes yang sama terhadap sejumlah
anak-anak yang pekak dan anak yang normal.
01 Schafer (1967)
02 Whitaker (1971)
c. Tes Grafik Kegiatan Elektris (Electris-Encephalo-Graphy)
• Belahan otak yang diberi sodium menjadi lumpuh sementara. Jika hemisfer kan
an diberi sodium, maka anggota badan sebelah kiri tidak dapat berfungsi, tetapi
fungsi bahasa tidak terganggu dan subjek masih dapat bercakap-cakap. Namun,
hal sebaliknya terjadi pada hemisfer kiri. Jika diberi sodium, maka anggota
badan menjadi lumpuh, termasuk fungsi bahasa.
e. Teknik Fisiologi Langsung (Direct Physiological
Technique)
hemisfer kanan dan bunyi ujaran bahasa yang terekam baik pada
Teori ini lazim disebut pandangan lokalisasi (localization view). Berpendapat bahwa pusat-
pusat bahasa dan ucapan berada di daerah Broca dan daerah Wernicke.
Portfolio Designed
• Caranya, setengah jam sebelum kepala pasien dimasukkan ke dalam PET, cair
an glukosa beradioaktif diinjeksikan ke lengannya. Jika suatu bagian otak beke
rja aktif, dia memerlukan glukosa yang banyak. Maka, dengan pertolongan g
lukosa ini proses-proses pemikiran dalam otak yang bekerja dan memerluk
an glukosa akan tampak bersinar, berwarna merah, dan bergerak-gerak.
Contoh
Ketika pasien diminta mendengarkan lagu, maka korteks hemisfer kanan akan terlihat
bercahaya dan berwarna merah. Namun ketika dia mendengarkan bahasa, maka korteks
hemisfer kirilah yang bercahaya dan berwarna merah.
Hemisfer yang Dominan
Hemisfer yang
Dominan
Hemisfer adalah dua sisi simetris
Hemister
https://id.wikipedia.org/wiki/Hemisfer
Kritik terhadap teori lateralisasi
dan lokalisasi sebagai hasil
penelitian lebih lanjut berujung
pada lahirnya hipotesis adanya
hemisfer yang dominan.
Yule (1985)
Whitaker (1977)
Fungsi bagian tertentu pada satu daerah
Kandungan dalam otak yang menyusun
otak yang mengalami kerusakan akan
digantikan oleh penggantinya di bagian T perilaku manusia melibatkan keterkaitan
beberapa wilayah otak.
otak yang lain.
O
K
O Dr. Antonio Damasio (1995)
Krashen (1977) Otak memang mempunyai lokasi khusus
Meskipun terdapat keunggulan pada H untuk memproses bahasa; tetapi lokasi
hemisfer kiri, tetapi tidak semua aspek itu tidak merupakan organ bahasa yang
bahasa dibatasi pada hemisfer kiri itu. mandiri dengan kotak-kotak tempat
bahasa.
KRASHEN (1977)
Cara kerja hemisfer tertentu pada setiap orang dapat bervariasi dalam dua hal:
01 02
Setiap orang memiliki pola otak yang Bahasa pertama sesorang berkaitan
unik yang didasari kemampuan erat dengan jaringan sel saraf,
berbahasa yang dimilikinya. Hal ini sedangkan bahasa kedua berkaitan
dibuktikan dengan hasil temuan dengan otak.
bahwa ternyata wanita memiliki pola
otak yang membuat IQ verbalnya lebih
besar dibandingkan pria.
LEBIH TAJAM
LEBIH AWET DAN SELEKTIF
Otak Wanita Lebih Seimbang
Dr. Raquel Gur
Psikiater dari Universitas California
Kemampuan memadukan
emosi dan insting, Kemampuan memadukan
meningkatkan rasa banyak aspek kognitif dalam
kepekaan. berpikir.
Otak Wanita Lebih Tajam
PENGLIHATAN
PENDENGARAN
DAYA INGAT
PERASAAN
Pemberbahasaan Hewan
Peningkatan kemampuan Otak : Membaca dengan
Kedua Belah Otak
Teori lateralisasi dan lokasisasi
berpendapat bahwa wilayah-wilayah
tertentu dalam otak memiliki fungsi-
fungsi tertentu, seperti ideasi bahasa
(Padji. 1995) dalam psikologi banyak
berada pada hemisfer kiri dan
orang yang beranggapan bahwa
kemampuan berbicara ada pada daerah kecerdasaan adalah kemampuan
Broca sedangkan kemampuan memahami bawaan artinya, kecerdasan itu telah
berada pada daerah Wernicke. terpatri dalam otak sejak kanak-kanak
Kesimpulan yang diajukan telah itu lahir. Namun, hasil dari sejumlah
dibuktikan berdasarkan hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa otak
terhadap pasien-pasien yang mengalami anak bisa dilatih agar kemampuannya
kerusakan otak; juga dari hasil penelitian bisa dikembangkan secara maksimal.
terhadap sejumlah orang yang tidak
mengalami kerusakan otak.
Harian Media Indonesia 6 Januari 2000,
menurunkan satu artikel berjudul “Membaca
dengan Kedua Belah Otak”. Dalam artikel itu
dikatakan dalam era globalisasi dewasa ini agar
tidak ketinggalan informasi yang sudah
mengglobal orang harus membaca. Namun,
pekerjaan membaca ini menjadi sukar bagi
orang yang tidak bisa membaca di tempat
bising, atau bagi orang yang tidak punya
banyak waktu karena kesibukan dengan
pekerjaannya. Meskipun demikian bagi orang
yang mempunyai tingkat kecepatan baca yang
tinggi tentu tidak jadi masalah. Masalahnya,
apakah kecepatan membaca itu bisa dilatih.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat
menunjukkan bahwa tingkat kecepatan baca ini
bisa dilatih.
Ken Shear, pengelola kursus membaca Mind
Works di Inggris, mengatakan bahwa sedikitnya
penguasaan tersebut karena kebanyakan orang
hanya menggunakan hemisfer kirinya. Wilayah
hemisfer kiri biasanya membaca dengan pola
analisis, harfiah, dan linear. Sedangkan hemisfer
kanan mampu melakukan pemahaman secara
simbolik dan spesial, serta mudah menangkap
makna intuitif dan metafor. Maka jika kedua
hemisfer ini bisa difungsikan secara bersamaan,
kiranya membaca sekaligus memahami teks dapat
dilakukan dengan kecepatan luar biasa.
Diane Alexander, seorang ahli saraf di
Amerika Serikat, seperti diberitakan The
Straits Times (Media Indonesia, 6 Januari
2000) adalah yang pertama kali
Mungkinkah dapat memperkenalkan metode ini. selama tahun
dilakukan pekerjaan 1980-an dia telah melakukan penelitian pada
membaca dengan kedua sejumlah anak yang mengalami gegar otak
belah otak? diwilayah California, AS. Dia menemukan
anak-anak yang mengalami luka pada ptak
kirinya mengalami kesulitan bicara. Maka dia
mencoba melakukan uji coba untuk
mengganti fungsi verbal otak sebelah kanan.
Hasilnya, anak-anak tersebut dapat berbicara
kembali.
Menurut Diane Alexander, langkah pertama
yang harus dilakukan untuk mengubah
kebiasaan itu adalah membaca dengan
runtut dari samping kiri ke samping kanan
halaman, dengan bantuan jari tangan yang
digunakan untuk mengikuti baris demi baris
kalimat tersebut. Mata harus dibiasakan
untuk mengikut rute ini secara tertib.
Metode ini boleh dikatakan sepenuhnya
bergantung pada koordinasi mata, jari, dan
otak.
Dalam hal ini tentu saja perlu disadari untuk membuat otak
berada dalam kondisi rileks, orang tidak boleh membaca secara
terus menerus. Dia harus melakukan aktivitas lain untuk
melemaskan otak saraf.
“
emam tahun berlangsung Viki. Memang dapat mengucapkan kata-
“
kata itu. Akan tetapi ternyata Viki hanya mau menirukan kata-kata itu
setelah pelatih mengucapkannya dan hanya mau jika diberi hadiah
berupa makanan atau minuman setelah itu. Jadi hasil eksperimen
tersebut hanya mengasilkan Viki yang mau mengucapkan kata-kata
yang diminta kalau diberi balasan makanan dan minuman
R. Allen Gardner dan Beatrice T. Gardner