Anda di halaman 1dari 84

ASPEK NEUROLOGI BAHASA

1.Alfia Syahra
2.Amalia Rachmah
3.Intan Yuliana Terry
4.Lisa Oktaviani K
Proses Berbahasa
enkode
semantik

dekode enkode
semantik gramatikal

Proses
Berbahasa
dekode enkode
gramatikal fonologi

dekode
fonologi
Enkode semantik
Enkode gramatikal Enkode Fonologi
Alat ucap di dalam
Otak penutur Otak penutur rongga mulut
penutur

Dekode
fonologi
Telinga Otak Dekode Dekode
pendengar pendengar gramatika semantik
Struktur, Fungsi, dan Pertumbuhan Otak

.
Perbedaan otak manusia dengan makhluk lain,
seperti kera dan simpanse bukan hanya terletak pada
Otak seorang bayi ketika dilahirkan beratnya saja, tetapi juga pada struktur dan fungsinya.
beratnya hanyalah kira-kira 40% Pada otak manusia ada bagian-bagian yang disebut
dari otak orang dewasa, sedangkan manusiawi, seperti bagian-bagian yang berkenaan
makhluk primata lain seperti kera dengan pendengar-an, ujaran, pengontrolan alat ujaran,
dan simpanse adalah 70% dari otak dan sebagainya.
dewasanya (Menyuk, 1971). Pada otak makhluk lain, banyak bagian yang
berhubungan dengan insting; sedangkan pada manusia
Dari perbandingan tersebut tampak tidak banyak. Ini berarti perbuatan makhluk lain lebih
bahwa manusia kiranya telah banyak dikendalik-an oleh insting dan perbuatan
dikodratkan secara biologis untuk manusia bukan hanya karena insting.
mengembangkan otak dan
kemampuannya secara cepat.
Bagian Otak

Otak terdiri dari dua hemisfer


(belahan), yaitu
hemisfer kiri dan hemisfer kanan,
yang dihubungkan oleh
. Tiap hemisfer
terbagi lagi dalam bagian-bagian
besar yang disebut sebagai lobus,
yaitu , lobus
parietalis, lobus oksipitalis, dan
lobus temporalis.
Permukaan otak yang disebut
sebagai korteks serebri ini tampak
berkelok-kelok membentuk lekukan
(disebut sulkus) dan benjolan
(disebut girus). Dengan adanya
sulkus dan girus ini permukaan otak
yang disebut korteks serebri ini
menjadi lebih luas.
01 Korteks serebri
Fungsi elementer, seperti pergerakan, perasaan, dan
pancaindera, maupun pada fungsi yang lebih tinggi dan
kompleks yaitu fungsi mental, atau fungsi luhur, atau
fungsi kortikal (dari kata korteks).

Girus
02 Mempunyai peranan bagi masing-masing fungsi tertentu.
Korteks hemisfer kanan menguasai fungsi elementer dari
sisi tubuh sebelah kiri, dan korteks hemisfer sebelah
kanan menguasai fungsi tubuh sebelah kanan.
Deferensiasi selular menjadi
01 Pembentukan tabung neural. 04 neuron spesifik.

Profilerasi selular untuk membentuk Perkembangan akson dan


02 calon sel neuron dan glia. 05 dendrit yang menyebabkan
bertambahnya sinaps.

Perpindahan selular dari geominal Elimenisi selektif neuron, sinaps,


03 subependemal ke korteks. 06 dan sebagainya untuk spesifikasi.
Perkembangan tahap 1 sampai 4
pada masa kandungan, dan
tidak dipengaruhi oleh dunia
luar,sedangkan tahap 5 dan 6
berlangsung terus setelah lahir
dan dipengaruhi oleh dunia luar
atau keadaan sekitarnya.
(Goodman, 1987)

Pada tahap perkembangan ini ada dua masa yang merupakan masa
terjadinya laju perkembangan pesat dalam otak, yaitu antara bulan
kedua dan bulan keempat masa kandungan (yakni terjadinya
pembelahan sel); dan antara bulan kelima kandungan sampai usia 18
bulan sesudah lahir (yakni terjadinya pertambahan oligodendroglia).
Oleh karena itu dua tahun pertama kehidupan disebut juga sebagai
masa kritis perkembangan karena stimulasi dan intervensi pada
masa ini memberikan perkembangan yang paling maksimal.
para peneliti Swedia menggunakan sebuah zat
yang terintegrasi dalam DNA dari sel terpisah
untuk meneliti sel tumor pada pasien kanker.
Setahun kemudian, zat ini ternyata ditemukan
dalam hippocampus lima orang pasien kanker
yang dibedah setelah kematian mereka.
(Media Indonesia, 13 Januari 2000).
Penemuan ini dianggap sebagai hal yang luar biasa
oleh Dr. Fred H. Gage, ahli saraf di Salk Institute, La Jolla,
California. Menurut beliau, temuan tersebut
membuktikan bahwa otak manusia mampu membuat sel
baru dalam wilayah otak yang berurusan dengan memori
jangka pendek.
hemisfer dominan bagi bahasa, dan
lagu isyarat korteksnya dinamakan korteks bahasa.
(gesture)
Hemisfer Kiri

Pusat

bagi orang yang


Hemisfer Kanan tidak kidal (cekat
tangan kanan, right-
Fungsi fungsi memori yang
handed).
emosi bersifat verbal
Hemisfer kiri memang dominan
untuk fungsi bicara, tetapi tanpa
hemisfer kanan, maka
pembicaraan seseorang akan
menjadi monoton.

Portfolio Designed

Penentuan dan pembuktian daerah-daerah tertentu dalam otak dalam kaitannya dengan
fungsi bicara-bahasa dan fungsi-fungsi lain pada awalnya dilakukan dengan penelitian
terhadap orang-orang yang mengalami kerusakan otak atau kecelkaan yang mengenai
kepala. Kemudian dilakukan juga berbagai eksperimen terhadap orang sehat.
Pada tahun 1848 Phineas Gage, seorang pekerja jalan
kereta api di negara bagian Vermount, Amerika
Serikat, akibat ledakan bagian depan kepalanya
terkena lemparan balok bantalan rel, dan
mencederainya (Fromkin dan Rodman, 1974). Saat itu
dikabarkan, Gage yang terkena lemparan balok itu
tidak akan sembuh. Namun sebulan kemudian
ternyata dia sembuh, dan dapat bekerja kembali, dan
tidak terdapat kerusakan pada indra penglihatan
maupun pengucapannya. Dia tetap dapat berbicara
dengan lancar.

Berdasarkan peristiwa Hal ini membantah pendapat Franz


yang dialami Phineas Josep Gal (1758-1828) yang menga
Gage ini dapat takan bahwa kemampuan memori
disimpulkan bahwa
verbal mempunyai pusat di bagian
daerah kemampuan
berbahasa tidak terletak di
depan otak.
bagian depan otak. (Kusumaputro, 1981)
Pada tahun 1861, seorang ahli Broca juga melaporkan bahwa
bedah Perancis, Paul Broca kerusakan pada daerah yang
menemukanvseorang pasien sama pada hemisfer kanan
yang tidak dapat berbicara, tidak menimbulkan pengaruh
hanya dapat mengucapkan “tan- yang sama. Artinya, pasien
tan”. Kemudian setelah pasien itu yang mendapatkan kerusakan
meninggal dan dibedah, yang sama pada hemisfer
ditemukan kerusakan otak di kanan tetap dapat
daerah frontal, yang kemudian mengasilkan ujaran secara
daerah itu disebut daerah Broca; normal.
sesuai nama penemu. Jadi,
kerusakan pada daerah Broca itu Penemuan ini menjadi dasar teori
menyebabkan seseorang bahwa kemampuan bahasa terletak di
mendapatkan kesulitan dalam belahan atau hemisfer kiri otak; dan
menghasilkan ujaran. daerah Broca berperan penting dalam
proses atau perwujudan bahasa.
Pada tahun 1873, seorang dokter Jerman Carl
Wernicke menemukan kasus pasien yang memiliki
kelainan wicara, yaitu tidak dapat mengerti maksud
pembicaraan orang lain, tetapi masih dapat
berbicara sekadarnya.
Penyebabnya setelah dibedah, terdapat kerusakan
otak pada bagian belakang, yang disebut daerah
Wernicke.

Daerah yang terlibat dalam proses ujaran yaitu daerah k


orteks ujaran superior dan daerah motor suplementer.
Terbukti ketika Penfield dan Robert melakukan penelitia
n dengan arus listrik, keduanya dapat mengidentifikasi d
aerah otak yang dipengaruhi arus listrik. Daerah tersebu
t mempengaruhi hasil ujaran secara normal.
01 Hilangnya kemampuan berbahasa akibat kerusakan
otak lebih sering oleh kerusakan di hemisfer kiri
daripada kanan.

Hemisfer kiri dianestesia kemampuan berbahasa


02 menjadi hilang; hemisfer kanan dianestesia
kemampuan berbahasa itu tetap ada.

03 Sewaktu bersaing dalam menerima masukan


bahasa secara bersamaan dalam tes dikotik, telinga
kanan lebih unggul dalam pemahaman dibanding
telinga kiri.
04 Penglihatan mata kanan lebih cepat dan lebih tepat
dalam menangkap materi bahasa daripada
penglihatan kiri.

05 Hemisfer kiri lebih elektris daripada kanan ketika


melakukan kegiatan berbahasa baik secara terbuka
maupun tertutup.
Teori Lateralisasi
Belahan korteks dominan (hemisfer kiri) bertanggung jawab untuk mengatur penyimpanan pemahaman
dan produksi bahasa alamiah. Dalam studi neurolinguisik hal ini disebut lateralisasi (lateralization).

“ Seluruh otak bertanggung jawab dan terlibat dalam proses



pemahaman dan produksi bahasa. Disebut holism.

Your Text Here


Contents
Eksperimen Teori Lateralisasi

Tes Menyimak Rangkap


01 (Dischotic Listening) 04 Tes Wada (Tes Amysal)

Tes Stimulus Elektris Teknik Fisiologi Langsung


02 (Electrical Stimulation of
Brain)
05 (Direct Physiological Technique)

Tes Grafik Kegiatan Elektris (Electris- Teknik Belah-Dua Otak


03 Encephalo-Graphy) 06 (Bisected Brain Technique)
a. Tes Menyimak Rangkap (Dischotic
Listening)

• Diperkenalkan oleh Broadbent (1954),


Kimura (1963,1964), dan Ling (1969).

• Tes ini didasarkan pada teori bahwa:

Hemisfer kiri menguasai kerja anggota tubuh sebelah kanan,


dan hemisfer kanan menguasai kerja anggota tubuh sebelah
kiri.
Portfolio Designed

Telinga kanan yang dilandasi hemisfer kiri lebih peka


Tes ini dilakukan dengan
terhadap bunyi-bunyi bahasa dibandingkan dengan memperdengarkan
telinga kiri yang dilandasi oleh hemisfer kanan. pasangan kata
yang berbeda.
• Kimura (1964) menyelidiki bunyi-bunyi yang bukan
ujaran bahasa, seperti melodi lagu, dan sebagainya.

• Pola-pola bahasa tersebut diproses di hemisfer kanan


, karena telinga kiri mengenal-nya lebih tepat
daripada kanan.

Hal tersebut bukan disebabkan oleh perbedaan ketajaman telinga kiri dan
telinga kanan, melainkan karena kepekaan hubungan sel-sel saraf otak
pada hemisfer yang bertentangan.
Tes Menyimak Rangkap
Ling (1969) melakukan tes yang sama terhadap sejumlah
anak-anak yang pekak dan anak yang normal.

“ Lateralisasi terdapat pada hemisfer kiri.



b. Tes Stimulus Elektris (Electrical Stimulation of Brain)

• Tes ini dilakukan oleh :

 Penfield dan Rasmussen (1951)


 Penfield dan Robert (1959)
 Ojeman dan Ward (1971)

Tes Stimulus Elektris


Pusat bahasa pada otak distimuluskan aliran listrik melalui
talamus lateral kiri yang menimbulkan anomia, sehingga subjek tidak
dapat menyebutkan nama benda di depannya,meskipun
dia masih lancar bercakap-cakap. Namun hal sebaliknya terjadi pada
hemisfer kanan, yang tidak menyebabkan anomia meski diberi
stimulus yang sama.

Penfield dan Rasmussen (1951)


Stimulus elektris pada korteks sebelah kiri menyebabkan pasien

kehilangan kemampuan untuk berbicara, sedangkan dengan stimulus

yang sama pada korteks sebelah kanan tidak mengganggu

kemampuan berbicara pasien.

Penfield dan Robert (1959)


c. Tes Grafik Kegiatan Elektris (Electris-Encephalo- Graphy)

Tes ini diperkenalkan oleh :

01 Schafer (1967)

02 Whitaker (1971)
c. Tes Grafik Kegiatan Elektris (Electris-Encephalo-Graphy)

Mengetahui adakah aliran listrik pada otak


seseorang yang sedang bercakap-cakap.

Terdapat pada hemisfer kiri dan lokasinya


terdapat pada medan Broca (daerah
frontal inferior hemisfer kiri otak) bukan
pada hemisfer kanan.
d. Tes Wada (Tes Amysal)

• Tes ini diperkenalkan oleh J. Wada (1959).

Obat sodium amysal diinjeksikan ke dalam sistem peredaran salah satu


belahan otak.

• Belahan otak yang diberi sodium menjadi lumpuh sementara. Jika hemisfer kan
an diberi sodium, maka anggota badan sebelah kiri tidak dapat berfungsi, tetapi
fungsi bahasa tidak terganggu dan subjek masih dapat bercakap-cakap. Namun,
hal sebaliknya terjadi pada hemisfer kiri. Jika diberi sodium, maka anggota
badan menjadi lumpuh, termasuk fungsi bahasa.
e. Teknik Fisiologi Langsung (Direct Physiological
Technique)

Teknik ini dilakukan oleh Cohn (1971).

Memperkuat hasil yang dilakukan oleh tes


menyimak dan tes grafik kegiatan elektris
sebelumnya.
Telinga kiri dan telinga kanan secara berturut-turut diperdengarkan bunyi bising
dan bunyi ujaran bahasa. Suara bising yang terekam baik pada

hemisfer kanan dan bunyi ujaran bahasa yang terekam baik pada

hemisfer kiri membuktikan pusat bahasa terdapat pada hemisfer kiri.

e. Teknik Fisiologi Langsung (Direct Physiological


Technique)
f. Teknik Belah-Dua Otak (Bisected Brain Technique)

Terjadi pemutusan hemisfer secara sengaja


dengan memotong korpus kalosum.

Tangan subjek yang matanya ditutup oleh kain,


diletakkan benda berupa pensil. Lalu subjek tersebut
mengenal benda itu dan melakukan gerak menulis,
tetapi tidak dapat menyebutkan nama benda.
Teori Lokalisasi

Teori ini lazim disebut pandangan lokalisasi (localization view). Berpendapat bahwa pusat-

pusat bahasa dan ucapan berada di daerah Broca dan daerah Wernicke.
Portfolio Designed

Gambar tersebut menunjukkan wilayah dalam otak yang


ada kaitannya dengan kegiatan berbahasa.
Eksperimen Teori Lokalisasi

01 Teknik Stimulus Elektrik

02 Teknik Perbedaan Anatomi Otak

03 Cara Melihat Otak dengan PET (Positron Emission


Tomography)
a. Teknik Stimulus Elektrik

• Dilakukan dengan cara menstimulasikan bagian-bagian tertentu permuka


an korteks dengan aliran listrik. Seperti yang dilakukan oleh Panfield dan
Robert pada tahum 1959 sebelumnya.

• Setelah diberi stimulasi, terdapat tiga bagian yang mengalami kelainan y


ang merusak bahasa. Kelainan-kelainan tersebut yaitu :
01 Bagian depan girus tengah sebelah bawah lobus
depan kiri, yaitu bagian yang sekarang dikenal
dengan daerah (medan) Broca.

02 Bagian atau medan temporo-parietal


posterior, yaitu yang sekarang dikenal
sebagai daerah (medan) Wernicke.

03 Medan motor suplementer yang terdapat pada


permukaan tengah belahan korteks sebelah
kiri, yaitu yang sekarang dikenal sebagai
korteks motor.
b. Teknik Perbedaan Anatomi Otak
• Menjawab pertanyaan bahwa hemisfer kiri sebagai pusat bahasa memiliki u
kuran yang lebih besar daripada hemisfer kanan.

• Hal tersebut dibuktikan dengan menganalisis secara terperinci 100 otak ma


nusia normal.

• Penemuan itu diperkuat oleh penemuan Wada (1969) setelah melakuka


n analisis post-mortem pada otak bayi yang telah meninggal, yang mem
buktikan bahwa terdapat ketidaksimetrisan hemisfer kiri dan kanan sejak la
hir.
c. Cara Melihat Otak dengan PET (Positron Emission
Tomography)

• Caranya, setengah jam sebelum kepala pasien dimasukkan ke dalam PET, cair
an glukosa beradioaktif diinjeksikan ke lengannya. Jika suatu bagian otak beke
rja aktif, dia memerlukan glukosa yang banyak. Maka, dengan pertolongan g
lukosa ini proses-proses pemikiran dalam otak yang bekerja dan memerluk
an glukosa akan tampak bersinar, berwarna merah, dan bergerak-gerak.
Contoh

Ketika pasien diminta mendengarkan lagu, maka korteks hemisfer kanan akan terlihat
bercahaya dan berwarna merah. Namun ketika dia mendengarkan bahasa, maka korteks
hemisfer kirilah yang bercahaya dan berwarna merah.
Hemisfer yang Dominan
Hemisfer yang
Dominan
Hemisfer adalah dua sisi simetris

“ yang membagi otak besar.



Hemisfer juga disebut
belahan otak.

Hemister
https://id.wikipedia.org/wiki/Hemisfer
Kritik terhadap teori lateralisasi
dan lokalisasi sebagai hasil
penelitian lebih lanjut berujung
pada lahirnya hipotesis adanya
hemisfer yang dominan.
Yule (1985)
Whitaker (1977)
Fungsi bagian tertentu pada satu daerah
Kandungan dalam otak yang menyusun
otak yang mengalami kerusakan akan
digantikan oleh penggantinya di bagian T perilaku manusia melibatkan keterkaitan
beberapa wilayah otak.
otak yang lain.
O
K
O Dr. Antonio Damasio (1995)
Krashen (1977) Otak memang mempunyai lokasi khusus
Meskipun terdapat keunggulan pada H untuk memproses bahasa; tetapi lokasi
hemisfer kiri, tetapi tidak semua aspek itu tidak merupakan organ bahasa yang
bahasa dibatasi pada hemisfer kiri itu. mandiri dengan kotak-kotak tempat
bahasa.
KRASHEN (1977)
Cara kerja hemisfer tertentu pada setiap orang dapat bervariasi dalam dua hal:

01 Sebagian orang kurang mendapat lateralisasi


daripada sebagian orang yang lain. Maksudnya untuk
orang-orang tertentu kemampuan berbahasa
dikendalikan oleh hemisfer kiri dan orang-orang
tertentu lain oleh hemisfer kanan.

02 Sebagian orang lebih cenderung pada penggunaan


salah satu hemisfer, kiri atau kanan, secara lebih siap
untuk fungsi kognitif.
TEORI
DAERAH KONVERGENSI BAHASA

01 02
Setiap orang memiliki pola otak yang Bahasa pertama sesorang berkaitan
unik yang didasari kemampuan erat dengan jaringan sel saraf,
berbahasa yang dimilikinya. Hal ini sedangkan bahasa kedua berkaitan
dibuktikan dengan hasil temuan dengan otak.
bahwa ternyata wanita memiliki pola
otak yang membuat IQ verbalnya lebih
besar dibandingkan pria.

Abdul Chaer. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Hlm 132.


Hemisfer
Hemisfer yang dominan mungkin pada Yang
hemisfer kiri dan mungkin pula pada hemisfer
kanan. Dominan

Kiranya hanya suatu kebetulan bahwa Broca


dan Wernicke menemukan fungsi-fungsi
bahasa itu terletak pada hemisfer kiri.
Hemisfer Dalam kasus Genie, anak perempuan Amerika
Yang yang dikucilkan orangtuanya sejak bayi sampai
berumur 13 tahun, ternyata fasilitas bahasanya
Dominan terdapat pada hemisfer kanan.

Begitu pun tampaknya bahwa hemisfer kanan


pun dapat dilatihkan fungsinya sebagai tempat
kegiatan berbahasa.
Otak Wanita

Otak wanita berfungsi secara berbeda dengan otak pria, dan


dalam beberapa hal perbedaan itu membuat wanita lebih
unggul.
Otak Wanita
LEBIH SEIMBANG
v

LEBIH TAJAM
LEBIH AWET DAN SELEKTIF
Otak Wanita Lebih Seimbang
Dr. Raquel Gur
Psikiater dari Universitas California

Tidak ada seorang ahli pun bisa menyodorkan


kesimpulan apa arti perbedaan fisik otak pria
dan wanita. Namun, secara jelas meskipun
otak pria dan wanita melakukan pekerjaan
yang sama, tetapi cara kerja keduanya berbeda.
Otak Wanita Lebih Seimbang
Daerah tertentu otak wanita lebih
. Kemampuan banyak neuron.
menyebutkan lebih banyak
dari suatu huruf dan
mengingat huruf lebih Kemampuan menggunakan
cepat. kedua belah hemisfer ketika
melakukan kegiatan verbal.

Kemampuan memadukan
emosi dan insting, Kemampuan memadukan
meningkatkan rasa banyak aspek kognitif dalam
kepekaan. berpikir.
Otak Wanita Lebih Tajam

PENGLIHATAN
PENDENGARAN
DAYA INGAT
PERASAAN

Dr. Thomas Crook


dan sejumlah ahli.
Penglihatan
Setelah melakukan pengujian indra,
penglihatan wanita lebih tajam daripada pria,
meski diakui bahwa lebih banyak wanita yang
lebih dulu memerlukan bantuan kacamata
daripada pria.

Pria relative tidak tahan terhadap sinar terang.

Otak Wanita Lebih Tajam


Pendengaran
Pada malam hari tangisan bayi
bisa membangunkan sang ibu, Pendengaran berkurang
sementara sang ayah tetap menjelang usia 60
terlelap.
Pendengaran wanita juga bisa
mendengar lebih banyak ragam Berkurang menjelang
bunyi daripada pria. usia 50-an

Otak Wanita Lebih Tajam


Daya Ingat

Setelah meneliti dan mengetes lebih


dari 50.000 wanita dari berbagai Negara
Mudah melupakan.
bagian Amerika Serikat, ditemukan bukti
bahwa wanita lebih banyak mengingat
detail, asosiasi, dan pengalaman
pribadinya dibandingkan pria.
Mudah mengingat.

Otak Wanita Lebih Tajam


Perasaan

Wanita menyimpan informasi dengan cara unik.


↓↓↓
Kepekaan .
Yang
Tinggi Wanita cenderung menggunakan hemisfer
kanan (yang memproses emosi)

Otak Wanita Lebih Tajam


Perasaan

Wanita lebih responsif.


↓↓↓
.

Wanita cenderung menggunakan hemisfer


kanan (yang memproses emosi)

Otak Wanita Lebih Tajam


Perasaan

Pria sulit mendeteksi


emosi kesedihan.
.

Otak Wanita Lebih Tajam


Otak Wanita Lebih Awet dan Selektif

Otak pria mengerut lebih cepat


dibandingkan otak wanita.

Jaringan otak pria menyusut tiga


kali lebih cepat daripada otak
wanita.
Ruben Gur : Archieves of Neurology, 1998
(dalam Femina, Juni 1999)
Penyusutan otak Otak pria Daya ingat,
terjadi ketika menyusut konsentrasi
mencapai sebesar otak dan kesabaran
usia 40 tahun. wanita. ikut menyusut.

Harapan hidup wanita lebih panjang daripada pria.


Otak Wanita Lebih Awet dan Selektif

Penyusutan otak pria berkaitan


dengan efisiensi pemakaian energi.

Otak wanita memiliki kemampuan


menyesuaikan kecepatan
pemakaian energi dengan umur;
sedangkan pria semakin boros
energi dengan bertambahnya usia.
DALAM KEADAAN EKSTREM = MARAH

Pria lebih suka


Wanita lebih siap berkelahi daripada
bertengkar dengan bertengkar.
kata-kata. Pria cenderung
Wanita lebih ke arah ke arah agresif dan
yang beradab, yaitu gerak fisik.
bergerak dan berbicara.
Peningkatan Kemampuan Otak :
Membaca Dengan Kedua Belah Otak

Pemberbahasaan Hewan
Peningkatan kemampuan Otak : Membaca dengan
Kedua Belah Otak
Teori lateralisasi dan lokasisasi
berpendapat bahwa wilayah-wilayah
tertentu dalam otak memiliki fungsi-
fungsi tertentu, seperti ideasi bahasa
(Padji. 1995) dalam psikologi banyak
berada pada hemisfer kiri dan
orang yang beranggapan bahwa
kemampuan berbicara ada pada daerah kecerdasaan adalah kemampuan
Broca sedangkan kemampuan memahami bawaan artinya, kecerdasan itu telah
berada pada daerah Wernicke. terpatri dalam otak sejak kanak-kanak
Kesimpulan yang diajukan telah itu lahir. Namun, hasil dari sejumlah
dibuktikan berdasarkan hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa otak
terhadap pasien-pasien yang mengalami anak bisa dilatih agar kemampuannya
kerusakan otak; juga dari hasil penelitian bisa dikembangkan secara maksimal.
terhadap sejumlah orang yang tidak
mengalami kerusakan otak.
Harian Media Indonesia 6 Januari 2000,
menurunkan satu artikel berjudul “Membaca
dengan Kedua Belah Otak”. Dalam artikel itu
dikatakan dalam era globalisasi dewasa ini agar
tidak ketinggalan informasi yang sudah
mengglobal orang harus membaca. Namun,
pekerjaan membaca ini menjadi sukar bagi
orang yang tidak bisa membaca di tempat
bising, atau bagi orang yang tidak punya
banyak waktu karena kesibukan dengan
pekerjaannya. Meskipun demikian bagi orang
yang mempunyai tingkat kecepatan baca yang
tinggi tentu tidak jadi masalah. Masalahnya,
apakah kecepatan membaca itu bisa dilatih.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat
menunjukkan bahwa tingkat kecepatan baca ini
bisa dilatih.
Ken Shear, pengelola kursus membaca Mind
Works di Inggris, mengatakan bahwa sedikitnya
penguasaan tersebut karena kebanyakan orang
hanya menggunakan hemisfer kirinya. Wilayah
hemisfer kiri biasanya membaca dengan pola
analisis, harfiah, dan linear. Sedangkan hemisfer
kanan mampu melakukan pemahaman secara
simbolik dan spesial, serta mudah menangkap
makna intuitif dan metafor. Maka jika kedua
hemisfer ini bisa difungsikan secara bersamaan,
kiranya membaca sekaligus memahami teks dapat
dilakukan dengan kecepatan luar biasa.
Diane Alexander, seorang ahli saraf di
Amerika Serikat, seperti diberitakan The
Straits Times (Media Indonesia, 6 Januari
2000) adalah yang pertama kali
Mungkinkah dapat memperkenalkan metode ini. selama tahun
dilakukan pekerjaan 1980-an dia telah melakukan penelitian pada
membaca dengan kedua sejumlah anak yang mengalami gegar otak
belah otak? diwilayah California, AS. Dia menemukan
anak-anak yang mengalami luka pada ptak
kirinya mengalami kesulitan bicara. Maka dia
mencoba melakukan uji coba untuk
mengganti fungsi verbal otak sebelah kanan.
Hasilnya, anak-anak tersebut dapat berbicara
kembali.
Menurut Diane Alexander, langkah pertama
yang harus dilakukan untuk mengubah
kebiasaan itu adalah membaca dengan
runtut dari samping kiri ke samping kanan
halaman, dengan bantuan jari tangan yang
digunakan untuk mengikuti baris demi baris
kalimat tersebut. Mata harus dibiasakan
untuk mengikut rute ini secara tertib.
Metode ini boleh dikatakan sepenuhnya
bergantung pada koordinasi mata, jari, dan
otak.

Menurut Diane Alexander, lambannya kecepatan membaca dan


minimnya daya ingat seseorang terhadap yang dibacanya adalah
karena tidak terfokusnya mata pada apa yang dibacanya. Seringkali
ketika menghadapi sebuah halaman buku, mata kita lari ke deretan
kata seluruh halaman dan bukan pada satu deret kalimat yang
dibaca.
Dengan metode ini, menurut Ken Shear, siswa yang mengikuti
kursus di tempatnya dapat meningkatkan kecepatan bacanya
menjadi 450 kata per menit dengan penguasaan materi antara
90 – 100 %.

Dalam hal ini tentu saja perlu disadari untuk membuat otak
berada dalam kondisi rileks, orang tidak boleh membaca secara
terus menerus. Dia harus melakukan aktivitas lain untuk
melemaskan otak saraf.

Bahasa, simbol, dan warna merupakan hal yang dapat diingat


dengan baik oleh otak kanan. Sedangkan analisis logika, dan
runtunan peristiwa adalah hal yang dapat diingat dengan baik
oleh otak kiri.
Pemberhasaan Hewan
Pada subbab 1 disebutkan bahwa
perbedaan otak manusia dan otak
mahluk lain, seperti kera dan simpanse, Mengerti bahasa dan dapat berbahasa adalah
bukan hanya terletak pada besar dan dua hal yang berbeda hewan-hewan yang
beratnya otak itum melainkan juga pada dilatih, seperti dalam sirkus, memang
fungsinya. Pada otak manusia ada bagian- mengerti bahasa karena dia dapat melakukan
bagian yang sifatnya bisa disebut perbuatan yang diperintahkan kepadanya.
manusiawi, sedagkan pada otak hewan Namun, kemengertiannya itu sebenarnya
tidak ada. Karena ketidakadaan fungsi- bukanlah karena dia mengerti bahasa,
fungsi yang disebut manusiawi inilah melainkan sebagai hasil dari respons-respons
maka hewan-hewan tersebut tidak dapat yang dikondisikan (conditioned responses).
berbicara atau barbahasa. Kemudian kalau burung beo dan burung nuri
dapat “Ngomong” bukanlah karena burung-
burung itu dapat berbahasa, melainkan
karena alat artikulasinya memungkinkan dia
dapat menirukan unjaran manusia yang
didengan atau dilatihkan.
Pakar yang telah mencoba mengajarkan bahasa
manusia pada hewan primata (hewan yang
secara organis dekat dengan manusia).
Keith J. Hayes dan Catherine Hayes
Keith dan Catherine adalah pasangan suami istri yang
memelihara seekor simpanse betina yang di beri nama Viki
(Fromkin dan Rodman 1974, Clark et al, 1981) Keith dan
Catherine membesarkan Viki dalam rumah seperti seorang anak
(bayi) serta di berikan stimulasi sebagaimana yang diberikan
kepeda manusia. Pasangan suami istri tersebut berharap Viki
dapat menirukan kata-kata manusia yang didengarnya dan dapat
menggunakan dengan benar dalam keluarga tempat dia
dibesarkan . kedia psikolog ini mengajar Viki untuk mengucapkan
empat buah kata , yaitu mama, papa, up dan cup. Agar Viki dapat
menirukan kata-kata itu para pelatihnya harus menggerakan bibir
sedemikian rupa untuk memberikan contoh pengucapan yang
benar. Walaupun Viki dapat mengucapkan kata-kata itu belum
berarti dia bisa memahami makna dari kata-kata itu.
Hasil eksperimen itu ternyata kurang menggembirakan. Setelah


emam tahun berlangsung Viki. Memang dapat mengucapkan kata-

kata itu. Akan tetapi ternyata Viki hanya mau menirukan kata-kata itu
setelah pelatih mengucapkannya dan hanya mau jika diberi hadiah
berupa makanan atau minuman setelah itu. Jadi hasil eksperimen
tersebut hanya mengasilkan Viki yang mau mengucapkan kata-kata
yang diminta kalau diberi balasan makanan dan minuman
R. Allen Gardner dan Beatrice T. Gardner

Dengan dibantu sejumlah asisten . Allen


dan Beatrice Garner mendidik Washoe
Allen dan Beatrice Gardned
secara bergantian sehingga tidak pernah
mendapatkan gagasan untuk terlepas dari perhatian manusia. Para
tidak mengajar washoe asisten tidak diperkenankan memakai
dengan bunyi suara. bahasa lisan. Mereka berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa isyarat
Melainkan dengan bahsa
dengan harapan washoe juga
isyarat Amerika (American memperoleh kemampuan berbahsa
sign language) yang isyarat itu. Sidamping itu mereka juga
digunakan oleh para memotivasi Washoe untuk mempelajari
bahasa isyarat itu dengan menunjukkan
tunarungu di Amerika : dengan
posisi tangan secara berulang-ulang,
alas an simpanse lebih peka dengan cara memperbaiki posisi tangan
terhadap isyarat visial Washoe pada waktu membuat isyarat.
daripada verbal. Dengan Merekajuga memperkenalkan Washoe
dengan berbagai macam objek dan
bahasa isyarat itu konsep-
mainan untuk mengembangkan kosakata
konsep atau kata-kata bahasa yang dimilikinya, sehingga dapat
inggris diwujudkan dengan mengembangkan kemampuan
isyarat yang dibuat dengan berkomunikasi dengan tangan.
tangan. Kebanyakan lambing
Hasil eksperimen
Setelah dua tahun belajar Washoe telah dapat menggunakan 34
kata secara benar dalam situasi yang tepat, misalnya ia membuat
isyarat “anjing” ketika dia melihat gambar anjing dan ketika
mendengar suara anjing (tanpa melihat anjingnya). Setelah tiga
setengah tahun Washoe dapat mengungkapkan 132 buah kata.
Selain itu washoe juga dilaporkan telah dapat menemukan paduan
isyarat dan menggunakannya dengan cara benar. Misalnya
membuat isyarat “buka makanan minuman” untuk membuka kulkas
dan “ dengar makan” ketika mendengar bunyi jam yang
David Premack dan Ann Premack
David dan Ann adalah sepasang suami istri yang juga mencoba bahasa manusia
pada beberapa sinpanse, salah serkor di antaranya bernama sarah, seekor
simpanse betina. Sarah diajar untuk menguasai bahasa buatan yang disusun dari
lempengan-lempengan plastik. Bentuk maupun warna lempengan itu tidak
berhubungan dengan maknanya. Misalnya, untuk apel lempengan berbentuk
segitiga berwarna biru dan konsep sama berbentuk lempengan bergerigi berwarna
oranye.

Proses pembelejaran berlangsung sebagai berikut. Sarah dan pengajarnya duduk di


bangku secara terpisah. Sarah ditempatkan dalam kandang dan pengajarnya duduk
di ujung bangku itu. Untuk mengajarkan nama makanan, misalnya. Pengajar akan
menukar makanan itu dengan lempengan plastic yang sesuai. Umpamanya, dalam
mengajarkan konsep apel pengajar meletakkan sepotong apel di atas meja dalam
jarak yang tidak dapat dijangkau sarah. Kemudian pengajar meletakkan lempengan
plastik segitiga biru dalam jangkauan sarah; dan pengajar tidak akan memberikan
apel apabila sarah tidak meletakan segitiga biru pada sebuah “papan bahasa” yang
ada di depannya. Cara lain, sarah disuruh memilih segitiga biru sedangkan
sekumpulan lempengan lain yang mengandung arti jenis makanan-makanan lain.
Jika dia memilih lambing selain lempengan biru itu, ,aka dia di beri makanan yang
dilambangkan dengan lempengan yang diambilnya itu. Tampaknya sarah tidak
mendapat kesulitan dalam belajar menggunakan lempengan biru untuk memperoleh
beberapa potong apel yang diinginkannya.
Tahap berikutnya Sarah diajar Tahap berikutnya sarah diberi perintah
mengurutkan dua kata, misalnya beri yang lebih rumit, misalnya sarah apel
apel. Bila Sarah dapat membuat urutan mangkuk buahpir piring masukkan. Di
seperti itu dia akan diberi apel, tetapi sini kata masukkan mengacu kepada dua
bila salah misalnya menjadi apel beri, dia tindakan; masukkan apel ke dalam
tidak akan diberi apel. mangkuk dan memasukan buah pir ke
dalam piring. Menurut Premack
kemampuan Sarah melakukan tugas-
Tahap selanjutnya Sarah diajarkan menyusun
tugas itu merupakan bukti-bukti bahwa
urutan tiga buah kata, misalnya, Mary (nama
Sarah memahami hubungan hierarki
seorang pengasuh) beri apel. Jika dapat,
antara memasukkan dengan apel
diteruskan dengan menyusun empat buah
mangkuk dan buah pir piring.
kata, misalnya, Mary beri apel Sarah; atau juga
Sarah beri apel Gussie (nama simpanse lain).
Kalau kita ikut perkembangan upaya mengajarkan bahasa
manusia kepada simpanse. Mulai dari Winthrop dan Luella
Killog dengan simpansenya bernama Gua (Fromkin dan
Rodman, 1974), Hayes dan Hayes dengan simpansenya
(bernama Viki), Gardner dan Gardner dengan simpansenya
bernama Washoe, Premack dan Premack dengan
simpansenya bernama sarah, dilanjutkan oleh Delane
Rumbaugh dengan simpansenya bernama Lana(Cahyono,
1990), dan terakhir Herbert S. Terrace dengan simpansenya
Nim Chimsky (Cahyono, 1990), maka tampak bahwa
simpanse, binatang primate yang katanya tingkat
kongnisinya hanya satu jenjang di bawah manusia, tetap
tidak dapat menguasai bahasa manusia kalau bahasa itu
kita sepakati sebagai alat komunikasi verbal berupa sistem
bunyi yang arbiter.
Viki, simpanse yang dilatih oleh pasangan suami istri Hayes,
memang bisa mengucapkan beberapa kata tertentu, tetapi dia
hanya bisa mengucapkan apabila terlebih dahulu diucapkan
oleh pelatihnya dan apabila diberi hadiah. Bila tidak, dia tidak
akan mengucapkan kata-kata itu.
Begitu juga dengan yang dilakukan Washoe, Sarah, Lana, dan
Nim Shimsky, tanpa upah mereka tidak mau melakukan apa-
apa. Lagi pula, yang diajarkan kepada Washoe, Sarah, Lana, dan
Nim Chimsky bukanlah bahasa manusia yang sebenarnya,
melainkan hanya satu isyarat lain.
Terima Kasih! ☺
Pertanyaan
1. Anita Desi : Perilaku pria yang feminim
2. Umi : Perbedaan kemampuan wanita dan pria.

Anda mungkin juga menyukai