Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 2 : OTAK

Nama :Reza Maulana (1604046044)

Muhammad Jauharul Ilmi (1704046004)

Rahma Maulina Fajrin (1704046018)

Mia Chandra Dewi (1704046020)

Alfi Rahma Sari (1704046029)

Gilang Pradana Resha (1704046060)

Ariyani Auliya (1704046078)

OTAK

Otak adalah pusat syaraf terpenting pada manusia, setiap harinya aktivitas yang
dilakukan oleh manusia selalu berhubungan dengan otak. Otak terletak di dalam rongga
kranium tengkorak. (Lauralee Sherwood, Fisiologi Manusia, 2012)

Gambar diambil dari myrightspot.com


Bagian- Bagian Otak
1. Cerebrum
Otak besar merupakan bagian yang membedakan antara otak manusia
dengan otak binatang. Dengan otak besar, manusia dapat berpikir,
mengendalikan pikiran, berbicara, dan mengingat. Otak besar mempunyai
fungsi dalam mengatur semua aktivitas mental, yang berkaitan dengan
kepandaian (intelegensia), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
( dikutip dari Ida untari, “ Kesehatan Otak Modal Dasar Hasilkan SDM
Handal “ )file:///C:/Users/User/Downloads/6-11-1-SM%20(2).pdf diakses
tanggal 28 Okt. 19. Otak besar dibagi menjadi empat bagian yaitu :
1.1.Lobus Frontalis ( frontal lobe )

Gambar ini diambil dari : https://www.quora.com/What-are-the-


consequences-of-removing-each-major-brain-area

Lobus ini adalah bagian terdepan otak yang terletak tepat di belakang dahi. Bisa dibilang
bagian ini merupakan pembangkit listrik untuk kepribadian dan emosi manusia. Lobus frontal
ini juga dibagi menjdi dua bagian yaitu kanan dan kiri. Lobus frontal bagian kanan mengatur
aktivitas tubuh bagian kiri, dan sebaliknya, lobus frontal bagian kanan mengatur aktivitas
tubuh bagian kiri.
Pada manusia, lobus frontal mencapai kematangan ketika individu adalah sekitar usia 25. Ini
berarti bahwa pada saat kita berusia 25 tahun, kita telah mencapai tingkat kematangan
kognitif.
 Fungsi :
sebagai pusat kepribadian dan pusat komunikasi (dikutip dari Ida untari, “ Kesehatan Otak
Modal Dasar Hasilkan SDM Handal “ ) , mengontrol gerakan otot-otot, gerakan bola mata,
pusat bicara mengontrol aktivitas intelektual, Menyimpan memori jangka pendek, yaitu
kemampuan untuk mengingat stimulus dan kejadian yang baru terjadi (dikutip dari jurnal
Struktur Otak dan Keberfungsiannya pada Anak dengan Gangguan Spektrum Autis: Kajian
Neuropsikologi , Nurussakinah Daulay, 2017)

 Mekanisme Kerja Lobus Frontalis


Lobus frontal terdiri dari bagian anterior (korteks prefrontal) dan bagian posterior, dan dibagi
dari lobus parietalis oleh sulkus sentral. Bagian anterior / depan bertanggung jawab untuk
fungsi-fungsi kognitif yang lebih tinggi, dan bagian posterior / belakang terdiri dari daerah
premotor dan motorik, sehingga, yang mengatur gerakan sadar.
 Aspek klinis
Lobus frontal adalah sangat rentan terhadap cedera karena lokasinya, seperti di depan
tengkorak pusat. Setiap kerusakan lobus otak ini dapat menyebabkan satu atau lebih masalah
berikut.
a) Peningkatan atau penurunan kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas
b) Perubahan dalam kebiasaan berbicara
c) Mengurangi minat seksual atau kebiasaan seksual yang aneh
d) Penurunan kemampuan pengambilan resiko
e) Berkurang atau tidak ada rasa rasa dan / atau bau
f) Gangguan spontanitas dan fleksibilitas mental
g) Peningkatan kerentanan terhadap gangguan

1.2 Lobus Parietal

Gambar ini diambil dari : https://en.wikipedia.org/wiki/Parietal_lobe

Lobus parietal (warna kuning pada gambar) adalah tempat utama untuk memproses informasi
sensorik. Lobus Parietal berada di bagian tengah cerebrum. Lobus parietal bagian depan
dibatasi oleh sulkus sentralis dan bagian belakang oleh garis yang ditarik dari sulkus parieto-
oksipital ke ujung posterior sulkus lateralis (Sylvian).
 Fungsi
Daerah ini berfungsi untuk menerima impuls dari serabut saraf sensorik thalamus yang
berkaitan dengan segala bentuk sensasi dan mengenali segala jenis rangsangan somatic
(sadar) (Ellis, 2006),
a) Mengendalikan sensasi,
b) Sentuhan
c) Tekanan
d) Nyeri
e) Suhu
f) Mengendalikan orientasi spasial (pemahaman tentang ukuran, bentuk dan arah).

 Mekanisme kerja
Semakin banyak informasi sensori yang diperoleh tubuh, semakin banyak gyri (punggung
korteks serebrum) dan sulcus (lipatan ke dalam atau depresi yang ditemukan di seluruh
permukaan otak) hadir di lobus. Manusia tidak akan bisa merasakan sensasi sentuhan, jika
lobus parietal rusak.
Aspek Klinis
Individu dengan kerusakan pada lobus parietal sering menunjukkan defisit mencolok, seperti
kelainan pada citra tubuh dan hubungan spasial.
Kerusakan pada lobus parietal kiri dapat menghasilkan apa yang disebut “Sindrom
Gerstmann”. Ini termasuk kebingungan antara kanan-kiri, kesulitan dalam menulis (agraphia)
dan kesulitan dalam menghitung (acalculia). juga dapat menghasilkan gangguan bahasa
(aphasia) dan ketidakmampuan untuk melihat benda-benda yang biasanya (agnosia).
juga dapat menghasilkan gangguan bahasa (aphasia) dan ketidakmampuan untuk melihat
benda-benda yang biasanya (agnosia).
 Kerusakan pada lobus parietal kanan dapat mengakibatkan mengabaikan bagian tubuh
atau ruang (pengabaian kontralateral), yang dapat merusak banyak keterampilan
perawatan diri seperti berpakaian dan mencuci. Kerusakan sisi kanan juga dapat
menyebabkan kesulitan dalam membuat hal-hal (apraxia konstruksi), defisit
penolakan (anosagnosia) dan kemampuan menggambar.
 Kerusakan Bilateral (lesi besar untuk kedua belah pihak) dapat menyebabkan “Balint
Sindrom”, perhatian visual dan sindrom motorik. Hal ini ditandai dengan
ketidakmampuan untuk secara sukarela mengendalikan tatapan (apraxia okular),
ketidakmampuan untuk mengintegrasikan komponen adegan visual
(Simultanagnosia), dan ketidakmampuan untuk secara akurat meraih sebuah objek
dengan panduan visual (ataksia optik).
 Defisit khusus (terutama untuk memori dan kepribadian) dapat terjadi jika ada
kerusakan pada daerah antara parietal dan lobus temporal.
 Kehilangan sensasi (mati rasa atau kesemutan) di sisi tubuh yang berlawanan.
(Dikutip dari http://menurutparaahli.com/tag/pengertian-lobus-parietalis/, ddiakses
pada 28 oktober 2019 )

1.3 Lobus temporal

Gambar ini diambil dari https://radiopaedia.org/articles/temporal-lobe

Lobus temporal (warna hijau pada gambar) terletak dibagian bawah dan dipisahkan dari lobus
oksipital oleh garis yang ditarik secara vertikal ke bawah dari ujung atas sulkus lateral. Ada
dua lobus temporal, setiap yang terletak di setiap sisi otak, kiri dan kanan, pada sekitar
setinggi telinga.
Lobus temporal berisi korteks pendengaran primer, sehingga, bertanggung jawab atas semua
proses pendengaran. Ini lobus juga mengandung hippocampus, yang bertanggung jawab
untuk pembentukan memori jangka panjang dan memilah informasi baru. Lobus kanan dan
lobus kiri kontrol memori visual dan memori verbal masing-masing.

Fungsi
a) Mengendalikan indera pendengaran, ingatan dan emosi
b) Lobus temporal kiri juga mengendalikan fungsi bicara.
c) Lobus temporal terlibat dalam persepsi pendengaran dan bahasa, untuk mengolah
informasi sinyal suara dari telinga menjadi ucapan dan kata-kata yang kita dengar. Lobus ini
juga merupakan kunci untuk dapat memproses dan memahami makna sebuah ucapan.
d) Lobus temporal membantu kita mengenali dan membedakan semua jenis suara dan tinggi-
rendah nada yang berbeda yang dikirim dari reseptor sensorik telinga. Kita tidak akan bisa
memahami seseorang berbicara kepada kita, jika bukan karena lobus temporal.
e) Selain itu, lobus temporal juga berperan memproses ingatan dan emosi.
f) Struktur-struktur sistem limbik seperti korteks olfaktori, amigdala, dan hipokampus terletak
pada lobus ini.

Mekanisme kerja
Bagian otak ini sangat terkait dengan pembentukan memori karena adanya hipokampus
dalam lobus temporal. Lobus temporal dominan, yang merupakan sisi kiri pada kebanyakan
orang, terlibat dalam memahami bahasa dan belajar dan mengingat informasi verbal. Lobus
non-dominan, yang biasanya lobus temporal kanan, terlibat dalam mempelajari dan
mengingat informasi non-verbal (mis. Materi visuo-spasial dan musik).
Lobus temporal adalah rumah bagi sebuah kawasan yang terletak tepat di belakang telinga
yang dikenal sebagai kompleks pendengaran primer. Daerah ini otak menerima informasi
suara dari telinga dan proses suara ke dalam
makna. Daerah lobus temporal frontal yang terletak lebih dekat ke wajah berperan dalam
penglihatan. Daerah ini dapat memproses wajah dan adegan dan menginterpretasikannya
menjadi informasi yang berarti yang dapat digunakan oleh otak.
Lobus temporal bertanggung jawab untuk kemampuan kita untuk berbicara dan menafsirkan
bahasa. Daerah ini dikenal sebagai daerah Wernicke. Sejumlah penelitian telah dilakukan
untuk menunjukkan bahwa ini bagian dari lobus temporal sangat penting dalam semua aspek
dari penggunaan bahasa. Individu yang menderita kerusakan daerah ini dapat kesulitan
berbicara atau menafsirkan bahasa.
Aspek Klinis
Kerusakan pada lobus temporal dapat menyebabkan:
a) Kesulitan dalam memahami kata-kata yang diucapkan (Receptive Aphasia)
b) Gangguan dengan perhatian selektif terhadap apa yang kita lihat dan dengar
c) Kesulitan dengan identifikasi dan kategorisasi objek
d) Kesulitan belajar dan menyimpan informasi baru
e) Ingatan faktual dan jangka panjang
f) Berbicara terus-menerus
g) Kesulitan dalam mengenali wajah (Prosopagnosia)
h) Menambah atau mengurangi minat pada perilaku hubungan intim
i) Gangguan emosi (mis. Perilaku agresif)
(dikutip dari https://www.sridianti.com/pengertian-fungsi-lobus-temporal.html. Diunduh pada
28 oktober 2019)

1.4 Lobus occipital

Gambar ini diambil dari https://radiopaedia.org/articles/occipital-lobe


Lobus oksipital (warna merah pada gambar) terletak di bawah lobus
parietal, terletak di tentorium cerebelli, yang memisahkan otak dari
otak kecil. Bagian yang berhubungan dengan penafsiran rangsangan
visual.

Fungsi
Fungsi : pusat penglihatan ( dikutip dari Ida untari, “ Kesehatan Otak Modal Dasar Hasilkan
SDM Handal “ ) , berfungsi untuk pengolahan dan menyampaikan isyarat visual (
menginterpretasi objek yang ditangkap oleh retina ( dikutip dari Ellis, 2006
http://digilib.unila.ac.id/2359/9/BAB%2011.pdf , diakses tanggal 28 Okt. 19 )

Mekanisme kerja
Lobus bekerja sangat cepat untuk memproses informasi cepat yang dikirimkan oleh mata,
menerima dan menafsirkan impuls dari saraf optik yang menyampaikan informasi visual
misalnya pengulangan, bentuk, warna dan gerakan rangsangan visual. Pusat visual dalam
otak juga memiliki neuron konektor yang menyampaikan sinyal kembali. baik akomodasi
visual dan refleks pupil.
Aspek Klinis
Karena lokasinya, lobus ini tidak terlalu rentan terhadap cedera, meskipun trauma yang
signifikan dapat mengakibatkan beberapa masalah. Kerusakan pada lobus oksipital dapat
menyebabkan masalah penglihatan seperti defek lapang pandang, kesulitan mengenali objek,
ketidakmampuan untuk mengidentifikasi warna, kesulitan mengenali kata-kata, halusinasi
dan ilusi visual, epilepsi lobus oksipital, dan Anton's syndrome.
Penyebab dari munculnya sindroma lobus oksipital diantaranya ialah diantaranya trauma
kepala, intoksikasi bahan kimia, neoplasma otak, stroke otak, penyakit degenerative, dan
kelainan vaskuler. Prognosis dari sindrom lobus oksipital bervariasi tergantung kondisi yang
mendasarinya, namun sebagian besar kasus dengan lesi pada lobus oksipital prognosisnya
tidak baik dikarenakan masih belum ditemukannya intervensi yang tepat untuk sindroma
lobus oksipitaldan merupakan salah satu penyakit yang irreversible. (dikutip dari
https://budisma.net/2015/04/fungsi-lobus-frontal-dan-lobus-oksipital.html. Diunduh pada 28
oktober 2019)
2. Cerebellum

Gambar ini diambil dari i_06_cr_mou_3a


Bertugas dalam menajga keseimbangan tubuh. Berfungsi untuk
mengkoordinasi gerakan motorik , keseimbangan tubuh, dan memori. Terbagi
menjadi 3 lobus, yaitu:
4.1 Lobus anterior
Terletak di depan fissure primarius. Terdiri dari vermis anterior dan
korteks paravermian. Bagian ini dikenal juga sebagai spinocerebellum karena
proyeksi afferent utama berasal dari proprioseptif otot-otot dan tendon
extremitas melalui tractus spinocerebellaris. Fungsi utama bagian ini adalah
untuk regulasi tonus otot dan mempertahankan sikap badan. Seluruh lobus
anterior bersama pyramis dan uvula tergolong paleocerebelli. Lobus anterior
ini menerima serabut aferen proprioseptif dan exteroceptif dari kepala dan
tubuh. Lobus ini berfungsi sebagai menjaga tonus otot.
Pada intinya fungsi lobus anterior Menerima rangsang dari medulla spinalis
dan mengontrol otot anti-gravitasi tubuh (mengatur postur tubuh)
Menerima rangsang dari medulla spinalis dan mengontrol otot anti-
gravitasi tubuh (mengatur postur tubuh ).
4.2 Lobus posterior
Berhubungan dengan koordinasi gerakan otot dengan cara
menghambat gerakan otot yang sifatnya tidak disadari (involunter)
Terletak antara fissure primarius dengan fissure posterolateralis. Terdiri dari vermis dan
bagian terbesar hemisfer cerebellum. Bagian ini menerima proyeksi afferent dari korteks
cerebri melalui nuklei pontis dan brachium pontis sehingga disebut juga sebagai
pontocerebellum. Fungsi utama bagian ini adalah koordinasi berbagai gerakan lincah yang
diawali dari korteks cerebri.
 Bagian paling depan dari lobus posterior disebut lobulus simplek (sering juga disebut
lobulus semilunaris posterior) yang dibelakang daibatasi oleh fissura posterosuperior.
Bagian vermis yang sesuai dengan lobulus simplek disebut : Declive Vermis.
Dibelakang lobulus simplek terdapat lobulus semilunaris superior yang dibelakang dibatasi
oleh fissure horizontalis. Bagian vermis yang sesuai dengan lobulus semilunaris superior
adalah folium vermis.
Dibelakang lobulus semilunaris superior terdapat : lobulus semilunaris inferior yang
dibelakang dibatasi oleh fissure prepyramidalis. Bagian vermis yang sesuai dengan lobulus
tersebut ialah : tuber vermis. Dibelakang lobulus semilunaris inferior terdapat lobulus lobulus
gracilis yang dibelakang dibatasi oleh fissure prepyramidalis.
Dibelakang lobulus gracilis terdapat lobulus biventralis yang dibelakang dibatasi oleh
fissure post pyramidalis.
Bagian paling belakang dari lobus posterior adalah tonsil dengan ujung membentuk sayap
disebut Paraflocculus yang ke belakang dibatasi oleh fissure posterolateralis.

Lobus ini berfungsi untuk mengatur koordinasi aktivitas otot skelet dan mempertahankan
sikap tubuh. Mengkoordinasi gerakan otot demgan cara menghambat gerakan otot yang
sifatnya tidak disadari.
4.3 Lobus Flocullonodularis
Secara filogenetis merupakan bagian yang tertua, maka disebut juga
archicerebellum, karena proyeksi afferent utama berasal dari nuklei
vestibularis. Fungsi utama bagian ini adalah mempertahankan
keseimbangan.Bagian tengahnya merupakan bagian dari vermis disebut :
nodulus, sedang bagian hemisphaerumnya disebut : Flocculus. Lobus
flocculonodularis tergolong Archicerebelum (vestibulo cerebellum),
menerima input dari: Kompleks vestibuler.Berfungsi mempertahankan
keseimbangan.(dikuri dari Syaifuddin, Fisiologi Tubuh Manusia untuk
Mahasiswa Keperawatan, 2009)
Kerusakan pada cerebellum akan mengakibatkan terbatasnya
kemampuan dalam mengontrol gerakan secara tepat dan beradaptasi pada
situasi yang berubah-ubah seperti dalam berdiri, berjalan, dan gerakan-
gerakan koordinasi yang lain. Selain itu, kerusakan pada cerebellum juga
dapat mengakibatkan defisitnya fungsi kognitif. ( dikutp dari buku
Psikologi Faal,pengarang Iriani Indri Hapsari, M.Psi/Dr.Ira Puspitawati,
M.Si.Psikolog/Ratna Dyah Suryaratri,Msi., tahun 2014, hal 63)
Bagian otak kecil berdasarkan fungsinya :

Vestibuloserebelum
merupakan bagian otak kecil yang berfungsi untuk mengontrol keseimbangan tubuh serta
mengatur pergerakan bola mata.
b. Spinoserebellum
Bagian otak kecil yang berfungsi sebagai pengontrol kemampuan otot serta gerakan tubuh.
c. Cereberoserebelum
Bagian otak kecil yang berfungsi sevagai penyimpanan memori, menginisiasi gerakan yang
disadari, serta untuk melakukan perencanaan.( dikutip dari afrizal, Mengoptimalkan Potensi
Hemister (Otak kanan) Dalam Proses Pembelajaran, Jurnal Pendidikan diakses pada 28
Oktober 2019 )

3. Batang Otak (Brainsteam)


Batang otak ialah bagian otak yang tidak kalah penting dengan otak besar dan
otak kecil. Batang otak berada di leher bagian atas dan memanjang sampai
sumsum tulang belakang manusia. Batang Otak (Brainstem) merupakan
struktur yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Batang
otak terletak di bawah cerebrum dan di depan cerebellum. Batang otak atau
yang juga disebut dengan brainstem merupakan komponen yang terdiri dari 3
organ, yaitu Otak Tengah (Midbrain/mesencephalon), pons dan medulla
oblongata. Batang otak berfungsi mengontrol tekanan darah, denyut jantung,
pernafasan kesadaran, serta pola makan dan tidur ( dikutip dari CDC, 2004
http://digilib.unila.ac.id/2359/9/BAB%2011.pdf , diakses tanggal 28 Okt. 19)
Otak Tengah (Mesencephalon)
Otak tengah (Midbrain) disebut juga dengan sebutan mesencephalon
merupakan suatu bagian terkecil dari otak manusia. Bagian batang otak yang
menghubungkan serebrum dan serebellum.
Berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata,
pembesaran pipil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran ( ( dikutip
dari Moore dan Argur, 2007 http://digilib.unila.ac.id/2359/9/BAB%2011.pdf ,
diakses tanggal 28 Okt. 19 )
Fungsi lain dari otak tengah antara lain adalah
1. Mengontrol respon penglihatan seperti gerak mata serta pembesaran pupil
mata.
2. Mengatur sistem pendengaran dan gerak tubuh.
3. Fungsi utama sebagai stasiun relai informasi pendengaran (audio) serta
penglihatan (visual).
4. Otak tengah tersebut berfungsi untuk dapat mengatur tanggapan dari
rangsangan yang berhubungan dengan informasi sensorik. Contohnya seperti
pada saat tangan memegang suatu yang panas, maka otak tengah itulah yang
mengatur tangan untuk dapat menjauhi pusat panas.
5. Otak tengah juga memiliki peran dalam gerakan otot.
6. Meningkatkan daya ingat serta juga membuat seseorang mampu untuk
belajar dalam tempo yang lebih singkat.
7. Ikut juga berperan dalam pengembangan kemampuan inovasi serta juga
kreativitas.
8. Meningkatkan intuisi serta juga daya tangkap.

Mekanisme kerja : a) Adapun penjelasan mengenai cara kerja otak tengah ini
dimulai dari datangnya impuls dari sumsum tulang belakang serta saraf tepi. b)
Sumsum tulang belakang dan saraf tepi tersebut memberikan impuls ke otak
besar sebagai pusat kendali anggota tubuh. c) Lalu impuls tersebut akan
dikirim ke melewati batang otak ialah sebagai jembatan otak kecil dan juga
otak besar. d) Kemudian di batang otak tersebut terdapat jembatan varoli
(pons varoli) yang letaknya itu didepan otak kecil yang meneruskan impuls
dari otak besar. e) Kemudian impuls itu akan direspon disesuaikan dengan
keadaan dimana respon akan ditujukan.
Aspek Klinik: Kerusakan fungsi otak secara umum juga dapat menyebabkan
gangguan fungsi otak tengah. Salah satu penyebab utamanya adalah cedera
kepala akibat benturan. Tingkat kerusakan fungsi otak karena cedera sangat
beragam. Cedera kepala ringan dapat menyebabkan mual, sakit kepala,
kebingungan atau masalah ingatan. Sedangkan jika terjadi cedera kepala berat,
maka kemungkinan penderita akan mengalami cacat kognitif, perilaku, bahkan
cacat fisik. (dikutip dari https://www.alodokter.com/mengenali-fungsi-otak-
tengah-beserta-strukturnya diakses pada tanggal 28/09/2019 pukul 19:50)

Medula oblongata

Gambar diambil dari https://www.dosenpendidikan.co.id/tag/fungsi-medula-


oblongata-dan-pons-varoli/

Medulla oblongata adalah bagian otak yang berfungsi mengontrol


denyut jantung, pernapasan, dan tekanan darah. Semua pekerjaan yang
ditangani oleh medulla oblongata bersifat di luar kesadaran. Mengatur
beragam reflek penting, seperti bernafas, laju denyut jantung, pengeluaran
saliva, batuk, dan juga berbagai reflek yang memungkinkan seseorang
mempertahankan postur tegak. (dikutip dari Koes Irianto, Anatomi dan
Fisiologi, 2017).

Kerusakan pada medula oblongata dapat menyebabkan sejumlah


masalah terkait sensorik. Ini termasuk mati rasa, kelumpuhan, kesulitan
menelan, refluks asam, dan kurangnya kontrol gerakan. Karena medula
mengontrol fungsi otonom vital, seperti pernapasan dan detak jantung,
kerusakan pada area otak ini bisa berakibat fatal. Obat-obatan dan zat kimia
lainnya dapat memengaruhi kemampuan medulla untuk berfungsi. (dikutip
dari https://www.honestdocs.id/fungsi-batang-otak diakses pada tanggal 28
Okt 2019)
4. pons
Pons letaknya di antara Otak tengah serta medulla oblongata. Pons
ukurannya kurang lebih sekitar 2,5 cm. Pons ini berfungsi sebagai pusat pada
4 saraf kranial utama, yakni nervus trigeminal, nervus facialis, nervus
abdusen, dan nervus vestibulokoklear.
a) Nervus Trigeminal adalah saraf gabungan yang terdiri atas beberapa
cabang saraf sensorik, fungsinya untuk menerima sebuah rangsangan dari
wajah dan juga untuk menggerakkan rahang.
b) Nervus Abdusen, adalah saraf gabungan yang sebagian besar terdiri
dari saraf motorik berfungsi untuk menggerakkan mata dari sisi ke sisi c)
Nervus Fasialis adalah saraf yang fungsinya untuk menerima sebuah ekspresi
pada wajah
d) Nervus Vestibulocochearis fungsinya untuk menyampaikan
informasi pada indera pendengaran serta mengendalikan keseimbangan tubuh.
(dikutip dari http://dosenbiologi.com/(manusia/bagian-bagian-otak-manusia
diakses pada tanggal 28 okt 2019)
Fungsi : a) Membuat tubuh terjaga. b) Mengatur pernapasan secara
autonomik. c) Menyampaikan informasi sensorik dari otak besar ke otak kecil.
d) Mengatur siklus tidur. ( http://dosenbiologi.com/manusia/bagian-bagian-
otak-manusia diakses pada tanggal 28 okt 2019)
Mekanisme kerja : Dari segi struktur, pons menjadi muara bagi
beberapa saraf kranial. Saraf trigeminus (trigeminal) yang merupakan saraf
kranial terbesar yang mengatur gerak mengunyah dan sensasi pada wajah juga
bermuara di pons. Selain itu, saraf kranial lain seperti saraf abdusen yang
mengatur abduksi mata, saraf fasialis yang mengatur gerakan wajah dan
ekspresi, saraf vestibulokoklearis yang berfungsi mengatur pendengaran dan
keseimbangan juga terletak di pons. Bagian batang otak ini juga membantu
kita merasakan sensasi sentuhan dan menelan. Pons juga berperan dalam
pernapasan dengan membantu medula oblongata dalam mengendalikan laju
pernapasan. Bagian ini juga terlibat dalam pengendalian siklus tidur dan
mengatur tidur nyenyak. Pons dapat mengaktifkan pusat penghambatan di
medula oblongata yang menghambat pergerakan saat tidur.
Aspek Klinis: Sindrom Locked-in. Kondisi yang sering juga disebut
pseudokoma ini terjadi jika ada kerusakan pada bagian pons batang otak.
Umumnya hal ini disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke bagian ini
disebabkan oleh stroke atau pendarahan. Kerusakan pada pons akan
mengakibatkan berkurangnya kontrol terhadap fungsi autonomik dan
pergerakan tubuh sehingga penderitanya akan mengalami kelumpuhan di
sebagian besar tubuhnya namun masih dapat mengerakkan mata dan berkedip.
( https://www.honestdocs.id/fungsi-batang-otak diakses pada tanggal 28 okt
2019 )
SISTEM LIMBIK

Berperan utama dalam perilaku sosioemosional manusia ( dikutip dari


jurnal Struktur Otak dan Keberfungsiannya pada Anak dengan Gangguan
Spektrum Autis: Kajian Neuropsikologi , Nurussakinah Daulay, 2017)
Mereka terdiri dari Thalamus, Hippotalamus, Amigdala, Hippocampus.
Di dalamnya termasuk pengaturan rasa takut, kemarahan, kebahagiaan,
kenangan , gairah (stimulasi) dan perasaan cinta.( dikutip dari
https://www.idntimes.com/science/discovery/ganjar-firmansyah/sistem-
limbik-manusia-exp-c1c2/full diakses tanggal 28 okt 2019 )

TALAMUS
Talamus adalah bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk
mendeteksi dan menyampaikan informasi dari indera, seperti bau dan
penglihatan. Talamus ini terletak dalam batang otak, dan merupakan bagian
dari jalur informasi ke dalam otak, yang merupakan bagian dari otak yang
bertanggung jawab untuk berpikir dan gerakan.(dikutip dari
https://www.sridianti.com/fungsi-sistem-limbik-dan-bagiannya.html diakses
pada tanggal 28 okt 2019)
Fungsi : a) Pengganti dan pertukaran sinyal indra dari saraf tulang
belakang ke cerebrum atau sebaliknya. b) Pengganti informasi pengindraan
(cara kerja mata ,pendengaran, pernafasan, penciuman) c) Pengendali motorik
d) Pengendalian fungsi otonomi berbagai organ tubuh e) Keseimbangan tubuh
f) Pengatur ekspresi wajah (tersenyum, cemberut dan lainnya)
Mekanisme kerja : Thalamus dapat berkerja dengan beberapa
tahapan proses yang terjadi dimulai dari adanya sinyal yang diterima
thalamus. Kemudian thalamus mengirimkannya ke 2 (dua) tempat yaitu
amygdala dan korteks prefrontal. Amygdala dan korteks prefrontal adalah
lokasi utama yang berfungsi bagi jiwa dan intelektual manusia. Sinyal dari
thalamus akan diterima terlebih dahulu oleh amygdala karena jalur yang
dilalui amygdala lebih cepat dengan melewati satu jalur bagian-bagian neuron
pada sistem saraf pada manusia. Jalur yang dilalui amygdala langsung
terhubung dengan thalamus. ( https://www.sridianti.com/fungsi-sistem-
limbik-dan-bagiannya.html diakses pada tanggal 28 okt 2019 )
Aspek klinik: Skizofrenia bisa disebabkan oleh adanya kerusakan
thalamus. Hal ini karena thalamus memiliki banyak koneks korteks prefrontal.
Kelainan pada thalamus bisa dikaitkan dengan gejala-gejala yang terjadi pada
seseorang yang mengalami skizofrenia.
HIPOTALAMUS
Hipotalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah
nukleus , tempat neurosekresi yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada
hipofisis. Terletak di dasar otak depan. Hipotalamus juga merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem limfatik dan merupakan konektor sinyal
dari berbagai bagian otak menuju ke korteks otak besar yang mengatur
bermacam-macam fungsi seperti suhu tubuh, pola tidur, keseimbangan air,
rasa lapar dan kenyang , rasa haus, emosi dan tingkah laku reproduktif.
Fungsi : a) Dalam pengaturan suhu tubuh b) Pengatur nutrisi c)
Pengaturan agar tetap sadar d) Penumbuhan sifat agresif e) Tempat sekresi
hormone yang memengaruhi pengeluaran hormone pada kelenjar hipofisis f)
Pengaturan dalam gerak reflex g) Fisiologi denyut jantung h) Berperan dalam
pernapas i) Perlebaran dan penyempitan pembuluh darah
Mekanisme kerja Hippotalamus: Sinyal yang diterima oleh
hipotalamus akan memberi tahunya apakah keseimbangan sudah tercapai atau
tidak. Apabila tidak, hipotalamus akan mengalirkan hormon yang dibutuhkan
pada aliran darah untuk membantu tubuh mengembalikan keseimbangannya.
Contohnya, apabila hipotalamus menerima pesan bahwa suhu tubuh terlalu
panas, hipotalamus akan memerintahkan endokrin untuk menghasilkan
keringat guna mendinginkan tubuh. Sebaliknya apabila suhu terlalu dingin,
hipotalamus akan membuat tubuh merinding untuk menghasilkan panas.
Aspek klinik : Kerusakan pada hippotalamus dapat menyebabkan gangguan
pada pengaturan suhu tubuh, pertumbuhan, berat badan, keseimbangan
natrium dan air, emosi dan siklus tidur. (dikutip dari Sylvia L. A (2004).
Penyakit hippotalamus. Dalam Editor-in-Chief Luciano Martin (ED),
Ensiklopedia penyakit endoktrin (hal. 678).
AMIGDALA
Fungsi : berfungsi dalam peningkatan emosi, menghubungkan nilai
emosional terhadap rangsangan, pembelajaran emosi (dikutip dari jurnal
Struktur Otak dan Keberfungsiannya pada Anak dengan Gangguan Spektrum
Autis: Kajian Neuropsikologi , Nurussakinah Daulay, 2017)
Mekanisme kerja : Amigdala memproses emosi secara langsung atau
melalui system limbik yang lain yang sinyalnya diberikan oleh Amigdala.
Untuk komponen emosi yang kerjanya dijalarkan ke hipotalamus, maka yang
menentukan komponen emosi apa yang akan timbul ( senang atau kecewa,
marah atau bahagia serta komponen lain ) ditentukan oleh amigdala.
Hipotalamus hanya sebagai tempat pembentukan, tapi konsep atau pola emosi
yang akan dibentuk sudah ditentukan oleh amigdala meskipun hipotalamus
sendiri dapat menghasilkan komponen prilaku dengan menggunakan
rangsangan listrik.
Aspek klinik : kerusakan Amigdala dapat menyebabkan berbagai
perubahan psikologis dan perilaku. Lesi pada Amigdala telah dikaitkan dengan
hilangnya emosi, hilangnya rasa takut, hipergeneratifitas, dan depresi.
fungsi a) Fungsi utama dari hippocampus itu sendiri adalah
pembelajaran dan penyimpanan serta pengolahan memori jangka panjang
Mekanisme kerja: Hipokampus sendiri bertanggung jawab untuk banyak hal,
termasuk menghubungkan indra dan emosi untuk kenangan kita. Ini
menghubungkan mereka semua bersama-sama dan kemudian mengirimkan
memori lepas ke daerah yang tepat dari korteks serebral. Setelah emosi dan
indera yang melekat, hipokampus mengirimkan memori lepas untuk disimpan.
Ini akan benar-benar mengajukan memori di bagian yang tepat dari korteks
serebral. Di sini memori akan disimpan dalam penyimpanan jangka panjang,
di mana nanti dapat diambil.
Aspek klinik : Apabila keseluruhan hippocampus rusak, atau hanya
sebagian saja, maka dapat mengalami masalah memori yang serius. Saat
hippocampus mengalami kerusakan, maka tidak lagi dapat menghasilkan
memori jangka panjang baru. Bisa mengingat kembali hal-hal yang terjadi
beberapa waktu lalu, tapi tidak dapat mengingat hal-hal yang baru terjadi
sebelum hippocampus rusak.

Anda mungkin juga menyukai