Terdapat beberapa tokoh linguistic, diantaranya yaitu yang mempelajari Bahasa secara
psikologi adalah Von Humblot, Ferdinand de Saussure, Edward Sapir, Leonard Bloomfield,
dan Otto Jespersen.
Von Humblot (1767-1835). Ia adalah seorang ahli linguistic berkebangsaan jerman yang
membandingkan tatabahasa antar Bahasa yang berbeda dengan gaya penutur Bahasa. Hasil
kajiannya menunjukan bahwa tatabahasa suatu bangsa menunjukan pandangan hidup bangsa
tersebut. Von Humblot sangat dikuasai oleh aliran rasionalisme yang berpendapat bahwa
Bahasa adalan bagian yang tidak di pecah-pecah atau diklarifikasikan seperti pada pendapat
empirisme.
Ferdinand de Sausure (1858-1913) beliau mempublikasikan tiga istilah penting dalam
linguistic, yaitu langue, langage, parole. Langue memiliki makna Bahasa tertentu yang masih
bersifat abstrak, langage memiliki makna Bahasa yang bersifat umum, sedangkan parole
adalah Bahasa tuturan secara konkret.
Saussure menerangkan bahwa objek penelitian linguistic adalah langue, sedangkan objek
penelitian psikologi adalah parole. Oleh sebab itu, linguis berkewarganegaraan Swiss ini
memiliki pandangan, jika ingin mengkaji Bahasa secara keseluruhan, maka ilmu yang dapat
menelitinya adalah linguistic dan psikologi. Edward Sapir (1884-1939) meneliti hubungan
antara Bahasa dan pikiran. Dalam penelitiannya, ada beberapa ahli psikologi yang mereka
juga meneliti psikologi secara lingistik. Para ahli tersebut diantaranya John Dewey, Karl
Buchler Wundt, Watson, dan Weiss
Karl Buchler, beliau merupakan ahli psikologi berkewarganegaraan Jerman yang mengarang
buku yang berjudul Spairch Theorie (1934). Ia mengemukakan bahwa Bahasa manusia
memiliki tiga fungsi yang disebut Organin Modell de Saprch Yaitu Kungabe adalah Tindakan
komunikatif berwujud verbal. Appell adalah permintaan yang diarahkan kepada orang lain.
Darstellung adalah penggambaran masalah pokok yang dikomunikasikan.
Watson (1878-1958), menyamakan antara perilaku tabiat berbahasa dengan tabiat lainnya,
seperti makan, berjalan, dll. Tabiat Bahasa menurut Watson adalah hubungan stimulus-
respons yang menyamakan tabiat kata-kata dengan benda-benda. Olehkarna itu, ahli
psikologi berkewarganegaraan amerika ini mempercayai aliran psikologi behaviorisme.
Weiss, membenarkan adanya sudut pandang mental dalam Bahasa. Weiss merupakan sosok
yang sangant berjasa bagi kemajuan awal psikolinguistik, beberapa problem yang berhasil
diatasi Weiss secara psikologi-bahasa menurut alirannya,