Anda di halaman 1dari 29

PSIKOLINGUISTIK

PSIKOLOGIA: ILMU JIWA,

ILMU YANG MEMPELAJARI


FENOMENA KEJIWAAN DAN
PERILAKU MANUSIA

LINGUISTIK: ILMU BAHASA, YAITU


ILMU YANG MEMPELAJARI BAHASA
SECARA INTERNAL

PSIKOLINGUISTIK

Bidang ilmu yang mengkaji


hubungan antara cara kerja
dan mekanisme mental atau
gejala kejiwaan dalam
kaitannya dengan bahasa
dan perilaku berbahasa
manusia.

PSIKOLINGUISTIK

Robert Lado (1975):


psikolinguistik adalah
pendekatan gabungan
antara psikologi dan
linguistik yang menelaah
tentang pengetahuan,
pemakaian, dan perubahan
bahasa.

PSIKOLINGUISTIK

Emmon Bach (1980): psikolinguistik


adalah bidang ilmu yang meneliti
bagaimana pembicara
menggunakan bahasa dan
pendengar memahami bahasa.
Lyons (1968): psikolinguistik adalah
telaah tentang produksi dan resepsi
bunyi ujar.

PSIKOLINGUISTIK

Ronald W. Langacer (1981):


psikolinguistik adalah studi
tentang perilaku linguistik
beserta perilaku psikologis
yang terlibat di dalamnya.

PSIKOLINGUISTIK

Lila R. Geitman (1980):


pikolinguistik adalah telaah
tentang perkembangan bahasa
anak dilihat dari fenomena
linguistik dan psikologi.

PSIKOLINGUISTIK

Henry Guntur Tarigan (1985):


telaah bahasa dan penggunaan
bahasa dari sudut pandang
psikologi.

LATAR BELAKANG

Ilmu ini muncul karena dari hasil


kajian para pakar bahasa dan
psikologi diperoleh keterangan
bahwa bahasa dan perilaku
berbahasa terkait erat dengan
fenomena kejiwaan.
Tampak pada teori tindak bahasa
(speech act theory).

LATAR BELAKANG

Menurut teori tindak bahasa:


berbahasa adalah aktivitas mental
(psikologis), baik secara produktif
maupun secara reseptif.
Struktur bahasa adalah hubungan
antara suara dan makna.
Orang menggunakan bahasa tidak
terlepas dari fenomema kejiwaan
yang melatarbelakanginya.

LATAR BELAKANG

Para psikolog percaya bahwa


kejadian subjektif:
emosi atau afeksi: yaitu perasaan
yang ada pada diri seseorang
ketika ditimpa sesuatu,

LATAR BELAKANG
motivasi: kekuatan yang
mendorong melakukan sesuatu,
dan pikiran tercermin dan
terekspresikan dalam perilaku
berbahasa, meskipun tidak selalu
paralel

LATAR BELAKANG

Ciri dan watak seseorang dapat


dilihat dari cara ia berbicara.
Menurut Dance (dalam Rakhmat,
1999) dalam kerangka psikologi,
berbahasa bukan sekadar kegiatan
menyampaikan lambang,
melainkan merupakan usaha
menimbulkan respons melalui
lambang-lambang verbal.

LATAR BELAKANG

Lambang verbal dalam


bahasa bertindak sebagai
sarana stimulasi
(perangsang) sekaligus
sebagai sarana
merespons stimulus.

LATAR BELAKANG

Dalam buku berjudul


Linguistik:sebuah Pengantar
(1992:502-503 ) RH Robins
mengemukakan psikologi banyak
berkaitan dengan linguistik.
Kejadian subjektif yang dialami
manusia sebagian tercermin dalam
perilaku verbal manusia.
lihat juga buku E. Koswara (1989) yang berjudul
Motivasi: Teori dan Penerapannya.

LATAR BELAKANG
Teori

Relativitas
Kebahasaan: struktur
bahasa seseorang
menentukan pikiran
dan tindakannya.

LATAR BELAKANG

Kaitan antara fenomena kejiwaan dan


bahasa tampak jelas pada hubungan
antara lambang atau simbol bahasa
dengan makna bahasa.
Simbol, penanda yang mempunyai
hubungan petanda secara jelas dan
lebih dari satu sesuai dengan
konteksnya, berhubungan dengan
fenomena kejiwaan atau proses
mental.

LATAR BELAKANG

Skema otak ibarat sarang burung dara yang


dihuni oleh sekumpulan dara.
Setiap tempat dihuni oleh burung dara
tertentu dengan lubang pintu masuk sarang
tertentu.
Setiap burung dara tidak akan memasuki dan
tidak akan menempati ruang burung lain yang
bukan pasangan atau tempat yang biasa
ditempatinya.
Lihat Sri Utari Subiyakto Nababan, 1992.,
dalam bukunya yang berjudul Psikolinguistik:
sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia.

LATAR BELAKANG

perjalanan ilmu bahasa (linguistik)


dan psikologi (ilmu jiwa)
mengungkapkan bahwa dalam
beberapa hal kedua lapangan ilmu
ini memiliki pandangan yang
paralel.

LATAR BELAKANG

Aliran struktural dalam linguistik


yang berkembang sekitar tahun
1940-an sampai dengan tahun
1950-an, dan telah merintis jalan
bagi berkembangnya aliran
generatif transformasional pada
permulaan tahun 1960-an, diilhami
oleh teori psikologi behaviorisme.

LATAR BELAKANG

Dalam perkembangannya, Aliran


GT begitu jelas menampakkan
pengaruh teori psikologi kognitif
dalam analisis bahasa yang
dilakukan.
Hal ini tercermin dalam gagasan
Noam Chomsky dalam beberapa
bukunya tentang analisis bahasa.

LATAR BELAKANG

Pada periode tahun 1940-an sampai


dengan tahun 1950-an, bidang
psikologi didominasi oleh cara berpikir
behavioristik dan neo-behavioristik.
Selama kurang lebih 10 tahun, yaitu
sekitar tahun 1960 sampai dengan
tahun 1970, bidang psikologi
didominasi oleh teori psikologi
kognitif.

LATAR BELAKANG

Aliran behaviorisme dan kognitif


sama pentingnya bagi guru bahasa
untuk diketahui, karena keduanya
dapat digunakan sebagai sarana
menjelaskan cara berpikir kontrastif
dalam pengajaran bahasa.

LATAR BELAKANG

Pengenalan terhadap cara berpikir


behavioristik dan kognitif dapat
digunakan sebagai landasan
berpikir untuk mendapatkan
kejelasan tentang proses
pembelajaran dan pengajaran
bahasa, walaupun cara berpikirnya
tampak seperti dua kutub yang
saling berlawanan.

LATAR BELAKANG

Aliran behaviorisme mendasarkan


pada hubungan rangsangantanggapan dengan segala
variasinya, sedangkan kognitif
bertumpu pada mekanisme mental
yang rumit dan abstrak (Wahab,
1991:19)

LATAR BELAKANG

Tahun 1940-an/ dan tahun


1950-an aliran linguistik
struktural dengan para
penganutnya menganjurkan
diterapkannya prinsip-prinsip
ilmiah terhadap pengamatan
bahasa manusia.

LATAR BELAKANG

Objek penelitian yang dijadikan


pusat kajian adalah sekitar respons
kebahasaan yang dapat diamati.
Pemikiran ini sejalan dengan teori
psikologi behavioristik yang juga
berkembang pada waktu itu.

LATAR BELAKANG

Skiner (tokoh pengembang


teori behaviorisme): setiap
ide atau makna adalah fiksi,
dan setiap pembicara
bahasa adalah wadah dari
perilaku verbal (verbal
behaviouristic).

LATAR BELAKANG

Ide Skiner diperkuat oleh kaum


strukturalis.
Bahasa dapat diuraikan
menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil atau unit-unit, yaitu
unit fonologi, morfologi,
sintaksis dan semantik.

LATAR BELAKANG

Bahasa dapat diteliti melalui


variasi stimulus dan respons
yang dapat diamati atau
melalui sejumlah data
mentah yang dikumpulkan
oleh linguis.

Anda mungkin juga menyukai