IKHSANUDIN RISKAM
DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL IHSAN AL BANJARY
(Studi Deskriptif di Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Al-Banjary Jln.
Dr.Husein Kartasasmita, Situbatu, Kota Banjar)
SKRIPSI
oleh
Astri Sulastri
1174030027
2021 M / 1442 H
i
GAYA KEPEMIMPINAN KH.IKSANUDIN RISKAM
DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL IHSAN ALBANJARY
(Studi Deskriptif di Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Al-Banjary Jln.
Dr.Husein Kartasasmita, Situbatu, Kota Banjar)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
Pada Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung
Oleh:
Astri Sulastri
1174030027
2021 M / 1442 H
ii
ABSTRAK
Astri Sulastri : Gaya Kepemimpinan KH.Ikhsanudin Riskam dalam
Mengembangkan Pondok Pesantren Albanjary (Studi Deskriptif di Yayasan
Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Al-Banjary Jln. Dr.Husein Kartasasmita,
Situbatu, Kota Banjar ).
iii
GAYA KEPEMIMPINAN KH.IKSANUDIN RISKAM
DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN
MIFTAHUL IHSAN ALBANJARY
(Studi Deskriptif di Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Al-Banjary Jln.
Dr.Husein Kartasasmita, Situbatu, Kota Banjar)
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
Astri Sulastri
NIM: 1174030027
PERSETUJUAN
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Gaya Kepemimpinan KH.
Ikhsanudin Riskam Dalam Mengembangkan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan
Albanjary(Studi Deskriptif di Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Al-
Banjary Jln. Dr.Husein Kartasasmita, Situbatu, Kota Banjar)” adalah asli katya
tulis ilmiah sendiri dan bukan hasil salinan dari karya tulis ilmiah (skripsi) orang
lain.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan
dari pihak manapun. Apabila pernyataan ini tidak benar saya siap menerima segala
konsekuensi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Astri Sulastri
NIM: 1174030027
v
MOTO HIDUP
“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah
“Seandainya kesulitan itu datang dan masuk dalam lubang ini, maka akan
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan
yang di harapkan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna
dan banyak kekurangan, baik dari segi penyusunan maupun tata bahasa yang
digunakan. Untuk itu, besar harapan penulis untuk memberikan saran dan kritik
yang membangun agar membuat skripsi penulis menjadi lebih baik dan sempurna.
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam meyelesaikan
2. Teruntuk orang tua yang penulis sayangi, terimakasih atas do’a, pengorbanan
dan dukungan yang tidak pernah habis, terimakasih Ayahanda D.Sutarana dan
Ibunda Supriatin yang selalu memberi semangat, material, dan doa kepada
penulis.
pada penulis terkhusus Nenek (Suhaerah, Karsih dan Sugih) Kakek (Tarja dan
Ukasih, Lusy Lestary sebagai adik tercinta terimakasih atas do’a dan
vii
4. Dr. H. Yusuf Zainal Abidin, M.Ag. sebagai pembimbing I dan Ratna Dewi,
7. Seluruh Staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan Staf pengajar Jurusan
Manajemen Dakwah UIN Sunan Gunung Djti Bandung yang telah mendidik
8. Rektor UIN Sunan Gunung Djti Bandung beserta seluruh staf yang bertugas
9. H. Aep Kusnawan dan Dr. Cucu Setiawan, S.Psi.I., M.Ag. Sebagai mentor
10. Egidya Safitri, S. Sos, Kia Nurmiati, S.Hum, Ajeng Sampun, S.Sos yang
selalu memberikan semangat, dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat selesai.
11. Terimakasih KH. Ikhsanudin Riskam, Ust. Asep Saepul Milah, S.Pd.I,
Mohammad Milqi Qolbani, S.H., Mega, S.Pd, Yusep Nurdin, S.Pd.I, Agam
Akhyarunnas, santri dan alumni santri yang selalu memberikan ilmu dan
viii
12. Arinda Wati Lestari, Devi Fitriani, Lala Siti Shaleha, Alvi Alvani Riza Fauzi
yang selalu menemani penulis, menjadi pendorong bagi penulis untuk selalu
13. Rega Abdu Kholik sebagai inspirator sekaligus mentor terbaik bagi penulis
Fitria,Ceuceu Sobariah, Cintia dan teman-teman lainya yang tidak dapat saya
diberikan kepada penulis, semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang
pembaca.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
3. Pola Perilaku Kepemimpinan ............................................................... 29
4. Motivasi Kepemimpinan ...................................................................... 34
B. KIAI ........................................................................................................... 44
1. Pengertian Kiai ..................................................................................... 44
2. Ciri-Ciri Kiai ........................................................................................ 44
C. PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN ........................................ 45
1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren ..................... 46
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia di Pondok Pesantren .............. 48
BAB III ANALISIS EMPIRIS GAYA KEPEMIMPINAN
KH. IKHSANUDIN RISKAM DALAM MENGEMBANGKAN
PONDOK PESANTREN MIFTAHUL IHSAN ALBANJARY ...................... 49
A. Kondisi Objektif Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Albanjary... 49
1. Letak Geografis Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Albanjary
.............................................................................................................. 49
2. Sejarah Berdirinya Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan
Albanjary .............................................................................................. 50
3. Visi Misi Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Albanjary ........................ 51
4. Struktur Organisasi Pondok Pesantren ................................................. 51
5. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren .............................................. 52
B. Biografi KH.Ikhsanudin Riskam................................................................ 58
C. Pola Perilaku Kepemimpina KH. Ikhsanudin Riskam di Pondok Pesantren
Miftahul Ihsan Albanjary .......................................................................... 60
D. Motivasi Kepemimpinan KH.Ikhsanudin Riskam dalam Mengembangkan
Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Albanjary ............................................ 64
E. Pola Komunikasi KH.Ikhsanudin Riskam ................................................. 68
F. Hasil Analisis Gaya Kepemimpinan KH. Ikhsanudin Riskam dalam
Mengembangkan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Albanjary ................ 72
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 78
A. Simpulan .................................................................................................... 78
B. Saran ........................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81
xi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar 2. 1 Perubahan Perilaku Manusia ............................................................ 32
Gambar 2. 2 Teori Kebutuan Maslow ................................................................... 36
Gambar 2. 3 Proses Motivasi Individu .................................................................. 38
Gambar 2. 4 Bentuk Dasar Motivasi ..................................................................... 38
Gambar 2. 5 Unsur Komunikasi ........................................................................... 42
DATA PRIBADI
xiii
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir Banjar, 22 Mei 1999
Status Belum Menikah
Alamat RT 001/ RW 001 Dusun Cipariuk Desa Neglasari
Kecamatan Banjar Kota Banjar
No. Telp. 085862715344
E-mail astrisulastri758@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
PENDIDIKAN FORMAL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mendorong diri dekat antara satu dengan yang lain, baik itu yang bersifat formal,
baik, dan hal ini tidak lepas dari perilaku ataupun gaya yang diterapkan. Salah
satu lembaga dakwah yang membutuhkan gaya kepemimpinan corak masa kini
pada saat ini sangat berkembang pesat, tentunya sangat membutuhkan seorang
diragukan, baik itu yang bersifat umum maupun dalam bidang keagaamaan.
Sebagaimana dalam penelitian yang dituliskan oleh Yudi Trisno Wibowo dengan
1
judul Gaya Kepemimpinan Kiai Yusuf Dalam Pengembangan Pondok Pesantren
Kharismatik dan Demokratis, adapun keberhasilan dari gaya yang diterapkan oleh
Kiai Yusuf adalah segala bentuk program yang direncanakan dapat terrealisasi
dengan baik. Dalam hal ini figur kiai dengan gaya kepemimpinan yang
beberapa Pondok pesantren di Kota Banjar salah satunya adalah Pondok pesantren
Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Pondok pesntren ini merupakan sebuah lembaga
berdiri pada tahun 2015, akan tetapi dalam waktu yang singkat, KH. Ikhsanudin
lembaga yaitu SMPIT Miftahul Ihsan, SMK Miftahul Ihsan, maupun DTA/
WUSHTO Miftahul Ihsan. Jumlah santri dan santriah saat ini kurang lebih 500
Riskam dalam mendidik para santri yaitu Boarding School, peserta didik bukan
Normatif, dan Produktif. Dalam kegiatan sosial dengan masyarakat juga berjalan
dengan baik, Masjid pondok pestren Miftahul Ihsan Al Banjary yang dipimpin
langsung oleh KH. Ihsanudin Riskam sering digunakan untuk pengajian, salah
2
satu contohnya adalah kegiatan Khotmil Qur’an yang diselenggarakan oleh MUI
Kecamatan Banjar. Jika melihat fenomena saat ini, tidak semua pondok pesantren
dapat berkembang pesat dan juga mampu mendirikan berbagai lembaga dalam
merupakan salah satu ranah di Jurusan Manajemen Dakwah, dengan judul Gaya
B. Fokus Penelitian
diteliti dalam proses pembuatan skripsi ini dirumuskan dalam bentuk judul “Gaya
sebagai berikut:
3
2. Bagaimana motivasi KH. Ikhsanudin Riskam dalam menerapkan gaya
Albanjary?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini dapat
Albanjary.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
Pesantren.
4
2. Secara Praktis
Pondok Pesantren.
E. Landasan Pemikiran
Pesantren Parungpanjang-Bogor)”
5
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gaya
pengajian.
2. Landasan Teori
a. Kepemimpinan
6
orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Pemimpin adalah orang yang
َ ُّضل
ُىنُ َع ْهُ َسبِي ِل َ ّللاُِ إِ َّنُ ال َّ ِذ
ِ َيهُ ي َّ ُكُ َع ْهُ َسبِي ِل ِ ُ ال تَتَّبِعُِ ْالهَ َىي فَي
َ َّضل
Artinya :
7
menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang
sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka
melupakan hari perhitungan” (Shaad:26).
2013:5).
dilakukan oleh seorang pemimpin baik secara nyata ataupun tidak oleh
8
memperjelas mengenai perilaku yaitu kegiatan individu yang saling
dan penerimaan informasi yang tepat (Syaiful Bahri, 2004: 11). Pendapat
roda, (2) pola rantai, (3) pola Y, (4) pola lingkaran, (5) pola bintang
mencapai tujuan bersama (Miftah Toha, 1995). Teori ini diperkuat oleh
b. Kiai
9
mengetahui kekuasaan dan keagungan Allah SWT serta mampu
mengemukakan lima ciri dari seorang kiai, (1) tekun beribadah, (2)
untuk akhirat, bukan hanya ilmu di dunia, (4) Mengerti terhadap kondisi
c. Pengembangan
d. Pondok Pesantren
berbasis moderen atau tradisional yang para siswa atau siswinya tinggal
bersama dan belajar dibawah bimbingan kiai , siswa dan siswi yang
10
uraiaan di atas, maka landasan pemikiran penelitian dapat di lihat
Pola Perilaku
Gaya Pengembangan
Motivasi Pondok
Kepemimpinan
Pesantren
Pola Komunikasi
F. Langkah-Langkah Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Jln. Dr. Husein Kartasasmita, Nomor 16, RT 021/RW 007, Dusun Cisauheun,
pesantren, maka dari itu sangat dibutuhkan data dari lokasi yang diteliti.
11
2. Metode Penelitian
keadaan sosial yang akan diteliti secara keseluruhan dengan tujuan untuk
Sadiah,2015:4).
a. Jenis Data
Ikhan Al Banjary.
b. Sumber Data
Penelitian ini memiliki sumber data yang terdiri dari dua hasil
12
1. Sumber data Primer
Banjary.
Pesantren melalui observasi dan wawancara yang meluas dan interaktif. Dan
berikut:
a. Observasi
penelitian pada suatu objek baik secara langsung maupun tidak langsung.
13
Albanjary, Desa Situbatu, Kecamatan Banjar, Kota Banjar mengenai
pimpinan.
b. Wawancara
c. Studi Dokumentasi
14
mendorong kegiatan-kegiatan yang ada pada pondok pesantren dapat
data ini merupakan teknik menggolongkan data ke bentuk kategori agar dapat
ditemukan tema. Maka dari itu analisis data yang dilakukan dalam penelitian
Teknik analisis data diawali dengan memahami semua data dari hasil
digolongkan pada tahap selanjutnya. Analisis data dari tahapan akhir ini
15
BAB II
a. Pengertian Kepemimpinan
16
orang lain, melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan
laku atau melakukan sesuatu berdasarkan ketentuan yang ada atau sering
disebut dengan proses sosial, dan merupakan suatu kompleks dari hak-
17
1. Perilaku seseorang yang mempengaruhi orang lain untuk
organisasi.
sasaran.
11).
b. Teori Kepemimpinan
18
mengemukakan bahwa yang paling menentukan kepemimpinan
dikembangkan:
a) Teori sifat
Teori sifat sering disebut juga dengan teori genetis karena teori
ini beranggapan bahwa sifat dan karakter yang timbul dalam diri
19
seseorang merupakan bawaan sejak lahir yang diwariskan dari
b) Teori lingkungan
lingkungan.
Teori ini mengatakan bahwa aksi dan reaksi merupakan hal yang
lingkungan.
e) Teori humanistik
20
f) Teori pertukaran (Turmuzi, 2002: 37)
a) Teori Sifat
dalam dirinya merukan sifat yang dibawa sejak lahir, bahkan banyak
Asumsi dasar dari teori ini adalah mengenai sifat dan ciri yang
diterapkan.
21
kemampuan kerjasama; (e) kemampuan keseimbangan; (f)
2014: 13).
b) Teori Lingkungan
22
menggambarkan sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin;
c) Teori Perilaku
2014: 14).
2. Gaya Kepemimpinan
Gaya merupakan suatu hal yang sangat melekat pada diri seseorang
23
Gaya kepemimpinan merupakan pola menyeluruh yang dilakukan
oleh seorang pemimpin baik secara nyata ataupun tidak oleh bawahannya
2015:37).
hubungan antara perilaku pemimpin dan ada dua hal yang sering
1) Perilaku Mengarahkan
24
2) Perilaku Mendukung
keadaan.
untuk selalu patuh dan apabila tidak sesuai dengan apa yang
konsisten.
25
3) Gaya diplomatis, pemimpin yang lebih memilih untuk
taktik persuasi.
ditetapkan bersama.
menjadi 5:
1. Gaya Otokratik
2. Gaya Paternalistik
26
3. Gaya Kharismatik
5. Gaya Demokratik
Pasolong, gaya kepemimpinan dibagi menjadi dua: gaya efektif dan tidak
efektif.
27
dibebani tanggung jawab dan sangat memperhatikan
pengembangan bawahan.
44).
bawahan.
28
c) Gaya otokrat, dalam hal ini pemimpin lebih
29
b. Teori Perilaku Manusia
b. Jenis-Jenis Perilaku
30
dalam pengambilan keputusanpun dilakukan secara otomatis.
pusat kesadaran.
Perilaku alami merupakan suatu hal yang ada dalam diri manusia karena
dilahirkan atau melekat dalam diri manusia dari sejak lahir, sedangkang
perilaku operan adalah suatu perilaku yang timbul karena terjadi proses
belajar, sehingga perilaku ini tidak spontan timbul dari diri manusia
31
KEBUTUHAN KEINGINAN
SIKAP MOTIVASI
NIAT PERILAKU
manusia :
lingkungan.
32
Ritzer berpendapat mengenai cara memahami pola perilaku
(Pasollong, 2015:74-75).
baik.
pemimpin
33
pemimpin harus didasarkan atas kemampuan yang
dimilikinya.
2008:75-76).
4. Motivasi Kepemimpinan
a. Pengertian Motivasi
(Rivai, 2018:607).
34
Pendapat lain memperkuat bahwa motivasi dapat diartikan
b. Teori Motivasi
Nanat Fatah menyatakan bahwa terdapat tiga unsur dan sangat erat
35
Abraham Maslow mengidentifikasi 5 kebutuhan yaitu: (1)
aktualisasi diri.
Aktualisasi
Diri
Penghargaan Diri
Kepemilikan Sosial
Rasa Aman
Kebutuhan Fisiologis
minum.
36
v. Aktualisasi diri, kebutuhan individu yang lebih
lembaga.
tugas masing-masing.
kelembagaan(Rivai,2018:610).
sesama manusia.
37
disimpulkn proses motivasi individu sebagai berikut (Pasolong,
2015:139):
c. Bentuk-Bentuk Motivasi
Apa yang
Motivasi
dilakukan?
Kekuatan
38
d. Motivasi ditinjau Dari Manajemen Diri
dirinya sendiri.
yang dilakukan.
kondisi.
234).
39
timbul dalam diri seseorang. Setiap orang mampu mengembangkan
5. Pola Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
golongan:
40
Komunikasi merupakan pola yang meliputi sejumlah
pengirim pesan, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan yang
didalamnya.
pesan tersebut. Pesan, pesan terdiri dari dua golongan yaitu verbal
2015: 35-36).
41
c. Unsur-unsur komunikasi
d. Prinsip komunikasi
komunikasi.
menghasilkan komunikasi.
42
iii. Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi
2015:36-38).
e. Model komunikasi
dan seterusnya.
43
4) Pola komunikasi bintang, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh
B. KIAI
1. Pengertian Kiai
untuk tokoh ulama yang mempunyai ilmu agama islam serta berakhlak baik
2. Ciri-Ciri Kiai
Munawar Fuad mengemukakan lima ciri dari seorang kiai, (1) tekun
Memiliki ilmu untuk akhirat, bukan hanya ilmu di dunia, (4) Mengerti
44
Berbeda dengan Imam Ghazali yang mengemukakan ciri-ciri kiai sebagai
berikut:
akhirat.
a) Berdakwah.
45
memperkuat mengenai pengembangan yaitu suatu usaha dalam meningkatkan
Pondok Pesantren secara bahasa berasal dari Bahasa arab yang berarti
tradisional yang para siswa atau siswinya tinggal bersama dan belajar dibawah
bimbingan kiai , siswa dan siswi yang tinggal di Pondok Pesantren dikenal
46
bahwa sarana merupakan suatu tindakan, perbuatan atau suatu benda yang
dicapai dalam sebuah bukan hanya disesuaikan dengan tepat guna (Depag
berikut:
a) Alat Pelajaran
b) Alat Peraga
c) Media pembelajaran
(1) Sarana
(2) Prasarana
47
i. Menunjuk petugas usaha madrasahsebagai
penanggung jawab keamanan dan kebersihan
prasarana.
ii. Menetapkan pemanfaatan fasilitas yang ada
(Depdiknas, 22).
kobong dan alat pendukung lainnya. Sedangkan Sarana dan Prasarana dalam
(Priyatna, 2017).
48
BAB III
Albanjary
yang bahkan sudah ditetapkan dalam RT/RW Kota Banjar menjadi kota
baik Infrastruktur fisik atau non fisik (SDM). Pondok Pesantren Miftahul
Ihsan berada di batas wilayah Kota Banjar, Hal ini sangat berpotensi untuk
meraih santri dari dalam maupun luar Kota seperti dari Kabuaten Ciamis,
dari Jantung Kota Banjar, dan sekitar 7 km ke arah barah dari pusat
Kecamatan Banjar.
49
2. Sejarah Berdirinya Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ihsan
Albanjary
S.Pd.,M.Pd. pada tahun 2013 Dan secara resmi di buka pada tahun 2015.
biaya. Pada awalnya KH. Ikhsanudin Riskam mengajar DTA dan anak-anak
di lingkungan, maka dari itu sejak tahun 2003 didirikanlah KBIHU dengan
Miftahul Ihsan tahun 2016 dan SMK Miftahul Ihsan tahun 2015.
orang santri pada tahun 2015, dan betul-betul digratiskan dari biaya makan,
biaya sekolah dan lain sebagainya, akan tetapi setelah berjalan tiga tahun,
50
3. Visi Misi Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Albanjary
a. Visi
b. Misi
tantangan jaman.
kewajiban masing-masing.
51
Adapun Dewan Pembina Pondok Pesantren Miftahul Ihsan Albanjary
adalah Bapak Undang, Dewan Penasihat yaitu H.Ratno, ST. dan H.Haris,
Riskam, S.Pd.I., Wakil Pimpinan Pondok Pesantren yaitu Ust. Asep Saeful
Pesantren Hj.Yuyum Nurfatimah, Seksi I bidang dana dan usaha yaitu Syifa
masyarakat adalah Ust. Lili Gali dan Ust. Ilal Ahmad Taufik, Seksi III
bidang perencanaan bangunan yaitu Ratno, ST. dan UD. Abdul Aziz, Seksi
IV bidang logistik dan peralatan adalah Endrik Arif Syahrizal, S.Pd., dan
oleh Bapak Usep Usman Sofhani, S.Kom., Titin, Siti Pipih, dan Neni
Banjar kota Banjar sudah dilengkapi sarana dan prasana guna memfasilitasi
52
dengan sarana dan prasarana dengan SMK/ SMP Miftahul Ihsan Albanjary,
1) Masjid
beribadah kepada Allah, baik itu Shalat, zakat maupun menuntut ilmu.
53
2) Madrasah
3) Asrama
Albanjary adalah 11 asrama yaitu enam asram putri dan lima asrama
putra. Lokasi asrama putri paling depan dan saling berdekatan dengan
Putri terdiri dari dua lantai, dan setiap asrama paling sedikit di tempati
54
4) Kantor
Pesantren, SMK maupun SMPIT. Untuk saat ini ruang kantor yang
5) Dapur
6) Aula
Terlampir
55
7) Pengajar
Pengurus.
56
i. Perlengkapan Kegiatan Administrasi
Mesin
Brang Filling
Komp. Printer Meja Kursi Meja Kursi
Kabinet
Tu Tu Foto Tu Tu Guru Guru
Ketik Stensil Kas /Lemari
Copy
4 22
2 Unit 2 Unit - 1 Unit - 4 buah 4 buah 22 buah
buah buah
180 B
u
20 unit 1 Buah 7 buah 180 Buah
a
h
Rusak
Baik Rusak Berat
No Jenis Ruang Ringan
Luas m2
Jumlah
3 Ruang Perpustakaan - -
4 Ruang UKS 1 21 m2
6 Bengkel 1 150 m2
7 Ruang Diesel 1 15 m2
57
Milik Bukan Milik
Rusak
Baik Rusak Berat
No Jenis Ruang Ringan
Luas m2
Jumlah
Luas Luas Luas
Jml Jml Jml
(m2) (m2) (m2)
8 Ruang BK/BP 1 21 m2
11 Ruang TU 1 8,25 m2
12 Ruang OSIS 1 21 m2
15 Gudang 1 24 m2
17 Kantin 1 72 m2
SWT, beliau lahir ditengah-tengah keluarga yang sangat luar biasa. KH.
58
Nama asli dari KH.Ikhsanudin Riskam adal Riskam, akan tetapi tuan guru
beliau di Pondok Pesantren Manazilul Huda yaitu KH. Ade Khoer Affandi
memberikan sebuah nama yaitu Ikhsan, sehingga sampai saat ini terkenal dengan
nama Ikhsanudin Riskam. Sejak SMA beliau merupakan anak didik kesayangan
dari KH. Ade Khoer Affandi, sehingga beliau diamanahi untuk mengembangkan
Pondok Pesantren Manazilul Huda. Dengan kegigihannya beliau ikut andil dalam
perguruan tinggi di IKIP (Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan) Bandun dan
Sebelum KH. Ade Khoer Affandi wafat, KH. Ikhsanudin Riskam meminta
izin kepada tuan guru untuk menjadi TKI ke Makkah, dan Alhamdulillah
KH.Ikhsanudin Riskam menjadi TKI selama 10 tahun. Pada tahun 1993, beliau
menikah dengan Hj. Yuyum Nurfatimah, dan dikaruniai 3 anak yaitu: Nurazizah,
Setelah pulang dari Mekkah, pada tahun 2000 beliau masih mengelola dan ikut
andil di Pondok Pesantren Manazilul Huda, akan tetapi KH. Ikhsanudin Riskam
Akhirnya pada tahun 2002 beliau pindah ke Situbatu, Kecamatan Banjar Kota
Banjar, dan saat itu beliau menjabat sebagai Ketua KBIHU Kota Banjar. Pada
Pondok Pesantren dan mulai mengajar DTA di lingkungan dan sampai akhirnya
59
terbentuklah Pondok Pesantren Miftahul Ikhsan Albanjary, begitupun dengan
mendirikan SMPIT dan SMK Miftahul Ikhsan dengan dua jurusan yaitu RPL dan
pencetak kader-kader da’i yang mumpuni dalam ilmu agama, hal ini tidak lepas
dari pola perilaku yang diterapkan oleh seorang pemimpin, karena maju
diterapkan.
pemimpin harus memiliki keyakinan yang kuat dalam diri, komitemen yang
tinggi, konsisten dalam suatu hal dan mampu menunjukkan ide-ide penting untuk
Ihsan. Pola perilaku yang diterapkan oleh seorang pemimpin harus mampu
seorang pemimpina harus menjadi suri teladan, baik untuk tenaga pendidik, santri,
60
maupun masyarakat luas. Sebagaimana sesuai hasil wawancara yang dilakukan
sebagai berikut:
akan tetapi selalu dipikirkan dengan matan, dan apabila mengalami kesulitan
61
dalam suatu hal maka akan di musyawarahkan dengan bawahan yang
dipimpinnya.
dan pengurus menjadi sejahtera. Bahkan sikap yang dilakukan oleh KH.Ihsanudin
Riskam juga mampu melihat dan memahami seseorang dengan baik, seperti yang
“Mang haji mah pemimpin yang sangat luar biasa, beliau sopan santun, ramah,
dan beliau juga selalu bersedekah. Contohnya ketika saya silaturahmi kepada
beliau selalu memberikan yang terbaik untuk saya, dan beliau juga adalah
guru saya yang sangat luar biasa dan dapat dipercaya oleh semua orang,
termasuk oleh Pemerintahan dan petinggi petinggi lainnya” (Wawancara
dengan Ust. Adi Furqon, 15 Januari 2021)
Hal lain yang menggambarkan pola perilaku yang diterapkan oleh
KH.Iksanudin Riskam dilihat dari respon terhadap lingkungan, baik yang bersikap
Riskam ini selalu bersikap baik karena menjadi seorang pemimpin tidaklah
mudah, sehingga beliau tetap bersikukuh untuk menjadi contoh yang baik bagi
“Pa haji ihsan mah terkenal bageur, sareng sabar, tur tanggung jawab ka
jamaah oge luar biasa, komo deui ka santri, selaku anak didikna” (Wawancara
dengan Bapak Oman Sudirman, S.Ag., jemaah KBIH Miftahul Iksan, 07
Januari 2021).
62
Berkaitan dengan kepemimpinan, dalam berperilaku beliau meneggakan
mengatakan:
pesantren:
Pondok Pesantren Miftahul Ikhsan Albanjary sangat tegas dalam mendidik santri,
63
Pesantren bahkan dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat agar
suatu saat setelah selesai dari Pondok Pesantren Miftahul Ikhsan Al banjary,
keinginan yang diharapkan. Tujuan, Hal yang ingin dicapai oleh KH.Ikhsanudin
berkata:
“kembali lagi kepada tujuan saya mendirikan Pondok Pesantren ini, saya
ingin berjihad, memperjuangkan agama Allah, saya lebih memikirkan santri
lebih memikirkan kemaslahatan ummat daripada diri saya sendiri, karena
yang saya rasa saya lebih bahagia apabila apa yang diinginkan tercapai.
Apabila dilihat pondok pesantren Miftahul Ihsan ini menerapkan boarding
school, santri-santri di tuntut untuk adaptif,normatif dan produktif. Coba lihat
santriah dituntut untuk bisa memasak danlain sebagainya, supaya nanti
selesai mengemban ilmu disini, menjadi manusia yang bermanfaat
dimasyarakat, manfaat dikeluarga, dan bisa berkeluarga ” (Wawancara
dengan pimpinan umum KH.Ikhsanudin Riskam 26 September 2020).
64
Dari perkataan beliau dapat terlihat jelas bahwa kebutuhan KH.Ikhsanudin
Riskam tidak terlepas dari mencari ridho Allah SWT. Harapan beliau adalah
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW melalui lembaga yang dipimpinnya.
Mengenai dorongan dalam diri beliau yaitu timbul dari tercapainya harapan yang
”saya merasakan kebahagiaan ketika melihat raut wajah wa haji tenang, dan
biasanya wa haji tenang ketika melihat santrinya pinter, narurut ka Murobi”
(Wawancara dengan alumni santri Eni Rohmayani 19 Desember 2020).
Maka terlihat jelas semangat yang timbul dalam mencapai sebuah harapan
yang diingkan oleh KH.Iksanudin Riskam yaitu ketika apa yang telah ditetapkan
lembaga pendidikan tersebut. Berkaitan dengan unsur ketiga yaitu tujuan, seperti
pendidikan ini ditandai dengan mendorong dan memotivasi para santri untuk
adaptif, normatif dan produktif, agar setelah terjun kelapangan dapat bermanfaat
65
ataupun komponen yang ada dibawahnya. Hal ini dapat dibuktikan
Huda, dengan alasan agar tidak hanya itelektualyang diasah akan tetapi
“kawit mah abdi mukin heula di Manazilul Huda, tah setelah merasa
mampu mukim di Masyarakat, abdi ngalih ka Situbatu tahun 2000.
Tidinya ngajar santri kalong, ngajar barudak. Setelah itu saya
mendirikan KBIH sebagai salah satu strategi, kereteg hate mah
tiawal oge saya mau mendirikan Pondok Pesantren, karena ada
motivasi besar yang pertama saya sok karunya lamun ningali
barudak nu teu mampu tapi hoyong sakola terus teu katarima di
sakola Negeri, mantak didieu mah di gratiskeun tos 3 tahun,
nukadua nya kawajiban ke dimana saya tos teu aya moal aya nu
neruskeun” (Wawancara dengan pimpinan umum KH.Ikhsanudin
Riskam 26 September 2020).
penting, yang pada akhirnya hal itu sangat menjadi dorongan terhadap
66
beliau untuk membangun Pondok Pesantren dan bahkan saat ini bukan
“tujuan saya mah ngan hiji mendapat ridho Allah SWT, disetiap
langkah yang saya lakukan didasarkan untuk mendapatkan ridho
dari Pangeran” (Wawancara dengan pimpinan umum
KH.Ikhsanudin Riskam 26 September 2020).
beliau dalam membina dan mendidik santri, benar-benar bersih dari hati
yang suci.
d. Manajemen emosi dan Konflik, hal yang dilakukan oleh KH. Ikhsanudin
67
pengalaman yang telah dilalui dan selalu berserah diri kepada Allah
dengan komunikasi yang baik maka akan membentuk hubungan yang kuat
“Dari awal saya mendirikan lembaga apabila ada permasalahan saya selalu
bermusyarah terutama dengan keluarga, ya karena memang yang ikut
berperan dalam lembaga pendidikan ini adalah anak-anak dan saudara-
saudara saya, bukan tidak mempercayai orang lain, akan tetapi saya lebih
melihat perkembangan santri dan lembaga kedepan, bukan semata-mata
untuk saya, akan tetapi ingin memajukan agama Allah, apabila ada masalah
misalnya dalam pembangunan saya bermusyawarah dengan yang lain,
menerima masukan-masukan dari staf, dan saya tidak pernah meninggalkan
mereka sendirian, apapun keluhannya saya berhak tau. Misalnya lagi tina
hal kecil, sampe kana ngaduk kanggo ngabangun kelas atau kobong tetap
diarahkeun letakna dimana kudu kumaha saya harus tau, bade ngabangun
naon heula tetep dimusyawarahkeun” (Wawancara dengan pimpinan
umum KH.Ikhsanudin Riskam 26 September 2020).
68
“iya wa haji upami aya nanaon osok musyawarah, tapi kadang keukeuh
kudu nurut kana kahoyong wa haji” (Wawancara dengan alumni santri Eni
Rohmayani 19 Desember 2020).
menggunakan aliran:
satu arah.
69
“apabila ada informasi penting wa haji rapat sareng murobbi,setelah
dari murobbi baru ke pengurus yang selanjutnya kepada santri”
(Wawancara dengan alumni santri Eni Rohmayani 25 Desember
2020).
langsung, akan tetapi dengan koordinasi yang sesuai karena lembaga pendidikan
islam yang dibangun oleh beliau bersifat universal dan komunikasi yang
digunakan juga bukan semata-mata dari pikiran saja akan tetapi dari hati,
setiap momen, hal itu dibuktikan dengan beberapa momen yang dilalui oleh
biasanya dari bawah ke atas ataupun dari atas kebawah, artinya bawahan
lain yang dilakukan oleh beliau yaitu arah komunikasi atas ke bawah, artinya
70
Dewan Murobbi Pondok Pesantren Miftahul Ikhsan Albanjary menegaskan
bersentuhan langsung dengan santri, dan hal itu dilakukan oleh KH.Ikhsanudin
ataupun arah komunikasi seperti ini rentan terjadi kesalahan karena tidak
saja, akan tetapi kepada Masyarakat luas, Jemaah KBIHU, Keluarga bahkan
terhadap pejabat-pejabat daerah. Isi dari motivasi yang diberikan oleh beliau
tidak lepas dari ajaran-ajaran agama islam yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad SAW, selain itu beliau selalu menjalaskan pengalaman yang beliau
lalui sehingga menuntut komunikan, baik itu masyarakat luas, santri, dewan
pemahaman yang berupa penguatan terhadap diri seseorang untuk selalu ikhlas
71
KH.Ikhsanudi Riskam selalu mendorong santri untu ta’dzim dan mengabdi
beliau terapkan adalah gaya autokratis, gaya partisipatif, gaya birokratis, dan
gaya kharismatik.
Pola Perilaku yang diterapkan beliau tidak selalu datar akan tetapi
terkadang semua komponen yang ada dilamnya harus patuh terhadap apa yang
bersikap tegas apabila ada yang melanggar ataupun ada suatu pekerjaan yang
beliau inginkan akan tetapi belum selesai maka beliau akan menuntut tanggung
jawab dari staf ataupun santri. Selanjutnya beliau juga suka menerima masukan,
bahkan selalu bersikap adil. Apabila ada permasalahan maka yang beliau
lakukan adalah bermusyawarah baik itu dengan staf, bahkan dengan keluarga.
metode yaitu manajemen fisik, intelektual, rohani, emosi dan konflik. Seluruh
metode yang diterapkan yaitu tiada lain hanya untuk mengharap ridho Allah
di dalamnya, baik itu KBIH, SMP, SMK, mapun DTA dan Wustho.
72
Selanjutnya berkaitan dengan komunikasi, komunikasi yang diterapkan
perkataan akan tetapi dari pebuatan, sehingga santri ataupun staf merasa tenang
berikut:
1. Gaya Autokratis
timbul dari dirinya hanya memberikan tugas dan wewenang serta menuntut
keinginan dan harapan yang harus dicapai maka semua komponen wajib
mengikuti aturan yang telah dibuat, apabila tidak mengikuti perintah beliau
maka akan lebih tegas dalam bertindak agar tercapainya sebuah tujuan.
tetapi itu termasuk kedalam perintah yang dibuat, dan dalam sebuah aturan
memang harus selalu ditaati, apabila tidak ditaati maka akan mendapatkan
berhaluan keras, bawahan dituntut untuk selalu patuh dan apabila tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemimpin maka akan dikenakan
73
berdasarkan rewards yang didapatkan sehingga harus tetap konsisten. Maka
apa yang pernah dicapai, namun pola yang diterapkan adalah berhaluan
2. Gaya Partisipatif
yang ada dalam sebuah lembaga, atau bisa dikatakan pemimpin yang benar-
benar demokratis, hal ini ditandai dengan sikap beliau dalam penyusunan
3. Gaya Birokratis
74
bersama.pemimpin menuntut bawahan untuk patuh terhadap aturan-
pendidikan tidak lepas dari yang namanya aturan atau kebijakan. Maka
disetiap langkah atau kegiatan tidak lepas dari yang namanya aturan, dan
siapapun baik itu Murobi, pengurus, dan santri wajib mentaati kebijakan
yang ada demi tercapainya sebuah tujuan, apabila tidak mentaati maka akan
dikenakan sanksi.
4. Gaya Kharismatik
dan perilaku pemimpin dalam sebuah organisasi, hal ini ditandai dengan
dijadikan contoh dan tauladan oleh santri, staf bahkan masyarakat luas. Dari
Miftahul Ikhsan Al Banjary ini ditandai dengan infrastrukur ataupun sarana dan
prasarana, dewan Murobbi atau pengajar, dan santri yang setiap tahun ketahun
75
1. Sarana dan Prasarana
KBIHU, Sekolah Putra Putri saja, dan baru diresmikan pada tahun 2016,
baik itu SMPIT, SMK, sangat berkembang pesat sesuai dengan daftar tabel
pengajar yaitu Pa Ust. Ilal dan Ust. Lili Gali saja, akan tetapi sejak tahun
3. Santri
Awal tahun 2015 sebelum diresmikan pada tahun 2016, santri mukim
banyak santri yang tidak mukim di asarama, akan tetapi pada tahun 2020
santri bertambah hingga saat ini kuranglebih 500 santri sesuai dengan data
terlampir.
Kantror Kementrian Agama Kota Banjar, Ust. Jamal mengatakan bahwa Pondok
Pesantren termaju, akan tetapi dari segi usia Pondok Pesantren Miftahul Ikhsan
76
Pondok Pesantren lainnya. Pendapat Dr. Dadang Solihih selaku Kasi BIMAS
Kepemimpinan dari KH. Ikhsanudin Riskam sangat terkenal baik, hal itu
dibanjiri oleh ribuan Jemaah, bahkan bukan hanya dari Jawa Barat saja akan tetapi
dari Jawa Tengah seperti Cilacap dan lain sebaginyapun ikut hadir dalam acara
Safari Kajian Islam bersam Ust. KH. Abdul Somad, Lc., M.A. Ph.D sesuai dengat
gambar telampir.
Riskam sangat di hormati dan segani oleh pejabat-pejabat tinggi, seperti Dr.dr.H.
KBIHU Al Ikhsan termasuk Walikota Banjar Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih, M.Si.,
Nana Suryana selaku wakil Walikota Banjar, AKBP Melda Yanny, S.I.K., dan
Riskam. Tidak hanya akrab dengan pejabat daerah Kota Banjar saja,beliau juga
ikut andil di Provinsi Jawa Barat Jaringan Kanwil Provinis Jawa Barat, dan beliau
juga akrab dengan Wakil Gubernur Jawa Barat yaitu H.UU Ruzhanul Ulum, S.E..
77
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Pembahasan yang telah diuraikan pada tiap bab sebelumnya, maka kiranya
dapat ditarik kesimpulan sekaligus menjadi jawaban pertanyaan peneliti. Dari segi
kepemimpinan KH. Ikhsanudin Riskam tidak hanya terpaku pada satu gaya saja
dengan pola perilaku yang beliau lakukan, KH.Iksanudin Riskam sangat terkenal
baik oleh masyarakat luas dan menjadi tauladan bagi seluruh elemen. Selanjutnya
Motivasi Diri, dalam mengelola diri KH.Ikhsanudin Riskam tidak lepas dari
ikhtiar dan tawakal kepada Allah SWT, sehingga beliau tetap semangat ketika
komunikasi yang diterapkan oleh beliau tidak selalu datar, akan tetapi disesuaikan
sebagai berikut:
1. Gaya Autokratis
harapan yang harus dicapai maka semua komponen wajib mengikuti aturan
78
yang telah dibuat, apabila tidak mengikuti perintah beliau maka akan lebih
urgent.
3. Gaya Birokratis
Albanjary, ketika ada bawahan yang melaggar sebuah aturan yang beliau
tetapkan, baik itu Murobi, pengurus, dan santri wajib mentaati kebijakan
yang ada demi tercapainya sebuah tujuan, apabila tidak mentaati maka akan
dikenakan sanksi.
4. Gaya Kharismatik
baikoleh masyarakat.
79
B. Saran
pada diri sorang pemimpin dan pola komunikasi yang diterapkan dalam
model kepemimpinan yang lebih fokus dan kreatif. Juga pondok pesantren yang
bukan sebaliknya yang semaki terkikis oleh zaman dan hanya mementingkan
eksistensi saja.
80
DAFTAR PUSTAKA
Anasom. 2002. Kyai Kepemimpinan & Patronase. Semarang : PT. Pustaka Rizki
Putra.
Munawar Fuad Noeh dan Mastuki HS. 2002 Menghidupkan Ruh Pemikiran KH.
Ahmad Siddiq. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
81
Rakhmat, Jalaludin. 2013. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Saiful Akhyar Lubis. 2007. Konseling Islami Kyai dan Pesantren, Yogyakarta:
eLSAQ Pres.
82
LAMPIRAN
83