Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam aktivitas Sehari-hari Kita tidak akan lepas dari komunikasi, baik
komunikasi verbal maupun non verbal. Kemunikasi biasanya kita lakukan dengan
keluarga, teman bermain, teman sekolah, dan sesama tetangga dan masyarakat.
Dengan komunikasi kita akan saling bertukar opini antara satu dengan lainnya.

Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui pengertian


Opini Publik dan pengertian Opini Publik. Selain itu, kita juga dapat mengetahui
tentang unsur-unsur pembentukan Opini Publik.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa Pengertian Opini ?

2. Apa Pengertian Publik ?

3. Apa Syarat - syarat atau Unsur - unsur Pembentukan Opini Publik ?

4. Bagaimana Proses Pembentukan Opini Publik ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui Pengertian Opini

2. Mengetahui Pengertian Publik beserta Opini Publik

3. Memahami Tentang Unsur – unsur Opini Publik

1
4. Memahami Proses Pembentukan Opini Publik dalam Masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Opini

 Opini (Inggris: Opinion) adalah pendapat, ide atau pikiran untuk


menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif
dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan
pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan
tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau
kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya menurut
pembuktian melalui induksi.

 Opini bukanlah merupakan sebuah fakta, akan tetapi jika di kemudian


hari dapat dibuktikan atau diverifikasi, maka opini akan berubah
menjadi sebuah kenyataan atau fakta.

 Opini adalah hasil anggapan, pemikiran, atau perkiraan orang, baik secara
individu maupun kelompok. Namun, opini bukan sesuatu yang mangada-
ada atau khayal.Sumber opini adalah fakta, hasil pemikiran itu sangat
dipengaruhi unsur pribadi yang sangat subjektif. Oleh karena itu
kebenaran opini sangat relatif.

Ciri-ciri opini adalah sebagai berikut:

1. Opini tidak atau belum pasti.

Hal ini ditandai dengan penggunaan kata-kata, seperti barangkali, mungkin,


bisa jadi, boleh jadi, kira-kira, atau diperkirakan.

1
2. Bersifat pengandaian.

Kata yang biasa digunakan misalnya andaikan, seandainya, kalau, jika,


jikalau, bila, bilamana, asal, atau asalkan.

3. Pernyataan yang berupa saran, nasihat, atau usul.

Kata yang digunakan biasanya kata keterangan, misalnya sebaiknya, alangkah


baiknya, seharusnya, sesungguhnya, atau sebenarnya.

4. Pernyataan yang mengadung subjektivitas pribadi.

Kata yang digunakan, misalnya ingin, akan, mau, terasa atau mampu.

5. Menyatakan hubungan sebab akibat.

2.2 Pengertian Publik

Kamus Bahasa Indonesia mendefinisikan Publik sebagai orang banyak


(umum).Sedangkan dalam bahasa Inggris, Publik diserap dari kata Public artinya
milik bangsa, negara atau komunitas dalam jumlah yang besar atau dipertahankan
atau digunakan oleh masyarakat/komunitas secara keseluruhan. Publik juga berasal
dari bahasa latin Publicus yang artinya kedewasaan, dalam pengertian tentang
pelajaran ini adalah membawa ide kepada masyarakat.

Beberapa pengertian Publik menurut para ahli, antara lain :

1. Niels Mulder, Publik adalah pihak yang menerima, dan karena pembangunan
ekonomi adalah tujuan kebijakan yang paling menonjol, maka bisnis dan negara
atau politik uanglah yang menjadi pemain utama dalam gelanggang politik.

1
2. Immanuel Kant, Publik bukan lagi para pejabat atau institusi politis, melainkan
masyarakat warga (civil society) yang kritis dan berorientasi pada kepentingan
moral universal umat manusia.

3. Sukadji G, Publik adalah sejumlah orang, yang dalam kesempatan tertentu, di


tempat tertentu, akan berkomunikasi dengan kita.

4. Latipah Hendrati, Publik adalah komunitas masyarakat tertentu.

5. Bambang Sugiharto & Agus Rachmat W, Publik adalah segala hal serentak
bukan apap pun juga, kekuatan yang paling berbahaya serentak sesuatu yang
paling tak bermakna, orang bisa saja bicara atas nama publik, tetapi tetap publik
itu bukan sosok nyata siapa pun.

6. Marhawni Ria Siombo, Publik adalah masyarakat umum sebagai anggota dari
warga masyarakat dalam Negara.

7. Van Den End, Publik adalah sekelompok orang yang jelas.

8. Bilson Simamora, Publik adalah semua pihak yang peduli dengan perusahaan dan
pendapatnya dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan.

9. Pauline Pudjiastuti, Publik adalah orang-orang yang ada di luar keanggotaan, yang
juga sangat mungkin tertarik pada isu yang akan dinaikkan.

Adapun Pengertian Opini Publik menurut para ahli sebagai berikut :

1. Menurut Santoso Sastropoetro (1990), istiliah opini oublik sering digunakan untuk
menunjuk ke pendapat – pendapat kolektif sejumlah besar orang. Berbeda dengan
kerumunan , publik lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan.

1
2. Menurut William Albiq (Santoso S.1990), opini publik adal ah jumlah dari
pendapat individu – individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini publik
merupakan hasil interaksi antara individu dalam suatu public.

3. Menurut Emory S. Bogardus dalam The Making of public opinion mengatakan


opini publik adalah hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi yang
dilakukan didalam masyarakat yang demokratis. Opini publik bukan merupakan
jumlah seluruh pendapat individu – individu yang dikumpulkan.

2.3 Syarat – syarat Opini Publik

1. Belief/keyakinan

Kepercayaan terhadap sesuatu. Misalnya masyarakat akan percaya terhadap


berita yang disampaikan oleh media massa.

2. Attitude/sikap

Apa yang sebenarnya dirasakan oleh seseorang. Misalnya masyarakat


bersikap ingin tahu atau sebaliknya terhadap berita yang sampaikan oleh media
massa.

3. Persepsi

Proses memberi makna pada sensasi ( apa yang ditangkap oleh alat indra)
sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang baru. Misalnya ada suatu
kejadian jatuhnya Pesawat Lion Air di Laut Bali, dari sini akan muncul berbagai
macam persepsi yang akan membentuk Opini Publik.

1
Adapun syarat – syarat Opini Publik menurut para ahli sebagai berikut :

1. Susanto, melihat dari ilmu publistik bahwa suatu opini publik mengandung unsur-
unsur sebagai berikut:

a. Kemungkinan pro dan kontra, sebelum mencapai konsesus;

b. Melibatkan lebih dari seseorang ( misalnya, kelompok, masyarakat, dll)

c. Dinyatakan dan mengadakan atau mungkin mengadakan tanggapan yang pro


maupun yang kontra.

2. Herbert Blumer telah menyelidiki opini publik dan segi sosiologi yaitu bahwa
istilah publik digunakan untuk suatu kelompok, yakni :

a. Dikonfrontasikan/dihadapkan pada suatu isu

b. Memiliki perbedaan pendapat tentang isu, dan

c. Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan, dapatlah disimpulkan intinya bahwa


opini publik mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1. Adanya suatu isu yang kontroversial.

2. Adanya publik yang secara spontan terpikat pada masalah termaksud dan
melibatkan diri di dalamnya, serta berusaha untuk memberikan pendapatnya.

3. Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah


yang kontroversial tadi oleh suatu publik.

1
4. Adanya interaksi antara individu-individu dalam publik yang menghasilkan
suatu pendapat yang bersifat kolektif dan di ekspresikan.

2.4 Proses Pembentukan Opini Publik

Sosiolog dan ahli komunikasi Jerman, Ferdinand Tonnties, mengemukakan tiga


tahap pembentukan opini publik berikut :

1. Die Luftartigen position, yaitu posisi bagaikan angin yang dimana yang merupakan
tahap dimana suatu masalah masih acak; tidak menentu; sebatas kabar angin.

2. Die Fleissigen position, yaiu tahap pembicaraan mengenai suatu masalah mulai
terarah untuk membentuk pola yang jelas. Pada tahap ini muncul pro dan kontra;
isu bisa disetujui bisa juga tidak.

3. Die Festigen position, yaitu tahap yang dapat menyatukan pendapat anggota
kelompok dari tahap-tahap sebelumnya. Adapun kesepakatan bagaimana
seharusnya masalah diselesaikan.

Kemudian dari beberapa pendapat ahli, setidaknya ada empat tahap sebagai
proses terbentuknya opini publik, yaitu :

1. Ada isu yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternative pemecahan, dan
masalah tersebut sangat dirasakan relevan bagi kehidupan orang banyak.

2. Isu tersebut relative baru hingga memunculkan kekaburan standar penilaian atau
standar ganda sehingga memicu beberapa alternative yang memungkinkan
terjadinya diskusi untuk pemilihan alternatif-alternatif yang ada.

3. Dalam debat dan diskusi, kemudian diambil keputusan yang melahirkan


kesadaran kelompok. Dalam proses ini biasanya ada opinion leaders ( tokoh

1
pembentuk opini) yang juga tertarik dengan isu tersebut, seperti pulitisi,
akademisi, agamawan, dan tokoh masyarakat lainnya).

4. Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan


yang lebih luas. Sehingga banyak keputusan dari diskusi pemilihan alternative,
disengaja atau tidak diekspos media massa hingga informasi dan reaksi terhadap
isi tersebut diketahui khalayak.

Setelah syarat dan proses terbentuknya opini publik terpenuhi. Kemunculan


opini publik dapat direncanakan dan tidak direncanakan.Opini publik yang
direncanakan merupakan salah satu dari kegiatan humas untuk merancangnya.
Sehingga perencanaan, pengaturan, media target sasaran harus dipersiapkan. Selain
itu, opini publik dirancang untuk mempengaruhi, merubah atau menolak opini yang
sudah berkembang dimasyarakat.Sementara itu, oini publik yang tidak direncanakan
muncul secara alamiah tanpa rekayasa.Media biasanya sekedar memberitahukan
sesuatu peristiwa, karena publik menganggap isu tersebut penting, kemdian menjadi
pembahasan diantara mereka. Setalah menjadi pembicaraan dimasyarakat, media
massa member penekanan tertentu atas sebuah isi dan akhirnya menjadi opini publik.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1) Berdasarkan Uraian – uraian mengenai Pembentukan Opini Publik, Kita dapat


menyimpulkan bahwa Opini bukanlah merupakan sebuah fakta, akan tetapi jika di
kemudian hari dapat dibuktikan atau diverifikasi, maka opini akan berubah
menjadi sebuah kenyataan atau fakta.

1
2) Syarat-syarat opini publik adalah belief, attitude dan persepsi. Sedangkan proses
pembentukan opini publik dimulai dari proses Die Luftartigen position → Die
Fleissigen position → Die Festigen position.

3) Opini Publik adalah salah satu kekuatan sosial yang akan menentukan kehidupan
sehari – hari dalam masyarakat dan merupakan jembatan penghubung antara
makhluk sosial satu dengan yang lainnya.

3.2 Saran

Adapun dalam penulisan makalah ini kami menyarankan agar


dapat digunakan dan dipelajari sebagaimana mestinya, serta bagaimana
kita kedepannya semoga dalam mengeluarkan opini kita mampu
menyampaikannya secara bijak.

1
DAFTAR PUSTAKA

 http://carapedia.com/pengertian_definisi_publik.info2014.html (diakses pada


tanggal 11 September 2019 jam 21.20 WITA)

 http://id.wikipedia.org/wiki_opini (diakses pada tanggal 11 September 2019


jam 21.31 WITA)

 http://fikom-jurnalistik.blogspot.com/2011/03/proses-pembentukan-opini-
publik-proses.html?m=1 (diakses pada tanggal 11 September 2019 jam 21.38
WITA)

 http://anugrahogi28.blogspot.com/2016/05/pembentukan-opini-publik-
semester-iii.html?m=1 (diakses pada tanggal 11 September 2019 jam 21.43
WITA)

Anda mungkin juga menyukai