PENDAHULUAN
Dalam aktivitas Sehari-hari Kita tidak akan lepas dari komunikasi, baik
komunikasi verbal maupun non verbal. Kemunikasi biasanya kita lakukan dengan
keluarga, teman bermain, teman sekolah, dan sesama tetangga dan masyarakat.
Dengan komunikasi kita akan saling bertukar opini antara satu dengan lainnya.
1
4. Memahami Proses Pembentukan Opini Publik dalam Masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
Opini adalah hasil anggapan, pemikiran, atau perkiraan orang, baik secara
individu maupun kelompok. Namun, opini bukan sesuatu yang mangada-
ada atau khayal.Sumber opini adalah fakta, hasil pemikiran itu sangat
dipengaruhi unsur pribadi yang sangat subjektif. Oleh karena itu
kebenaran opini sangat relatif.
1
2. Bersifat pengandaian.
Kata yang digunakan, misalnya ingin, akan, mau, terasa atau mampu.
1. Niels Mulder, Publik adalah pihak yang menerima, dan karena pembangunan
ekonomi adalah tujuan kebijakan yang paling menonjol, maka bisnis dan negara
atau politik uanglah yang menjadi pemain utama dalam gelanggang politik.
1
2. Immanuel Kant, Publik bukan lagi para pejabat atau institusi politis, melainkan
masyarakat warga (civil society) yang kritis dan berorientasi pada kepentingan
moral universal umat manusia.
5. Bambang Sugiharto & Agus Rachmat W, Publik adalah segala hal serentak
bukan apap pun juga, kekuatan yang paling berbahaya serentak sesuatu yang
paling tak bermakna, orang bisa saja bicara atas nama publik, tetapi tetap publik
itu bukan sosok nyata siapa pun.
6. Marhawni Ria Siombo, Publik adalah masyarakat umum sebagai anggota dari
warga masyarakat dalam Negara.
8. Bilson Simamora, Publik adalah semua pihak yang peduli dengan perusahaan dan
pendapatnya dapat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan.
9. Pauline Pudjiastuti, Publik adalah orang-orang yang ada di luar keanggotaan, yang
juga sangat mungkin tertarik pada isu yang akan dinaikkan.
1. Menurut Santoso Sastropoetro (1990), istiliah opini oublik sering digunakan untuk
menunjuk ke pendapat – pendapat kolektif sejumlah besar orang. Berbeda dengan
kerumunan , publik lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan.
1
2. Menurut William Albiq (Santoso S.1990), opini publik adal ah jumlah dari
pendapat individu – individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini publik
merupakan hasil interaksi antara individu dalam suatu public.
1. Belief/keyakinan
2. Attitude/sikap
3. Persepsi
Proses memberi makna pada sensasi ( apa yang ditangkap oleh alat indra)
sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang baru. Misalnya ada suatu
kejadian jatuhnya Pesawat Lion Air di Laut Bali, dari sini akan muncul berbagai
macam persepsi yang akan membentuk Opini Publik.
1
Adapun syarat – syarat Opini Publik menurut para ahli sebagai berikut :
1. Susanto, melihat dari ilmu publistik bahwa suatu opini publik mengandung unsur-
unsur sebagai berikut:
2. Herbert Blumer telah menyelidiki opini publik dan segi sosiologi yaitu bahwa
istilah publik digunakan untuk suatu kelompok, yakni :
2. Adanya publik yang secara spontan terpikat pada masalah termaksud dan
melibatkan diri di dalamnya, serta berusaha untuk memberikan pendapatnya.
1
4. Adanya interaksi antara individu-individu dalam publik yang menghasilkan
suatu pendapat yang bersifat kolektif dan di ekspresikan.
1. Die Luftartigen position, yaitu posisi bagaikan angin yang dimana yang merupakan
tahap dimana suatu masalah masih acak; tidak menentu; sebatas kabar angin.
2. Die Fleissigen position, yaiu tahap pembicaraan mengenai suatu masalah mulai
terarah untuk membentuk pola yang jelas. Pada tahap ini muncul pro dan kontra;
isu bisa disetujui bisa juga tidak.
3. Die Festigen position, yaitu tahap yang dapat menyatukan pendapat anggota
kelompok dari tahap-tahap sebelumnya. Adapun kesepakatan bagaimana
seharusnya masalah diselesaikan.
Kemudian dari beberapa pendapat ahli, setidaknya ada empat tahap sebagai
proses terbentuknya opini publik, yaitu :
1. Ada isu yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternative pemecahan, dan
masalah tersebut sangat dirasakan relevan bagi kehidupan orang banyak.
2. Isu tersebut relative baru hingga memunculkan kekaburan standar penilaian atau
standar ganda sehingga memicu beberapa alternative yang memungkinkan
terjadinya diskusi untuk pemilihan alternatif-alternatif yang ada.
1
pembentuk opini) yang juga tertarik dengan isu tersebut, seperti pulitisi,
akademisi, agamawan, dan tokoh masyarakat lainnya).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1
2) Syarat-syarat opini publik adalah belief, attitude dan persepsi. Sedangkan proses
pembentukan opini publik dimulai dari proses Die Luftartigen position → Die
Fleissigen position → Die Festigen position.
3) Opini Publik adalah salah satu kekuatan sosial yang akan menentukan kehidupan
sehari – hari dalam masyarakat dan merupakan jembatan penghubung antara
makhluk sosial satu dengan yang lainnya.
3.2 Saran
1
DAFTAR PUSTAKA
http://fikom-jurnalistik.blogspot.com/2011/03/proses-pembentukan-opini-
publik-proses.html?m=1 (diakses pada tanggal 11 September 2019 jam 21.38
WITA)
http://anugrahogi28.blogspot.com/2016/05/pembentukan-opini-publik-
semester-iii.html?m=1 (diakses pada tanggal 11 September 2019 jam 21.43
WITA)