b. Jenis tes bahasa c. Tes kompetensi kebahasaan d. Tes kosa kata e. Tes kompetensi berbahasa reseptif f. Tes kompetensi berbahasa produktif g. Tes kompetensi bersastra Cangelosi (1995:21)penilaian adalah keputusan tentang nilai. Suharsimi Arikunto, penilaian adalah pengambilan suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk penilaian bersifat kualitatif Ahmad Susrajat, penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan berbagai alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi ‘rangkaian kemampuan’ peserta didik. Djemari Mardapi (1999:8) penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran. Penialaian adalah suatu usaha mengumpulkan dan meafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui pembelajaran. (Trianto:313)
Menurut Saya : penialaian merupakan cara seseorang
memandang sesuatu hal dalam mencapai tujuan keputusan baik buruk dari suatu hal Kompetensi adalah kapasistas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini ditentukan oleh dua faktor yaitu kemapuan intelaktual dan kemampuan fisik. (Sthephen Robin,2007:38) Kompetensi adalah kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memilik keterampilan dan kecakapan yang diisyaratkan. (Suparno,2012:27) Kompetensi merupakan sebuah karakteristik manusia yang berhubungan dengan efektifitas performa, karekteristik ini dapat dilihat dari gaya bertindak, berprilaku dan berfikir. (Van Looy.dkk, 1998:212) Kompetensi merupakan karakteristik yang mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau dapat memprediksikan kinerja yang sangat baik.(Sudermayanti,2008:86) Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan ayau melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan kinerja yang dibuat oleh pekerjaan tersebut.(Wibowo,2007:86)
Menurut Saya : Kompetensi merupakan suatu dasar patokan sebagai
standar ukur perbuatan yang harus dicapai saat melakukan sesuatu hal. Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasaan manusia secara teratur yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya. (Depdiknas,2005:13) Bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan (Harun.dkk, 2009:126) Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama berinteraksi dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik sopan santun yang baik (Hasan,2002:88) Menuerut saussure, bahasa merupakan objek pada semiologi. Menurut tarigan, bahasa merupakan sistem yang tersusun secara sistematis yang kemungkinan dipakai pada sistem generatif serta menjadi lambang atau simbol yang arbitrer.
Menutut saya : berbahasa merupakan kemampuan seseorang dalam
berinteraksi yang tersusun secara sistematis dan bersifat arbitrer serta konvensional. Menurut putu wijya, sastra adalah jembatan ajaib yang menghubungkan manusia dengan manusia tanpa perlu memlalui proses petugas pabean apalagi harus menunjukkan paspor. Menurut semi, sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya. Menurut wellek dan waren, sastra adalah suatu kegiatan kreatif sederetan karya seni. Menurut arstoteles, sastra sebagai kegiatan lainnya agama ilmu pengetahuan dan filsafat Meurut suyitno, sastra sebagai suatu yang imajinatif, fiktif dan iinventif juga harus melayani misi yang dapat di pertanggiung jawabkan.
Menurut saya : bersastra merupakan kegiatan seseorang dalam
menuangkan ide atau buah fikiran kedalam bentuk karya seni. Dapat saya simpulkan setelah membaca beberapa sumber, bawasannya PENILAIAN KOMPETENSI BERBAHASA DAN BERSASTRA, merupakan peroses pemberian suatu keputusan terhadap peserta didik berdasarkan sumber acuan yaitu kompetensi yang berada pada kurikulum berdasarkan pembahasan kemampuan peserta didik dalam keterampilan bahasa dan sastra dalam jangka waktu tertentu. Meliputi hal-hal yang menjadi cakupan pembelajaran bahasa , yang meliputi kompetensi bahasa (linguistik), kompetensi berbahasa (keterampilan), dan kompetensi bersastra.
Dapat saya analisis, bahwasannya
kpmponen tes bahasan merupakan butiran atau bahan pendukung untuk membuat tes bahasa yang secara terstruktur. Dilihat dari sejarah muncul berbagai jenis tes kebahasaan, berturut-turut tes yang terkenal di dunia pembelajaran adalah tes disket, integratif, pragmnatis, komunikatif dan otentik. Disket : hanya menyangkut satu aspek. Integratif : membahas secara bersamaan, terdiri dari menyusun kalimat, menafsirkan wacana yang dibaca dan didengar, memahami bacaan yang dibaca atau di dengar , menyusun sebuah alinea. Pragmatif : menekankan pada kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi, contohnya : dikte, berbicara, pemahaman parafrase, jawaban pertanyaan, teknik cloze (menutup yang belum lengkap) Komunikatif : berfungsi sebagai komunikasi, meliputi : pemahaman menyimak, membaca, dan menulis. Assesmen otentik : penilaian seluruh kemampuan peserta didik secara objektif dan jangka waktu tertentu. Berkaitan dengan pengetahuan tentang sistem bahasa, struktur, kosa kata, dan seluruh aspek kebahasaan dan saling berhubungan. Ada dua jenis , yaitu Gramatikal : yang dibedakan kedalam ke dalam morfologi dan sintaksis. Kosa kata : hanya sebagian kosa kata yang dopergunakan secara aktif dalam kegiatan berkomunikasi Kosa kata dalam suatu bahasa biasanya jumlahnya sangat banayak sekali. Akan tetapi, hanya sebagain kosa kata yang diperguanakan secara aktif dalam kegiatan berkomunikasi, kosakata umumnya memiliki makna tertentu setelah dimasukkan ke dalam konteks. Terdiri dari dua macam, yaitu : membaca dan menyimak, umumnya menuntut peserta didik untuk memahami secara kritis informasi yang disampaikan dalam suatu wacana Terdiri dari dua macam, yaitu : berbicara dan menulis, agar dapat terlaksana dengan baik harus menguasai struktura dan kosa kata bahasan yang bersangkutan. Mencakup bahan yang bersifat teoritis dan historis, penting karena merupaka alat bantu mengapresiasi karya sastra. Tes kesastraan harus di prioritasnkan pada usaha mengungkapkan kompetensi mengapresiasi karya sastra peserta didik atau kompetensi bersastradan serta langsung berhubungan dengan berbagai kerya sastra