Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PERTAHANAN KEAMANAN DAN KETAHANAN NASIONAL


Dosen Pengampu : Drs. H. D Wahyudin, M.Pd

DI SUSUN OLEH :
AGUNG FEBRIYANO
2103351
1C PGSD

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS PURWAKARTA


TAHUN AJARAN
2021/2022
Pengertian Ketahanan
Ketahanan berasal dari asal kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat, dapat menguasai diri, tidak
kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal kuat, keteguhan hati, atau ketabahan.
Jadi Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat, teguh, dalam rangka kesadaran, sedang pengertian
nasional adalah penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan demikian istilah
ketahanan nasional adalah peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan
nasional.Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris yang mendekati pengertian aslinya
adalah national resilience yang mengandung pengertian dinamis, dibandingkan pengertian resistence
dan endurence.
Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar dan dalam
yang secara langsung dan tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya.
Ketahanan Pertahanan
Ketahanan Pertahanan diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan pertahan bangsa Indonesia berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi ATHG yang datang dari luar dan dalam, yang langsung dan tidak
langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan
Pancasila dan UUD l945.
Ketahanan Keamanan
Ketahanan Keamanan adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan
serta upaya bela negara atau suatu perjuangan rakyat semesta; dimana seluruh kekuatan
IPOLEKSOSBUD-HANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi, terkoordinasi, untuk
menjamin penyelenggaraan Sistem Ketahanan Nasional, menjamin kesinambungan pembangunan
nasional dan kelangsungan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD l945.
ABRI
ABRI merupakan singkatan dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. ABRI dipimpin oleh
seorang Panglima ABRI yang membawahi empat institusi yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut,
Angkatan Udara, dan Kepolisian. Setelah Reformasi pada tahun 1998, MPR telah menetapkan
pemisahan tugas antara Tentara dengan Polisi. Ketiga angkatan (Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara) berubah nama menjadi Tentara Nasional Indonesia yang memiliki fungsi untuk
Pertahanan negara
POLRI
Kepolisian Negara Republik Indonesia (disingkat Polri) adalah Kepolisian Nasional di Indonesia,
yang bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Polri mempunyai moto Rastra Sewakotama
yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Polri mengemban tugas-tugas kepolisian di seluruh
wilayah Indonesia yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Prangkat Sarana Dan Prasarana
Perangkat
Perangkat ketahanan nasional berupa TNI, POLRI, serta masyrakat dalam menjaga keutuhan NKRI
atau dapat juga disebut sishankamrata ( Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta)

Sarana
Sarana berupa segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan ketahanan nasional
seperti teknologi informasi komunikasi, persenjataan militer, dan infratstruktur pembangunan.

Prasarana
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
dalam ketahanan nasional seperti wilayah, sumber daya manusia,dan sumber daya alam dalam
menunjang ketahanan nasional Indonesia.

Bela Negara
Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yangteratur,
menyeluruh, terpadu, berlanjut yangdilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaranberbangsa
dan bernegara Indonesia. Keyakinanakan kesaktian Pancasila sebagai ideologi negara,dan kerelaan
untuk berkorban guna menghadapisetiap ancaman baik luar maupun dalamnegeryang
membahayakan kemerdekaan dankedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan
wilayah, yurisdiksi nasional, nilai-nilai Pancasila, dan UUD 1945.
Upaya bela negara adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap warganegara sebagai penunaian
hak dan kewajiban dalam rangkapenyelenggraan pertahanan negara. Kegiatan iniuntuk mencapai
sasararan yang diharapkan sesuaidengan Pasal 30 UUD 1945 (Wirojoedo, 1983:126). Namun
untuk melakukan upaya pembelaan negara perlu dilandasi nilai-nilai kebajikan dalam bela negara.
Nilai-nilai tersebutlah yang nantinya akan menjadi landasan dalam bersikap dan menjalankan
upaya bela negara untuk negaraRepublik Indonesia .
Adapun fungsi dari adanya bela Negara yaitu; mempertahankan Negara dari berbagai ancaman,
menjaga keutuhan wilayah Negara, merupakan kewajiban seluruh warga Negara, dan sebagai
panggilan sejarah.

Ancaman dari Dalam dan Luar Negeri


Pada mulanya istilah ancaman sebagai salah satu bentuk dari ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan (ATHG). Namun di masa sekarang ATHG digabungkan menjadi satu, yakni ancaman.
Dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang dimaksud ancaman
adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang dinilai
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia dapat berupa ancaman militer maupun nonmiliter. Sektor
ketahanan nasional.
a.Ancaman Militer
Ancaman militer adalah ancaman dengan mempergunakan kekuatan senjata terorganisasi yang dinilai
mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa.
b.Ancaman Nonmiliter
Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi jika dibiarkan
akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman nonmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat
fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer.

Sektor Ketahanan Nasional


Konsepsi Ketahanan Nasonal akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan,
yakni berkaitan dengan aspek alamiah (geografi, kekayaan alam, kependudukan) yang bersifat statis
serta berkaitan dengan aspek sosial (ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan
keamanan) yang bersifat dinamis. Model Asta Gatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang
kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkun segala
kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakankemampuannya. Model hasil pengkajian
Lembaga Ketahanan Nasional (iemhanas) menyimpulkan adanya 8 unsur atau aspek kehidupan
nasional.
Ada 3 aspek (tri gatra) kehidupan alamaiah, yaitu:
a. Gatra letak dan kedudukan geografi
b. Gatrakeadaan dan kekayaan alam
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Dan ada 5 aspek (panca gatra) kehidupan sosial, yaitu:
a. Gatra ideologi
b. Gatra Politik
c. Gatra ekonomi
d. Gatra sosial budaya (sosbud)
e. Gatra pertahanan dan keamanan (hankam)

Daftar Pustaka
wahyudin, d. (2017). PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
di perguruan tinggi umum. Purwakarta : september 2017.
Kusrahmadi, Sigit Dwi. "Ketahanan Nasional." Materi MKU UPT (2006).
Asshiddiqie, Jimly. "Kedudukan Konstitusional Kepolisian dalam Tata-Pemerintahan Negara." artikel
dalam http://www. jimly. com/makalah/namafile/180/KEPOLISIAN_DALAM_TATA. pdf, diakses
5.
Anggoro, Kusnanto. "Keamanan nasional, pertahanan negara, dan ketertiban umum." Seminar
Pembangunan Hukum Nasional VllI. Diselenggarakan Oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional.
2003.

Anda mungkin juga menyukai