Anda di halaman 1dari 3

PPKn - Ringkasan Bab E

Integrasi nasional adalah suatu hal yang mempersatukan segala


perbedaan dalam masyarakat dan menjadikan satu keutuhan yang tidak
terpisahkan. Integrasi nasional menyatukan berbagai kelompok kecil dan
menyatukan sebagai satu kesatuan bangsa.

Tujuan nasional Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa dan


seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.

Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan


kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan
terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah dan pandangan hidup


bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945.

Pertahanan negara sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara yang


merupakan usaha untuk mewujudkan satu kesatuan pertahanan negara
guna mencapai tujuan nasional, yaitu untuk melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.

Dalam penyelenggaraan pertahanan negara, setiap warga negara


mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan
negara sebagai pencerminan kehidupan kebangsaan yang menjamin hak-
hak warga negara untuk hidup setara, adil, aman, damai, dan sejahtera.
Pertahanan negara dilaksanakan dengan membangun, memelihara,
mengembangkan, dan menggunakan kekuatan pertahanan negara
berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, kesejahteraan
umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum internasional
dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara
damai.
Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat
semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya
nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan
diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk
menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa dari segala ancaman.

Penyelenggaraan pertahanan negara berdasarkan Undang-Undang No. 20


tahun 2003.

UU No. 20 tahun 2003 berisi:


(1) Pertahanan negara, diselenggarakan oleh pemerintah dan dipersiapkan
secara dini dengan sistem pertahanan negara.
(2) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer
menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai Komponen utama
dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. 
(3) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman nonmiliter
menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai
unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi
dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa

Komponen cadangan, terdiri atas warga negara, sumber daya alam,


sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang telah
disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan
memperkuat komponen utama.

Komponen pendukung, terdiri atas warga negara, sumber daya alam,


sumberdaya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara
langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan
kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.

Berikut adalah keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara:


a. pendidikan kewarganegaraan
b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela
atau secara wajib
d. pengabdian sesuai dengan profesi

Ancaman merupakan faktor utama yang menjadi dasar dalam penyusunan


desain sistem pertahanan negara, baik yang bersifat aktual maupun
potensial. Berdasarkan analisa strategis dan identifikasi terhadap hakikat
ancaman yang sangat dinamis, sehingga memungkinkan terjadinya
penggabungan berbagai jenis ancaman. Ancaman saat ini dan masa depan
dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu ancaman militer baik bersenjata
maupun tidak bersenjata, ancaman nonmiliter, dan ancaman hibrida.

Sumber ancaman:
– Dalam negeri
– Luar negeri, serta dilakukan oleh aktor negara maupun non negara,
yang bersifat nasional, regional dan internasional

Ancaman nyata merupakan ancaman yang sering terjadi dan dihadapi


setiap saat, dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman nyata merupakan bentuk
ancaman yang menjadi prioritas dalam penanganannya, meliputi:
terorisme dan radikalisme, separatisme dan pemberontakan bersenjata,
bencana alam, pelanggaran wilayah perbatasan, perompakan dan
pencurian kekayaan alam, wabah penyakit, serangan siber dan spionase,
serta peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Bentuk ancaman berupa konflik terbuka atau perang konvensional, dimana


yang berhadapan adalah kekuatan angkatan bersenjata kedua negara,
saat ini dan ke depan kemungkinannya masih kecil terjadi terhadap
Indonesia. Hal ini dipertegas melalui piagam PBB, bahwa semua negara di
dunia berkomitmen untuk saling menghormati kedaulatan dan kepentingan
nasional masing-masing. Meskipun demikian, sebagai bangsa yang
memiliki potensi luar biasa, kewaspadaan harus tetap dijaga mengingat
bentuk ancaman bersifat dinamis, serta dapat berubah menjadi ancaman
nyata ketika kepentingan nasional dan kehormatan negara terusik.

Anda mungkin juga menyukai