Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI KELOMPOK 5 &10

KETAHANAN NASIONAL

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9
MUHAMMAD DZAKWAN FAUZAN (B011191321)
RICH GEORGE PIETER (B011191310)
NUR KHADIJAH (B011191332)
ALSYA AZZAHRA ALFARIANI (B011191343)
ZALZAL (B011191353)
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KETAHANAN NASIONAL
Kelompok 5 dan 10 menjelaskan mengenai Ketahanan Nasional. Pada
penjelasan ini mereka menjelaskan aspek Ketahanan Nasional dari pengertian, tujuan,
fungsi, dasar hukum, landasan hukum, ancaman terhadap ketahanan nasional, dan
Ketahanan Nasional dalam koridor persatuan dan kesatuan RI.

Berdasarkan pemaparan dari kelompok 5 dan 10, Ketahanan Nasional dapat


diartikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi, berisi keuletan, dan ketangguhan serta mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, langsung maupun
tidak langsung membahayakan integrasi, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara , serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.

Pelaksanaan Ketahanan Nasional di Indonesia tentu saja memiliki tujuan. Menurut


kelompok yang membawakan materi ini tujuan ketahanan nasional yang dikutip dari
Srijanti, dkk (2009) tujuan ketahanan nasional yaitu Ketahanan nasional yang
diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintahan, seperti tegaknya
hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteran dan kemakmuran, terselenggaranya
pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial, serta
terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasi diri.

Selain memiliki tujuan, ketahanan nasional juga memiliki beberapa fungsi. Srijanti,
dkk (2009) menyebutkan fungsi – fungsi ketahanan sosial, yaitu sebagai berikut:

1. Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, ketahanan


nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman,
gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi
bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek: ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
2. Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.
3. Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor,
antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya diterjemahkan dalam
RJP yang dibuat oleh yang memuat kebijakan dan strategi pembangunan dalam
setiap sektor untuk mencapai tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan
makmur.

Terkait dasar hukum ketahanan nasional, Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia 1945 (UUD 1945) adalah sumber dari segala sumber hukum. UUD 1945
memberikan landasan serta arah dalam pengembangan sistem serta penyelenggaraan
pertahanan negara. Substansi pertahanan negara yang terangkum dalam Pembukaan dan
Pasal-pasal UUD 1945 di antaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat
diri dan lingkungannya, tujuan negara, sistem pertahanan negara, serta keterlibatan
warga negara. Secara khusus, landasan operasional ketahanan nasional di atur dalam
UU Nomor RI No. 3 Tahun 2002.

Sedangkan bentuk perwujudan dari Ketahanan Nasional yaitu:


Perwujudan Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia meliputi
(Bahan Penataran, BP7 Pusat, 1996):
a. Ketahanan ideologi, adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berdasarkan
keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila.
b. Ketahanan politik, adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang
berlandaskan demokrasi yang bertumpu pada pengembangan demokrasi
Pancasila dan UUD 1945
c. Ketahanan ekonomi, adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia
yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang mengandung kemampuan
menerapkan stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan
menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan makmur.
d. Ketahanan sosial budaya, adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia yang menjiwai kepribadian nasional yang berdasarkan Pancasila yang
mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial
budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, hidup rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju
dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.
e. Ketahanan pertahanan keamanan, adalah kondisi daya tangkal bangsa Indonesia
yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis,
mengamankan pembangunan dan hasilnya serta kemampuan mempertahankan
kedaulatan Negara dan menangkal semua bentuk ancaman.

Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa
Indonesia dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik
yang datang dari luar  maupun  dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung. Ketahanan nasional bukan hanya tugas dari pemerintah atau apparat militer,
tetapi tugas itu juga harus diemban oleh masyarakat Indonesia.

Dengan Persatuan dan Kesatuan inilah, ancaman – ancaman yang bisa meruntuhkan


Negara Indonesia baik dari luar maupun dari dalam, bisa kita hadapi bersama. Bahkan
masalah – masalah seperti kemiskinan, korupsi, bisa kita selesaikan secara bersama-
sama tanpa memandang ras, suku, bahasa, maupun agama.

Anda mungkin juga menyukai