Pengembangan kurikulum merupakan proses siklus, yang tidak pernah berakhir. Proses tersebut terdiri dari empat unsur yakni (Hamalik, 2007: 96-97): a.Tujuan: mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan pertimbagngan tentang tujuan-tujuan pengajaran, baik yang berkenaan dengan mata pelajaran (subject course) maupun kurikulum 2.1secaramenyeluruh. b.Metode dan material: menggembangkan dan mencoba menggunakan metode- metode dan material sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan tadi yang serasi menurut pertimbanganguru. c.Penilaian (assesment): menilai keberhasilan pekerjaan yang telah dikembangkan itu dalam hubungannya dengan tujuan, dan bila mengembangkan tujuan-tujuanbaru. d.Balikan (feedback): umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperoleh yang pada gilirannya menjadi titik tolak bagi studiselanjutnya.
Pengembangan kurikulum merupakan inti dalam penyelenggaraan pendidikan,
oleh karenanya pengembangan dan pelaksanaannya harus berdasarkan pada asas-asas pembangunan secara makro. Menurut Hamalik (2007: 15), sistem pengembangan kurikulum harus berdasarkan asas-asas sebagai berikut: 2) asas demokrasipancasila. 3) asas keadilan dan pemerataan pendidikan. 4) asas keseimbangan, keserasian, danketerpaduan. 5) asas hukum yangberlaku. 6) asas kemandirian dan pembentukan manusiamandiri. 7) asas nilai-nilai kejuangan bangsa. 8) asas pemanfaatan, pengembangan, penciptaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
2.2 Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum
Kebijakan umum dalam pengembangan kurikulum harus sejalan dengan visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional yang dituangkan dalam kebijakan peningkatan angka partisipasi, mutu, relevansi, dan efisieinsi pendidikan. Kebijakan umum dalam pembangunan kurikulum nasional mencakup prinsip-prinsip (Hamalik, 2007: 3-4): 1.Keseimbangan etika, logika, estetika, dankinestika. 2.Kesamaan memperolehkesempatan. 3.Memperkuat identitasnasional. 4.Menghadapi abadpengetahuan. 5.Menyongsong tantangan teknologi informasi dankomunikasi. 6.Mengembangkan keterampilanhidup. 7.Mengintegrasikan unsur-unsur penting ke dalamkurikulum. 8.Pendidikanalterantif. 9.Berpusat pada anak sebagai pembangunpengetahuan. 10.Pendidikanmultikultur. 11.Penilaianberkelanjutan. 12.Pendidikan sepanjanghayat. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005: 150-155) bahwa secara garis besar terdapat dua prinsip pengembangan kurikulum, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. 1.PrinsipUmum a.Prinsi prelevansi Kurikulum harus memiliki relevansi keluar dan di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi ke luar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan siswa untuk bisa hidup dan bekerja dalam masyarakat. Kurikulum juga harus memiliki relevansi didalam yaitu ada kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian. Relevansi internal ini menunjukkan suatu keterpaduan kurikulum. b.Prinsip fleksibilitas Kurikulum hendaknya memiliki sifat lentur atau fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak untuk hidup dalam kehidupan pada masa kini dan masa yang akan datang, di berbagai tempat dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda. Suatu kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuan berdasarkan kondisi daerah, waktu, maupun kemampuan, dan latar belakang anak. c.Prinsip kontinuitas Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan. d.Prinsipkepraktisan/efisiensi Kurikulum mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan memerlukan biaya murah. Kurikulum yang terlalu menuntut keahlian-keahlian dan peralatan yang sangat khusus serta biaya yang mahal merupakan kurikulum yang tidak praktis dan sukardilaksanakan. e.Prinsip efektivitas Walaupun prinsip kurikulum itu mudah, sederhana, dan murah, keberhasilannya harus diperhatikan secara kuantitas dan kualitas karena pengembangan kurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan penjabaran dari perencanaanpendidikan. 2..Prinsip Khusus a.Berkenaan dengan tujuanpendidikan Perumusan komponen-komponen kurikulum hendaknya mengacu pada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek (khusus). b.Berkenaan dengan pemilihan isipendidikan Dalam memilih isi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang telah ditentukan para perencana kurikulum perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1) Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pembelajaran ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus dansederhana. 2) Isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap,dan keterampilan. 3) Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dansistematis. c.Berkenaan dengan pemilihan proses belajarmengajar Pemilihan proses belajar-mengajar yang digunakan hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1) Apakah metode/teknik belajar-mengajar yang digunakan cocok untuk mengajarkan bahanpelajaran? 2) Apakah metode/teknik-teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individualsiswa? 3) Apakah metode/teknik tersebut memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat? 4) Apakah metode/teknik tersebut dapat menciptakan kegitan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor. 5) Apakah metode/teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa, guru, atau kedua- duanya? 6) Apakah metode/teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru? 7) Apakah metode/teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan di rumah, juga mendorong penggunaan sumber yang ada di rumah danmasyarakat. 8) Untuk menguasai keterampilan sangat dibutuhkan kegiatan belajar yang menekankan ”learning by doing” selain ”learning by seeing andknowing”. d Berkenaan dengan pemilihan media dan alatpembelajaran Proses belajar yang baik perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu pembelajaran yang tepat. e Berkenaan dengan pemilihan kegiatanpenilaian. Penilaian merupakan bagian integral pengajaran, perlu diperhatikan: 1) Penyusunan alat penilaian (test) 2) Perencanaan suatupenilaian 3) Pengolahan hasilpenilian.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional