Anda di halaman 1dari 3

Prinsip kurikulum adalah pedoman yang digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum.
Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
menyebutkan prinsip-prinsip kurikulum yang harus diikuti dalam pengembangan kurikulum di
Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut meliputi:
1. Prinsip Relevansi: Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan, tuntutan, dan harapan
masyarakat, serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya.
2. Prinsip Efektivitas dan Efisiensi: Kurikulum harus efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan pendidikan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal.
3. Prinsip Keterpaduan: Kurikulum harus memastikan keterpaduan antar-mata pelajaran
dan antar-jenjang pendidikan, serta mempertimbangkan integrasi antara pendidikan
formal, non-formal, dan informal.
4. Prinsip Keterbukaan dan Akuntabilitas: Kurikulum harus terbuka untuk dikritisi dan
dikembangkan secara berkesinambungan, serta memiliki akuntabilitas terhadap
masyarakat.
5. Prinsip Kesetaraan dan Keadilan: Kurikulum harus memastikan kesetaraan dan
keadilan pendidikan bagi semua peserta didik, tanpa memandang jenis kelamin,
kecacatan, status sosial, ekonomi, dan latar belakang budaya.
6. Prinsip Pembelajaran Seumur Hidup: Kurikulum harus mendukung pembelajaran
seumur hidup untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik
sepanjang hayat.
7. Prinsip Pengembangan Karakter dan Etika: Kurikulum harus memperkuat
pembentukan karakter dan etika peserta didik sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan,
agama, dan budaya.
8. Prinsip Berbasis Kompetensi: Kurikulum harus berbasis pada pengembangan
kompetensi peserta didik sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan masyarakat.
9. Prinsip Berorientasi pada Hasil: Kurikulum harus berfokus pada pencapaian hasil
pembelajaran yang dapat diukur dengan jelas.
10. Prinsip Berkelanjutan dan Berkesinambungan: Kurikulum harus dirancang secara
berkelanjutan dan dapat dikembangkan secara berkesinambungan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum. Fauzan (2017) yaitu:
a. pertama, prinsip relevansi.
Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevan ke luar dan relevansi
di dalam kurikulum itu sendiri.

b. Kedua, prinsip fleksibilitas


Kurikulum hendaknya memilih sifat lentur atau fleksibel. Kurikulum mempersiapkan anak
untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang
memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda.

c. Ketiga prinsip kontinuitas


Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak
terputus-putus atau berhenti-henti.
d. Keempat, prinsip praktis (efisien)
Prinsip ini berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, suara dan biaya yang
dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh.

e. Kelima, prinsip efektifitas.


Prinsip efektivitas berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum yang dapat
dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.

Sementara menurut Masykur (2019) dalam bukunya Teori dan Telaah Pengembangan
Kurikulum mengatakan bahwa prinsip pengembangan kurikulum terdiri atas:
a. Prinsip berorientasi pada tujuan
Kurikulum sebagai suatu sistem memiliki komponen tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
Komponen tujuan merupakan fokus bagi komponen-komponen lainnya dalam pengembangan
sistem tersebut. Ini berarti pengembangan kurikulum harus berorientasi pada tujuan.

b. Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas dimaksudkan bahwa perlu ada kesinambungan, khususnya kesinambungan
bahan/materi kurikulum pada jenis dan jenjang program pendidikan. Bahan atau materi
kurikulum perlu dikembangkan secara berkesinambungan mulai dari jenjang SD, SLTP,
SMU/SMK sampai ke PT. Kontinuitas atau kesinambungan juga perlu diperhatihan antara
berbagai mata pelajaran.

c. Prinsip Fleksibilitas
Fleksibilitas sebagai salah satu prinsip pengembangan kurikulum dimaksudkan adanya ruang
gerak yang memberikan sedikit kelonggaran dalam melakukan atau mengambil suatu
keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum di
lapangan.

d. Prinsip Integritas
Integritas yang dimaksud di sini adalah keterpaduan, artinya pengembangan kurikulum harus
dilakukan dengan menggunakan prinsip keterpaduan. Prinsip ini menekankan bahwa
kurikulum harus dirancang untuk mampu membentuk manusia yang utuh, pribadi yang
integrated. Artinya, manusia yang berkemampuan selaras dengan lingkungan hidup
sekitarnya mampu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupannya.

Simpulan dari beberapa pendapat di atas tentang prinsip pengembangan kurikulum antara
lain berorientasi pada tujuan. Relevan yaitu ada kesesuaian dengan tuntutan, harapan, dan
mengikuti perkembangan iptek. Praktis, yaitu mudah, murah, sederhana. Efektif artinya harus
mencapai tujuan yang tepat. Efisien, skurikulum harus dapat menghemat tenaga, waktu, dan
biaya untuk mencapai hasil maksimal. Ada keterpaduan antarmata pelajaran, antarjenjang,
integrasi antarformal-nonformal. Keterbukaan dan akuntabilitas, maksudnya dapat diakses,
dikritisi, dikembangkan serta dipertanggungjawapkan kepada masyarakat. Berpusat pada peserta
didik yaitu adil untuk semua, tidak memihak, mengembangkan kompetensi, mendukung
pembelajaran sepanjang hayat, berorientasi pada pencapaian hasil yang terukur dan menguatkan
pengembangan karakter dan etika (kultural). Kemudian, berkelanjutan dan berkesinambungan.
Referensi:

Fauzan. 2017. Kurikulum dan Pembelajaran. Tangerang: GP Press.

Masykur. 2019. Teori dan Telaah Pengembangan Kurikulum. Bandar Lampung: CV Anugrah
Utama Raharja

Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015

Sabda, Syaifuddin. 2016 Pengembangan Kurikulum (Tinjauan Teoritis). Yogyakarta: Aswaja


Pressindo

Anda mungkin juga menyukai