Anda di halaman 1dari 9

Bunga Krisan

Klasifikasi Bunga Krisan :

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Asterales (Compositae)

Family : Asteraceae

Genus : Chrysanthemum

Species : Chrysanthemum morifolium Ramat

Gambar diatas merupakan gambar krisan sena. Berikut penjelasan


tentang krisan jenis Sena.

Species Krisan sena termasuk salah satu jenis dari tanaman bunga
Krisan. Species ini memiliki warna bunga putih,pink dan kuning, bentuk
bunganya tunggal, tipe bunga Standart yaitu hanya mempunyai satu bunga.
Tinggi tanaman berkisar antara 80-110 cm. Bentuk daun dari species ini
adalah daun bercelah lebar. Pembentukan knop akan menjadi terhambat
apabila ada cahaya lampu. Suhu yang optimal untuk pertumbuhannya
adalah 25-28oC. Apabila musim kemarau, maka akan mempercepat
pembungaan dan panen tanaman bunga krisan jenis krisna sena. Untuk
ketinggian tempat, idealnya tanaman bunga krisa dapat tumbuh baik pada
ketinggian 800dpl. Namun di perkebunan ini ketinggian 650dpl, tanaman
bunga krisan sudah dapat tumbuh dengan cukup baik.

Ciri Ciri Bunga Krisan


Merujuk pada klasifikasinya, bunga krisan ternyata memiliki beberapa
spesies yang cukup banyak. Kendati memiki banyak kultivar dan spesies,
secara umum berdasarkan penggunaannya bunga krisan sebetulnya dapat
dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu krisan pot, garden mum, krisan kebun.
Ketiganya memiliki ciri-ciri dan keunikannya masing-masing. Adapun ciri-
cirinya ini tak terlepas dari ciri-ciri bunga krisan yang sudah umum. Ciri-ciri
bunga krisan umum tersebut antara lain:

1. Ciri Berdasarkan Akar


Akar bunga krisan adalah akar serabut. Perakaran ini biasanya dapat
tumbuh dan masuk hingga kedalaman 30-40 cm dari permukaan tanah
menyebar ke semua arah. Adapun lingkungan tanah yang baik adalah
media tanam yang benar-benar gembur.

2. Ciri Berdasarkan Batang


Batang tanaman krisan memiliki tekstur lunak, tumbuh tegak, dan
berwarna hijaum dengan bentuk membulat dan permukaannya kasar.
Batang dari bunga ini juga dapat mengeras atau berkayu dengan
warna hijau kecoklatan jika ia dibiarkan tumbuh terus.

3. Daun Bunga Krisan


Daun bunga krisan memiliki bagian tepi yang bergerigi dan bercelah
dengan tulang daun menyirip. Daun ini tersusun berselang-seling pada
batang dan cabangnya. Ia tumbuh dengan bentuk lonjong, dilengkapi
pangkal yang membulat dan ujung yang meruncing. Panjang daunnya
ini berkisar antara 7 hingga 13 cm dengan lebar berkisar 3 hingga 6
cm.

4. Bunga Krisan
Bunga krisan akan tumbuh pada ujung batang dan tersusun di tangkai
berukuran pendek sampai panjang. Jenis bunga krisan dikategorikan
menjadi dua jenis yaitu krisan jenis spray dan krisan jenis standar.
Untuk bunga krisan jenis spray biasanya dalam satu tangkai bunga ada
10 sampai 20 kuntum bunga yang ukurannnya kecil, sedangkan bunga
Krisan jenis standar dalam satu tangkainya hanya terdapat satu
kuntum bunga yang ukurannya besar. Kelopak bunga krisan berbentuk
cawan dengan ujung runcing dan memilki garis tengah pada kelopak 3-
5 cm.panjang bunganya berkisar 3-8 mm.

5. Buah dan Biji Bunga Krisan


Buah bunga krisan berbentuk lonjong, ukurannya kecil, dan ditutupi
oleh selaput buah. Buahnya jika masih muda berwarna putih dan
setelah tua akan berubah menjadi hitam. Buah krisan merupakan hasil
penyerbukan dari bunga sehingga di dalamnya akan berisi banyak
sekali biji. Adapun bijinya ini berukuran sangat kecil dengan bentuk
lonjong. Biji inilah yang biasanya digunakan sebagai bahan tanam
dalam budidaya bunga krisan.

Jenis dan Varietas

Dapat kita temukan sekitar 55 varietas krisan antara lain Pink Paso Dobel,
Reagan, Salmon Impala, Klondike, Gold van Langen, Ellen van Langen, Yellow
Puma dan Peach Fiji. Warnanya pun cukup beragam, yaitu merah tua,
kuning, hijau, putih, campuran merah putih dan lainnya. Bunga elok itu
kesegarannya dapat bertahan tidak layu di vas bunga hingga dua minggu
sesudah dipetik.

Jenis dan varietas bunga krisan di Indonesia pada umumnya hibrida yang
berasal dari Belanda, Jepang dan Amerika Serikat. Bunga krisan yang mampu
tumbuh di Indonesia, antara lain:

Krisan lokal (krisan kuno)


Meskipun disebut dengan krisan lokal, namun krisan ini tetap berasal
dari luar negeri yang telah mampu beradaptasi dengan lingkungan
tropis Indonesia. Ciri dari krisan lokal yaitu sifat hidunya di hari netral
dan siklus hidupnya antara 7-12 bulan dalam satu kali penanaman.
Contohnya : Crhysantemum maximum.

Krisan Introduksi (Krisan modern/ krisan hibrida)


Berbeda sekali dengan krisan lokal, pada krisan hibrida hanya memiliki
sifat hidup berhari pendek, dan siklus hidupnya hanya relatif singkat.
Tanaman ini memiliki sifat sebagai tanaman anual.
Contohnya: Chrysanthemum indicum hybr.

Krisan Produk Indonesia


Balai Penelitian Tanaman Hias di Cipanas telah melepas varietas Krisan
buatan Indonesia.
yaitu varietas Balitji 27.108, 27.177, 28.7 dan 30.13A.
Namun pada umumnya jenis krisan yang banyak dibudidayakan oleh petani
Indonesia hanya dua jenis saja, yaitu krisan standar dan krisan spray.

Krisan standar digolongkan menjadi dua macam, yaitu krisan standar


hibrida dan standar lokal. Karakterisktik krisan standar hibrida adalah jumlah
bunga hanya satu kuntum pada satu tangkainya, bunga bermekaran secara
kompak dengan diameter yang sama sekitar 8-12 cm dan beraneka ragam
warna.

Sedangkan karakteristik Krisan standar lokal yaitu memiliki jumlah bunga


yang muncul 2-3 kuntum pertangkainya, panjang tangkai bunga antara 70-
80 cm , memiliki diameter bunga yang berbeda-beda antara 12-15 cm.
Bunga hanya berwarna kuning dan putih, serta kesegaran bunga tidak lama
yaitu hanya mencapai 5 hari saja.

Jenis-jenis yang merupakan jenis paling digemari Chrysanthemum


maximum, Chrysanthemum carinatum, Chrysanthemum segetum,
Chrysanthemum inodorum serta jenis-jenis krisan bercabang.

Teknik Budidaya Bunga Krisan

1. Pemilihan Lokasi
Lahan yang ideal untuk budidaya bunga krisan adalah wilayah
yang beriklim tropis. Suhu yang cocok untuk tanaman ini antara 20-26
derajat C, walaupun begitu bunga krisan tetap dapat tumbuh pada
suhu 170C hingga 30 derajat C. Ketinggian wilayah yang baik untuk
pertumbuhan bunga ini antara 700-1200 meter dpl. Tanaman ini
memerlukan kelembaban udara yang cukup tinggi. Terutama pada saat
pembibitan kelembaban diperlukan 90-95%, sedangkan ketika telah
menjadi tanaman muda kelembaban yang diperlukan hanya sekitar
75% saja.

2. Persiapan Lahan
Tanah yang digunakan untuk media tanam haruslah tanah yang
gembur dan subur. Tanah gembur yang digunakan untuk menanam
bunga krisan dapat ditambahkan arang sekam dan pupuk kompos agar
semakin gembur. Tanaman Krisan membutuhkan pengairan yang baik
dan tanah yang digunakan harus memiliki daya serap yang baik, agar
air tidak terlalu banyak menggenang di akar yang dapat
mengakibatkan busuknya akar dari tanaman ini.
3. Proses Penanaman Bibit Bunga Krisan
Bibit yang digunakan untuk ditanam harus bibit yang sehat dan
bebas dari hama dan penyakitSetelah lahan siap ditanam dan kita juga
telah memiliki bibit bunga krisan yang baik, selanjutnya kita tanam
bibit-bibit bunga krisan di lahan dengan kerapatan sekitar 70 tan/m2.
Adapun sebaiknya sebelum ditanami bibit hendaknya tanah dibasahi
terlebih dahulu. Proses penyiraman untuk awal setelah penanaman
kita lakukan secara overhead irigasi, jika daun-daun bunga krisan telah
saling merapat lakukan penyiraman dengan cara drip irigasi.
4. Cara Merawat Bunga Krisan
Perawatan bunga krisan tergolong cukup mudah melalui
menyiram dan memupuknya secara rutin sesuai dengan anjuran.
Penyiraman ini dilakukan setiap hari agar media tanam atau tanah
lembab dan basah, tetapi tidak sampai becek. Penyiraman hingga
becek dapat membuat akar bunga krisan menjadi busuk. Setelah
tanaman kita mencapai sebulan dapat dilakukan pemupukan pertama.
Pada tahap selanjutnya, pupuk diberikan secara berlanjut setiap 2
minggu sekali.

Lakukan perawatan tersebut sampai bunga krisan tumbuh dengan


subur. Bunga krisan akan muncul atau berbunga jika sudah mencapai
sekitar 3-4 bulan. Jika bunga sudah tumbuh, upayakan bunga dapat
terkena sinar matahari langsung agar pertumbuhan batang dan
bunganya lebih baik dengan meletakkannya di tempat terbuka.

Syarat Pertumbuhan Bunga Krisan

Krisan dapat tumbuh baik di dataran tinggi (>800 mdpl ) dengan pH


tanah 5,5 - 6. Penanaman di daerah pegunungan dengan pH tanah 5 - 5,5
perlu didahului dengan pengapuran. Krisan memerlukan tanah dengan
kesuburan sedang karena tanah yang subur akan mengakibatkan tanaman
menjadi rimbun. Apabila ditanam di pot pH media yang sesuai adalah 6,2 -
6,7. Secara genetik krisan merupakan tanaman hari pendek, untuk
mendapatkan pertumbuhan yang seragam dan produksi bunga yang tinggi,
pertumbuhan vegetatifnya perlu diberi perlakuan hari panjang dengan
penambahan cahaya lampu pijar atau neon
(Harry, 1994).
Untuk daerah tropis seperti di Indonesia suhu rata- rata harian di
dataran rendah terlalu tinggi untuk pertumbuhan tanaman krisan, suhu
udara di siang hari yang ideal untuk pertumbuhan tanaman krisan berkisar
antara 200 260 C dengan batas minimum 170 C dan batas maksimum 300 C.
Suhu udara pada malam hari merupakan faktor penting dalam mempercepat
pertumbuhan tunas bunga. Suhu ideal berkisar antara 16 0 180 C bila suhu
turun sampai dibawah 160 C, maka pertumbuhan tanaman menjadi lebih
vegetatif bertambah tinggi dan lambat berbunga. Pada suhu tersebut
intensitas warna bunga meningkat (Cerah) sebaliknya bila suhu malam
terlalu tinggi dapat berakibat melunturnya warna bunga sehingga
penampilan tampak kusam walaupun bunganya masih segar (Hasim dan
Reza, 1995).

Kelembaban udara antara 70% - 80% dinilai cocok untuk pertumbuhan


tanaman krisan. Kelembaban udara yang tinggi mengakibatkan transpirasi
(penguapan air) dari tanaman menjadi kecil dalam waktu pendek. Keadaan
ini membuat tanaman selalu dalam keadaan segar. Untuk waktu yang agak
lama, dengan tidak adanya sirkulasi air dalam tanaman menyebabkan
penyerapan air dan unsur hara terlarut dari dalam tanah juga
sedikit. Kekurangan nutrisi kebalikannya, kelembaban udara yang rendah
menyebabkan transpirasi tanaman menjadi tinggi. Air menguap dengan
cepat melalui pori- pori daun dan perakaran ini berarti menyerap air dari
tanah. Bila tanaman terlambat mengganti defisit air dalam pucuk - pucuk
yang baru tumbuh menjadi layu atau mengeringnya tepian daun yang sudah
dewasa (Hasim dan Reza, 1995).

Sejarah dan Asal


Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan
lain seruni atau bunga emas (Golden Flower) yang berasal dari dataran Cina.
Krisan kuning berasal dari dataran Cina dikenal dengan Chrysanthemum
indicum (kuning), Chrysanthemum morifolium(ungu dan pink)
dan Chrysanthemum daisy (bulat pompom) Jepang pada abad ke-4 mulai
membudidayakan krisan dan tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai
symbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East (Rukmana dan
Mulyana, 1997).
Tanaman Krisan dari Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan
Prancis tahun 1795. Tahun 1808 M Colvil dari Chelsea mengembangkan 8
varietas krisan di Inggris. Pada abad ke-17 krisan mulai masuk ke Indonesia,
sejak tahun 1940 krisan dikembangkan secara komersial (Rukmana dan
Mulyana, 1997).

Penyebaran Geografi

Terdapat lebih dari ribuan jenis varietas krisan yang dikenal dan tersebar di
Dunia. Budidaya bunga krisan berawal dari Jepang. Bahkan menjadikan
krisan sebagai simbol kekaisaran Jepang dan disebut sebagai Queen of the
East. Hingga bunga krisan menjadi bunga nasional Jepang, di Jepang bunga
ini dikenal dengan kiku, karena aromanya yang wangi dan bunga ini juga
sering ditambahakan ke dalam campuran teh agar lebih wangi dan nikmat.

Kemudian beberapa waktunya barulah menyebar ke Eropa lalu keseluruh


Asia. Sedangkan di Indonesia tanaman krisan baru masuk sekitar pada abad
ke-17 dan baru dikembangkan sekitar pada tahun 1940 di Cianjur, Lembang,
Cisarua, Brastagi, dan Bandung. Saat ini krisan menjadi bunga potong
populer bersanding dengan bunga mawar potong. Bunga krisan memiliki
beberapa keunggulan yaitu memiliki bunga yang kaya warna dan tahan
lama.

Manfaat Bunga Krisan

1. Sebagai bunga hias


Ini adalah manfaat tama bunga krisan yang dimanfaatkan oleh
kebanyakan manusia. Sebagai bunga hias, krisan di Indonesia
digunakan sebagai bunga pot dan bunga potong.

2. Dapat dijadikan sebagai obat tradisional untuk mengatasi


sakit batuk, nyeri perut, dan sakit kepala akibat peradangan
rongga sinus.

Hal ini dipaparkan oleh seorng kesehatan Filipina bernama Herminia de


Guzman Ladion, dia memasukkan krisan sebagai salah satu jenis
tanaman obat penyembuh.

3. Sebagai tanaman penghasil racun serangga alami.


Jenis tanaman krisan Chrysanthemum cinerariaefolium
VS mengandung zat pyrethrin yang sangat beracun bagi aneka macam
serangga, tetapi tidak merupakan racun bagi hewan berdarah panas.
Oleh karena itu zat pyrethrin dapat digunakan antara lain sebagai
campuran bahan pembuat obat nyamuk.

4. Dapat disajikan sebagai teh yang nikmat dan kaya manfaat

Krisan jenis Chrysanthemum morifolium atau Chrysanthemum indicum,


yang berwarna putih atau kuning bisa dijadikan teh krisan atau
Chrysanthemum Tea. Khasiatnya untuk menyembuhkan influenza,
jerawat dan mengobati panas dalam dan sakit tenggorokan. Bisa juga
digunakan untuk obat demam, mata panas dan berair, pusing-pusing,
serta untuk membersihkan liver. Selain itu teh krisan bermanfaat untuk
penyembuhan jantung koroner, hiperkolesterol (kolesterol tinggi),
mengurangi rasa sakit pada penderita radang hati. Manfaat tersebut
didapatkan karena krisan mengandung vitamin C, beta karotene,
kalsium, serat, zat besi, kalium, dan magnesium.

Simbolisme

Konfusius menganggap krisan sebagai obyek meditasi. Di


Jepang, proses mekarnya kelopak bunga diyakini mencerminkan
kesempurnaan.Pada tahun 400 M, biksu Buddha membawa bunga ini
ke Jepang. Saking kagumnya terhadap krisan, tahta kaisar sering
dihiasi dengan bunga ini. Jepang masih merayakan krisan sebagai
simbol kerajaan dan kehormatan selama Festival of Happiness, sebuah
festival untuk merayakan bunga mempesona ini.

Di Cina, krisan digunakan untuk tujuan pengobatan dan


dianggap membawa energi kehidupan dan vitalitas.Berbagai kota
mengambil krisan sebagai bunga resmi, dengan salah satunya adalah
Chicago. Disana, bunga ini dipandang sebagai simbol keceriaan.
Meskipun krisan sering muncul dalam acara bahagia seperti
pernikahan dan ulang tahun, di beberapa negara Eropa seperti Belgia
dan Austria, krisan justru menandakan kematian dan digunakan pada
saat pemakaman.

Harga

Bibit : 800/gram
Dewasa : 10.000 s/d 20.000/ ikat (10 bunga)

Referensi
http://serba-budidaya.blogspot.co.id/2015/01/jenis-jenis-bunga-krisan.html
http://100gambarbunga.blogspot.com/2015/04/rahasia-budidaya-bunga-
krisan-dan-cara.html
http://cindykusumamanfaatbunga98.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-
manfaat-bunga-krisan.html
http://shukendar.blogspot.co.id/2011/12/budidaya-krisan.html
http://www.amazine.co/37756/makna-dan-simbolisme-yang-diwakili-bunga-
krisan/
http://www.faunadanflora.com/mengenal-jenis-dan-varietas-bunga-krisan-
serta-manfaatnya/

Anda mungkin juga menyukai