BAB I
PENDAHULUAN
dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari serta nilai-nilai iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Surya (dalam Santoso 2011:2)
memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
dan konsep matematika, melainkan mampu menemukan serta dapat mengolah dan
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
aljabar, analisis, teori peluang dan geometri. Untuk menguasai dan menciptakan
teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai
dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama.
pembentukan fondasi yang kuat untuk terbentuknya konsep dasar yang kuat pada
diri siswa. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di SD yang perlu
dapat menggunakan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
menimbulkan minat belajar. Oleh karena itu, pelajaran matematika tidak akan
menjadi pelajaran yang membosankan bagi siswa tetapi menjadi pelajaran yang
tidak langsung dapat diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang mata pelajarannya wajib
minat dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Matematika
menjadi mata pelajaran yang kurang diminati siswa pada akhirnya hasil belajar
matmatika rendah.
Tuban belum optimal salah satunya, guru masih menggunakan metode ceramah,
yang kurang menyukai dan memahami pelajaran matematika. Akibatnya pada saat
waktu pembelajaran siswa kurang aktif dan pada saat pengerjakan tugas, mereka
ramai dan berlari kesana kemari terlebih dahulu untuk bisa menyelesaikan
dikerjakan dalam kondisi tenang. Kondisi seperti itu mengakibatkan siswa tidak
belajar siswa. Oleh karena itu, Penggunaan berbagai macam model pembelajaran
yang merangsang minat siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sudah
harus dilakukan.
Berdasarkan fakta di atas maka guru disini harus benar-benar bisa memilih
model pembelajaran yang tepat bagi siswa. Model yang digunakan harus mampu
membuat semua siswa aktif dan termotivasi dalam pembelajaran. Salah satu
Model pembelajaran snowball throwing ini melatih siswa untuk lebih tanggap
menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada
pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk
yaitu saling melemparkan bola salju (snowball throwing) yang berisi pertanyaan
kepada sesama teman. Model yang dikemas dalam sebuah permainan ini
hampir semua siswa dalam mengemukakan pertanyaan sesuai dengan materi yang
dipelajarinya.
diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain, (3)
Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal
yang dibuat temannya seperti apa, (4) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, (5)
Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dapat
relatif rendah.
Agar ruang lingkup permasalahan menjadi lebih jelas maka perlu adanya
permasalahan ini. Masalah yang akan dibatasi dalam penelitian ini adalah:
kotak pelangi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah yang ada pada
throwing dengan media kotak pelangi siswa kelas IV semester II SDN Remen
2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, maka tujuan penelitian ini
sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan aktivitas siswa setelah diterapkan model
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
ini bisa digunakan sebagai wahana untuk mengkaji secara ilmiah tentang
2. Bagi Siswa
memecahkan masalah.
G. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh penelitin
1. Spesifikasi Variabel
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah peninghatan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Remen 01
2. Definisi Operasional
perlu memberikan penegasan istilah yang terkait dalam judul penelitian ini
sebagai berikut:
a. Hasil Belajar
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar adalah
kooperatif. Hanya saja, pada model ini, kegiatan belajar diatur sedemikian rupa
c. Media Pembelajaran
Media adalah suatu alat atau benda yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari suatu sumber (guru) kepada penerimanya (siswa) supaya lebih mudah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
sehingga pencapaian tujuan belajar adalah memperoleh hasil belajar yang baik.
Oleh karena itu, sebagai pendidik harus dapat menyampaikan tujuan belajar
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur
adalah kemampuan yang dipeoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar
itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha memperoleh
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Jadi belajar adalah usaha sadar
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan pada diri manusia.
hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu faktor yang ada pada
Jika salah satu faktor biologis terganggu, hal itu akan mempengaruhi hasil
belajar.
Faktor-faktor yang ada di luar individu disebut faktor eksternal, yang meliputi:
adalah terpelajar, maka siswa akan terpengaruh dan terdorong untuk lebih
belajar.
B. Model Pembelajaran Snowball Throwing
dan merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif. Hanya saja, pada
model ini, kegiatan belajar diatur sedemikian rupa sehingga proses belajar
Penerapan metode ini, diskusi kelompok dan interaksi antar siswa dari
dijelaskan guru.
kotak.
yang diterima.
Kemudian ketua kelompok mendapat tugas dari guru untuk masing-masing siswa
membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar
ke siswa lain dan masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang
diperoleh.
dengan melempar bola kertas kepada siswa lain. Siswa mendapat kesempatan
membuat soal dan diberikan pada siswa lain. Membuat siswa siap dengan
berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya
seperti apa. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Pendidik tidak terlalu repot
menjadi lebih efektif. Ketiga aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat
tercapai.
pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai
siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya
hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah
diberikan. Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik menjadi
waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan meteri pelajaran. Tidak ada
kurang termotivasi untuk bekerja sama. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan
Memerlukan waktu yang panjang. Murid yang nakal cenderung berbuat onar.
Kata media, berasal dari bahasa Latin, bentuk jamak dari medium secara
harfiah berarti perantara antara sumber pesan dengan menerima pesan. Leslie J.
alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk buku, film,
rekaman video dan lain sebagainya. Media adalah segala benda yang
proses penyampaian pesan dari pendidik kepada anak didik. Sedangkan pesan
yang dikirimkan, biasanya berupa informasi atau keterangan dari pengirim pesan.
Jadi media adalah semua bahan dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk
kooperatif yang didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini bertujuan
untuk memancing kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap
dan membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Siswa akan mudah memahami
konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih banyak dan lebih baik dengan adanya
banyak melibatkan siswa. Peran guru di sini hanya sebagai pemberi arahan awal
ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa
membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar
ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang
ketua kelompok. Kemudian ketua kelompok mendapat tugas dari guru untuk
pertanyaan) lalu ditaruh didalam kotak pelangi dan masing-masing siswa yang
mendapat bola boleh memilih salah satu dari kotak pelangi yang ada, di setiap
masing-masing kotak pelangi terdapat pertanyaan yang harus dijawab oleh
Media merupakan alat bantu yang bermanfaat bagi siswa dalam proses
semakin luas dan siswa akan terbantu untuk belajar degan lebih baik, serta
metode snowball throwing dan dan media kotak pelangi. Metode diterapkan
secara bertahap sesuai dengan keterampilan yang ingin dicapai. Metode snowball
Belajar
melempar bola salju. Metode pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap
menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas,
belajar. Siswa akan mudah memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih
banyak dan lebih baik dengan adanya saling memberi informasi pengetahuan.
karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain, (2)
diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain, (3)
Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal
yang dibuat temannya seperti apa, (4) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, (5)
Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam
dari metode ini adalah: (1) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam
memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat
dilihat dari soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah
dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan, (2) Ketua kelompok yang
tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu akan menjadi enghambat bagi
anggota ain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar. Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar adalah
siswa.
E. Kerangka Berpikir
guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang optimal dengan menerapkan
salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajarkan sustu pokok
bahasan adalah pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang
berbeda-beda dalam menerima materi pelajaran, ada siswa yang kurang aktif
dalam pembelajan, ada siswa yang mempunyai daya serap cepat dan ada pula
proses pembelajaran yang diterapkan dapat mencapai hasil yang lebih apabila
siswa senang dan terdorong untuk melakukannya. Proses pembelajaran ini dengan
diskusi kelompok dan interaksi antar siswa dari kelompok yang berbeda
mempunyai kemmpuan yang lebih tinggi dan lebih aktif. Dengan demikian siswa
tidak beranggapan lagi bahwa pelajaran matematika sukar, pada akhirnya apa
yang mereka pikirkan dalam belajar matematika untuk meningkatkan hasil belajar
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian teori dan kerangka berfikir maka hipotesis penelitian ini
2016/2017
2. Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dengan media kotak
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa inggris disebut Classroom
Action Research. Menurut Suhardjono (2012:58), penelitian tindakan kelas adalah
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
(Arikunto 2016 : 41). yang terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1). Perencanaan
2. Rancangan Penelitian
metode penelitian yang diadakan adalah model daur (siklus) yang mencakup
skema berikut:
Perencanaan
Pengamatan
Belum
berhasil
Perencanaan
Pengamatan
?
Gambar 3.1
Penelitian tindakan kelas pada setiap siklus akan dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut.
hendak dicapai.
5) Media pembelajaran.
snowball throwing. Pengamat yang telah dipilih oleh peneliti bertindak sebagai
pengamat untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran dengan
Pada tahap ini, pengamat melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan
aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Data hasil observasi
mengenai hal-hal yang sudah baik dan yang masih perlu diperbaiki pada siklus
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Remen 01 Kecamatan Jenu
pinggir desan dan dikelilingi rumah penduduk. Sebagian mata pencaharian orang
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Agustus 2017
semester genap, yang dimulai dari pengajuan judul sampai dengan hasil laporan
penelitian.
01 Mei 2017
Refleksi
02 Mei 2017
02 Mei 2017
b. Siklus II
02 Mei 2017
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
Pengumpulan data 22 Mei 2017
Pengolahan dan analisa data 29 Mei 2017
Penulisan laporan penelitian 05 Juni 2017
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Remen 01 Kecamatan
kelas IV SDN Remen 01 adalah 30 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan
18 siswa perempuan.
Teknik pengumpulan data ini diperlukan peneliti untuk memper oleh data-
data sebelum dan sesudah penerapan model Snowball Throwing. Berikut ini
1. Teknik Observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses
langsung di lapangan terutama mengenai aktivitas kegiatan guru dan siswa dalam
2. Teknik Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2014:240) dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
dan menggali data-data mengenai daftar nama siswa, daftar nilai siswa semester
perangkat pembelajaran Matematika kelas IV yang didapat dari guru kelas IV.
sekolahan untuk meminta dokumen yang sudah ada kepada guru yang
bersangkutan seperti daftar absen nama siswa, daftar nilai siswa semester ganjil,
posting dari jurnal ke buku besar (Modul). Kegiatan pengamatan yang ada dikelas
dengan bantuan seorang rekan yang bertugas untuk memfoto selama kegiatan
3. Teknik Tes
Matematika yang diajarkan dan sejauh mana siswa memahami proses belajar
lebih akurat karena tes berulang-ulang direvisi dan instrument penelitian yang
objektif. Sedangkan kelemahan metode ini adalah hanya mengukur satu aspek
Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pemberian tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa secara berkelompok. Pada penelitian ini tugas yang
E. Instrumen Penelitian
data penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti ini adalah sebagai
berikut.
1. Lembar Observasi
berlangsung.
2. Lembar Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
mengadakan penelitian.
3. Lembar Tes
hasil siswa aspek kognitif pada materi mengenal bangun ruang sederhana. Adapun
lembar soal tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan
analisis data sehingga data yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Pengolahan
sebagai berikut.
80 – 89% : Baik
70 – 79% : cukup
<70% : kurang
(Sunoto, 2011:83)
ƩS
Hb k ¿ ×100 %
ƩN
(Samriani, 2012:59)
Keterangan:
aktivitas siswa yang diamati dalam setiap pertemuan digunakan rumus sebagai
berikut.
J PS
PA = x 100%
J Pm
(Samriani, 2012:59)
Keterangan:
PA = Prosentase aktivitas siswa
4. Aktivitas guru
YI
G I= × 100 %
N
(Warli. 2008:11)
Keterangan:
tentukan
G. Prosedur Penelitian
penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian tindakan kelas terdiri dari
belajar siswa.
1. Pra siklus
proses tahap pra siklus. Tahapa pra siklus merupakan kegiatan awal peneliti
awal para siswa. Tahap pra siklus diawali dengan mengurus perizinan kepada
tersebut dengan cara mengamati aktivitas kegiatan pembelajaran siswa dan guru
di kelas IV.
daftar hasil belajar nilai matematika semester 1. Dari hasil kegiatan wawancara
kesimpulan bahwa nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran matematika masih
dibawah KKM yakni 60. Sedangkan KKM yang ditetapkan pihak sekolah yakni
perencanaan.
2. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembelajaran (RPP) dan media atau alat peraga, peneliti juga menyiapkan
penelitian berupa lembar observasi, lembar kerja siswa dan lembar evaluasi siswa
b. Pelaksanaan Tindakan
alokasi waktu 2x35 menit guru menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran,
guru memberikan contoh benda-benda yang termasuk bangun ruang dan sifatnya,
kelompok atau lembar kerja siswa pada materi mengenal bangun ruang sederhana,
pemberian reward kepada siswa, dan diakhir kegiatan pembelajaran siswa diberi
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Dari hasil seluruh data yang
telah terkumpul akan dilakukan analisis. Adapun analisis data dilakukan dengan
mencari rata-rata nilai hasil evaluasi siswa dan ketuntasan belajar klasikal.
d. Refleksi
proses dan hasil pembelajaran yang dicapai. Pada tahap ini guru sebagai peneliti
Ronggolawe Tuban.
http://techoly13.wordpress.com/2009/07/03/instrument-aktivitas-belajar-
http://wywid.wordpress.com/2009/2010/snowballthrowing/. (diakses
Fadlilah, S.L. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Materi
Sugiyono. 2014. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,
Cv.
Briggs, Leslie J. 1991. Instructional Design: Principles and Application. Dalam Indriana
D (ed), Ragam Alat Bantu Media Pengajaran (hal 14). Yogjakarta: Diva Press
Surya, M. 2004. Psikologi pembelajaran dan pengajaran. Dalam Santoso, D.B &
http://mgmppknkabkuburaya.blogspot. com/2012/08/artikel-3-penerapan-
Rineka Cipta
Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Hasil Belajar. Dalam
Bumi Aksara
(Online)
http://ejournal.unirow.ac.id/ojs/files/journal/2/articlepublic/JURNAL-
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/download/3396/243
Sunoto, 2011. Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah. Tuban: