Anda di halaman 1dari 9

17

BAB II
METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian, populasi/objek penelitian,


teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen bahan penelitian
dan teknik pengolahan dan analisa data.

2.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi


lapangan. Metode observasi dilakukan pengamatan langsung dilapangan untuk
melihat kualitas keadaan objek wisata, kondisi objek wisata, dukungan
pengembangan objek, sarana prasarana objek wisata, dan aksesibilitas objek. Data
sekunder yang di pakai merupakan data yang sudah di sediakan oleh instansi
terkait atau dari data hasil pencatatan instasional.

2.2 Populasi/Objek Penelitian


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini
adalah pengunjung yang melakukan kegiatan wisata di obyek wisata alam di
Kabupaten Bengkulu selatan ini yaitu,warga masyarakat yang tinggal di sekitar
obyek wisata tersebut dan para pengunjung pariwisata. dengan demikian
penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan observasi lapangan sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
lokasi penelitian ini di Kabupaten Bengkulu Selatan tepatnya pada
institusi/lembaga yang erat kaitannya dengan pengembangan potensi pariwisata di
Kabupaten Bengkulu Selatan serta obyek-obyek wisata, berikut ini:
1. Pantai Pasar Bawah
2. Taman Rekreasi Remaja
3. Sepit Kancing
4. Pantai Bengkenang
5. Meriam Honisuit Manna
18

6. Tebat Rukis
7. Bendungan Batu Balai
Perkembangan potensi pariwisata tentunya ada faktor-faktor yang
mempengaruhi seperti faktor pendukung yaitu letak yang cukup strategis, budaya
dan tersedianya sarana dan prasarana, sedangkan faktor penghambat yaitu potensi
yang belum dikelola secara serius, promosi dan pengembangan pariwisata yang
masih kurang, sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidang
kepariwisataan masih terbatas, terbatasnya anggaran sektor pariwisata dan
sarana/prasarana pariwisata di obyek-obyek wisata masih kurang memadai.

2.3 Teknik Pengambilan Sampel


Pemilihan daerah dilakukan secara purposive sampling artinya pemilihan
daerah penelitian disesuaikan dengan maksud yang ingin dicapai dari penelitian
yang akan dilakukan. Kabupaten Bengkulu Selatan ini dipilih sebagai daerah
penelitian karena dilihat dari kondisi topografi banyak sekali memiliki potensi
wisata alam, khususnya wisata pantai, taman remaja,dan Bendungan Batu Balai
yang sangat berpotensi untuk dikembangkan namun masih sangat membutuhkan
perhatian dari pemerintah daerah.

2.4 Teknik Pengumpulan Data


1. Studi Pustaka
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder, sehingga
dalam pengambilan data pada penelitian ini menggunakan sumber-sumber pustaka
data sekunder yang mana di peroleh melalui instansi-instansi yang terkait.
Sumber-sumber data sekunder berikut ini :
a. peta Administrasi Kabupaten Bengkulu Selatan dan peta sebaran obyek
wisata yang diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Bengkulu Selatan.
b. kabupaten Bengkulu Selatan BPS dalam angka tahun 2016.
c. rencana strategis Dinas Parawisata Kabupaten Bengkulu Selatan.
2. Observasi
Observasi dalam lapangan bertujuan untuk mengetahui suatu kondisi
obyek wisata alam yang menjadi obyek penelitian. Kondisi tersebut antara
lain; kondisi fisik obyek, fasilitas yang ada di obyek wisata, dan aksebilitas
19

menuju lokasi obyek wisata dengan melakukan pengamatan langsung


dilapangan.

2.5 Instrumen Bahan Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian berikut ini:
a. lembar observasi lapangan
b. wawancara
c. camera
d. alat tulis
e. laptop
f. gps essential

2.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data


Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data sekunder
dengan teknik skoring dan klasifikasi. Skoring digunakan untuk menentukan
klasifikasi tingkat potensi masing-masing obyek wisata. Teknik skoring dan
klasifikasi dimulai dengan tahapan :
1. Pemilihan indikator variabel penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai,
sehingga variabel merupakan objek yang berbentuk apa saja yang di tentukan oleh
peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar dapat ditarik suatu
kesimpulan. Penelitian ini menggunakan 2 variabel potensi, yaitu potensi internal
dan potensi eksternal. Tiap variabel dipilih dengan klasifikasi tinggi, sedang dan
rendah. Nilai-nilai skoring, 1 tergolong rendah, 2 tergolong sedang dan nilai 3
tergolong skor yang tinggi. Pengelompokan data dari tiap variabel berdasarkan
jenis-jenis bentuk data yang tersedia dan menyesuaikan kondisi kepariwisataan
daerah. Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 berikut merupakan variabel penelitian potensi
internal dan eksternal.
20

Table 2.1 Variable Penelitian Potensi Obyek Wisata ( Potensi Internal )


Potensi Internal Variabel Kriteria Klasifik Sko
asi r
1. Kualitas Obyek a. Daya tarik utama Daya tarik penangkap wisatawan Rendah 1
Wisata obyek wisata
Daya tarik penahan wisatawan Sedang 2
b. Kekuatan atraksi Kombinasi komponen alami atau buatan yang dimiliki kurang mampu mempertinggi Rendah 1
komponen obyek kualitas dan kesan obyek wisata
Kombinasi komponen alami atau buatan yang dimiliki obyek mampu mempertinggi Sedang 2
kualitas obyek wisata
c. Kegiatan wisata di Hanya kegiatan yang bersifat pasif (menikmati yang sudah ada) Rendah 1
lokasi obyek wisata
Terdapat satu kegiatan aktif Sedang 2
d. Keragaman atraksi Obyek belum memiliki atraksi pendukung Rendah 1
atau daya tarik
pendukung
Obyek memiliki 1-2 atraksi pendukung Sedang 2
Obyek memiliki lebih dari 2 macam atraksi pendukung Tinggi 3
2. Kondisi obyek e. Kondisi fisik obyek Obyek yang mengalami kerusakan dominan Rendah 1
wisata wisata secara langsung
Obyek yang sedikit mengalami kerusakan Sedang 2
Obyek yang belum memiliki kerusakan Tinggi 3
21

f. Kebersihan lingkungan Obyek wisata kurang bersih dan tidak terawatt Rendah 1
obyek wisata
Obyek wisata cukup bersih dan terawatt Sedang 2
g. Keterkaitan antar Obyek tunggal, berdiri sendiri Rendah 1
obyek
Obyek paralel terdapat dukungan obyek wisata lain Sedang 2
Sumber: Dinas Parawisata Bengkulu Selatan, 2016 dan modifikasi penulis
22

Table 2.2 Variable Penelitian Potensi Obyek Wisata ( Potensi Eksternal )


Potensi Esternal Variabel Kriteria Klasifikasi Skor
1.Dukungan a. Keterkaitan antar Obyek wisata tidak memiliki keterkaitan dengan obyek wisata lain disekitarnya Rendah 1
Pengembangan obyek
Obyek
Obyek wisata memiliki keterkaitan dengan obyek wisata lain disekitarnya Sedang 2

b. Dukungan paket wisata Obyek wisata yang belum termasuk dalam agenda kunjungan wisatawan dari suatu paket Rendah 1
wisata
Obyek wisata yang telah termasuk dalam agenda kunjungan wisatawan dari suatu paket Sedang 2
wisata
c. Pengembangan dan Obyek wisata yang belum dikembangkan dan belum terpublikasi Rendah 1
promosi obyek wisata

Obyek wisata yang sudah dikembangkan dan telah terpublikasikan Sedang 2

d. Keluasan promosi Lokal Rendah 1

Nasional Sedang 2

Internasional Tinggi 3
23

2. Aksebilitas e. Waktu tempuh Waktu tempuh antara obyek dengan ibukota kabupaten > 30 menit Rendah 1
terhadap ibukota
kabupaten
Waktu tempuh antara obyek dengan ibukota kabupaten 15 – 30 menit Sedang 2

Waktu tempuh antara obyek dengan ibukota kabupaten < 15 menit Tinggi 3
f. Ketersediaan angkutan Tidak tersedia angkutan umum untuk menuju lokasi obyek wisata Rendah 1
umum untuk menuju
lokasi obyek wisata

Tersedia angkutan umum menuju lokasi obyek wisata, namun belum reguler Sedang 2

Tersedia angkutan umum menuju lokasi obyek wisata, bersifat reguler Tinggi 3

g. Prasarana jalan menuju Tidak tersedia prasarana jalan menuju lokasi obyek wisata Rendah 1
lokasi obyek wisata Tersedia prasarana jalan menuju lokasi obyek wisata, namun kondisinya kurang baik Sedang 2

Tersedia prasarana jalan menuju lokasi obyek wisata dengan kondisi jalan yang baik Tinggi 3
(beraspal)
24

3. Fasilitas h. Ketersediaan fasilitas Obyek wisata yang belum memiliki fasilitas pemenuhan kebutuhan fisik atau dasar Rendah 1
Penunjang Obyek pemenuhan kebutuhan wisatawan
Wisata fisik atau dasar
wisatawan di lokasi
obyek wisata
Obyek wisata yang memiliki 1-2 fasilitas Sedang 2

Obyek wisata yang memiliki lebih dari 2 fasilitas Tinggi 3


i. Ketersediaan fasilitas Obyek wisata yang belum memiliki fasilitas pemenuhan kebutuhan sosial wisatawan Rendah 1
pemenuhan kebutuhan
sosial wisatawan di
lokasi obyek wisata
Obyek wisata yang hanya memiliki 1 jenis fasilitas Sedang 2

Obyek wisata yang telah memiliki 2 jenis fasilitas Tinggi 3

4. Ketersediaan j. Ketersediaan fasilitas Belum memeliki fasilitas pelengkap Rendah 1


Fasilitas Pelengkap pelengkap

Hanya memiliki 1-2 jenis fasilitas pelengkap Sedang 2


Memiliki lebih dari 2 jenis fasilitas pelengkap Tinggi 3
Sumber: Dinas Parawisata Bengkulu Selatan, 2016 dan modifikasi penulis
25

Gambar 2.1 Diagram Aliran Penelitian

Obyek Wisata di Kabupaten Bengkulu


Selatan

Identifikasi Potensi Wisata Kabupaten


Bengkulu Selatan

Identifikasi Potensi Eksternal


Identifikasi Potensi Internal ‐ Dukungan Pengembangan
‐ Kualitas Obyek dan ‐ Aksebilitas
‐ Kondisi Obyek ‐ Fasilitas Penunjang Obyek
‐ Fasilitas Pelengkap Obyek

Klasifikasi Tingkat Potensi Obyek wisata


- Obyek Wisata Potensi Tinggi
- Obyek Wisata Potensi Sedang
- Obyek Wisata Potensi Rendah

Matriks
Analisis
Analisis SWOT
Swot

Peta Titik
Usaha Pengembangan3.Obyek Wisata Kabupaten Persebara
Bengkulu Selatan n Obyek
Wisata

Sumber: modifikasi penulis, 2018

Anda mungkin juga menyukai