ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Mata Kuliah
Disusun oleh :
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan oleh :
Laksmi Azrinendeta
2171395634
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan oleh :
Laksmi Azrinendeta
2171395634
Tanggal : ………………………….
PENGUJI II
PENGUJI III
ARTIKEL ILMIAH ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
Gelar D3 Perhotelan
Tanggal : ……………….
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya prasarana dan sarana di objek
wisata Candi Ijo. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan strategi pengembangan
prasarana dan sarana objek wisata Candi Ijo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan data kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan
dokumentasi. Penentuan informan menggunakan teknik snow ball sampling yaitu: empat
orang pengelola (Dinas Pariwisata), tiga orang masyarakat serta tiga orang wisatawan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi: reduksi data, penyajian data dan
pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: 1) Kekuatan dari prasarana dan sarana
objek wisata Candi Ijo adalah, sudah tersedianya sebagian prasarana dan sarana objek
wisata. 2) Kelemahan dari prasarana dan sarana objek wisata adalah kondisi jalan yang
kurang baik, belum ada aliran listrik, belum tersedia air bersih, tidak ada transportasi
umum menuju objek wisata, belum ada warung, café atau restoran dan tidak homestay. 3)
Peluang yang di miliki untuk melengkapi prasarana dan sarana objek wisata adalah
adanya wacana pengelola untuk pengembangan prasarana dan sarana objek wisata, 4)
Ancaman dalam pengembangan prasarana dan sarana objek wisata adalah adanya objek
wisata lain yang lebih unggul, kurangnya kesadaran wisatawan untuk menjaga objek
wisata.
Strategi untuk pengembangan prasarana dan sarana objek wisata adalah
memperbaiki infrastruktur jalan. Memanfaatkan PLN sebagai sumber penerangan.
Menyediakan perawat dan P3K yang diperlukan oleh wisatawan. Mendirikan homestay
yang mempunyai keunikan tersendiri. Membangun restoran atau café. Menyediakan
rental sepeda sebagai transportasi menuju objek wisata. Mengadakan pembinaan dan
penyuluhan kepada masyarakat serta mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif
dalam menciptakan pesona wisata. Menampilkan atraksi wisata sekurang-kurangnya
sekali dalam seminggu.
Kata Kunci: Strategi Pengembangan, Prasarana dan Sarana Objek Wisata
1 Prodi D3 Perhotelan
2 Dosen Jurusan Pariwisata Fakultas Pariwisata & Perhotelan
5
Abstract
This research was motivated by the lack of infrastructure and facilities in the
tourism site Candi Ijo. The purpose of research is to determine the development strategy
of infrastructure and facilities of tourism site Candi Ijo.
This research is a descriptive study with qualitative data. Data was collected
using interviews, observation and documentation involving informants with snowball
sampling technique, namely: four managers (Department of Tourism), three people and
three travelers. Data analysis techniques in the study include: data reduction, data
presentation and conclusions.
The results of this study stated that: 1) The strength of the infrastructure and
facilities of tourism site Candi Ijo, has been the availability of infrastructure and facilities
most tourism site. 2) The weakness of infrastructure and facilities of tourism site are the
road conditions are not good, there is no electricity, clean water is not available, there is
no public transport to tourism site there is no shop, café or restaurant and not a home stay.
3) Opportunities that have the infrastructure and facilities to complement the tourism site
is their discourse managers for the development of infrastructure and facilities of tourism
site. 4) Threats to infrastructure and facilities of tourism site is the presence of the other
attractions that are superior, lack of awareness of travelers to keep the tourism site
Development strategy of infrastructure and facilities for tourism site Candi Ijo are
improve road infrastructure. Using PLN as a source of lighting. Provide nurses and first
aid required by tourists. Provide homestay which have unique characteristics. Build a
restaurant or café. Provide rental bikes as transportation to tourism site. Conducting
conduct training to the community and invite the community to participate actively in
creating tourist charms, tourism attraction at least once a week.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki daya tarik bagi
wisatawan lokal dan wisatawan asing untuk berwisata. Daerah-daerah di Yogyakarta
memiliki begitu banyak keindahan alam yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Salah
satu daerahnya adalah Kabupaten Sleman. Kabupaten Sleman merupakan sebuah
kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Sleman dikenal sebagai asal buah
salak pondoh yang lezat. Berbagai perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta sebenarnya
secara administratif terletak di wilayah kabupaten ini, salah satunya adalah Universitas
Gadjah Mada. Kabupaten Sleman ini juga terkenal akan objek wisata candi – candi, dan
berbagai museum – museum yang menarik untuk dikunjungi.
dan jenis akomodasi lainnya, restoran, catering, dan usaha jasa boga lainnya, daya tarik
wisata, toko cinderamata dan pusat kerajinan. Berdasarkan data yang penulis dapatkan
dari observasi dan dokumentasi, beberapa masalah terkait dengan praarana objek wisata
Candi Ijo yaitu : kurangnya publikasi tentang Candi ini, akses jalan yang masih terbilang
sulit, masih sedikitnya wisatawan yang tertarik dan sarana dan prasarana yang masih
kurang di tempat tersebut. Atas dasar inilah perlu adanya kajian mengenai strategi yang
tepat untuk mengembangkan prasarana dan sarana objek wisata Candi Ijo Kabupaten
Sleman.
B. Rumusan Masalah
Beberapa masalah terkait dengan objek wisata Candi Ijo yaitu : kurangnya
publikasi tentang Candi Ijo, akses jalan yang masih terbilang sulit untuk mencapai Candi
Ijo, masih sedikitnya wisatawan yang tertarik dan sarana dan prasarana yang masih
kurang di Candi Ijo.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan destinasi wisata yang
ada di Yogyakarta agar dapat menarik wisatawan lokal maupun asing serta
mempublikasikan Candi Ijo sebagai salah satu destinasi wisata yang patut untuk
dikunjungi.
8
BAB II
1. Landasan Teori
a. Pengertian Pengembangan dan Pembangunan Wisata Budaya
Pengembangan dan pembangunan adalah suatu proses atau cara
mengembangkan suatu hal (individu, masyarakat, daerah dan lain sebagainya)
dengan membangun atau membuat suatu hal (sarana dan prasarana) maupun
suatu cara.
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang
dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
(UU RI No.10 Tahun 2009)
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Sedangkan, budaya bisa
diartikan sebagai kebiasaan yang turun-temurun yang didalamnya terdapat nilai
dan norma tersendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia wisata budaya memiliki arti
bepergian bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil kebudayaan setempat.
Beberapa contoh wisata budaya meliputi upacara adat, seni pertunjukan adat,
ritual - ritual, peninggalan nenek moyang dan lain sebagainya.
Pengembangan dan pembangunan wisata budaya adalah proses atau
usaha untuk mengembangkan dan membangun suatu objek wisata budaya dengan
memaksimalkan potensi yang ada.
b. Candi Ijo
Candi Ijo adalah sebuah kompleks percandian bercorak Hindu, berada 4
kilometer arah tenggara dari Candi Ratu Boko atau kira-kira 18 kilometer di
sebelah timur kota Yogyakarta. Candi ini diperkirakan dibangun antara kurun
abad ke-10 sampai dengan ke-11 Masehi pada saat zaman Kerajaan Medang
periode Mataram.
9
Bangunan candi induk berdiri di atas kaki candi yang berdenah dasar
persegi empat. Pintu masuk ke ruang dalam tubuh candi terletak di pertengahan
dinding sisi barat, diapit dua buah jendela palsu, yakni relung gawang jendela
tetapi tidak tembus berlubang pada ruangan di dalam. Pada dinding sisi utara,
timur, dan selatan masing-masing terdapat tiga relung yang dihiasi ukiran kala
makara. Relung yang tengah lebih tinggi dari dua relung yang mengapitnya.
Relung-relung ini kini kosong, diduga mungkin dulu pada relung-relung ini
pernah terpasang arca.
Untuk mencapai pintu yang terletak sekitar 120 cm dari permukaan tanah
dibuat tangga yang dilengkapi dengan pipi tangga berbentuk sepasang makara,
makhluk mitos berbentuk bertubuh ikan dan berbelalai seperti gajah. Kepala
makara menjulur ke bawah dengan mulut menganga. Di atas ambang pintu
terdapat hiasan kepala Kala bersusun. Pada bagian pintu masuk terdapat ukiran
kala makara, berupa mulut raksasa kala yang tersambung makara. Pola kala-
makara ini lazim ditemukan dalam ragam hias candi-candi Jawa Tengah.
Sebagaimana yang terdapat di candi-candi lain di Jawa Tengah dan Yogyakarta,
kedua kepala Kala tersebut tidak dilengkapi dengan rahang bawah. Di atas
ambang kedua jendela palsu juga dihiasi dengan pahatan kepala Kala bersusun.
10
Dalam tubuh candi induk ini terdapat sebuah ruangan. Di tengah dinding
bagian dalam sisi utara, timur dan selatan masing-masing terdapat sebuah relung.
Setiap relung diapit oleh pahatan pada dinding yang menggambarkan sepasang
apsara yang terkesan terbang menuju ke arah relung. Tepat di tengah ruangan
terdapat lingga dan yoni yang disangga oleh figur ular sendok. Makhluk yang
berasal dari mitos Hindu ini melambangkan penyangga bumi. Penyatuan lingga
dan yoni melambangkan kesatuan antara Syiwa dan Parwati shaktinya.
Biaya tiket masuk yang perlu dikeluarkan ke Candi Ijo terletak 7 km arah
tenggara candi Prambanan. Tiket masuk Rp. 2.000,-/orang dan Ank-anak Rp.
1.000,- per orang.
2. Metodologi Penelitian
1. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITAN
Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya
terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data.
Sebab data yang diperoleh dalam suatu penelitian merupakan gambaran dari
obyek penelitian.
Menurut Hadi, penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
Dengan upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian,
digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
11
2. KEHADIRAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dan
sebagai instrument aktif dalam upaya mengumpulkan data-data di lapangan.
sedangkan instrument pengumpulan data yang lain selain manusia adalah
berbagai bentuk alat-alat Bantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang
dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi
sebagai instrument pendukung. Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara
langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan untuk memahami kasus
yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan
informan dan atau sumber data lainnya di sini mutlak diperlukan.
3. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah tempat di mana penelitian akan dilakukan,
beserta jalan dan kotanya. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di
Candi Ijo terletak di Dukuh Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi ini berada lereng barat sebuah bukit yang
jauh dari keramaian di kawasan barat Yogyakarta, di selatan Candi Ratu Baka.
Candi berlatar belakang agama Hindu ini diperkirakan dibangun antara abad ke-
10 sampai dengan ke-11. Kompleks Candi Ijo terdiri dari beberapa kelompok
candi induk, candi pengapit dan candi perwara. Candi induk yang sudah selesai
dipugar menghadap ke barat. Di hadapannya berjajar tiga candi yang lebih yang
lebih kecil ukurannya yang diduga dibangun untuk memuja Brahma, Wisnu dan
Syiwa.
4. SUMBER DATA
1. Data Primer
Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh
lansung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland bahwa
sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Kata-
kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan
mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk
mendapatkan informasi lansung tentang Manajemen Pengembangan Destinasi
Wisata Candi Ijo yaitu dengan cara wawancara dengan wisatawan lokal maupun
asing yang ada di Candi Ijo.
13
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan
berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian,
notula rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai
instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi
dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti
kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan
sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat
penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara
lansung lokal maupun asing yang ada di Candi Ijo.
1. Observasi Langsung
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Tujuan digunakan metode ini untuk memperoleh data secara jelas dan
konkret tentang Candi Ijo.
6. ANALISIS DATA
Dari rumusan di atas dapatlah kita tanarik garis besar bahwa analisis data
bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak
sekali dan terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto,
dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
Menurut Moleong ’’kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu : (1)
kepercayaan (kreadibility), (2) keteralihan (tranferability), (3) kebergantungan
(dependibility), (4) kepastian (konfermability). Dalam penelitian kualitatif ini
memakai 3 macam antara lain :
1. Kepercayaan (kreadibility)
2. Kebergantungan (depandibility)
3. Kepastian (konfermability)
8. TAHAP-TAHAP PENELITIAN
tahap analisis data, (4) tahap penulisan laporan”. Dalam penelitian ini tahap yang
ditempuh sebagai berikut :
c) Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang diperolah melaui
observasi, dokumen maupun wawancara mendalam dengan wisatawan lokal
maupun asing yang mengunjungi destinasi wisata Candi Ijo. Kemudian dilakukan
penafsiran data sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti selanjutnya
melakukan pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang
didapat dan metode perolehan data sehingga data benar-benar valid sebagai dasar
dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses penentuan
dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.
BAB III
1. Hasil Penelitian
a. Prasarana Objek Wisata
1) Prasarana Perhubungan (jalan)
Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan bahwa jalan menuju objek
wisata kurang baik karena berkerikil, banyak jalan yang berlubang dan aspal
mengelupas.
2) Penerangan
Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan, bahwa tidak ada penerangan
di objek wisata Candi Ijo, sehingga objek wisata ini terkesan gelap dan
dimanfaatkan untuk perbuatan yang tidak benar.
3) Air bersih
Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan, bahwa belum ada air bersih
di wisata Candi Ijo, sehingga wisatawan kesulitan jika membutuhkan air.
4) Sistem telekomunikasi
Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan, bahwa sudah ada sistem
telekomunikasi yang memadai di kawasan objek wisata Candi Ijo, namun untuk
jaringan internet sulit.
5) Prasarana kesehatan
Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan, bahwa sudah ada prasarana
kesehatan \di kawasan objek wisata Candi Ijo, yang bertugas selama 24 jam.
b. Sarana Objek Wisata
1) Akomodasi penginapan
Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan, bahwa di objek wisata Candi
Ijo sudah tersedia homestay, sehingga wisatawan dari luar daerah kesulitan
mencari tempat penginapan apabila akan menginap.
2) Sarana makan dan minum
Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan, bahwa sudah ada warung
atau café yang menyediakan makanan dan minuman bagi wisatawan yang
berkunjung.
3) Transportasi
18
2. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, maka analisis dan strategi yang
dapat dilakukan untuk pengembangan prasarana dan sarana objek wisata Candi
Padang Roco Kabupaten Dharmasraya adalah berupa:
a. Analisis Prasarana Objek Wisata Candi Padang Roco
Tabel 1. Analisis Prasarana Objek Wisata berdasarkan SWOT
Sudah ada
wacana PLN Adanya objek
Ada lahan Belum ada
untuk wisata lain yang
Penerangan untuk panel penerangan di
mengalirkan telah ada aliran
surya objek wisata
listrik ke objek listrik
wisata
Tersedianya
Jaringan internet Adanya sistem
sistem
sulit, namun Adanya sistem telekomunikasi
Sistem telekomunikasi
untuk sms dan sms blast dari yang memadai
Telekomunikasi yang memadai
telepon sangat operator di objek wisata
di area objek
bagus lain
wisata
Prasarana Tersedia Belum ada Adanya Adanya
Kesehatan prasarana perawat dan perhatian prasarana
19
Dijadikan salah
Candi Ijo Kesadaran
Candi tidak satu destinasi
Daya Tarik merupakan wisatawan
terawat dan unggulan di
Wisata candi kuno di untuk menjaga
tertata rapi Kabupaten
Yogyakarta objek wisata
Sleman
20
c. Strategi Pengembangan Prasarana dan Sarana Objek Wisata Candi Padang Roco
1. Prasarana objek wisata
a. Memanfaatkan swadaya masyarakat sekitar untuk memperbaiki jalan menuju
objek wisata yang masih berlubang dan belum di aspal.
b. Melakukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala, agar jalan tidak
mengalami kerusakan dan mengganggu perjalanan wisatawan.
c. Merealisasikan wacana Dinas PU untuk mendirikan jembatan penghubung
menuju objek wisata Candi Ijo agar aksesibilitas menuju objek wisata menjadi
mudah.
d. Menyediakan penerangan dengan memanfaatkan PLN sebagai sumber listrik.
e. Memanfaatkan Sungai Batang Hari sebagai sumber air bersih dan memanfaatkan
lahan kosong disekitar objek wisata untuk membuat sumur baru.
f. Penerapan sistim SMS blast dari operator tentang keunggulan dan keunikan objek
wisata jika memasuki kawasan Candi Ijo.
g. Meningkatkan perhatian Dinas Kesehatan tentang keselamatan wisatawan dengan
cara menyediakan kelengkapan P3K dan penambahan tenaga medis.
2. Sarana objek wisata
a. Menjalin kerjasama dengan masyarakat sekitar objek wisata untuk menyediakan
penginapan seperti homestay.
b. Membangun homestay yang memiliki keunikan, sehingga mempunyai daya tarik
tersendiri bagi wisatawan dan mampu bersaing dengan akomodasi lainnya.
c. Menyediakan penjaga seperti security untuk keamanan di sekitar area homestay,
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
d. Membuat variasi menu makanan dan minuman yang akan dijual di objek wisata
Candi Ijo.
f. Menyediakan rental sepeda sebagai tranportasi untuk menuju objek wisata Candi
Ijo, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.
h. Membuat paket wisata objek wisata ke dalam paket wisata objek wisata
Kabupaten Sleman.
22
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Kekuatan prasarana dan sarana objek wisata Candi Ijo adalah:sudah tersedia
jalan menuju objek wisata, aksesibilitas yang mudah jika jalan dalam kondisi
baik , ada sumber air bersih, ada lahan untuk panel surya, sistem telekomunikasi
yang baik, tersedia prasarana kesehatan, ada daya dukung dari masyarakat,
mempunyai makanan khas daerah, sudah ada daya tarik wisata dan atraksi
wisata.
b. Kelemahan prasarana dan sarana objek wisata Ijo adalah: kondisi jalan kurang
baik, belum banyak air bersih, belum tersedia penerangan, jaringan internet
sulit, belum ada perawat dan kelengkapan P3K, homestay terbatas, tidak ada
café, belum ada ojek, menurunnya jumlah kunjungan wisatawan.
c. Peluang prasarana dan sarana objek wisata Candi Ijo adalah: sudah ada wacana
pengelola untuk memperbaiki jalan, ada lahan kosong membuat sumur baru,
adanya sistem sms blast, ada perhatian Dinkes, ada wisatawan yang ingin
menginap, menjual makanan siap saji, meningkatnya jumlah kunjungan
wisatawan.
d. Ancaman prasarana dan sarana objek wisata Candi Ijo adalah: ada objek serupa
yang mempunyai akses jalan, transportasi dan jembatan lebih baik, penerangan
yang sudah tersedia, sistem telekomunikasi dan prasarana kesehatan, adanya
hotel yang berdiri disekitar objek wisata, kesadaran wisatawan menjaga objek
wisata, adanya kebebasan wisatawan membawa makanan dari luar.
e. Strategi pengembangan prasarana dan sarana objek wisata adalah:
memanfaatkan swadaya masyarakat sekitar untuk memperbaiki jalan.
Melakukan pemeliharaan dan perawatan jalan secara berkala. Merealisasikan
wacana Dinas PU untuk mendirikan jembatan. Menyediakan penerangan
dengan bantuan PLN. Memanfaatkan sumur sebagai sumber air bersih.
Memanfaatkan lahan kosong untuk membuat sumur baru. Penerapan sistem
SMS blast dari operator. Meningkatkan perhatian Dinas Kesehatan. Menjalin
kerjasama dengan masyarakat untuk menyediakan penginapan. Membangun
homestay yang memiliki keunikan. Menyediakan penjaga seperti security untuk
keamanan disekitar area homestay. Membuat variasi menu makanan dan
minuman yang akan dijual. Memberikan penyuluhan, pengarahan dan
23
2. Saran
a. Bagi Dishubkominfoparbud: membuat kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, melengkapi prasarana dan sarana
objek wisata, dapat menerapkan strategi pengembangan yang sudah dijelaskan
pada bab sebelumnya, sebagai bahan acuan dalam membuat grand desain
pengembangan pariwisata di Kabupaten Sleman.
b. Bagi pengusaha: untuk dapat berinvestasi dalam membangun prasarana dan
sarana objek wisata Candi Ijo, seperti membangun café, warung atau restoran.
c. Bagi peneliti selanjutnya: agar dapat meneliti tentang prasarana dan sarana
objek wisata Candi Ijo dengan menggunakan metode balance score card.
d. Bagi Mahasiswa Jurusan Pariwisata: agar dapat mempraktikkan ilmunya yang
telah dipelajari pada saat perkuliahan.
e. Bagi wisatawan: untuk dapat menjaga kebersihan dan ketertiban selama berada
di objek wisata, serta tidak merusak prasarana dan sarana yang telah tersedia.
24
DAFTAR PUSTAKA