Disusun Oleh :
Alda Adhani Hanifah
1819.10.038
Kelas : XII IPA 2
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Menganalisis Peristiwa Dan
Tempat Bersejarah Di Bandung Selatan”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ismail Kusmayadi selaku guru Bahasa
Indonesia yang telah membimbing memberikan dorongan dan motivasi sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.
Adapun penulis mengharapkan,makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
penulis khususnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Walaupun
demikian semoga hasil dari makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki,makalah ini masih jauh
dari kata sempurna,oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun.
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
ISI MAKALAH......................................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................IV
ISI MAKALAH
Stasiun Radio Malabar diresmikan oleh Gubernur Jendral Dirk Fock pada
5 Mei 1923. Radio Malabar berada di wilayah Bandung Selatan tepatnya di
daerah Gunung Puntang. Stasiun Radio Malabar adalah sebuah stasiun radio yang
di bangun pemerintah kolonial Belanda. Stasiun ini di lengkapi dengan pemancar
buatan Telefunken dari Jerman dengan daya 3,5 megawatt .Tujuannya adalah
komunikasi langsung dengan kantor pusat di Belanda.
Pemancar stasiun Radio Malabar di dirikan oleh dr de Groot pada Mei
1923 di zaman Hindia Belanda. Konon stasiun ini memiliki antenna yang di
gunakan untuk memancarkan sinyal radio memiliki panjang 2 kilometer.
Membentang di antara Gunung Malabar dan Halimun dengan ketinggian dari
dasar lembah mencapai 500 meter.
2.2. Sasak Rawayan
Sasakrawayan diambil dari nama nama pahlawan dan dicantumkan pada jembatan
.Sasak rawayan adalah sebutan untuk jembatan gantung sepanjang 40 meter yang terbuat
dari kawat dan besi yang melintasi sungai Cisangkuy Berada di Kampung Pataruman
Desa Kiangroke Banjaran.
2.3. Gunung Puntang
1. Rela Berkorban
Demi mempertahankan tanah air para pahlawan rela mengorbankan nyawanya
untuk membela negaranya sendiri. Para pahlawan juga rela mengorbankan semua yang ia
punya contohnya keluarga, mereka meninggalkan keluarga mereka demi membela
Negara tercinta.
3. Berani
Sikap berani yang ada pada para pahlawan dapat dijadikan contoh yang baik pada
setiap individu karena sifat keberanian senantiasa selalu melekat pada diri pahlawan.
Teguh, Irfan. “Radio Malabar, Penghubung Rindu antara Belanda & Negeri Jajahannya.”
www.tirto.id/radio-malabar-penghubung-rindu-antara-belanda-negeri-jajahannya-cPeT
(diakses 24 September 2020)
Echi. “Kampung Adat Cikondang, Rumah Adat Berusia 200 Tahun yang Masih Ada
Hingga Sekarang.” www.phinemo.com/kampung-adat-cikondang-rumah-adat-berusia-
200-tahun-yang-masih-ada-hingga-sekarang/ (diakses 24 September 2020)