Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TEKS CERITA SEJARAH

MENGANALISIS PERISTIWA DAN TEMPAT BERSEJARAH


DI BANDUNG SELATAN

Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
Alda Adhani Hanifah
1819.10.038
Kelas : XII IPA 2

SMA Negeri 1 Banjaran


2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Menganalisis Peristiwa Dan
Tempat Bersejarah Di Bandung Selatan”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ismail Kusmayadi selaku guru Bahasa
Indonesia yang telah membimbing memberikan dorongan dan motivasi sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.
Adapun penulis mengharapkan,makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
penulis khususnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Walaupun
demikian semoga hasil dari makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki,makalah ini masih jauh
dari kata sempurna,oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun.

Bandung,24 September 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
ISI MAKALAH......................................................................................................................iii

1. Peristiwa Dan Tempat Bersejarah Dalam Cerpen....................................................I


1.1. Peristiwa Bersejarah...................................................................................................... 1
1.2. Tempat Bersejarah......................................................................................................... 1

2. Informasi Mengenai Tempat Bersejarah...................................................................II


2.1. Sasak Rawayan................................................................................................................2
2.2. Radio Malabar.................................................................................................................2
2.3. Gunung Puntang..............................................................................................................2
2.4. Cikondang........................................................................................................................2

3. Nilai-Nilai Yang Terdapat dalam Peristiwa atau tempat bersejarah tersebut.......III

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................IV
ISI MAKALAH

1. Peristiwa dan Tempat Bersejarah Dalam Cerpen


1.1. Peristiwa Bersejarah

Peristiwa Sasak Rawayan, Menurut dokumen pertempuran yang berlangsung pada


jam 8 pagi,  hari Senin, tanggal 26 Agustus 1946 atau 28 Ramadhan 1365 H. Satu tahun
sembilan hari setelah proklamasi kemerdekaan dan dua hari menjelang Idul fitri.
Sasak Rawayan adalah sebutan untuk jembatan gantung yang terbuat dari kawat
dan besi yang melintasi sungai Cisangkuy. Berada di Kampung Pataruman Desa
Kiangroke – Banjaran. Dapat diakses dari jalan Soreang-Banjaran dekat Ciherang.
Jembatan itu sekarang tinggal nama, dan mungkin banyak orang yang sudah lupa dengan
kisah sasak Rawayan itu sendiri.
Bagi para pejuang  pertempuran di Sasak Rawayan pasti tidak akan bisa dilupakan
karena sebanyak 43 tiga orang pejuang gugur dalam pertempuran tersebut, dan dicatat
sebagai salah satu pertempuran yang paling banyak merengut pahlawan bangsa.  Para
pahlawan yang merelakan nyawanya demi negara dan bangsa ini sehingga mereka tidak
bisa merasakan Lebaran pertama kali setelah merdeka.
Para pejuang yang melintasi area pesawahan tiba-tiba saja diberondong peluru.
Meski sudah diberikan wejangan untuk mempelajari strategi musuh tetapi takdir berkata
lain. Sebagian lagi ada yang mengatakan ada seorang pengkhianat yang telah
membocorkan gerak-gerik para pahlawan yang gugur ini sehingga dengan mudah musuh
mengurung dan memborbadir mereka di area pesawahan.
Jasad para pahlawan yang gugur dan bergelimpangan di sawah diangkut
menggunakan taraje (tangga yang terbuat dari bambu) dan badodon(alat untuk
mengambil ikan di sungai) oleh kaum wanita. Mereka yang selamat karena bersembunyi
dalam bungker-bungker yang memang sudah dipersiapkan. Dalam dokumen itu
disebutkan salah satu wanita yang melakukan evakuasi terhadap jasad para pahlawan
yang gugur di pertempuran sasak Rawayan adalah Ibu Sukaesih.
Sebagian besar taraje dan badodon yang digunakan dalam evakuasi tersebut sudah
habis dimakan usia. Ada satu yang tertinggal yang kabarnya disimpan di museum
Mandala Wangsit Siliwangi Jl. Lembong – Bandung.
Sedangkan ke 43 para pahlawan yang gugur dalam pertempuran setelah
dikumpulkan di Bale Desa Kiangroke dan Markas tentara di kampung Tarigu, keesokan
harinya diberangkatkan ke Pangalengan menggunakan Truk PKKB dan dimakamkan di
Ciwadara dan Citere.
1.2. Tempat Bersejarah

Bandung Selatan merupakan tempat dimana terjadinya berbagai serangan para


irlander, tepatnya Kiangroke sebagai tempat awal Belanda datang dengan segala
tujuannya, Cikondang tepatnya di Sasak Rawayan terjadi pembantaian indonesier oleh
Belanda.

2. Informasi Mengenai Tempat Bersejarah

2.1. Radio Malabar

Stasiun Radio Malabar diresmikan oleh Gubernur Jendral Dirk Fock pada
5 Mei 1923. Radio Malabar berada di wilayah Bandung Selatan tepatnya di
daerah Gunung Puntang. Stasiun Radio Malabar adalah sebuah stasiun radio yang
di bangun pemerintah kolonial Belanda. Stasiun ini di lengkapi dengan pemancar
buatan Telefunken dari Jerman dengan daya 3,5 megawatt .Tujuannya adalah
komunikasi langsung dengan kantor pusat di Belanda.
Pemancar stasiun Radio Malabar di dirikan oleh dr de Groot pada Mei
1923 di zaman Hindia Belanda. Konon stasiun ini memiliki antenna yang di
gunakan untuk memancarkan sinyal radio memiliki panjang 2 kilometer.
Membentang di antara Gunung Malabar dan Halimun dengan ketinggian dari
dasar lembah mencapai 500 meter.
2.2. Sasak Rawayan

Sasakrawayan diambil dari nama nama pahlawan dan dicantumkan pada jembatan
.Sasak rawayan adalah sebutan untuk jembatan gantung sepanjang 40 meter yang terbuat
dari kawat dan besi yang melintasi sungai Cisangkuy Berada di Kampung Pataruman
Desa Kiangroke Banjaran.
2.3. Gunung Puntang

Gunung Puntang terletak di Desa Puntang, Kecamatan Cimaung,


Banjaran , Bandung, Jawa Barat.Gunung Puntang Bandung sendiri memiliki
ketinggian 223 mdpl, sedangkan Kawasan bumi perkemahan berada di ketinggian
sekitar 1300 mdpl, yang menjadikan udara di Kawasan bumi perkemahan sangat
sejuk dan segar.
2.4. Cikondang

Cikondang berada di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan Kabupaten


Bandung, Jawa Barat. Kampung Cikondang dinamakan juga bumi adat. Ketika kita
masuk ke dalam rumah adat Kampung Cikondang terdapat larangan yang harus kita ingat
bahwa tidak boleh menginjak pijakan yang ada di rumah adat. Saat di rumah adat tidak di
perbolehkan duduk sembarangan khusunya wanita tidak boleh mengangkat kaki, dan
tidak boleh selonjoran, hal ini dianggap tidak sopan apabila duduk secara sembarangan
maka dari itu biasanya masyarakat duduk dengan kaki dilipat ke belakang.
3. Nilai-Nilai Yang Terdapat dalam Peristiwa atau Tempat Bersejarah

1. Rela Berkorban
Demi mempertahankan tanah air para pahlawan rela mengorbankan nyawanya
untuk membela negaranya sendiri. Para pahlawan juga rela mengorbankan semua yang ia
punya contohnya keluarga, mereka meninggalkan keluarga mereka demi membela
Negara tercinta.

2. Cinta Tanah Air


Nilai ini tentu saja relevan dengan kehidupan kita, karena jika tidak adanya rasa
cinta Tanah Air bisa saja dinegara ini terjadi perpecahan. Selain itu perasaan bangga
terhadap tanah air pun penting karena alasan utamanya adalah kita dilahirkan di
Indonesia dan dibesarkan di Indonesia maka dari itu, Sikap ini harus ditanamkan sedari
kecil.

3. Berani
Sikap berani yang ada pada para pahlawan dapat dijadikan contoh yang baik pada
setiap individu karena sifat keberanian senantiasa selalu melekat pada diri pahlawan.

4. Membela kaum yang lemah


Sikap yang dimiliki seorang pahlawan adalah keberpihakannya pada kaum yang
lemah. Keberpihakannya ini didasari pada kesadaran kesamaan harkat dan derajat sebagai
manusia. Orang yang lemah baik secara sosial ekonomi maupun fisik bukan untuk
dikalahkan, melainkan perlu ditolong agar bisa bangkit dari segala himpitan problema
yang dihadapi. Kondisi sosial politik masa kini yang serba materialis selalu meminta
korban dari kaum yang lemah. Mereka menjadi kambing hitam dari segala keburukan,
kesalahan dan kegagalan, sehingga mereka selalu dipinggirkan dan disingkirkan dalam
setiap derap langkah pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA

 Kusmayadi,Ismail “Bendera”, Koran Pikiran Rakyat, 19 Agustus 2020

 Bioeti. “Pahlawan Sasak Rawayan.”


www.caritatikhayangan.wordpress.com/2015/08/12/pahlawan-sasak-rawayan/
(diakses 24 September 2020)

 Teguh, Irfan. “Radio Malabar, Penghubung Rindu antara Belanda & Negeri Jajahannya.”
www.tirto.id/radio-malabar-penghubung-rindu-antara-belanda-negeri-jajahannya-cPeT
(diakses 24 September 2020)

 “Gunung Puntang, Keindahan Alam Yang Menyimpan Banyak Sejarah.”


www.bhinnekashuttle.com/article/gunung-puntang-keindahan-alam-yang-menyimpan-
banyak-misteri/ (diakses 24 September 2020)

 Echi. “Kampung Adat Cikondang, Rumah Adat Berusia 200 Tahun yang Masih Ada
Hingga Sekarang.” www.phinemo.com/kampung-adat-cikondang-rumah-adat-berusia-
200-tahun-yang-masih-ada-hingga-sekarang/ (diakses 24 September 2020)

Anda mungkin juga menyukai