Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

(TAK)
MENGONTROL HALUSINASI DENGAN CARA
PATUH MINUM OBAT

Di susun Oleh:

KELOMPOK 3
Aulia Wulan (2114201007)
Ayu Trinanda (2114201008)
Fani Juldia Lesmana (2114201017)
Hamda Sulfi Nadia (2114201019)
Ike Indriani (2114201022)

KEPERAWATAN 4A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ALIFAH PADANG
TAHUN AJARAN
2022/2023
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

Topik : Halusinasi Sesi 5: Mengontrol Halusinasi Dengan Cara Patuh Minum


Obat Terapis: 6 Mahasiswa STIKes Alifah Padang
Sasaran : 20 dari 25 pasien Rumah Sakit Jiwa Elang Dengan Diagnosa Skizofrenia
(Halusinasi)

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan kelompok adalah membantu meningkatkan kemampuan diri untuk
mengontrol halusinasi dalam kelompok secara bertahap
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat memahami pentingnya patuh minum obat.
b. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat.
c. Klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat.

B. LandasanTeoritis

Skizofrenia merupakan gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya


mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (2013) menunjukkan jumlah penderita skizofrenia di Indonesia
mencpai 400 ribu orang, terkhusus skizofrenia paranoid. Gejala khas dari skizofrenia
paranoid adalah munculnya waham dan halusinasi pendengaran yang berlangsung
selama puluhan tahun (Maramis, 2004). Beberapa jenis masalah perubahan persepsi
sensori: halusinasi dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri gejala dan tanda yang berbeda
tiap klien. Ciri-ciri klien dengan jenis halusinasi pendengaran diantaranya adalah sering
terlihat berbicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan telinga
pada arah tertentu, mengatakan mendengar suara-suara atau kegaduhan, mendengar
suara yang mengajak klien bercakap-cakap ataupun melakukan sesuatu yang berbahaya.
Pada jenis halusinasi penglihatan, ciri-cirinya adalah klien mengatakan melihat
bayangan, sinar, bentuk geometris, kartun, hantu, ataupun hal lainnya, klien terlihat
sering menunjuk ke arah tertentu. Sedangkan pada halusinasi penciuman, ciri-cirinya
diantaranya klien
mengatakan membaui bau-bauan seperti bau darah, urine, feses, ataupun bau-bau yang
menyenangkan bagi klien dengan tanda objektif berupa klien terlihat mengendus sesuatu
dan menutup hidung. Pada halusinasi pengecapan, klien akan terlihat seperti meludah
bahkan muntah dan mengatakan bahwa klien merasakan rasa seperti darah, feses,
ataupun urine. Kemudian pada halusinasi perabaan, klien akan terlihat sering
menggaruk permukaan kulit dan mengatakan bahwa terdapat serangga atau sesuatu
dipermukaan kulit nya (Stuart, 2013).
Salah satu upaya penanganan halusinasi adalah dengan melakukan terapi aktivitas
kelompok. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Pada kasus di ruangan, kelompok menggunakan jenis Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Persepsi. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi bertujuan agar
klien mampu mempersepsikan stimulus yang muncul atau dipaparkan kepadanya dengan
tepat serta mampu menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami klien.
TAK Stimulasi Persepsi ini terdiri dari 5 sesi, yaitu mengenal halusinasi (sesi 1),
mengontrol halusinasi dengan menghardik (sesi 2), mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan (sesi 3), mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang
lain (sesi 4), dan mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat (sesi 5) (Keliat &
Pawirowiyono, 2013).

C. KriteriaAnggotaKelompok
Kriteria pasien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah:

1. Klien dengan halusinasi yang sudah kooperatif

2. Klien dengan halusinasi yang telah TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi
1,2,3, dan 4.

D. Proses Seleksi
1. Mengobservasi klien yang masuk kriteria
2. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
3. Mengumpulkan klien yang memenuhi kriteria
4. Membuat kontrak dengan klien yang memenuhi kriteria meliputi: tujuan, rencana
kegiatan, dan aturan main dalam kelompok.

E. Uraian Struktur Kegiatan


1. Hari / Tanggal : Senin / 13 Maret 2023
2. Waktu : 10.00-10.45 WIB
3. Tempat Kegiatan : Ruangan Elang
4. Waktu Kegiatan : 45menit
5. Anggota Kelompok : 1. Tn. R 11. Tn. F
1. Tn. A 12. Tn. D
2. Tn. R 13. Tn. A
3. Tn. B 14. Tn S
4. Tn. S 15. Tn. R
5. Tn. L. 16. Tn. E
6. Tn. D 17. Tn. C
7. Tn. A 18. Tn. N
8. Tn. K 19. Tn Z
9. Tn. H 20. Tn. T
10. Tn. R

F. Media Dan Alat


1. Papan tulis
2. Spidol
3. Contoh obat dan kemasannya
4. Jadwal Kegiatan klien
5. Kartu pertanyaan
G. Setting Tempat
Papan tulis

MEJA

: Leader
: Co Leader
:Klien
: Observer
: Fasilitator
: Pembimbing Akademik
: Pembimbing Kinik
: papan tulis
H.MekanismeKegiatan
No Waktu Kegiatan Terapis Kegiatan pasien
1. Persiapan 1. Mengingatkan kontrak kepada klien yang
(5 Menit) telah mengikuti sesi 4 Bersedia mengikuti kegiatan
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
3. Memberikan kesempatan klien BAK/BAB

2. Orientasi a. Salam terapeutik


(10 menit)  Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalkan nama dan Klien menjawab salam dan
panggilan terapis (pakai papan menjawab pertanyaan terapis
nama)
 Menanyakan nama dan panggilan
semua klien
b. Evaluasi / validasi
 Menanyakan perasaan klien
 Menanyakan masalah
yang dirasakan
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan
kegiatan, yaitu mengontrol
halusinasi dengan patuh
minum obat
 Menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang
ingin meninggalkan
kelompok harus minta
izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
3. Tahap kerja a. Menjelaskan untungnya patuh minum Menjawab pertanyaan terapis
(30 menit) obat dan mengikuti kegiataan
 Tanyakan pengalaman tiap
klien
 Tulis di papan tulis

b. Menjelaskan kerugian tidak patuh


minum obat
 Tulis dipapan tulis

c. Menjelaskan lima benar minum obat.


Yaitu benar obat, benar waktu minum,
benar orang yang minum obat, benar
cara minum obat, benar dosis obat
 Tulis dipapan tulis

d. Minta klien menyebutkan kembali 5


benar minum obat.
e. Mendiskusikan dampak atau akibat
tidak patuh minum obat
 Tanyakan akibat perilaku tidak
patuh minum obat.
 Tuliskan di papan tulis

f. Memberikan reinforcement pada peran


serta klien
g. Dalam menjalankan a sampai e semua
klien terlibat.

a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis menanyakan jumlah
4. cara mengontrol Halusinasi
Terminasi yang sudah dipelajari
b. Tindak lanjut
 Menganjurkan klien
menggunakan 4 cara
mengontrol halusinasi yang
sudah dipelajari

c. Kontrak yang akan datang


 Terapis mengakhiri sesi TAK
stimulasi persepsi untuk
mengontrol halusinasi
 Menyepakati waktu dan
tempat TAK berikutnya.
I.Pengorganisasian Kelompok
Leader :Wilma Fitri Yusmeli
CO Leader : Zivana Shiwie Saretta
Fasilitator : Putri Kumbara dan Suci
Rahayu Observer : Tiwi Zulira dan Putri Zahara

Perilaku Pemimpin/Terapis yang diharapkan :


a. Perilaku yang ditampilkan oleh leader (peran leader) :
1. Memimpin kegiatan TAK dari awal sampai akhir
2. Mengatur jalannya kegiatan TAK sampai selesai
3. Memfasilitasi semua anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan
pendapat dan umpan balik
4. Sebagai role model
5. Menutup kegiatan TAK
b. Perilaku yang ditampilkan oleh Co-leader (peran Co-leader) :
1. Membantu leader untuk mengorganisasi anggota kelompok
2. Mengingatkan leader tentang waktu
3. Mengingatkan leader bila menyimpang dari topik
4. Menjadi role model bersama leader
5. Menulis pendapat klien selama kegiatan pelaksanaan TAK
c. Perilaku yang ditampilkan oleh observer (peran observer) :
1. Mampu mengobservasi jalannya kegiatan
2. Mengobservasi setiap respon klien (verbal/nonverbal)
3. Mencatat semua proses yang terjadi
4. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas kelompok
d. Perilaku yang ditampilkan oleh fasilitator (peran fasilitator)
1. Memfasilitasi media dan alat serta absensi
2. Memotivasi klien untuk berperan aktif selama kegiatan
J. Metode

1. Dinamika dan kelompok


2. Diskusi, games, dan tanya jawab.
3. Melengkapi jadwal harian

K.Proses Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir 20 orang
b. Setting tempat sudah sesuai rencana
c. Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Media dan alat sudah sesuai dengan perencanaan.
e. Leader,observer dan fasilitator sesuai dengan perannya masing-masing
2. Evaluasi Proses
a. Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
b. TAK berlangsung sesuai dengan waktu yang dijadwalkan
c. Klien dapat mengikuti kegiatan sesuai peraturan yang ditetapkan
d. Klien aktif dalam kegiatan serta dapat memberikan tanggapan dan
manfaat
e. Pengorganisasian sudah sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
a. 80% dari 100% peserta mampu menyebutkan penyebab perilaku
kekerasan
b. 80% dari 100% peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala perilaku
kekerasan
c. 80% dari 100% peserta mampu menyebutkan perilaku kekerasan
d. 80% dari 100% peserta mampu menyebutkan akibat dari perilaku
kekerasan
e. 80% dari 100% peserta tidak meninggalkan tempat selama kegiatan
berlangsung
L.Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat, Semoga dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Padang, 13 Maret 2023


Ketua Kelompok,

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik


SIMPULAN DARI PENGAMATAN OBSERVER

1. Tujuan
a. Tujuan umum
TAK kelompok adalah membantu anggota nya memahami akibat dari tidak patuh minum
obat

b. Tujuan khusus
 Klien dapat memahami pentingnya patuh minum obat.
 Klien memahami akibat tidak patuh minum obat
 Klien dapat menyebutkan 5 benar minum obat.
2. Landsan teori
Landasan teori sangat bagus, karena sesuai dengan teori yang dibutuhkan dan mempunyai
referensi

3. Kriteria anggota kelompok


1. Klien yang mengalami perubahan persepsi
2. Klien yang kooperatif.
3. Klien yang telah mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1,2,3 dan 4
4. Proses seleksi
 Mengidentifikasi klien : sesuai
 Mengumpulkan klien : sesuai
 Membuat persetujuan : sesuai
 Menjelaskan tujuan TAK pada klien : sesuai
5. Uraian struktur kegiatan
 Hari/tanggal : sesuai
 Tempat kegiatan : sesuai
 Waktu kegiatan : sesuai
 Metode kegiatan : sesuai
 Anggota kegiatan : sesuai
6. Mekanisme kegiatan TAK
 Fase persiapan dan fase orientasi : sesuai
 Fase kerja sudah bagus,
7. Fase terminasi sudah bagus namun ada yang kurang yaitu kontrak waktu untuk kegiatan
TAK selanjutnya Pengorganisasian kelompok
Leader, co leader, observer dan fasilitator : sesuai

8. Media dan alat


1. Papan tulis
2. spidol
3. contoh obat dan kemasan
4. jadwal kegiatan klien
5. buku catatan dan pulpen
9. Setting tempat
Setting tempat : sesuai

10. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
 Persiapan :cukup baik dan peralatan sehari sebelum kegiatan
 Waktu :45 menit
 Leader : cukup baik dalam memimpin TAK
 Co leader : dapat membantu leader dengan baik
 Fasilitator : cukup baik dalam memfasilitasi peserta dalam kegiatan.
 Fase orientasi : leader memperkenalkan diri dan anggota yang lain
 Fase kerja : leader memperagakan cara bermain dengan baik
 Fase terminasi : leader menutup kegiatan dengan baik.
b. Evaluasi proses
 Kegiatan dilaksanakan tepat waktu Klien datang tepat pada waktunya
 Klien terlibat dan aktif dalam mengikuti kegiatan
 Klien dapat mengikuti jalan kegiatan sampai selesai TAK.
c. Evaluasi hasil
1. 7 dari 20 klien mengetahui tentang 5 benar cara minum obat
2. 4 dari 20 klien mengetahui tentang akibat tidak patuh minum obat
3. 8 dari 20 klien mengetahui tentang keuntungan minum obat
Lampiran

Sesi1: TAK
Lembar Evaluasi TAK Sesi 5 Halusinasi

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi


No Nama klien Menyebutkan Memberi tanggapan tentang
5 benar
Menyebutkan Menyebutkan
minum obat
keuntungan kerugian
minum obat tidak patuh
minum obat
1.

2.

3.

4.

5.

6.

Petunjuk:
a) Beri tanda check () untuk kemampuan yang dapat dilakukan
b) Bila klien tidak mampu, stimulasi/latih sampai klien mampu
c) Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai