Anda di halaman 1dari 5

KONSEP PENYAKIT PNEUMONIA

Definisi :
Pneumonia merupakan suatu kondisi adanya gangguan ada paru-paru dan sistem pernapasan dimana alveoli mejadi radang dan dengan adanya
penumpukan cairan. Pneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau fungi yang menimbulkan konsolidasi paru
dan gangguan pertukaran gas.

Faktor Resiko yang menyebabkan Pneumonia


1. Usia > 65 tahun
2. Malnutrisi
Etiologi
1. Bakteri (diplococus pneumonia, pneumococus, streptococus 3. Merokok
Hemoliticus aureus) 4. Penyakit paru
2. Virus (virus yang menyebar melalui droplet seperti
Cytomegalovirus) Komplikasi
3. Jamur (citoplasma capsulatum, criptococus nepromas) 1. Otitis Media Akut (OMA)
4. Faktor lainnya (daya tahan tubuh yang menurun, penyakit 2. Efusi Pleura
menahun) 3. Emfisema
4. Abses Paru
5. Atelektasis

Manifestasi Klinis
Klasifikasi Pneumonia
Menurut Susan B. Stillwell beberapa
Berdasarkan sindrom klinis
manifestasi klinis dari pneumonia yaitu : Pemeriksaan Diagnostik
1. Bakterial Penatalaksanaan Medis
1. Adanya sesak napas 1. Radigrafi dada
2. Non bakterial 1. Pemberian antibiotik per-oral
2. Dispnea 2. Torakosentesis
Berdasarkan faktor lingkungan atau melalui infus
3. Adanya penggunaan otot bantu 3. Pemeriksaan AGD
1. Nasokomial 2. Pemberian oksigen
pernapasan 4. Pemeriksaan darah
2. Komunitas / CAP 3. Pemberian cairan intravena
4. Adanya produksi sputum lengkap
3. Hipospatik 4. Ventilasi mekanis untuk
5. Demam 5. Elektrolit serum
4. Rekurens memberikan bantuan nafas
6. Dapat terjadi sianosis sentral akibat
5. Aspirasi
adanya gangguan pertukaran gas
pada paru
Bakteri, Virus, Jamur

Terhirup / aspirasi

Masuk ke paru-paru sampai ke alveoli

Terjadi proses peradangan

Infeksi Merangsangn hipotalamus Menyebabkan edema pada Eksudat dan serous masuk ke
untuk meningkatkan suhu daerah paru alveoli
tubuh
Kerja sel Goblet meningkat
Peningkatan konsentrasi
Suhu tubuh meningkat dari protein cairan alveoli
Produksei sputum meningkat rentang normal meningkat
Dispnea dan penggunaan otot
bantu pernapasan
Tekanan hidrostatik dan
Terjadi akumulasi sputum osmosis meningkat
dijalan napas yang
menghangi masuknya oksigen MK : Hipertermia
MK : Pola Napas Tidak
Efektif Akumulasi cairan di alveoli

MK : Bersihan Jalan Napas


Tidak Efektif Proses difusi terganggu

MK : Gangguan Pertukaran
Gas
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA

1. Pengkajian
Pengkajian Primer :
 Airway :
Biasanya terdapat sumbatan jalan napas akibat
penumpukan sekret pada jalan napas
 Breathing (adekuat pernapasan + oksigen jika ada)
Peningkatan frekuensi napas, adanya dispnea, batuk,
oernapasan cuping hidung, retraksi dinding dada
 Circulation (status sirkulasi)
Sianosis disekitar mulut dan hidung, konjungtiva anemis,
CRT lebih dari 3 detik, perubahan pada analisa darah,
 Disability (Status neuorlogi)
Kesadaran dapat saja menurun karena terjadi hipoksia
 Exposure (Pemeriksaan lengkap)
ASUHAN KEPERAWATAN Dapat ditemukanHipertermia.
Pengkajian Sekunder:
a. Five Intervention / Full set of vital sign (F)
• Tanda – tanda vital : RR meningkat, HR meningkat,
Diagnosa Keperawatan terjadi hipotensi
1. Bersihan jalan napas b.d sekresi yang tertahan • Pulse oksimetri : mungkin terjadi hipoksemia
2. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran • Pemeriksaan penunjang :
alveolar-kapile  AGD ; dapat ditemukan adanya penurunan kadar
3. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas oksigen didallam darah
4. Hipertermia b.d proses penyakit b. Give comfort / Kenyamanan (G) : klien merasa sesak
c. Head to toe (H)
 Daerah kepala dan leher : mukosa pucat, konjungtiva pucat,
DVJ (Distensi Vena Jugularis) , nafas bau keton.
 Daerah dada :
Inspeksi : penggunaan otot bantu napas, pernapasan
Kussmaul,
Palpasi : retraksi dindng dada kurang mengembang dengan
maksimal
Perkusi : suara abnormal
Auskultasi : suara napas abnormal, suara jantung abnormal
Daerah abdomen : warna kulit merata, terkadang adanya
nafas perut, bentuk perut simetris, ada nyeri pada abdomen
 Daerah ekstrimitas :kulit tampak kering, kesemutan/kebas
pada ekstremitas, penurunan kekuatan otot pada ekstremitas
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan

1 Bersihan jalan napas b.d Sekresi Setelah dilakukan Intervensi Kepeawatan selama 1x 6 SIKI : Manajemen Jalan Napas
yang tertahan jam, diharapkan pasien : Aktivitas keperawatan
SLKI : Pertukaran Gas 1. Monitor pola napas
 Dipertahankan pada level 2 2. Monitor bunyi napas tambahan
 Ditingkatkan ke level 3- 4 3. Monitor sputum
4. Pertahankan kepatenan jalan napas
Dengan Level 5. Posisikan semi fowler/ fowler
1. Memburuk 6. Lakukan fisioterapi dada
2. Cukup memburuk 7. Berikan oksigen
3. Sedang 8. Lakukan suction
4. Cukup membaik 9. Anjurkan meningkat asupan cairan
5. Membaik 10. Kolaborasi bronkodilator

Dengan Kriteria Hasil


1. Batuk efektif
2. Produksi sputum
3. Mengi
4. sianosis
2 Gngguan Pertukaran Gas b.d Setelah dilakukan Intervensi Kepeawatan selama 1x 6 Pemantauan Respirasi dan Terapi Oksigen
Perubahan membran alveolar- jam, diharapkan pasien : Aktivitas keperawatan
kapiler SLKI : Pertukaran Gas 1. Monitor pola napas
1. Dipertahankan pada level 2 2. Monitor frekuensi, irama napas
2. Ditingkatkan ke level 3- 4 3. Monitor adanya sumbatan pada jalan napas
4. Monitor kecepatan aliran oksigen
Dengan Level 5. Monitor tanda-tanda hipoventilasi
1. Memburuk 6. Monitor integritas mukosa
2. Cukup memburuk 7. Bersihkan sekret pada mulut dan hidung
3. Sedang 8. Pertahankan kepatenan jalan napas
4. Cukup membaik 9. Berikan oksigen
5. Membaik 10. Kolaborasi dalam penentuan dosis oksigen

Dengan Kriteria Hasil


1. PCO2
2. PO2
3 Pola Napas Tidak Efektif b.d Setelah dilakukan Intervensi Kepeawatan selama 1x 6 SIKI : Manajemen Jalan Napas
Hmabatan Upaya Napas jam, diharapkan pasien :
SLKI : Pola Napas Aktivitas keperawatan
1. Dipertahankan pada level 3 1. Monitor pola napas
2. Ditingkatkan ke level 4-5 2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Monitor sputum
Dengan Level 4. Pertahankan kepatenan jalan napas
1. Meningkat 5. Posisikan semi fowler/ fowler
2. Cukup meningkat 6. Lakukan fisioterapi dada
3. Sedang 7. Berikan oksigen
4. Cukup menurun 8. Lakukan suction
5. menurun 9. Anjurkan meningkat asupan cairan
10. Kolaborasi bronkodilator
Dengan Kriteria Hasil
1. dispnea
2. penggunaan otot bantu napas

Anda mungkin juga menyukai