Anda di halaman 1dari 8

KONSEP ATRIAL FIBRILASI (AF)

Faktor Usia, Genetik Obat-obatan (Alkohol) Peningkatan Tekanan Pericarditis/miokarditis

Faktor keturunan penyakit Dapat meningkatkan adhesi trombosit Tekanan tinggi yang terus menerus Suatu pembengkakan dan iritasi pada
jantung yang akan dapat mengakibatkan menyebabkan suplai kebutuhan oksigen membran seperti kantung tipis yang
kemungkinan peningkatan pembentukan jantung meningkat membungkus jantung yang menyebabkan
thrombus.
frekuensi jantung abnormal

Penatalaksanaan:
Kelainan Katup Atrium Pengertian: Atrial fibrilasi (AF) adalah suatu gangguan pada
1. Tirah Baring (Intoleransi Aktifitas)
jantung yang ditandai dengan ketidakteraturan irama denyut jantung
2. Terapi Farmakologis Mencegah Pembekuan Darah: Warfarin, dan peningkatan frekuensi denyut jantung, yaitu sebesar 350-650
Aspirin Resistensi atrium dextra x/menit. Pada gambaran EKG, Atrial Fibrilasi sebagai tidak adanya
3. Terapi Farmakologis Mengurangi Denyut Nadi : Digitalis, β- gelombang P, juga terjadinya respon ireguler dari ventrikel ketika
blocker, Antagonis Kalsium Vol. Atrium meningkat konduksi atrioventricular (AV) dibatasi.
4. Kardioversi
5. Pemasangan pacu jantung Komplikasi: Cardiac Arrest/Gagal Jantung, Stroke dan Demensia
Atrial Fibrilasi (AF)
6. Pendidikan Kesehatan

Tachicardi Supraventrikel dextra

Pengisian darah keparu-paru menurun Palpitasi

Sesak Napas
Suplai O2 Otak Atrial Flow velocities menurun Suplai darah Renal Flow Menurun
Menurun jaringan menurun
MK: Pola Napas Tidak Efektif
Trombus Atrium Sinistra Metabolisme anaerob RAA meningkat
Sinkop
Disfungsi Ventrikel sinistra Pemeriksaan Penunjang:
Asidosis metabolik Aldesteron meningkat
ADL Menurun 1. Laboratorium: Darah Rutin (Hb. Ht,
Trombosit)
Penimbunan asam laktat ADH Meningkat 2. TSH (Penyakit Gondok)
MK: Penurunan Curah Jantung dan ATP menurun 3. Enzim Jantung
4. Elektrolit
Fatigue Retensi Na++ H2O 5. Pemeriksaan EKG
6. Foto Rontgen Thoraks
7. Ekokardiografi
MK: Intoleransi Aktivitas MK: Hipervolemia
KONSEP ASUHAN KEERAWATAN
ATRIAL FIBRILASI (AF)
A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Aktivitas /istirahat
Gejala : Kelemahan, kelelahan umum dan karena kerja.
Tanda : Perubahan frekuensi jantung/TD dengan aktivitas/olahraga.
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat penyakit janutng sebelumnya, kardiomiopati, GJK,
penyakit katup jantung, hipertensi.
Tanda :
 Perubahan TD, contoh hipertensi atau hipotensi selama periode
disritmia.
 Nadi : mungkin tidak teratur, contoh denyut kuat, pulsus altenan
(denyut kuat teratur/denyut lemah), nadi bigeminal (denyut kuat
tak teratur/denyut lemah).
 Defisit nadi (perbedaan antara nadi apical dan nadi radial).
 Bunyi jantung : irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun.
 Kulit : warna dan kelembaban berubah, contoh pucat, sianosis,
berkeringat (gagal jantung, syok).Edema : dependen, umum, DVJ
(pada adanya gagal jantung).
 Haluaran urine : menurun bila curah jantung menurun berat.
 Riwayat penyakit janutng sebelumnya, kardiomiopati, GJK,
penyakit katup jantung, hipertensi.
c. Integritas ego
Gejala : perasaan gugup (disertai takiaritmia), perasaan terancam,
Stressor sehubungan dengan masalah medik.
Tanda : Cemas, takut, menolak, marah, gelisah, menangis.
d. Makanan/cairan
Gejala : Hilang nafsu makan, anoreksia, Tidak toleran terhadap
makanan (karena adanya obat), Mual/muntah serta Perubahan berat
badan.
Tanda : Perubahan berat badan, Edema, Perubahan pada kelembaban
kulit/turgor, Pernapasan krekels.
e. Neuro sensor
Gejala : Pusing, berdenyut, sakit kepala.
f. Tanda :
 Status mental/sensori berubah, contoh disorientasi, bingung,
kehilangan memori, perubahan pola bicara/kesadaran, pingsan,
koma.
 Perubahan perilaku, contoh menyerang, letargi, halusinasi.
 Perubahan pupil (kesamaan dan reaksi terhadap sinar).
 Kehilangan refleks tendon dalam dengan disritmia yang
mengancam hidup (takikardia ventrikel , bradikardia berat).
g. Nyeri/ ketidaknyamanan
Gejala : Nyeri dada, ringan sampai berat, dimana dapat atau tidak bisa
hilang oleh obat anti angina.
Tanda : Perilaku distraksi, contoh gelisah.
h. Pernapasan
Gejala : Penyakit paru kronis, Riwayat atau penggunaan tembakau
berulang, Napas pendek, dan Batuk (dengan /tanpa produksi sputum).
Tanda :
 Perubahan kecepatan/kedalaman pernapasan selama episode
disritmia.
 Bunyi napas : bunyi tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin
ada menunjukkan komplikasi pernapasan, seperti pada gagal
jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik
pulmonal.
i. Keamanan
Tanda : Demam, Kemerahan kulit (reaksi obat), Inflamasi, eritema,
edema (trombosis superficial), Kehilangan tonus otot/kekuatan.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : composmentis sampai samnolen
TTV : Disertai hipertensi
b. Pemeriksaan Fisik
 Tekanan vena jugularis
 Ronki pada paru menunjukkan kemungkinan terdapat gagal
jantung kongestif
 Irama gallop s3 pada auskultasi jantung menunjukkan
kemungkinan terdapat gagal jantung kongestif, terdapatnya bising
pada auskultasi kemungkinan adanya penyakit katup jantung
 Hepatomegali: kemungkinan terdapat gagal jantung kanan
 Edema perifer: kemungkinanterdapat gagal jantung kongestif

B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Hambatan Upaya
Napas

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif: Objektif:
1. Dispnea 1. Penggunaan otot bantu pernapasan
2. Fase ekspirasi memanjang
3. Pola napas abnormal

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif: Objektif:
1. Otopnea 1. Pernapasan pursed-lip
2. Pernapasan cuping hidung
3. Diameter thoraks anterior-posterior
meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Tekanan ekspirasi menurun
6. Tekanan inspirasi menurun
7. Ekskursi dada berubah
2. Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan Peningkatan
afterload

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif: Objektif:
1. Dispnea 1. Tekanan darah meningkat/menurun
2. Nadi perifer teraba lemah
3. CRT >3 detik
4. Oliguria
5. Warna kulit pucat dan/atau sianosis
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif: Objektif:
(Tidak tersedia) 1. Pulmonary Vascular Resistance
Meningkat/menurun
2. Systemic vasccular resistance
meningkat/menurun

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Kelemahan

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif: Objektif:
1. Mengeluh lelah 1. Frekuensi jantung meningkat >
20% dari kondisi istirahat

Gejala dan Tanda Minor


Subjektif: Objektif:
1. Dispnea saat/setelah 1. Tekanan darah berubah > 20% dari
aktivitas kondisi istirahat
2. Merasa tidak nyaman 2. Gambaran EKG menunjukkan
setelah beraktivitas aritmia saat/setelah aktivitas
3. Merasa lemah 3. Gambaran EKG menunjukkan
iskemia
4. Sianosis
C. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan/ SLKI Intervensi/SIKI Rasional

1. Pola Napas Tidak efektif Setelah dilakukan tindakan SIKI: Manajemen jalan napas
berhubngan dengan keperawatan 3x24 jam diharapkan Tindakan Keperawatan:
Hambatan Upaya Napas dapat menunjukkan: Observasi
1. Monitor pola napas 1. Mengetahui frekuensi nafas
SLKI: Pola napas membaik 2. Monitor bunyi napas 2. Bunyi napas normal vesikuler
3. Monitor sputum 3. Sputum menghambat jalan napas
o Dipertahankan pada level 4
o Ditingkatkan pada level 5 Terapeutik
Dengan Level: 1. Pertahankan kepatenan jalan napas 1. Mencegah sesak napas
2. Posisikan semi-fowler atau fowler 2. Membuka diafragma mengembang
1. Meningkat maksimal
2. Cukup meningkat 3. Berikan minum hangat 3. Mengencerkan dahak/sputum
3. Sedang 4. Lakukan fisioterapi dada 4. Melepaskan dahak/sputum didinding
4. Cukup menurun thoraks
5. Menurun 5. Lakukan suction 5. Membersihkan jalan napas
Kriteria Hasil: 6. Berikan oksigen 6. Memenuhi kebutuhan oksigen
1. Dispnea Menurun 7. Ajarkan teknik batuk efektif 7. Mengeluarkan sputum
2. Penggunaan otot bantu napas Kolaborasi
menurun 1. Kolaborasi pemberian 1. Kolaborasi dokter
3. Pernapasan cuping hidung bronkodilator, mukolitik, jika perlu
menurun
4. Frekuensi napas membaik
5. Saturasi oksigen meningkat
2. Penurunan Curah Jantung Setelah dilakukan tindakan SIKI : Perawatan jantung
berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam diharapkan
Tindakan Keperawatan:
Peningkatan afterload dapat menunjukkan:
Observasi
SLKI: Curah Jantung meningkat
1. Identifikasi karakteristik  nyeri 1. Memastikan melakukan intervensi
o Dipertahankan pada level 4 keperawatan yang tepat
dada (meliputi faktor pemicu dan
o Ditingkatkan pada level 5 dan pereda, kualitas, lokasi, radiasi,
Dengan level: skala, durasi dan frekuensi), 2. Mengetahui gambaran ekg
2. Monitor Aritmia 3. Mencegah resiko meningkatnya
1. Meningkat 3. Monitor elektrolit yang dapat aritmia
2. Cukup meningkat meningkatkan resiko aritmia 4. Saturasi okdigen yang baik >95%
3. Sedang 4. Monitor saturasi oksigen
4. Cukup menurun Terapeutik 1. Pasien penyakit jantung tidak boleh
5. Menurun 1. Pertahankan tirah baring minimal banyak bergerak
Dengan Kriteria Hasil: 12 jam 2. Menambah asupan cairan
1. Tekanan darah menurun 2. Pasang akses intravena 3. Membuar rileks tubuh dan psikis
2. Kekuatan nadi perifer meningkat 3. Berikan terapi relaksasi untuk
3. Takikardi menurun mengurangi ansietas dan stres 4. Lingkungan tenang akan membuat
4. Lelah menurun 4. Sediakan lingkungan yang kenyamanan dan rileks
5. CRT menurun kondusif untuk beristirahat dan
pemulihan 5. Membantu psikologis membaik
5. Berikan dukungan spiritual dan
emosional
Edukasi
1. Anjurkan segera melaporkan nyeri 1. Mencegah keparahan nyeri
dada
2. Anjurkan menghindari manuver 2. Mengurangi energi ditubuh
Valsava (mis. Mengedan saat
BAB atau batuk)
3. Jelaskan tindakan yang dijalani 3. Mengurangi kecemasan/ informn
pasien consent
4. Ajarkan teknik menurunkan 4. Mengurangi kecemasan
kecemasan dan ketakutan
Kolabrasi 1. Tindakan farmakologis
1. Kolaborasi pemberian antiplatelat,
jika perlu
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan SIKI: Manajemen Energi
berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam diharapkan Tindakan Keperawatan
Kelemahan dapat menunjukkan: Observasi
1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh 1. Meng immobilitaskan bagian tubuh
SLKI: Tingkat Kelelahan menurun yang mengakibatkan kelelahan yang mengakibatkan kelelahan
1. Dipertahankan pada level 4 2. Monitor kelelahan fisik dan 2. Memantau tingkat energi
2. Ditingkatkan pada level 5 emosional
Dengan level: 3. Monitor pola dan jam tidur 3. Jam tidur minimal 7 jam
4. Monitor lokasi dan 4. Mengurangi ketidaknyamanan yang
1. Meningkat ketidaknyamanan selama mengakibatkan stress
2. Cukup meningkat melakukan aktivitas
3. Sedang Terapeutik
4. Cukup menurun
5. Menurun 1. Sediakan lingkungan nyaman dan 1. Lingkungan yang nyaman
Dengan Kriteria Hasil: rendah stimulus (mis. cahaya, membantu menurunkan kecemasan
1. Keluhan lelah menurun suara, kunjungan)
2. Dispnea saat aktivitas menurun 2. Lakukan rentang gerak pasif 2. Melakukan secara mandiri
3. Dispnea setelah aktivitas dan/atau aktif mengurangi kekakuan
menurun 3. Berikan aktivitas distraksi yang 3. Menstimulus peningkatan energi
menyenangkan
4. Fasilitas duduk di sisi tempat 4. Mengrangi resiko jatuh
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring, 1. Memperbaiki energi tubuh
2. Anjurkan melakukan aktivitas 2. Mencegah kelelahan pada pasien
secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat 3. Mencegah kelelahan berlenihan
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk 4. Koping yang baik mengurangi
mengurangi kelelahan kecemasan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi 1. Memperbaiki asupan nutrisi untuk
tentang cara meningkatkan asupan membntu menambah energi
makanan

Anda mungkin juga menyukai