Oleh kelompok X :
Dede Marisa Bureni
Gebby Sabatina Yacobus
Gresellia Putri Kamoda
Melania Evangelin Sepang
Marnexius Octavianus Dotulong
Militia Kristi Ella
Olivia Christina Pontororing
Preysky Enru Renly Rumegang
Paulince Nanriain
Reysita Inri Hermanus
Tujuan khusus:
a. Klien dapat mengidentifikasi jenis halusinasi.
b. Klien dapat mengidentifikasi isi halusinasi.
c. Klien dapat mengidentifikasi waktu terjadinya halusinasi.
d. Klien dapat mengidentifikasi frekuensi terjadinya halusinasi.
e. Klien daoat mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi.
f. Klien dapat mengidentifikasi respon terhadap halusinasi.
BAB II
PENGORGANISIAN
2.1. Persiapan
2.1.1. Persiapan Klien
1. Kriteria klien
a. Klien yang mengalami halusinasi pendengaran.
b. Klien halusinasi yang sudah kooperatif.
c. Klien dalam kondisi fisik yang baik dan sehat.
d. Klien yang smau mengikuti aktifitas sampai selesai.
2. Proses seleksi
a) Klien dengan diagnosa Halusinasi.
b) Klien dengan jenis kelamin yang sama.
c) Membuat kontrak dengan klien dengan menjelaskan tujuan, rencana
dan aturan dalam mengikuti TAK.
3. Jumlah Peserta
6 orang
No Nama Dx Keperawatan
1 Juri Tangkawarou Halusinasi: Pendengaran
2 Lorens Worotikan Halusinasi: Pendengaran
3 Donald Tijouw Halusinasi: Pendengaran
4 Jerry Kaloh Halusinasi: Pendengaran
5 Jefry Makawalang Halusinasi: Pendengaran
6 Halusinasi: Pendengaran
2.2. Pelaksanaan
2.2.1. Rencana Tindakan
No Kegiatan Waktu
1. Fase Orientasi 5 menit
2. Fase Kerja 20 menit
3. Fase Terminasi 5 menit
Total waktu 30 menit
Keterangan:
: Observer
: Leader
: Operator
: Klien
: Fasilitator
2.3. Pengorganisian
Pelaksanaan pertemuan
Hari/Tanggal : Senin, 11 Oktober 2021
Waktu : 10.00– 10.30 Wita.
Tempat : Ruang Katrili RSJ Ratumbuysang
Jumlah klien : 6 orang
Tim Terapi
Leader: Marnexius Dotulong
Uraian tugas :
1. Mengucapkan salam, validasi perasaan klien secara keseluruhan saat
ini, membuat kontrak.
2. Menyampaikan tujuan dan peraturan TAK sebelum kegiatan di mulai.
3. Memimpin jalannya TAK dengan baik dan tertib.
4. Mampu memotivasi klien untuk aktif.
5. Menetralisir bila terjadi masalah dalam kelompok.
6. Memberi pujian ketika klien selesai menjelaskan.
Observer
Observer 1 : Gebby Jacobus
Observer 2 : Melania Sepang
Uraian tugas :
1. Mengobservasi dan mencatat jalannya proses TAK
2. Mencatat perilaku verbal dan non verbal dari klien.
3. Mencatat peserta yang aktif dan pasif selama TAK berlangsung.
4. Mencatat jika ada peserta yang drop out dan alasan drop out.
Fasilitator
Fasilitator 1 : Preysky Rumegang
Fasilitator 2 : Dede Bureni
Fasilitator 3 : Gresellia Kamoda
Fasilitator 4 : Militia Ella
Fasilitator 5 : Paulince Nanariain
Fasilitator 6 : Olivia Pontororing
Uraian tugas :
1. Membantu leader dalam memotivasi klien binaan masing-masing.
2. Mengatur posisi klien sesuai denah.
3. Meembantu klien masing-masing jika akan meminta ijin keluar
sementara dari kegiatan TAK untuk ke WC ataaupun jika klien tidak
ingin mmelanjutkan TAK lagi.
4. Berperan sebagai role model bagi klien selama TAK berlangsung.
Uraian tugas:
1. Memutar lagu saat setiap sesi
2. Menghentikan lagu sesuai sasaran
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Operator membantu mengkoodinasi kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir.
2.6. Peralatan
1. Spidol
2. Kertas observasi
3. Bola
4. Speaker
2.7. Metode
Mendengar lagu sambil mengoper bola ke teman disebelah.
1 Kontak Mata
2 Duduk Tegak
3 Menggunakan Bahasa tubuh yang sesuai
4 Mengikuti dari awal sampai selesai
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil tak yang didapat sebelum perawat membahas tehnik menghardik
halusinasi dari 5 pasien ada beberapa pasien yang sudah mengetahui cara
menghardik halusiya dan ada juga yang belum mengerti tentang cara menghardik
halusinasi. Setelah membahas tehik menghardik halusinasi didapatkan semua
pasien mampu melakukan cara menghardik halusinasi meraka. Kemampuan
nonverbal dari 5 pasien yaitu semua pasien kotak mata baik duduk
tegak,menggunakan bahasa tubuh yang sesuai dan mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir dan jumlah kemampuan yang ditemukan dengan skor 4 yaitu pasien
mampu meghardik halusinasi
BAB V
A. kesimpulan
B. Saran
Pasien dapat meingikuti terapi aktifitas kelompok sebagai terapi untuk mengontral
halusinasi
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R, dkk. (2003). Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang: RSJD Dr.
Amino Gonohutomo.
Keliat., Budi, A., & Akemat. (2004). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas
Kelompok. Jakarta: EGC
Purwaningsih & Karlina. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa Dilengkapi Terapi
Modalitas dan Standard Opening Procedure (SOP) Jakarta: Nuha Medika
Press.
Dokumentasi