Anda di halaman 1dari 42

GERONTIK

“XEROSIS”

KELOMPOK 10
Rumegang, Preysky Enru
Y a k o b u s , G a b y S a b a ti n a
Bureni, Dede Marisa
Nanariain, Paulince
E l l a , M i l i ti a
Kamoda, Gresellia Putri
Hermanus, Reysita Inri
Dotulong, Marnexius Octavianus
P o n t o r o r i n g , O l i v i a C h r i s ti n
Sepang, Melania Evangelin
 Xerosis adalah keadaan kulit yang kering,
berkaitan dengan berkurangnya
kelembapan pada stratum korneum
akibat gangguan fungsi sawar kulit.
 Kulit kering (xerosis) adalah kelainan kulit
dimana kulit menjadi kasar, bersisik,
berkeriput, kurang elastis, dibandingkan DEFINISI
kulit normal dan kering saat di raba.
 Kulit kering atau xerosis cutis di
definisikan sebagai gambaran hilangnya
atau berkurangnya kadar kelembapan
stratum korneum.
ETIOLOGI
• Disebabkan oleh menurunnya sintesis NMF, defisiensi lipid intraseluler-seramid,
dan akuaporin epidermis. Berkurangnya NMF dan lipid intraseluler
menyebabkan korneosit tertahan dalam stratum korneum serta terjadi
penurunan water binding capacity.
• Suhu lingkungan
• Kelembapan udara
• Radikal bebas
• Paparan bahan kimia
• Usia
• Genetik
• Penyakit sistemik seperti gagal ginjal kronik dan diabetes milletus
TANDA DAN GEJALA
• Kulit kering
• Kulit kasar
• Kusam
• Bersisik dan tampak pecah-pecah
• Dapat terjadi fisura superfisial
• Gatal
• Berkeriput
• Kurang elastis
PATHWAY
KOMPLIKASI
- Infeksi
- Tidak nyaman
- Ulcer
- Iritasi
- Pendarahan
- Kurang elastis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan hispatologi tampak parakeratosis fokal,
spongiosis ringan, infiltrat limfosit perivaskulat superfisial yang
tersebar, dan stratum korneum yang padat. Hiperkeratosis dan
parakeratosis ringan seringkali terjadi akibat garukan.
PENATALAKSANAAN
Modifikasi gaya hidup :
• Asupan cairan 8-9 gelas atau 1.5 liter per hari
• Kelembapan udara menggunakan humidifier
• Kebiasaan mandi terlalu lama atau berendam di air panas menyebablan kulit kering. Disarankan
mandi dengan pancuran air hangat selama 10 menit.
• Menggunakan sabun yang mengandung pelembab
• Efek photoaging. Paparan sinar matahari terutama pukul 10.00-16.00, berintensitas radiasi
ultraviolet tinggi harus di hindari. Disarankan menggunakan tabir surya , dan pakaian dan topi yang
menutup kulit
• Jika ada penyakit sistemik penyerta, tatalaksana yang tepat dapat memperbaiki kulit kering

Pelembab. Bahan topikal berfungsi mencegah atau memperbaiki kulit kering, pengolesan 2-3 kali
sehari atau setelah mandi.
TERAPI
Terapi xerosis secara umum adalah hidrasi dan lubrikasi. Hidrasi bisa
di berikan dengan penggunaan humektan misalnya asam laktat, asam
glikolat, dan asam piruvat. Mandi menggunakan sabun yang lebut
dan soapless, di ikuti dengan aplikasi pelembab kaya lipid misalnya
petroleum, salep hidrofilik atau heavy cream.
PENGKAJIAN
RIWAYAT KLIEN / DATA BIOGRAFIS
Nama : Tn. M. P
Alamat : Desa Teling Tanawangko
Tempat/tanggal lahir : Sangihe, 27 November 1959
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Sangihe
Agama : Kristen Protestas
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
GENOGRAM

RIWAYAT PEKERJAAN
Status pekerjaan saat ini : Petani
Pekerjaan sebelumnya : petani
Sumber-sumber : hasil kebun seperti hasil panen buah kelapa
Pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : cukup untuk memenuhi
kebutuhan
RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Tipe tempat tinggal : Rumah permanen
Jumlah kamar :2
Jumlah orang yang tinggal dirumah : 4
Derajat privasi : Baik

RIWAYAT REKREASI
Hobi/Minat : Menyanyi
Keanggotaan organisasi : Ibadah kolom dan ibadah kaum bapa
Liburan/perjalanan : Acara gereja
SUMBER/SISTEM PENDUKUNG YANG DIGUNAKAN
Dokter :-
Rumah sakit : Posyandu lansia
Pelayanan kesehatan dirumah : Dari keluarga
Makanan yang dihantarkan : 3x sehari

DESKRIPSI HARIAN KHUSUS


Kebiasaan waktu tidur : Biasanya klien tidak tidur, sebelum tidur klien
minum kopi/the, klien terbangun tengah malam
sebanyak 2-3x, dan tidur ± 30 menit dan terbangun lagi.
STATUS KESEHATAN SAAT INI
Keluhan kesehatan utama : Gatal-gatal dikulit dan kulit kering
Status kesehatan umum : Acute on CKD 5
Selama 1 tahun yang lalu : CKD
Selama 5 tahun yang lalu : Gout arthritis (asam urat)
Pengetahuan/pemahaman dan penatalaksaan : Kurangnya pengetahuan yang
dimiliki klien akan perawatan diri dan penyakit
Masalah kesehatan (diet khusus, mengganti balutan): Diet cairan dan perawatan
kulit beserta kulit
OBAT-OBATAN
Obat-obatan : Amlodipine, Dexamethasone
Dosis : Tidak menentu, jika terasa nyeri bagian lutut maka
klien akan konsumsi obat
Bagaimana/kapan, menggunakannya : Tergantung nyeri (asam urat) kambuh,
minum obat biasanya sesudah makan

ALERGI (CATAT AGEN DAN REAKSI SPESIFIK)


Obat-obat : tidak ada
Makanan : tidak ada
Kontak subtansi : tidak ada
Faktor lingkungan : tidak ada
NUTRISI (INGAT KEMBALI DIET 24 JAM, TERMASUK MASUKAN
CAIRAN)
Diet khusus, pembatasan makanan : SMRS tidak ada diet makanan/cairan.
Sesudah di RS. diet cairan, namun biasanya klien akan marah jika diberikan
minum hanya sedikit, diet makanan yang memicu kambuhnya asam urat telah
dikurangi/dihilangkan
Riwayat peningkatan/penurunan BB : 56 kg
Pola konsumsi makanan : 3x sehari makan (dibantu keluarga)
Masalah yang mempengaruhi masukan makanan : Klien merasa sudah kenyang
dan jika lebih dari 3 sendok klien akan muntah
STATUS KESEHATAN MASA LALU
Penyakit masa anak-anak: Cedera rusuk kanan
Penyakit serius/kronik :-
Perawatan dirumah sakit : Hanya dirawat dirumah
Operasi :-

TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum : Klien tampak kurang rapi, lemah, disorientasi
Tingkat kesadaran : Somnolen
Skala koma Glasgow : Total 9, E: 3, V: 3, M: 4
TTV : TD: 110/60 mmHg, N: 70x/mnt, RR: 20x/mnt
S: 37°C
• Integumen
Terdapat lesi/luka, pruritus, perubahan pigmentasi, perubahan tekstur, sering memar,
tampak adanya perubahan warna rambut, perubahan kuku.
• Kepala
Keluarga mengatakan adanya trauma masa lalu, sakit kepala, pusing dan gatal pada
kepala
• Mata
Adanya perubahan penglihatan (kabur), pruritus, bengkak pada mata, kabur,
konjungtiva dan sklera
• Telinga
Adanya perubahan pendengaran
• Hidung dan sinus
Tidak terdapat masalah
• Mulut dan tenggorokan
Terdapat lesi/ulkus pada gusi dan bibir, gusi berdarah, adanya karies dan riwayat
infeksi.
• Leher
Tidak terdapat masalah
• Pernafasan
Adanya batuk, tidak terpasang oksigen
• Kardiovaskuler
Tidak terdapat masalah
• Gastrointestinal
Adanya nyeri ulu hati, mual/muntah (+), dan perubahan nafsu makan.
• Perkemihan
Nokturia, pasien menggunakan pempers
• Muskuskeletal
Nyeri persendian, kekakuan, pembengkakan sendi, kram, kelemahan otot dan
adanya masalah cara berjalan
• Sistem saraf pusat
Sakit kepala, terdapat tremor, parastesia, masalah memori
• Sistem endokrin
Tidak terdapat masalah
STATUS FUNGSIONAL
- Mandi di kamar mandi (bergantung)
- Menyiapkan pakaian, membuka dan menggunakannya (bergantung)
- Memakan makanan yang disiapkan (bergantung)
- Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (bergantung)
- BAB di WC (bergantung)
- Dapat mengontrol pengeluaran kemih (bergantung)
- Berjalan dilingkungan tempat tinggal atau keluar ruangan tanpa alat bantu, seperti
tongkat (bergantung)
- Menjalankan agama sesuai agama dan kepercayaan yang dianut (bergantung)
- Melakukan pekerjaan rumah (bergantung)
- Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga (bergantung)
- Mengelola keuangan (bergantung)
- Menggunakan sarana transportasi umum untuk berpergian (bergantung)
- Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan (bergantung)
- Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan keluarga dalam hal
penggunaan uang, aktivitas sosial yang dilakukan dan kebutuhan akan pelayanan
kesehatan (bergantung)
- Melakukan aktivitas diwaktu luang (bergantung)

INTERPRETASI: 0 (Ketergantungan)
PENILAIAN ADL DENGAN INSTRUMENT INDEKS BARTHEL
MODIFIKASI
- Mengendalikan rangsang BAB (1)
- Mengendalikan rangsang BAK (1)
- Membersihkan diri (0)
- Penggunaan WC (0)
- Makan minum (0)
- Bergerak dari kursi roda ketempat tidur dan sebaliknya (0)
- Berjalan ditempat rata (0)
- Berpakaian (0)
- Naik turun tangga (0)
- Mandi (0)
INTERPRETASI : 2 (Ketergantungan berat)
INSTRUMENTAL ACTIVITIES OF DAILY LIVING (IADL) LAWTON
- Dapat menggunakan telelon (0)
- Mampu pergi kesuatu tempat (0)
- Dapat berbelanja (0)
- Dapat menyiapkan makanan (0)
- Dapat melakukan pekerjaan rumah tangga (0)
- Dapat mencuci pakaian (0)
- Dapat mengatur obat-obatan (0)
- Dapat mengatur keuangan (0)
INTERPRETASI : 0 (dikerjakan oleh orang lain)

STATUS KOGNITIF/AFEKTIF
Tidak dapat dikaji
PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA
• Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) = 4
• Pusing atau pingsan pada posisi tegak = 3
• Kebingungan setiap saat = 3
• Nokturia/inkontinen = 3
• Kebingungan intermiten = 2
• Kelemahan umum = 2
• Obat-obat berisiko tinggi = 2
• Riwayat jatuh dalam 12 bulan terakhir = 2
• Osteoporosis = 0
• Gangguan penglihatan = 1
• Usia 70 tahun ke atas = 0
Total: 22
“Resiko Tinggi”
“Lakukan intervensi resiko tinggi”
GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)
Tidak dapat dikaji

PENILAIAN CLOCK DRAWING TEST

• Gambar lingkungan utuh = 0

• Menulis angka lengkap 1-12 = 0

• Angka berurutan dan tepat letaknya = 0

• Jarum jam menunjukkan pukul 11.10 = 0

PEMERIKSAAN CLOCK DRAWING TEST


Pasien tidak mampu untuk memegang pulpen karena jari tangan tidak bisa
menekuk, terdapat luka pada ujung kuku, pasien tidak dapat menahan nyeri.
MINI NUTRIONAL ASSESSMENT (MNA)
Tanggal: 28-10-21 Jenis kelamin: Laki-laki
Nama: Maxi Parenta Tinggi badan (cm): 165 cm
Umur: 62 tahun
Berat badan (kg): 58 kg

• Kehilangan nafsu makan berat (severe) =0


• Kehilangan berat badan dalam tiga bulan terakhir (keluarga tidak tahu)= 1
• Kemampuan melakukan mobilitas (pasien hanya diranjang)= 0
• Menderita penyakit akut dalam tiga bulan terakhir (ya)= 0
• Mengalami masalah neuropsikologis -
• Nilai IMT (IMT 21)= 1

“Mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi form penilaian”


FORMULIR PENILAIAN (INFORMASI DARI KELUARGA)
• Apakah anda tinggal mandiri (tidak) = 1
• Apakah anda menggunakan lebih dari tiga macam obat per hari? (ya) = 0
• Apakah ada luka akibat tekanan atau luka dikulit? (ya) = 0
• Berapa kali anda mengkonsumsi makan lengkap/utama per hari? (1 kali) = 0
• Berapa banyak anda mengkonsumsi makanan sumber protein?(tidak ada) = 0
• Apakah anda mengkonsumsi buah atau sayur sebanyak 2 porsi atau lebih per hari?
(tidak) = 0
• Berapa banyak cairan yang dikonsumsi per hari (3 gelas) = 0,5
• Bagaimana cara makan? (harus disuapi) = 0
• Status gizi (tidak yakin mengenai status gizi) = 1
• Perbandingan keadaan pasien dengan orang lain (tidak sebaik dia) = 0
• Lingkar lengan atas (26 cm) = 1,0
• Lingkar betis (21cm) = 0
Subtotal = 3,5
Skor skrining dan penilaian = 2+4 yaitu 6 “Kurang dari 17 Malnutrisi”

STATUS FUNGSIONAL SOSIAL


Tidak dapat dikaji
No Kinds of test Normal Values Patient’s result Interpretation
(hematologi)

1. Leukosit 4.0-10.0 10ˆ3/uL 12.6 10ˆ3/uL Uremia pada penderita CKD dapat menyebabkan
kelainan pada sistem pertahanan tubuh yang
memungkinkan peningkatan resiko terkenan infeksi

2. Eritrosit 4.70-6.10 1.32 10ˆ6/uL Ginjal tidak berfungsi dengan baik sehingga hormon
10ˆ6/uL eritropoetin yang dihasilkan ginjal tidak dapat
merangsang sum-sum tulang belakang untuk
memproduksi sel darah merah
3. Hemoglobin 13.0-16.5 g/dL 3.7 g/dL Ginjal tidak berfungsi dengan baik sehingga hormon
eritropoetin yang dihasilkan ginjal tidak dapat
merangsang sum-sum tulang belakang untuk
memproduksi sel darah merah

4. Hematokrit 39.0-51.0 % 11.7 % Penurunan nilai hct merupakan indicator anemia


dan Ginjal tidak berfungsi dengan baik sehingga
hormon eritropoetin yang dihasilkan ginjal tidak
dapat merangsang sum-sum tulang belakang untuk
memproduksi sel darah merah
No Kinds of Normal Patient’s result Interpretation
test (kimia Values
klinik)

5. Gula darah 70-140 mg/dL 42 mg/dL Kurang napsu makan mempengaruhi kadar glukosa
sewaktu dalam darah

6. Ureum 10-40 mg/dL 239 mg/dL Ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya seperti
serum membuang hasil metabolisme yang tidak dibutuhkan
lagi oleh tubuh, sehingga toksin/urea menumpuk
didalam darah.

7. Creatinine 0.5-1.5 mg/dL 18.7 mg/dL Kreatinin tidak dapat disaring dengan baik karena
serum ginjal tidak mampu untuk menyaring
ASUHAN
KEPERAWATAN
Data/
No Time Nursing Diagnosis Goal Interventions Rasional Implementasi Evaluasi

1. 28 Okt Gangguan Integritas Kulit Setelah 1. Identifikasi 1. Mengetahui At 09:25 At 13:20


2021 b.d Kelebihan Volume dilakukan penyebab perubahan 1.Mengidentifikasi
Cairan dibuktikan dengan: tindakan gangguan sirkulasi, penyebab gangguan S: -
08.00 keperawata integritas kulit. perubahan status integritas kulit ( Klien O:
WITA DS: - n selama 4 2. Ubah posisi nutrisi (Kelebihan menderita penyakit CKD • Tampaktek
DO: jam tiap 2 jam jika atau kekurangan stage 5, Penurunan stur kulit
• Tampak kulit pecah- diharapkan tirah baring. 2. Mencegah atau kelembapan ) masih
pecah, kering, dan Integritas 3. Gunakan mengurangi At 10:15 kasar
kasar dibagian kaki kiri kulit produk dekubitus 2.Menganjurkan • Tampak
dan kanan, telapak Meningkat berbahan 3. Membantu menggunakan pelembab kemeraha
kaki, leher, kepala dengan petrolium atau melembapkan (baby oil atau minyak zaitun) n
tangan, area dada kriteria minyak pada kulit kering At 10:15 ekstermita
• Tampak jari-jari hasil: kulit kering 4. Mencegah 3.Mengubah posisi klien s atas dan
tangan kanan terdapat • Tekstur 4. Gunakan terjadinya (Klien tirah baring, mika- bawah
luka dan berdarah Membai produk keparahan pada miki, duduk di atas tempat • Tampak
• Tampak kemerahan k Berbahan kulit atau tidur) klien
bagian ekstermitas • Kemerah ringan dan mencegah alergi. At 10:25 mengaruk
atas dan bawah an- hipoalergik 5. Menjaga agar 4.Menggunakan produk tubuhnya
• Tampak klien Menurun pada kulit kulit tetap berbahan minyak pada kulit
menggaruk tangan, sensitif lembab. kering (Mengiles baby oil A: Tujuan
kepala, leher, belakang 5. Anjurkan dan body lotion) belum
(punggung), dan area menggunakan 5.Menggunakan produk tercapai
dada pelembab berbahan ringan dan
hipoalergik pada kulit P: Lanjutkan
sensitif Intervensi
No Data/T Nursing Diagnosis Goal Interventions Rasional Implementasi Evaluasi
ime
2. 28 Okt Resiko infeksi b.d Setelah 1. Monitor tanda 1.Mengetahui dan At 08:40 At 13:20
2021 Penyakit kronis dilakukan dan gejala observasi tanda-tanda 1. Memonitor tanda
(Penyakit ginjal tindakan infeksi lokal infeksi seperti dan gejala infeksi lokal S: -
08.00 kronik) dibuktikan keperawatan 2. Berikan mikroorganisme agar ( tidak ada abses, O:
WITA dengan: selama 5 jam perawatan dilakukan intervensi tampak kemerahan, • Tampak kuku
diharapkan kulit yang tepat kulit pecah-pecah dan klien pucat
DS: Keluarga klien tingkat infeksi 3. Cuci tangan 2. Mencegah dan ada luka di jari-jari • Jari-jari tangan
mengatakan klien menurun sebelum dan mengurangi terjadinya tengah kanan) kanan luka
sering menggaruk dengan sesudah keparahan infeksi pada At 09:00 • Tampak seluruh
badanya. kriterian hasil: kontak dengan kulit. 2. Mencuci tangan badan klien
DO: • Kebersiha pasien 3. Mengurangi sebelum kontak kering, dan
• Tampak kuku n tangan – 4. Ajarkan cara Mikroorganisme dengan pasien kemerahan
pucat, ada luka Meningkat mencuci 4. Meningkatkan 3. Memberikan • Tampak klien
dan berdarah • Kebersiha tangan dengan pengetahuan serta perawatan kulit suka
• Tangan atau n badan – benar mengurangi dengan menggaruk
seluruh badan meningkat 5. Jelaskan tanda mikroorganisme membersihkan badannya
penuh Dengan • Napsu dan gejala 5. Meningkatkan menggunakan kasa • Tangan dan
bekas luka dan makan - infeksi pengetahuan keluarga dan Nacl 0,9% dan seluruh badan
merah meningkat 6. Anjurkan dan klien selanjutnya mengoles klien penuh
• Napsu makan meningkatkan 6. Membantu baby oil dengan bekas
menurun asupan nutrisi meningkatkan energi 4. Menjelaskan tanda garukan dan
dan semangat klien. dan gejala infeksi kulit kering
(abses, bengkak,
merah pada kulit)
No Data/Time Nursing Diagnosis Goal Interventions Rasional Implementasi Evaluasi

5. Mengajarkan cara • Napsu makan


cuci tangan dengan klien –
benar ( 6 langkah cuci menurun
tangan ) ditandai
6. Menganjurkan dengan makan
meningkatkan asupan 3 sendok
nutrisi (berikan
makanan sedirit tapi A: Tujuan belum
sering), pt makan 3x tercapai
sehari
At 10:10 P: lanjutkan
7. Mencuci tangan intervensi
sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
Data/ Nursing
No. Goal Interventions Rasional Implementasi Evaluasi
Time Diagnosis

3. 28 Okt Defisit nutrisi b.d Setelah 1. Identifikasi 1. Membangun At 08:40 At 13:20


2021 ketidakmampuan dilakukan makanan yang nafsu makan klien 1. memonitor asupan
mencernah tindakan disukai 2. pangganti makanan yg dimakan (2-3 S: -
08.00 makanan keperawatan 2. Identifikasi memasukan nutrisi sendok)
WITA dibuktikan selama 5 jam perlunya dan obat saat mual 2. mengidentifikasi O: klien masi
dengan: diharapkan pengunaan 3. mengetahui makanan yang disukai merasa mual
status nutrisi NGT perkembangan (buah pepaya dan pisang) dan muntah
DS: susah makan meningkat 3. Monitor jumlah nutrisi 3. mengidentifikasi setelah makan,
dengan asupan 4. meningkatkan perlunya NGT (klien tidak GCS
DO: pasien kriterian hasil: makanan jumlah nutrisi mau pasang NGT) (somnolen)
tampak susah 4. Ajarkan yang masuk untuk 4. mengedukasi tentang nafsu makan
makan, mual - Nutrisi program diet dicerna program diet lembek kurang, klien
muntah, membaik yang sudah (bubur) makan pepaya 1
penurunan diinstruksikan 5. menganjurkan posisi potong.
kesadaran 5. Kolaborasi semifowler/fowler saat
(somnolen) pemberian makan A: tujuan belum
obat anti Berkolaborasi dalam tercapai
muntah pemberian obat anti
sebelum mual/muntah P: tingkatkan
makan domperidone /8 jam intervensi
No Data/ Nursing Diagnosis Goal Interventions Rasional Implementasi Evaluasi
Time

1. 29 Okt Gangguan Integritas Kulit Setelah 1. Identifikasi 1. Mengetahui At 09:25 At 13:00


2021 b.d Kelebihan Volume dilakukan penyebab perubahan 1.Mengidentifikasi
Cairan dibuktikan dengan: tindakan gangguan sirkulasi, penyebab gangguan S: Klien
08.00 keperawatan integritas kulit. perubahan integritas kulit ( Klien mengatakan klien
WITA DS: - selama 4 jam 2. Ubah posisi status nutrisi menderita penyakit CKD tidak dapat
DO: diharapkan tiap 2 jam jika (Kelebihan atau stage 5, Penurunan menahan rasa
• Tampak kulit pecah- Integritas tirah baring. kekurangan kelembapan ) gatal diseluruh
pecah, kering, dan kulit 3. Gunakan 2. Mencegah At 10:15 tubuhnya.
kasar dibagian kaki Meningkat produk atau 2.Menganjurkan O:
kiri dan kanan, telapak dengan berbahan mengurangi menggunakan pelembab -Tampak masih
kaki, leher, kepala kriteria hasil: petrolium atau dekubitus (baby oil atau minyak ada bekas luka
tangan, area dada • Tekstur – minyak pada 3. Membantu zaitun) diseluruh badan,
• Tampak jari-jari Membaik kulit kering melembapkan At 10:15 kemerahan ada
tangan kanan terdapat • Kemerah 4. Gunakan kulit kering 3.Mengubah posisi klien -Tapak kulit
luka dan berdarah an- produk 4. Mencegah (Klien tirah baring, mika- pecah-pecah
• Tampak kemerahan Menurun Berbahan terjadinya miki, duduk di atas tempat berkurang
bagian ekstermitas ringan dan keparahan pada tidur) -Tampak dan
atas dan bawah hipoalergik kulit atau At 10:25 teraba kasar kulit
• Tampak klien pada kulit mencegah 4.Menggunakan produk klien
menggaruk tangan, sensitif alergi. berbahan minyak pada -Tampak ada
kepala, leher, belakang 5. Anjurkan 5. Menjaga kulit kering (Mengiles kemerahan
(punggung), dan area menggunakan agar kulit tetap baby oil dan body lotion) dibagian
dada pelembab lembab. ekstermitas atas
dan bawah
No Data/ Nursing Diagnosis Goal Interventions Rasional Implementasi Evaluasi
Time

5.Menggunakan produk -Tampak pasien


berbahan ringan dan masih
hipoalergik pada kulit menggaruk
sensitif garuk tubuhnya

A: Tujuan
tercapai
sebagian

P: Lanjutkan
Intervensi
No Data/ Nursing Diagnosis Goal Interventions Rasional Implementasi Evaluasi
Time
2. 29 Okt Resiko infeksi b.d Setelah 1. Monitor 1.Mengetahui dan At 08:40 At 11:20
2021 Penyakit kronis dilakukan tanda dan observasi tanda- 1. Memonitor tanda dan gejala
(Penyakit ginjal tindakan gejala infeksi tanda infeksi seperti infeksi lokal ( tidak ada abses, S: -
08.00 kronik) dibuktikan keperawatan lokal mikroorganisme tampak kemerahan, kulit O:
WITA dengan: selama 4 jam 2. Berikan agar dilakukan pecah-pecah dan ada luka di • Tampak
diharapkan perawatan intervensi yang jari-jari tengah kanan) tangan kana
DS: Keluarga klien tingkat infeksi kulit tepat At 09:00 dan kiri
mengatakan klien menurun 3. Cuci tangan 2. Mencegah dan 2. Mencuci tangan sebelum kurang
sering menggaruk dengan sebelum dan mengurangi kontak dengan pasien bersih
badanya. kriterian sesudah terjadinya 3. Memberikan perawatan • Tampak
DO: hasil: kontak keparahan infeksi kulit dengan membersihkan kuku klien
• Tampak kuku • Kebersiha dengan pada kulit. menggunakan kasa dan Nacl masih pucat
pucat, ada luka n tangan – pasien 3. Mengurangi 0,9% dan selanjutnya dan terdapat
dan berdarah Meningkat 4. Ajarkan cara Mikroorganisme mengoles baby oil ada luka
• Tangan atau • Kebersiha mencuci 4. Meningkatkan 4. Menjelaskan tanda dan bagian kuku
seluruh badan n badan – tangan pengetahuan serta gejala infeksi (abses, bengkak, dan jari-jari
penuh dengan meningkat dengan benar mengurangi merah pada kulit) tangan
bekas luka dan • Napsu 5. Jelaskan mikroorganisme 5. Mngajarkan cara mencuci • Muntah 1x
merah makan - tanda dan 5. Meningkatkan tangan dengan benar ( 6
• Napsu makan meningkat gejala infeksi pengetahuan langkah cuci tangan ) 6. A: Tujuan
menurun 6. Anjurkan keluarga dan klien Menganjurkan meningkatkan belum tercapai
meningkatka 6. Membantu asupan nutrisi (berikan
n asupan meningkatkan makanan sedirit tapi sering), P: Lanjutkan
nutrisi energi dan pt makan 3x sehari Intervensi
semangat klien.
No Data/ Nursing Diagnosis Goal Interventions Rasional Implementasi Evaluasi
Time

3. 29 Okt Defisit nutrisi b.d Setelah 1. Identifikasi 1. Membangun At 08:40 At 11:20


2021 ketidakmampuan dilakukan makanan yang nafsu makan 1. memonitr asupan makanan
mencernah tindakan disukai klien yg dimakan (2-3 sendok) S: -
08.00 makanan keperawatan 2. Identifikasi 2. pengganti 2. mengidentifikasi makanan
WITA dibuktikan selama 4 jam perlunya memasukan yang disukai (buah pepaya dan O: Mual
dengan: diharapkan pengunaan NGT nutrisi dan obat pisang) muntah, makan
status nutrisi 3. Monitor asupan saat mual 3. mengidentifikasi perlunya 3 sendok, GCS
DS: susah makan meningkat makanan 3. mengetahui NGT (klien tidak mau pasang (somnolen),
dengan 4. Ajarkan program perkembangan NGT) klien makan
DO: pasien kriterian hasil: diet yang sudah jumlah nutrisi 4. mengedukasi tentang pepaya dan
tampak susah diinstruksikan 4. program diet lembek (bubur) pisang, klien
makan, mual - Nutrisi 5. Kolaborasi meningkatkan 5. menganjurkan posisi sudah tidak
muntah, membaik pemberian obat jumlah nutrisi semifowler/fowler saat makan mampu duduk
penurunan anti muntah yang masuk 6. Berkolaborasi dalam
kesadaran sebelum makan untuk dicerna pemberian obat anti A: tujuan belum
(somnolen) mual/muntah tercapai
domperidon/8jam
P: Tingkatkan
intervensi
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai