Anda di halaman 1dari 33

KONSEP PERAWATAN DIRUMAH

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


METABOLIK DAN ENDOKRIN

Ns. Syafrisar Meri Agritubella,


M.Kep
GANGGUAN METABOLIK
• KELAINAN DALAM PROSES METABOLISME
TUBUH (Mengurai Nutrisi dari Makanan
menjadi Energi yang dibutuhkan oleh
tubuh)

• JENIS – JENIS GANGGUAN METABOLIK:


– Gangguan Metabolisme Karbohidrat (DIABETES
MELLITUS, Galaktosemia, Sindrom Mc. Ardle)
– Gangguan Metabolisme Protein (Fenilketonuria
(PKU), MSUD, Alkaptonuria, Ataksia Friedreich)
– Gangguan Metabolisme Lemak (Penyakit
Gaucher, Penyakit Tay Sachs (TSD) Xanthoma)
ETIOLOGI GANGGUAN METABOLIK
Umum disebabkan Kelainan Genetik yang diturunkan
pada keluarga

Kelainan ini mempengaruhi kinerja Kelenjar Endokrin


dalam menghasilkan enzim pada proses metabolisme

Enzim yang dihasilkan berkurang atau tidak


diproduksi

Sehingga Zat beracun tidak bisa dikeluarkan dan


menumpuk di aliran darah serta mempengaruhi
fungsi organ
GEJALA GANGGUAN METABOLIK
• Tubuh Lemas
• Mual dan Muntah
• Anoreksia
• Sakit Perut
• Bau Nafas, Keringat, air liur
dan urin tidak sedap
• Mata dan kulit berwarna
kuning
• Hambatan perkembangan fisik
• Kejang
TERAPI PENGOBATAN GANGGUAN
METABOLIK
• Pola Makan dan diet khusus sesuai penyakit
• Suplemen pengganti Enzim
• Obat menghilangkan zat beracun yang
mengendap
PENCEGAHAN GANGGUAN
METABOLIK
1. Jaga BB ideal
2. Konsumsi makanan gizi
Seimbang
3. Perbanyak Makanan
mengandung serat
4. Olah Raga rutin (30 menit
perhari)
5. Mengurangi konsumsi
minuman dengan gula
tinggi, kemasan, bersoda
dan tinggi lemak
DIABETES MELLITUS
• Penyakit Metabolik kronik Gejala Lainnya:
• Berkaitan dengan hormon insulin • Mulut Kering
yang dihasilkan pankreas • Mual dan Muntah
• Tingginya kadar gula (glukosa) • Gusi sering bengkak dan
darah luka
• Adanya pengaruh hormon lain yang • Kaki sering sakit,
dapat menghambat kinerja insulin kesemutan dan mati rasa
• Gejala Khas: Haus dan Lapar, • Bercah hitam dan sisik
Poliuri dan Polifagi, Lemah Lesu pada kulit
tidak bertenaga, Pandangan kabur, • Disfungsi seksual seperti
sering mengalami infeksi kulit, Gangguan Ereksi
vagina, saluran kemih, Luka sulit
sembuh, dan Berat Badan turun
tiba-tiba
PEMERIKSAAN DIABETES
MELLITUS
1. TES GULA DARAH SEWAKTU (N: <140mg/dl)
2. TES GULA DARAH PUASA (8 JAM) (N: 70-110 mg/dl)
3. TES GULA DARAH ORAL (2 jam setelah makan
pertama) N: <140 mg/dl
4. TES GLIKOHEMOGLOBIN (HbA1C) : untuk melihat nilai
rata-rata gula darah beberapa bulan terakhir
PENGOBATAN DIABETES
MELLITUS
• INJEKSI INSULIN
– Insulin Aksi Cepat
– Insulin Aksi Lambat
– Insulin Aksi Intermediate : relatif lebih panjang
• OBAT-OBATAN (Ex: Metformin, Nateglinide, dll)
• POLA HIDUP SEHAT
PERAWATAN DI RUMAH
• Pengaturan Konsumsi (Diet DM)
– Konsumsi Nasi Merah
– Kentang
– Oatmeal
– Biji-bijian utuh
PERAWATAN DI RUMAH
• Mengganti Gula dengan
pemanis rendah kalori

• Konsumsi sayuran hijau (Ex:


Bokolo, Bayam, Jus tampa
gula)
PERAWATAN DI RUMAH
• Olah raga ringan 3 x
seminggu (durasi 30 –
45 menit
PERAWATAN DI RUMAH
• Tes gula darah sebelum
selama dan sesudah
olahraga tidak boleh
lebih rendah dari 70
mh/dL
• Rutin cek dan catat
kadar gula darah setiap
hari
Buat Jadwal Pemeriksaan Gula Darah Harian
Hari / Tanggal/ Gula Darah Gula Darah Gula Darah Gula Darah
Jam Sewaktu Sebelum Setelah Makan Puasa
Makan
INGAT !!:
1. BB Ideal
2. Konsumsi Buah dan Sayur
3. Kurangi Konsumsi Gula
4. Olahraga Teratur
Modifikasi Lingkungan Pada Pasien Diabetes
Mellitus dengan pendekatan Keluarga
• Tujuan: Keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk
merawat anggota keluarga dengan DM, memelihara
kebersihan rumah, menggunakan alas kaki saat berjalan
keluar rumah
• Menciptakan lingkungan nyaman dan sehat
• Menghindari penyebab jatuh yang dapat menimbulkan luka
• Menjauhkan benda-benda tajam di lantai
• Membersihkan rumah
• Memastikan sirkulasi udara dalam rumah bertukar
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN METABOLIK :
DIABETES MELLITUS DI RUMAH
• PENGKAJIAN
- Melakukan pengecekan data pasien pasca perawatan rumah sakit
(cacatan perawatan lanjutan di rumah)
- Kaji Keluhan saat ini (Saat di rumah: 0-24 jam setelah pemulangan)
- Kaji Kondisi Hiperglikemi (pandangan kabur, rasa haus, lemas, sakit
kepala, banyak BAK)
- Kaji Kondisi Hipoglikemi di rumah (gelisah, vertigo, tremor, penurunan
kesadaran, susah kosentrasi)
- Lanjutkan pemeriksaan kondisi kesehatan pasien mulai dari alat-alat
yang terpasang dan kemampuan penggunaan alat=alat medis oleh
keluarga
- Lakukan pemeriksaan Head To Toe
• KAJI TINGKAT KEMANDIRIAN PASIEN DALAM
ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL)
• Diskusikan pada pasien dan keluarga tentang
pemenuhan kebutuhan di rumah dan
perawatan yang dapat dilakukan secara
mandiri.
• KAJI POLA NUTRISI DAN RENCANA
PENGATURAN DIET PASIEN DI RUMAH,
prinsip: jumlah sesuai kebutuhan, Jadwal diet
ketat, Jenis yang boleh dan tidak  3 J
(Jumlah kalori, Jadwal diet, Jenis Makanan)

Waktu Makan Jenis Makanan Jumlah Keterangan


Pagi

Siang

Malam
• KAJI KATEGORI OBESITAS
DIAGNOSA YANG MUNGKIN
MUNCUL
• Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
• NYERI AKUT b.d Agen Injury Biologis
• Gangguan Integritas Kulit
• Resiko Infeksi
• Defisit Nutrisi
• Hipovolemia
DX 1: KETIDAKSTABILAN KADAR GULA DARAH (SDKI: D.0027)

• Kategori: Fisiologis, Subkategori: Nutrisi dan Cairan


• Definisi: variasi kadar gula darah naik/turun dari rentang normal
• Penyebab:
– hiperglikemia: Disfungsi pankreas, resistensi insulin, gangguan toleransi glukosa
darah, gangguan glukosa darah puasa
– Hipoglikemi: Penggunaan insulin / obat glikemi oral, hiperinsulinemia,
endokrinopati, disfungsi hati, disfungsi ginjal, efek fermakologi, tindakan
pembedahan neoplasma,
• Gejala dan Tanda Mayor:
– Subjektif: Hipo: mengantuk, pusing , Hiper: lelah atau lesu
– Objektif: Hipo: Gangguan koordinasi, Hiper: kadar glukosa urin tinggi/rendah
• Gejala dan Tanda Minor:
– Subjektif: Hipo: palpitasi, mengeluh lapar , Hiper: mulut kering, haus meningkat
– Objektif: Hipo: penurunan kesadaran, gemetar, berkeringat, sulit bicarai, Hiper:
Jumlah urin meningkat
DX 2: NYERI AKUT (SDKI: D.0077)
• Kategori: Fisiologis, Subkategori: Nyeri dan Kenyamanan
• Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan
• Penyebab:
– Agen pencedera biologis (inflamasi), agen pencedera fisik (abses, amputasi,
terpotong, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
• Gejala dan Tanda Mayor:
– Subjektif: mengeluh nyeri
– Objektif: tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, frekuensi nadi meningkat, sulit
tidur.
• Gejala dan Tanda Minor:
– Subjektif: -
– Objektif: tekanan darah meningkat, pola nafas berubah, nafsu makan berubah, proses
berubah, menarik diri, berfokus pada diri, diaporesis
DX 3: GGN INTEGRITAS KULIT (SDKI: D.0129)
• Kategori: Lingkungan Subkategori: Keamanan dan Proteksi
• Definisi: Kerusakan kulit (dermis/epidermis) atau jaringan (membran mukosa,
kornea, fasia otot, tendon, tulang kartilago, kapsul sendi dan atau ligament)
• Penyebab:
– Perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan),
kekurangan/kelebihan volume cairan, penurunan mobilitas, bahan kimia iritatif, suhu
lingkungan yang ekstrem, factor mekanis (mis. Penekanan pada tonjol tulan, gesekan)
atau faktor eletris, efek samping radiasi, kelembabab, proses penuaan, neuropati
perifer, perubahan pigmentasi, perubahan hormonal, kurang terpapar informasi
tentang upaya mempertahankan/melindungi integritas jaringan
• Gejala dan Tanda Mayor:
– Subjektif: -
– Objektif: kerusakan jaringan atau lapisan kulit
• Gejala dan Tanda Minor:
– Subjektif: -
– Objektif: Nyeri, perdarahan, kemerahan, hematoma
DX 4: RESIKO INFEKSI (SDKI: D.0142)
• Kategori: Lingkungan Subkategori: Keamanan dan Proteksi
• Definisi: Beresiko mengalami peningkatan terserang
organisme patogenik,
• Faktor Resiko:
– Penyakit Kronik (Diabetes Mellitus)
– Efek prosedur invasif
– Malnutrisi
– Peningkatan papadan organisme patogen lingkungan
– Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer: (gangguan peristaltic,
kerusakan integritas kulit, penurunan sekresi pH
– Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder: Penurunan HB,
Imunosupresi, leukopenia, supresi respon inflamasi, vaksinasi tidak
adekuat
INTERVENSI KEPERAWATAN : KETIDAKSTABILAN
KADAR GLUKOSA DARAH

• Luaran Utama : Kestabilan kadar glukosa darah (SLKI: L.03022)


• Definisi : Kadar gula darah, berada pada rentang normal
• Ekspektasi : Meningkat
• Kriteria hasil: Koordinasi meningkat, Mengantuk menurun, pusing
menurun, lelah/lesu menurun, keluhan lapar menurun, kadar
glukosa darah membaik, kadar glukosa darah dalam urin membaik,
palpitasi membaik ,perilaku membaik dan jumlah urin membaik.
• Luaran utama : Manajemen Hiperglikemia (SIKI: I.03115)
• Definisi: mengidentifikasi dan mengelola kadar glukosa darah diatas
normal
• Tindakan :
Tindakan:
• Observasi:
– Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemi
– Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat
(Penyakit kambuhan)
– Monitor kadar glukoa darah, jika perlu
– Monitor tanda dan gejala hiperglikemi (Poliuria, polidipsi, kelemahan
malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
– Monitor intake dan output
– Monitor keton urin, kadar AGD, elektrolit, tekanan darah ortostatik dan
frekuensi nadi

• Terapeutik
– Berikan Asupan cairan
– Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau
memburuk
– Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Tindakan:
• Edukasi
– Anjurkan menghindari olahraga saat glukosa darah lebih dari 250
mg/dl
– Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
– Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olah raga
– Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urin
– Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. Penggunaan insulin, obat
oral, monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat, dan
bantuan profesional kesehatan

• Kolaborasi
– Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu,
– Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
– Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

• Pelaksanaan Rencana Tindakan keperawatan


yang dilakukan berdasarkan Diagnosa yang
telah ditetapkan
EVALUASI KEPERAWATAN

• Menetapkan SOAPIER setelah dilakukan


implementasi
• Dapat Disajikan dalam bentuk tabel ataupun
secara naratif.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai