1.
I.
Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS
Os mengeluh lemas dan tidak kuat beraktivitas
2. Riwayat penyakit sekarang
Os penderita DM2NO/Non Obese, ulkus pedis digiti III sinistra, CKD stage
V ec.susp ND, susp ISK, neuropati diabetik, mondok dari UPD tanggal 30
Oktober 2004 (Sabtu) mondok selama 14 hari. Setelah pulang mondok
os mengeluh lemas menetap, makan/minum sedikit dan tidak kuat
beraktivitas sehari-hari.
HMRS keluhan menetap, os rencana kontrol tetapi karena bertambah
lemas maka os periksa ke UGD. Selama di rumah os menjalani terapi
insulin 3x16 U, metronidazol 3x500mg, ketokonazole 1x200mg, aspilet
2x80mg, furosemid 1-0-0, radin 2xI, aproval 300mg 1-0-0, tensivask
10mg 0-0-1.
3. Riwayat penyakit dahulu
Klien menderita DM sudah sejak 14 tahun yang lalu, kontrol diit ketat,
kontrol rutin ke RS di Purworejo, terapi obat oral.
4. Diagnosa medik pada saat masuk RS
DM2NO post amputasi ganggren digiti V pedis dekstra, CKD stage V e.c
susp ND, neuropati diabetik, anemia mikrositik hipokromik, HT stg I.
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap
Laboratorium urine
Pemeriksaan Mikrobiologi : darah, pus, urine midstream
Pemeriksaan GDR
Analisa Gas Darah
EKG
Rontgent thoraks
6. Tindakan yang telah dilakukan
Terapi pemasangan DC
Pemasangan infus NaCl 0,9% lini
Diit RPRGRK 1700 kal
RI 3x16 Unit (sesuaikan dengan GDR)
Metronidazole 3x500mg
Radin 2x1 tab
CaCo3 3x1
Asam folat 3x1
Aspilet 2x80gr
Aprovel 1x300gr
Tensivask 1x10mg
II.
Pemeriksaan Fisik
(Cephalokaudal)
1. Keluhan utama yang dirasakan saat ini :
Tubuh terasa lemah
2. Vital sign
BP : 160/90 mmHg
Pulse : 98 x/mnt
RR : 24 x/mnt
T : 37,7 C
3. BB/TB : 53 kg/ 159 cm (1 bln yll)
4. Kepala
Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-), sekret (-),
penglihatan jelas
Telinga : nyeri (-), sekret (-), masih dapat mendengar suara
dengan jelas
Mulut : bibir kering pecah-pecah, gusi anemis, karies (+)
5. Leher : Peningkatan JVP (-)
6. Thorak :
Jantung : S1-2 murni, bising (-)
Paru : sonor, vesikuler, RBK +/+, kusmaul (-)
7. Abdomen : supel, nyeri tekan (-), peristaltik (+), H/L tidak teraba
8. Inguinal : tidak ada benjolan
9. Ekstremitas :
Tangan : tangan kanan dbn, tangan kiri : jempol
kiri menebal, bengkak, terdapat benjolan di bawahnya
Kaki :
Tungkai dan kaki
Kiri
Kanan
Luka
(+) ulkus mengering
(+) ulkus mengering
Otot
sulit dinilai
sulit dinilai
Sendi
udem (+), nyeri (-)
udem (+), nyeri (-)
Gerakan
intoleransi
intolerasnsi
Kekuatan
3
3
Suhu raba
dingin
dingin
Udem
(+)
(+)
Lain-lain
parestesi di dorsum
ada lesi preulkus dan
pedis dan lesi
ulkus mengering
preulkus dan ada
ulkus yang mengering
Program Terapi
Pemasanga
n infus NaCl 0,9% lini
Diit
RPRGRK 1700 kal
RI
sesuai
GDR
Inj
Fosmicyn 2 gr/48 jam
Inj
Ceftazidin 1 gr/24 jam
Furosemid
1-0-0
CaCo3 3x1
Asam folat
3x1
Aspilet
2x80gr
Aprovel
1x300gr
Tensivask
0-0-1
Ranitidin
2x1 tab
Sistenol
k/p
Flukonazole
1x50 mg
A N A L I S A
NO
1
D A T A
DATA
DS :
Klien menyatakan tubuhnya
lemas, tidak kuat duduk, untuk menaikkan
badan ke atas kaki klien tidak mampu
mendorong
DO :
KU lemah
Miring kanan/kiri dibantu
Kekuatan otot tangan 4/4,
kaki 4/4
VS :Nadi 82x/mnt lemah, TD
130/90 mmHg
DS :
Keluarga mengatakan warna
hitam di ke2 kaki adalah bekas ulkus yang
sembuh dalam waktu 1 bulan
Keluarga melaporkan klien
post amputasi digiti V pedis Dekstra 10 th
yll
DO :
Ulkus DM grade I pedis
sinistra
Permukaan kulit punggung
ke2 kaki kering, lesi post ulkus, hitam,
tebal, mengelupas
Kulit kaki, tangan, punggung
dan perut kering, kehitaman dan
mengelupas
DS :
Keluarga menyatakan bahwa
1 minggu yll tubuh klien belum bengkakbengkak
Keluarga melaporkan BAK
klien banyak (2-3 liter/hr)
Klien mengatakan minum air
putih 1 liter/hr sesuai anjuran dokter
DO :
BB 53 kg (1 bln yll)
Edema (+) pada tangan dan
kaki
Infus NaCl lini
HB : 8,6 g/dL (menurun)
HMT : 22,6 % (menurun)
BJ urine : 1,015 (rendah)
DS :
PROBLEM
Intoleransi
aktivitas
ETIOLOGI
Kelemahan
menyeluruh
Kerusakan
integritas
kulit
Perubahan
sirkulasi,
Perubahan
sensasi
Volume
cairan
berlebih
Mekanisme
pengaturan
melemah
Defisit
Kelemahan
KU lemah
Poliuri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Volume cairan berlebih
2. Intoleransi aktivitas
3. Kerusakan integritas kulit
perawatan
diri
Resiko infeksi
PK :
Hiperglikemia
PK :
Neuropati
Diabetik
(perifer)
PK :
Hiponatremia
PK :
Hipokalemia
PK : Asidosis
Metabolik
5. Resiko infeksi
6. PK
7. PK
8. PK
9. PK
10. PK
:
:
:
:
:
Hiperglikemia
Neuropati Diabetik (perifer)
Hiponatremia
Hipokalemia
Asidosis Metabolik