Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Kesehatan Jiwa Masyarakat


Dosen Pembimbing :

Oleh :
Rizki Tri Kumalasari (P07120216001)
Zunita Rohmawati (P07120216002)
Ifah Wulandari (P07120216003)
Siti Nurhaliza Fujiyanti (P07120216004)
Novia Andriyani (P07120216006)
Ika Moninda (P07120216023)

DIV KEPERAWATAN REG. A


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2016/2017
PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

A. PREDISPOSING
1. Karakteristik Klien
Klien yang kami kaji adalah Ibu-ibu di dusun Tegalrejo, Sumber Sari,
Moyudan.

2. Riwayat Kesehatan
Kelompok mengambil 11 ibu-ibu dari di dusun Tegalrejo untuk dijadikan
sample pengisian instrumen SRQ. Di dusun Tegalrejo sendiri terdapat ±7
orang yang menderita gangguan jiwa.

3. Pemeriksaan Fisik
Didapatkan data sebanyak 7 orang menderita gangguan jiwa.

4. Kesiapan Klien Untuk belajar


- Ibu-ibu menanyakan “La, sehat jiwa itu gimana mbak, apa nggak
ngamuk-ngamuk gitu ?”
- Ibu-ibu menanyakan “Mbak, bagaimana caranya biar jiwa kita sehat
terus ?”
-
5. Motivasi
- Ibu-ibu mengatakan ingin mengetahui tanda-tanda orang yang sehat
jiwa
- Ibu-ibu mengatakan bagaimana memelihara jiwa supaya tetap sehat.

6. Kemampuan Membaca
- Ibu-ibu dusun Tegalrejo lancar menggunakan bahasa Indonesia dan
Jawa.
- Rata-rata ibu-ibu di dusun Tegalrejo dapat membaca.

B. ENABLING
- Rata-rata keadaan ekonomi dari keluarga menengah.

C. REINFORCING
Ibu-ibu mengatakan ingin mengetahui ingin mengetahui tanda-tanda orang
yang sehat jiwa, dan bagaimana cara memelihara jiwa supaya tetap sehat.

ANALISA DATA

DATA MASALAH PENYEBAB


DO: Risiko Cacingan Kurang pengetahuan
 Sebanyak 40% anak- tentang cuci tangan
anak PAUD menggunakan 6 langkah
melakukan cuci benar
tangan sebelum
makan dan 60% tidak
mencuci tangan
sebelum makan.
 Kebiasaan memotong
kuku sebanyak 45%
memotong kuku,
55% jarang
memotong kuku.
 Berdasarkan hasil
pemeriksaan,
sebanyak 55% masih
terdapat kotoran pada
jari kuku.

DS:
 Anak PAUD Sekar
Sari menanyakan
“Mbak, gimana cara
cuci tangan ?”
 Anak PAUD Sekar
Sari “Mbak, apa
saja akibat kalau
tidak mencuci
tangan ?”
 Guru PAUD
mengatakan kalau
anak-anak jarang
mencuci tangan
kalau mau makan
dan setelah
bermain.
Diagnosa Keperawatan:

Risiko cuci tangan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang cuci tangan
menggunakan 6 langkah benar.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik: Kesehatan jiwa masyarakat


2. Sasaran:
- Program : Ibu-ibu dusun Tegalrejo
- Penyuluhan : Ibu-ibu dusun Tegalrejo
3. Tujuan:
- Umum: setelah diberi penyuluhan selama 30 menit, diharapkan peserta
mempu memahami mengenai pentingnya kesehatan jiwa.
- Khusus: setelah mengikuti penyuluhan tentang kesehatan kesehatan
jiwa, diharapkan peserta mampu:
a. Menjelaskan pengertian kesehatan jiwa
b. Menyebutkan tanda-tanda orang dengan sehat jiwa
c. Menyebutkan bagaimana memelihara kesehatan jiwa
4. Materi:
a. Pengertian sehat jiwa
b. Tanda-tanda orang dengan sehat jiwa
c. Cara memelihara kesehatan jiwa
5. Metode Penyuluhan:
a. Ceramah
b. Tanya jawab (diskusi)
6. Media pembelajaran:
Leaflet
7. Hari, Tanggal : Kamis, 23 Mei 2019
Jam : 13.30 – 14.00 WIB
Alokasi waktu :
Tahap
No Waktu Kegiatan penyuluhan Sasaran Media
kegiatan
1. Pembukaan 5 a. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Kata-
menit b. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan kata /
c. Menyampaikan menyimak kalima
tentang tujuan pokok 3. Bertanya mengenai t
materi perkenalan dan
d. Kontrak waktu tujuan jika ada yang
kurang
2 Pelaksanaan 20 a. Penyampaian materi 1. Mendengarkan dan Leaflet
menit b. Tanya jawab menyimak
c. Melakukan evaluasi 2. Bertanya mengenai
d. Menyimpulkan hasil hal-hal yang belum
evaluasi jelas dan di
mengerti
3. Sasaran dapat
menjawab tentang
pertanyaan yang
diajukan

3 Penutup 5 a. Mengakhiri 1. Menjawab salam. Kata-


menit pertemuan dan kata/
mengucap salam kalima
t
8. Tempat
Ruang tamu

9. Pengorganisasian:
a. Penyuluh : Novia, Siti, Zunita
b. Koordinator : Ika
c. Konsumsi : Rizki
d. Dokumentasi : Ifah

10. Evaluasi:
Ranah Waktu Metode Instrumen Evaluasi
Kognitif Segera setelah Tanya jawab Daftar Penyuluh
penyuluhan Pertanyaan
Afektif Segera setelah Tanya jawab Daftar Penyuluh
penyuluhan Pertanyaan

 Aspek kognitif:
a) Apa yang dimaksud dengan sehat jiwa ?
b) Bagaimana tanda-tanda orang dengan sehat jiwa ?
c) Bagaimana cara memelihara kesehatan jiwa ?

 Aspek afektif:
a) Apa yang akan ibu-ibu lakukan untuk memelihara kesehatan
jiwa ?
Yogyakarta, 23 Mei 2019

Kelompok 1
Lampiran 1

a. Pengertian kesehatan jiwa


Menurut DEPKES, Kesehatan Jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia
serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain
sebagaimana adanya serta mempunyai sikap posotif terhadap diri sendiri
dan orang lain.

b. Ciri-ciri orang dengan sehat jiwa

1). Menyadari Kemampuan diri.

2). Mampu bekerja produktif dan memenuhi kebutuhan hidup.

3). Dapat berperan serta dalam lingkungan.

4). Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain.

5). Mampu menghadapi stress kehidupan secara wajar.

c. Menjaga kesehatan jiwa


1). Sediakan waktu untuk diri sendiri
Lakukan hobi atau kegiatan yang menyenangkan. Misalnya,
menganyam, mendengarkan music, melukis, menyulam, membaca
buku, dll.
2). Istirahat dan penyegaran
Ambil waktu senggang, selingan waktu santai, untuk kesehatan jiwa.
Istirahat sejenak dan manfaatkan istirahat dengan baik, cukup untuk
mengurangi stress. Dapat juga melakukan kegiatan selingan, seperti
berlatih yoga, relaksasi, atau meditasi.
3). Gerak badan dan makan yang sehat
Gerak badan akan memicu zat kimia di otak yang membuat kita
merasa nyaman. Gerak badan yang teratur juga akan meningkatkan
kepercayaan diri dan memperbaiki konsentrasi, tidur, penampilan,
dan perasaan, serta membuat otak dan organ tubuh lain tetap sehat.
4). Hindari alkohol dan obat terlarang lainnya
Efek mengubah perasaan atau suasana hati yang terdapat di dalam
alcohol atau obat-obatan terlarang hanya bersifat sementara. Kondisi
tubuh akan menjadi lebih butuk apabila kita putus dari zat tersebut.
Apabila semakin banyak dikonsumsi juga bisa membahayakan
tubuh/menimbulkan ketergantungan.
5). Bicarakan tentang perasaan
Hal ini merupakan cara merawat kesehatan dan kesejahteraan.
Berbicara dengan orang yang dipercaya, merupakan cara menghadapi
masalah yang sedang dihadapi. Merasa didengarkan akan membuat
anda merasa mendapat dukungan dan tidak sendirian.
6). Menerima siapa diri anda dan menetapkan tujuan yang realistis
Merasa baik tentang diri sendiri membuat kita lebih berani untuk
belajar sesuatu yang baru, pergi ke tempat yang baru dan menambah
teman baru. Harga diri yang baik membuat kita lebih bisa
menghadapi kesulitan.
7). Menghadapi stress
Stress adalah bagian dari hidup, namun memengaruhi kita secara
berbeda. Stress bisa menyebabkan masalah seperti rasa tidak nyaman
atau distress.
8). Menjaga spiritualitas
Spiritualitas merupakan cara kita menemukan makna, harapan, dan
kedamaian hati dalam hidup. Kesehatan badan, kesehatan jiwa, dan
kesehatan spiritual saling berkaitan, saling mempengaruhi.
Beberapa cara yang sering dilakukan oleh beberapa orang antara lain
: berdoa, meditasi atau yoga, atau menjalankan ritual keagamaan.

9). Berelasi dengan sesama dan masyarakat


Kembangkan dan pertahankan relasi/hubungan yang kuat dengan
orang-orang sekitar anda yang dapat mendukung dan memerkaya
kehidupan. Kualitas hubungan antar manusia anda menentukan rasa
sejahtera dan bahagia anda.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai