FORMAT PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal Pengkajian : 13 Mei 2019
Jam pengkajian : 13.30 WIB
Tempat : Wisma Grojogan Sewu, BPSTW Unit Abiyoso
Pakem
Pengkaji : Fiolita
Sumber Data : Klien dan Rekam Medis Klien
Metode : Wawancara & Observasi
PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Ny.S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 77 tahun
Suku : Jawa
Pendidikan : Pelatihan massage
Agama : Kristen
Alamat : Pujakusuman,Yogyakarta
Penanggung jawab : Ny. N
Tgl masuk Panti : 14 September 2016
2. Pola Fungsional
a. Nutrisi metabolik
Makanan :
Klien mengatakan sehari makan 2-3 kali, nafsu makan kurang, tidak ada mual
muntah. Jenis makanan yang dikonsumsi yaitu nasi, sayur, lauk dan buah
yang disediakan panti. Klien mengatakan tidak memiliki alergi terhdap
makanan dan tidak ada pantangan makan.
Minum :
Klien mengatakan minum air putih sehari ± 5 gelas per hari, selain itu klien
juga minum teh dan susu yang disediakan panti
b. Eliminasi
BAK :
Klien mengatakan BAK dalam sehari ± 4 -5 kali. Biasanya klien pergi ke
kamar mandi secara mandiri. Warna urine kuning jernih, bau urine khas dan
tidak merasakan nyeri saat berkemih
BAB :
Klien mengatakan BAB dua hari sekali. Konsistensi fesesnya lunak, berwarna
kuning kecoklatan dan berbau khas. Klien mengatakan tidak ada keluhan
nyeri pada saat BAB
c. Aktivitas Pola Latihan
1) Rutinitas Mandi
Klien mengatakan sehari mandi satu kali setiap sore. Klien pergi ke kamar
mandi secara mandiri
2) Kebersihan sehari-hari
Klien mengatakan membersihkan kamarnya secara mandiri akan tetapi
klien mengatakan kesulitan dalam membersihkan kamar karena terganggu
kondisi fisiknya
3) Aktivitas sehari-hari
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti senam karena tidak diwajibkan
untuk klien tunanetra. Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan
keterampilan karena klien merasa tidak ada yang cocok dengan hobbinya.
Klien hanya mengikti kegiata spiritual yang diadakan setiap senin dan
kamis. Setiap harinya klien hanya berdiam diri dikamarnya serta sering
mendengarkan radio dikamarnya bersama suaminya.
4) Kemampuan kemandirian
Klien mampu melakukan mandi sendiri, berpakaian sendiri, melakukan
toileting, mampu mengambil makan dan membersihkan alat makan
setelah makan secara mandiri
5) Pola istirahat tidur
Klien mengatakan lama tidur malam selama 6 jam dan sudah merasa
puas. Mulai tidur pukul 20.00 dan bangun pukul 02.00. Kadang-kadang
klien bangun ditengah malam karena merasa ingin BAK. Untuk tidur
siang klien biasanya tidur pukul 13.00 sampai pukul 14.00
6) Pola kognitif persepsi
a) Masalah penglihatan
Klien tidak bisa melihat karena mengalami kebutaan sejak umur 2
tahun.
b) Masalah pendengaran
Pendengaran klien menurun, jika berbicara dengan klien harus sedikit
keras dan kadang-kadang mengulang lagi
c) Kesulitan membuat keputusan
Klien tidak mengalami kesulitan dalam membuat keputasan karena
merasa percaya diri dan mampu
7) Persepsi diri – pola konsep diri
a) Gambaran diri
Klien mengatakan “saya sekarang sudah tua, tapi saya bersyukur
tehadap keadaan yang diberikan Tuhan kepada saya yang penting saya
walaupun saya belum pernah melihat dunia ”
b) Harga diri
Klien merasa masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Klien
mengatakan saya ingin mandiri semaksimal mungkin walau kadang
kala di bantu oleh petugas panti tetapi klien tidak menolak untuk
dibantu
c) Peran diri
Klien merasa peran diri di keluarganya sudah selesai karena anak Ny.
S sudah berkeluarga.
d) Ideal diri
Klien merasa bahagia karena dapat menjaga kesehtannya sejak dahulu
sehingga sampai saat ini klien jarang sakit.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : CM
c. Tanda-Tanda Vital :
TD :120/80 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
d. Status gizi
BB : 40 kg
TB : 145 cm
IMT : 19,01 kg/m2
e. Pemeriksaan secara sistematik
1) Kulit
Kulit klien tampak keriput, kering, tidak ada lesi dan bersih
2) Kepala
Rambut : tidak ada lesi, simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri kepala, rambut beruban dan tidak berketombe
Mata : kedua mata mengalami kebutaan.
Hidung : tidak ada deformitas, tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut : bibir tidak pecah-pecah, tidak ada sumbing, tidak ada
sariawan, gigi secara umum masih utuh dan kurang bersih.
Telinga : terjadi penurunan fungsi pendengaran, telinga tampak
simetris dan bersih
3) Leher
Tidak ada gangguan, simetris, tidak ada benjolan, refleks menelan ada
4) Dada
Tidak ada ketinggalan gerak dalam bernafas
5) Abdomen
Tidak ada asites, tidak ada nyeri tekan
6) Ekstermitas
Ekstermitas atas : Tangan dan jari lengkap, tidak ada oedem, kuku
pendek dan bersih
Ekstermitas bawah : Kaki dan jari lengkap, tidak ada oedem, kuku
pendek dan bersih.
4 4
4 4
Pengkajian Khusus
a. Pengkajian Status Nutrisi : MNA (Mini Nutritional Assessment)
B. Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 bulan terakhir berkaitan
dengan penurunan nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan
mengunyah atau kesulitan menelan?
0 = penurunan nafsu makan tingkat berat
1 = penurunan nafsu makan tingkat sedang
2 = tidak kehilangan penurunan nafsu makan
C. Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir
0 = penurunan berat badan >3kg (6 lbs)
1 = penurunan berat badan tidak diketahui
2 = penurunan berat badan antara 1 dan 3 kg (2,2 dan 6,6 lbs)
3 = tidak terjadi penurunan berat badan
D. Mobilitas
0 = hanya di atas kasur atau kursi roda
1 = dapat beranjak dari kursi/kasur, tetapi tidak mampu beraktivitas normal
2 = mampu beraktivitas normal
E. Menderita penyakit psikologis atau penyakit akut dalam 3 bulan terakhir
0 = ya
2 = tidak
F. Masalah neuropsikologis
0 = demensia tinkat berat atau depresi
1 = demensia tingkat sedang
2 = tidak ada masalah psikologis
G. Body mass Index (BMI)
0 = BMI < 19
1 = BMI 19 - <21
2 = BMI 21 - <23
3 = BMI ≥ 23
Asesmen risiko jatuh pada pasien dewasa menggunakan MORSE FALL SCALE
Faktor risiko Skala Poin Skor
pasien
Riwayat jatuh Ya 25
Tidak 0 0
Diagnosis sekunder Ya 15
(≥2 diagnosis medis) Tidak 0 0
Alat bantu Berpegangan pada perabot 30 30
Berpegangan pada perabot 15
Tidak ada/kursi roda/perawat/tirah 0
baring
Terpasang infuse Ya 20
Tidak 0 0
Gaya berjalan Terganggu 20
Lemah 10 10
Normal/tirah baring/imobilisasi 0
Status mental Sering lupa akan keterbatasan yang 15
dimiliki
Sadar akan kemampuan diri sendiri 0 0
Total 40
Kategori
Risiko Tinggi = ≥45
Risiko Rendah = 25-44
Tidak ada Risiko = 0-24
Interpretasi=
1. Skor > 5 kualitas tidur buruk
2. Skor ≤ 5 kualitas tidur baik
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat
membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang kedepan
1 Saya merasa berkecil hati hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa Kegagalan
3 Saya benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang yang saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Rasa Kepuasan
3 Saya tidak merasa puas dengan segalanya
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Ketidak bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga
2 Saya merasa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari eaktu yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan diri sendiri
3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai membahayakan
diri sendiri
H. Menarik diri sendiri dari social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli
pada mereka
2 Saya telaah kehilangan semua minat saya oada orag lain dan mempunyai
sedikit perasaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain daru sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan gambaran diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan permanen dalam penampilan saya
dan ini membuat saya tidak tertarik
1 Saya kuatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya
K. Kesulitan kerja
3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan
sesuatu
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kkira-kira sebaik sebelumnya
L. Keletihan
3 Saya telah lelah melakukan sesuatu
2 Saya merasa lela untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa telah lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya
M. Anoreksia
3 Saya tidak mempuanyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk hari sebelumnya
Penilaian
0–4 : depresi tidak ada / minimal
5–7 : depresi ringan
8 – 15 : depresi sedang
>16 : depresi berat
B. ANALISA DATA
NAMA KLIEN : Ny. S Wisma/Ruang: Grojogan Sewu
UMUR : 77 tahun
No. Data Masalah Penyebab
1. DO : Hambatan berjalan Gangguan
- Kedua mata Ny. S mengalami (NANDA 2018, penglihatan
kebutaan dengan visus mata 0 domain 4 kelas 2
- Ny. S berjalan dengan tongkat kode diagnosis
- Ny. S berjalan dengan dengan 00088)
berpegangan suami
- Ny. S terlihat berjalan sangat pelan
DS :
- Ny. S mengatakan mengalami
kebutaan sejak berumur 2 tahun
- Ny. S mengatakan tidak berani keluar
wisma sendiri karena tidak tau jalan
- Ny. S mengatakan dapat berjalan
dengan bantuan tongkat
- Ny. S menagatakan dapat berjalan
dengan berpegangan pada suami
2. DO : Isolasi sosial Kesulitan
- Ny. S terlihat sering dikamarnya (NANDA 2018, membina
- Ny. S terlihat tidak pernah keluar dari domain 12 kelas 3 hubungan
kamar kode diagnosis
- Ny. S terlihat tidak ada kontak mata 00053)
- Ny. S terlihat tidak pernah
berkomunikasi dengan orang lain
DS :
- Ny. S mengatakan terpaksa tinggal di
BPSTW
- Ny. S mengatakan tidak nyaman
dengan keadaan di BPSTW
- Ny. S mengatakan lebih suka berada
dikamarnya dari pada diruang tamu
wisma
- Ny. S mengatakan jarang
bercengkrama dengan teman-teman
satu wisma
- Ny. S mengatakan tidak mengenal
teman-teman satu wismanya
3. DO : Hambatan Kurang
- Ny.S tampak tidak mengikuti penyesuaian dukungan
kegiatan diluar wisma yaitu individu (NANDA sosial
keagamaan jika tidak ada yang 2018, kelas 2
membantu berjalan domain 9 kode
- Ny. S nampak jarang keluar kamar diagnosa 00210)
- Teman satu wisma tampak tidak
pernah mengajak Ny. S mengikuti
kegiatan
- Teman satu wisma tampak tidak
pernah mengajak Ny. S bercengkrama
DS :
- Ny. S mengatakan tidak nyaman
dengan lingkungan tempat tinggalnya
- Ny. S mengatakan tidak pernah
mengikuti kegiatan di BPSTW
kecuali kegiatan keagamaan
- Ny. S mengatakan sulit beradaptasi
dengan lingkungan wismanya
Fio
Fio
Fio
Fio
Fio
Fio
Fio
Isolasi sosial Menciptakan lingkungan S : Klien mengatakan
b.d Kesulitan yang tenang dan mendukung lingkungan tempat tinggal
membina tidak mendukung klien
Jumat, hubungan untuk beraktivitas
2. 10.15 O : Klien terlihat jarang keluar
dari kamarya
TTD
Fio
Fio
Fio
Fio
F. EVALUASI
No. Hari/ Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1. Rabu/ 15 Mei 2019 Hambatan berjalan b.d S:
Klien mengatakan sendi-sendi
gangguan penglihatan
tidak kaku akan tetapi rentang
gerak hanya terbatas
O:
Cara berjalan klien terlihat
sangat pelan dan terbata-bata
A:
Hambatan berjalan belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Monitor penggunaan kruk
TTD
Fio
S:
Klien mengatakan tidak
nyaman dengan tempat
tinggalnya saat ini
Klien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan diluar
wisma, hanya mengikuti
kegiatan keagamaan saja
O:
Klien terlihat lebih suka di
dalam kamar
Isolasi sosial b.d Kesulitan
2. A:
membina hubungan Isolasi sosial belum tearatasi
P:
Lanjutkan intervensi
Identifikasi respon psikologis
terhadap situasi dan
ketersediaan sistem dukungan
TTD
Fio
S:
Klien mengatakan bersedia
mengikuti kegiatan menyanyi
di aula
O:
Klien berjalan menuju aula
dengan bantuan mahasiswa
Hambatan penyesuaian A:
3. individu b.d kurang Hambatan penyesuaian individu
belum teratasi
dukungan sosial P:
Lanjutkan intervensi
Anjurkan klien mengikuti
kegiatan keagamaan
TTD
Fio
Kamis / 16 Mei 2019 S:
klien mengatakan sering
menggunakan tongkat jika
beraktivitas diluar kamar
O:
klien terlihat menggunakan
tongkat ketika akan ke kamar
mandi
Hambatan berjalan b.d A:
4.
gangguan penglihatan Hamabatan berjalan belum
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Berikan latihan gerak (ROM)
TTD
Fio
Fio
S:
Klien mengtakan bersedia
mengikuti kegiatan keagamaan
O:
Klien berjalan menuju aula
dengan bantuan mahasiswa
A:
Hambatan penyesuaian Hambatan penyesuaian individu
6. individu b.d kurang belum teratasi
P:
dukungan sosial Lanjutkan intervensi
Berikan edukasi terhadap klien
untuk mengembangkan konsep
diri
TTD
Fio
Fio
S:
Klien mengatakan lingkungan
tempat tinggal tidak
mendukung klien untuk
beraktivitas
O:
Klien terlihat jarang keluar
dari kamarya
Isolasi sosial b.d Kesulitan A:
8. Isolasi sosial belum teratasi
membina hubungan P:
Lanjutkan intervensi
Motivasi klien untuk membina
hubungan dengan teman satu
wisma
TTD
Fio
S:
Klien mengatakan sulit untuk
mengubah konsep dirinya
O:
Klien terlihat mengangguk
Hambatan penyesuaian A:
9. individu b.d kurang Hambatan Penyesuaian individu
belum teratasi
sukungan sosial P : Lanjutkan intervensi
Motivasi klien dan keluarga
(suami) untuk meningkatkan
adaptasi diri klien TTD
Fio
Sabtu / 18 Mei 2019 S:
Klien mengatakan sudah bisa
melakukan ROM
O:
Klien terlihat melakukan ROM
dengan benar
A:
Hambatan berjalan b.d Hambatan berjalan belum teratasi
10.
gangguan penglihatan P:
Lanjutkan intervensi
Motivasi klien untuk latihan
ROM dan berjalan
TTD
Fio
TTD
Fio
S:
Klien mengatakan bersedia
beradaptasi dengan lingkungan
Suami klien mngatakan
bersedia membantu klien
beradaptasi dengan lingkungan
O:
Klien dan suami klien terlihat
berantusias
Hambatan penyesuaian
A:
12. individu b.d kurang
Hambatan penyesuaian individu
dukungan sosial
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Motivasi klien dan keluarga
(suami) untuk meningkatkan
adaptasi diri klien
TTD
Fio
G. KESIMPULAN
Hambatan berjalan b.d gangguan penglihatan dengan intervensi kaji batasan
pergerakan sendi dan efeknya terhadap fungsi sendi, Instruksikan untuk perlahan-
lahan melakukan peregangan otot (ROM aktif dan pasif), Ajarkan teman satu wisma
untuk mendukung kemandirian dengan membantu hanya ketika pasien tak mampu
melakukan , Monitor penggunaan kruk pasien atau alat bantu berjalan, Kolaborasi
dengan terapis fisik, okupasional, dan terapis rekreasi dalam mengembangkan dan
melaksanakan program latihan yang sesuai belum teratasi karena pasien belum
sepenuhnya dapat berjalan normal oleh karena keterbatasan fisiknya.
Isolasi sosial b.d Kesulitan membina hubungan dengan intervensi kaji lingkungan
klien,identifikasi respon psikologis terhadap situasi dan ketersediaan sistem dukungan
,ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung, anjurkan hubungan dengan orang-
orang yang memiliki minat dan tujuan yang sama ,berikan informasi tentang
peningkatan sistem dukungan belum teratasi karena klien belum mau membina
hubungan dengan teman lain.
Hambatan penyesuaian individu b.d Kurang dukungan sosial dengan intervensi
Monitor pernyataan klien tentang harga diri, Anjurkan partisipasi dalam kelompok/
kegiatan-kegiatan reminiscence individu, Berikan umpan balik positif saat klien
bersedia menjangkau orang lain, Edukasikan keluarga mengenai pentingnya minat
dan dukungan mereka dalam mengembangkan konsep diri positif belum teratasi
karena klien masih terlihat susah untuk beradaptasi dengan lingkungannya.