MACAM-MACAM VARIABEL
PENELITIAN
OLEH :
1. FEBRYANAWATI NUR SAFITRI (15302241002)
2. NISRINA NURMALIA A (15302241005)
3. ANDREAS BAGUS (15302241051)
4. IVANDRA I L (15302249001)
DEVINISI VARIABEL PENELITIAN
Istilah “variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan
dalam setiap jenis penelitian, F. N. Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah
konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep
kesadaran. (Umar, Husein: 2011)
Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi
misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki –
perempuan, berat badan, karena ada berat 40 kg, dan sebagainya. Gejala
adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang
bervariasi. (Arikunto, Suharsimi: 2013)
Sugiono (1997) menyatakan, bahwa variabel didalam penelitian
merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang mempunyai variasi
antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut, misalnya tinggi badan
dan berat badan merupakan atribut dari seseorang yang dalam hal ini adalah
objek penelitiannya. (Umar, Husein: 2011)
Menurut Retno (2010) menyatakan, bahwa variabel adalah konsep
yang mempunyai nilai dan dapat diukur. Perbedaan utama konsep dengan
variabel adalah keterukuran. Dalam hal ini konsep tidak dapat diukur
sedangkan variabel dapat diukur.
Terhadap konsep, pengukuran dapat secara langsun dilakukan dengan
menggunakan instrumen (alat ukur) yang sesuai. Konsep konsep yang demikian
itu sering diseut juga dengan “Variabel”.
Harga atau nilai dari setiap konsep sangat tergantung pada nilai yang
ada pada setiap indikator. Nilai yang diberikan oleh setiap resonden pada
sebuah indikator akan bervariasi (berbeda-beda) sesuai dengan pendapat
atau karakteristik masing-masing. Oleh karena itulah kemudian indikator yang
mempunyai nilai bervariasi disebut dengan variabel. Apabila nilai-nilai dari
indikator akan membentuk sebuah konsep, maka variabel dapat didefinisikan
sebagai konsep yang mempunyai variasi dalam nilai (ukuran). (Mustafa, Zainal:
2013)
Dari uraian tadi, dapat kita ketahui definisi dari variabel
penelitian yaitu objek penelitian atau konsep yang mempunyai
variasi nilai (ukuran) dan dapat diukur dimana pengukuran dapat
secara langsung dilakukan dengan menggunakan instrumen (alat
ukur) yang sesuai.
TIPE-TIPE VARIABEL
Variabel antara adalag variabel yang menjadi antara adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Dilihat dari posisinya, variabel antara terletak diantara variabel bebas dan variabel terikat. Idealnya
efek pengaruh tidak langsung dari variabel bebas ke variabel terikat melalui variabel antara akan lebih kuat
dibanding efek langsung dari variabel bebas ke variabel terikat
Contoh:
Ditinjau dari jenis data atau bilangannya, variabel dapat dibedakan menjadi dua, yakni ariabel kontinu dan
variabel diskrit.
• Variabel kontinu
variabel kontinu adalah variabel yang mempunyai nilai dalam jangkauan yang tak terhingga kecilnya dan tak
terhingga besarnya. Pada umumnya harga dari variabel kontinu diperoleh dari hasil pengukuran.
Contoh :
Berat badan seseorang adalah data dari hsil pengukuran yang hasilnya dapat seberat 60kg, atau mungkin 60,5 kg atau
mungkin 60,27 kg.
Jika X adalah sebuah variabel kontinu, maka X > 0 dianggap sama dengan X > 0
• Variabel diskrit
Seringkali sebagai variabel kategori, yaitu variabel yang nilainya selalu dalam angka bulat dan biasanya
diperoleh dari hasil perhitungan, sehingga penyajiannya dalam bentuk frekuensi
Contoh :
Misalnya jumlah mahasiswa yang lulus dengan predikat cumlaude sebanyak 7 orang (tidak mungkin 7,25 orang)
Jika X adalah variabel diskrit, maka X > 0 tidak sama dengan X > 0, karena:
X > 0, artinya nilai variabel X adalah 1; 2; 3; ... Dst
X > 0, artinya nilai variabel X adalah 0; 1; 2; 3; ... dst
JENIS VARIABEL
Dalam hubungan sebab akibat dapat terjadi kemungkinan empat variabel yang
berperan
1. Variabel yang berubah (bebas), yang bertanggung jawab untuk membawa
perubahan dalam suatu fenomena
2. Variabel dampak (teriakat), hasil dari variabel yang berubah
3. Variabel yang mempengaruhi antara sebab dan akibat (tambahan)
4. Variabel penghubung (perantara), menyempurnakan hubungan antara variabel
sebab dan akibat
SUDUT PANDANG DESAIN STUDI
1. Variabel Diskrit
Diukur menggunakan ukuran skala angka atau urutan. Variabel diskrit ada
tiga jenis, yaitu
• Konstan, variabel hanya mempunyai satu kategori, misal pohon, mobil, dll
• Dikotomi, variabel yang mempunyai dua kategori, misal ya/tidak, jauh/dekat, dll
• Politomi, variabel yang mempunyai lebih dari dua kategori, misal perilaku atau
kecenderungan ( sangat disukai, disukai, cukup, tidak disukai, sangat tidak disukai)
SUDUT PANDANG UNIT
2. Variabel kontinu
Mempunyai keberlanjutan dalam pengukurannya. Contoh usia, penghasilan,
dsb. Peneliti dapat mengambil sembarang nilai pada skala ukuran.
Penghasilan dapat diukur dalam rupiah, dolar, atau sen
SUDUT PANDANG UNIT
3. Variabel kualitatif
mengunakan ukuran skala urutan untuk mengembangkan kategori berdasar
ukuran yang dibuat pada skala kontinu, seperti pengukuran penghasilan
dalam rupiah, dolar, atau sen lalu dikembangkan suatu kaegori seperti
penghasilan rendah, sedang, dan tinggi.
4. Variabel kuantitatif
Ukuran angka yang terdapat satuan pasti, seperti dolar per tahun, derajat
Celcius, dsb
DAFTAR PUSTAKA