NIM : 20726251030
Kelas : Magister Pendidikan Fisika B 2020
Wireless charger merupakan dua buah kumparan induksi yang mana kumparan
induksi pertama untuk menciptakan medan elektromagnetik di dalam base stasiun
pengisian dan kumparan induksi kedua dalam perangkat portable yang berfungsi
menerima daya dari medan elektromagnetik serta mengubahnya kembali menjadi arus
listrik untuk mengisi baterai. Kedua kumparan induksi dalam jarak tertentu bergabung
membentuk sebuah transformator listrik yang nantinya akan menghasilkan medan
magnet. Induksi elektromagnetik adalah fenomena timbulnya arus listrik karena adanya
perubahan fluks magnetik. Fluks magnetik merupakan banyaknya garis gaya magnet
yang menembus suatu bidang. Ditahun 1821, Michael Faraday menemukan bahwa
perubahan medan magnet rupanya mampu menimbulkan arus listrik. Gaya gerak listrik
yang muncul akibat perubahan jumlah garis gaya magnet tersebut disebut dengan istilah
GGL Induksi. Sementara itu arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan
peristiwanya disebut dengan induksi elektromagnetik. Terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi besarnya GGL induksi: 1) kecepatan perubahan medan magnet; 2)
banyaknya perubahan medan magnet; dan 3) kekuatan medan magnet.
6) Perangkat lebih awet karena tidak perlu mencolok dan mencabut kabel.
3. Apa pendapat Anda untuk mengatasi kelemahan wireless charger yang saat ini masih
muncul?
Agar pengisian daya nirkabel lebih efektif, kita perlu mengatasi kekurangan pengisian
daya nirkabel. Untuk mengatasi jarak antara pengisi daya dan perangkat, tersedia desain
pengisian nirkabel menggunakan sistem empat kumparan yang terdiri dari loop
berpasangan dan dua kumparan resonansi. Dengan memaksimalkan jarak transmisi
antara dua resonator, jarak antara pengisi daya dan perangkat dapat ditingkatkan. Untuk
mengatasi panas berlebih pada perangkat yang sedang diisi, harus dilengkapi dengan
perangkat pengisian nirkabel dan sensor suhu. Saat perangkat terlalu panas, sensor
mengirimkan sinyal ke perangkat pengisian daya nirkabel, menghentikan pengisian
daya perangkat pengisian daya nirkabel, dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada
perangkat. Melakukan penelitian lebih lanjut untuk pemilihan bahan kumparan, bentuk
kumparan, rasio diameter kumparan untuk mengatasi ukuran pemancar yang besar,
efeknya jika hanya diperlukan pemancar yang relatif kecil dengan jarak yang lebih luas
Hasil dapat diperoleh. Teknologi resonansi magnetik berpasangan dapat mengisi daya
banyak perangkat, sehingga sering terjadi interferensi radio yang tidak memerlukan
daya untuk memasuki perangkat. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang
memungkinkan pemancar untuk mengenali objek yang dialiri daya sehingga daya yang
diisikan dari perangkat yang diisi dapat memperoleh daya yang dibutuhkan.
Daftar pustaka
https://teknikelektronika.com/cara-kerja-wireless-charger-pengisi-nirkabel/
Hodson, H. (2014). Wireless charge from afar. New Scientist, 223(2988),
20. doi:10.1016/s0262-4079(14)61852-2