Anda di halaman 1dari 18

Variabel dan Definisi

Operasional
MENGIDENTIFIKASI DAN
MENAMAI VARIABEL
Variable “ is simply symbol or a concept that
can assume any one of a set of values”
(Davis, 1998:23).

Symbol atau konsep yang diasumsikan


sebagai seperangkat nilai-nilai.

Contoh-contoh variable ialah: inteljen,


prestasi belajar, warna, minat beli, promosi
dan volume penjualan
Tipe-Tipe Variabel
Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variable stimulus atau
variable yang mempengaruhi variable lain.
Variable bebas merupakan variable yang
faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh
peneliti untuk menentukan hubungannya dengan
suatu gejala yang diobservasi.

Pada contoh di atas, “warna” adalah variable bebas


yang dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya
terhadap “minat beli”, misalnya apakah warna
merah sepeda motor dapat menimbulkan minat
beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut.
Tipe-Tipe Variabel
Variabel Tergantung (dependent variable)
Variabel tergantung adalah variable yang memberikan reaksi/respon
jika dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel tergantung
adalah adalah variable yang faktornya diamati dan diukur untuk
menentukan pengaruh yang disebabkan oleh varaibel bebas.

Pada contoh pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motor,


maka variable tergantungnya ialah “minat beli”. Seberapa besar
pengaruh warna merah terhadap minat beli konsumen terhadap
sepeda motor tersebut.

Untuk meyakinkan pengaruh variable bebas warna merah terhadap


minat beli maka warna merah dapat diganti dengan warna biru.
Jika besaran pengaruhnya berbeda maka manipulasi terhadap
varibel bebas membuktikan adanya hubungan antara varaibel
bebas warna dan minat beli konsumen.
Hubungan Antara Variabel Bebas dan
Variabel Tergantung
Pada umumnya orang melakukan penelitian
dengan menggunakan lebih dari satu varibel,
yaitu variable bebas dan variable tergantung.
Kedua varibel tersebut kemudian dicari
hubungannya.

Contoh 1
Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara “gaya
kepemimpinan” dengan “kinerja” pegawai

         Variabel bebas: gaya kepemimpinan


         Variabel tergantung: minat beli
Variabel Moderat (Moderate
variable)
Variabel moderat merupakan variable yang faktornya
diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk
mengetahui apakah varaibel tersebut mengubah
hubungan antara variable bebas dan variabel
tergantung.

Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi
dengan meningkatnya kesadaran merek handphone
Samsung di kalangan konsumen
         Variabel bebas: promosi
         Variabel tergantung: kesadaran merek
         Variable moderat: media promosi
Variabel Kontrol (Control variable)

Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel


yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk
menetralisasi pengaruhnya.

Contoh:

Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju


terhadap keputusan membeli di kalangan wanita
         Variabel bebas: kontras warna
         Variabel tergantung: keputusan membeli
         Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Variable pengganggu (intervening
variable)
Variabel bebas, tergantung, kontrol dan
moderat merupakan variable-variabel kongkrit.
Ketiga variable, yaitu variable bebas, kontrol
dan moderat tersebut dapat dimanipulasi oleh
peneliti dan pengaruh ketiga varaibel tersebut
dapat dilihat atau diobservasi.
variable pengganggu bersifat hipotetikal
artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak
kelihatan, tetapi secara teoritis dapat
mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Contoh Variabel Pengganggu

Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka


kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin
meningkat
         Variabel bebas: minat terhadap tugas
         Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
         Variabel penganggu: proses belajar

Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan


pelanggan
         Variabel bebas: layanan yang baik
         Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
         Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL
VARIABEL
Variabel harus didefinisikan secara
operasional agar lebih mudah dicari
hubungannya antara satu variable dengan
lainnya dan pengukurannya.

Tanpa operasionalisasi variable, peneliti


akan mengalami kesulitan dalam
menentukan pengukuran hubungan antar
variable yang masih bersifat konseptual.
Operasionalisasi variable
bermanfaat untuk:
1) mengidentifikasi criteria yang dapat
diobservasi yang sedang didefinisikan;

2) menunjukkan bahwa suatu konsep


atau objek mungkin mempunyai lebih
dari satu definisi operasional;

3) mengetahui bahwa definisi


operasional bersifat unik dalam situasi
dimana definisi tersebut harus
digunakan.
Definisi Operasional

definisi operasional ialah suatu definisi


yang didasarkan pada karakteristik yang
dapat diobservasi dari apa yang sedang
didefinisikan atau “mengubah konsep-
konsep yang berupa konstruk dengan
kata-kata yang menggambarkan
perilaku atau gejala yang dapat diamati
dan yang dapat diuji dan ditentukan
kebenarannya oleh orang lain”
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe A dapat disusun
didasarkan pada operasi yang harus dilakukan,
sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang
didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi.

Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti


dapat membuat gejala menjadi nyata.

Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan


yang dihasilkan dengan menempatkan dua orang
atau lebih pada situasi dimana masing-masing
orang mempunyai tujuan yang sama, tetapi
hanya satu orang yang akan dapat mencapainya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe B dapat disusun
didasarkan pada bagaimana obyek tertentu
yang didefinisikan dapat
dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa
yang dilakukannya atau apa yang
menyusun karaktersitik-karakteristik
dinamisnya.

Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan


sebagai seorang yang mendapatkan nilai-
nilai tinggi di sekolahnya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe C dapat disusun
didasarkan pada penampakan seperti apa
obyek atau gejala yang didefinisikan
tersebut, yaitu apa saja yang menyusun
karaktersitik-karaktersitik statisnya.

Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan


sebagai orang yang mempunyai ingatan
kuat, menguasai beberapa bahasa asing,
kemampuan berpikir baik, sistematis dan
mempunyai kemampuan menghitung
secara cepat.
Definisi Operasional harus
mengandung Kriteria Keunikan
Dalam menyusun definisi operasional, definisi
tersebut sebaiknya dapat mengidentifikasi
seperangkat criteria unik yang dapat diamati.

Semakin unik suatu definisi operasional, maka


semakin bermanfaat. Karena definisi tersebut akan
banyak memberikan informasi kepada peneliti, dan
semakin menghilangkan obyek-obyek atau
pernyataan lain yang muncul dalam mendifinisikan
sesuatu hal yang tidak kita inginkan tercakup
dalam definisi tersebut secara tidak sengaja dan
dapat meningkatkan adanya kemungkinan makna
variable dapat direplikasi/ganda
Contoh….

Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah


pengaruh tingkat Hunian Kamar terhadap
Pendapatan Hotel X”

Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah…….


(jelaskan apa yang anda maksud secara teory
maupun praktis dilapangan)

Variabel Pendapatan Hotel X adalah……


(jelaskan apa yang anda maksud dengan
pendapatan, pendapatan apa sajakah..? Harus
jelas dan praktis)
BAGAIMANA DENGAN
PENELITIAN ANDA…..?
Definisikan variabel yang
telah anda identifikasikan dan
tentukan untuk usulan
penelitian anda!

Anda mungkin juga menyukai