JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
2021
1
KATA PENGANTAR
Assallamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat beserta
salam kita limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang merupakan
tauladan bagi kaum muslimin dimuka bumi ini,karena atas segala limpahan
rahmat-Nya kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen tepat sesuai waktu
yang ditentukan.
Dalam menyelesaikan makalah ini tentunya penulis banyak menemui
halangan dan rintangan tetapi dengan bantuan dari teman-teman maka halangan
dan rintangan tersebut dapat dilalui oleh penulis dengan baik. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata
sempurna.Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
khususnya Mahasiswa/i Universitas Riau.
Pekanbaru, Desember 2021
Penulis
DAFTAR ISI
2
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
........................................................................................................................2
2.1 Biaya Langsung .................................................................................... 2
2.2 Biaya Tidak Langsung ......................................................................... 2
2.2.1 Perubahan Perilaku .................................................................... 2
2.2.2 Gamesmanship ............................................................................ 5
2.2.3 Penundaan Pekerjaan .................................................................. 9
2.2.4 Perilaku Negatif .......................................................................... 9
2.3 Kesimpulan .......................................................................................... 11
2.4 Contoh Kasus ....................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
......................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
4
Biaya langsung SPM mencakup seluruh biaya out-of-pocket, biaya moneter
yang dibutuhkan untuk mendesain dan mengimplementasikan SPM. Beberapa
biaya langsung, seperti biaya pembayaran bonus tunai(berasal dari kompensasi
insentif untuk pengendalian hasil) atau biaya pemeliharaan staf audit internal
(dibutuhkan untuk memastikan kesesuaian dengan keputusan pengendalian
tindakan) secara relatif, mudah diidentifikasi. Namun, biaya lain seperti yang
berkaitan dengan waktu yang digunakan karyawan dalam aktivitas perencanaan
dan penganggaran atau kajian pratindakan hanya dapat diperkirakan. Beberapa
organisasi terkadang tidak menyadarinya atau tidak bersusah payah untuk
menghitung secara akurat ukuran semua biaya tetap. Namun, seperti yang
diketahui, contohnya bahwa biaya yang sesuai dengan ketetapan dari Sarbanes-
Oxley Act di Amerika Serikat, yang meminta organisasi untuk memproses
dokumen yang memiliki pengaruh signifikan pada laporan keuangan dan untuk
menguji kunci pengendalian yang ada pada proses tersebut, berjumlah jutaan
dolar untuk beberapa perusahaan.
5
mudah dalam penjualan, yaitu bukan penjualan yang paling
menguntungkan atau penjualan dengan prioritas tertinggi.
Ketika perusahaan pialang memberikan imbalan kepada pialang
mereka dengan komisi perdagangan klien, beberapa pialang
merespon dengan memutar rekening, melakukan lebih banyak
transaksi daripada bunga konsumen, dan hal ini
akan beresiko pada ketidakpuasan dan perginya klien.
Ketika perusahaan memberikan imbalan kepada pemrogram
komputer mereka atas output yang diukur dalam kode tiap hari,
pemrogram cenderung menghasilkan program dengan kode yang
panjang bahkan ketika masalah perusahaan dapat diatasi hanya
dengan program yang lebih sederhana atau melalui aplikasi yang
telah tersedia.
Ketika penguji perangkat lunak dievaluasi dengan ukuran jumlah
bug yang mereka temukan, jumlah bug akan meningkat, tetapi
temuan bug akan menjadi sedikit. Jumlah bug juga menyebabkan
adanya insentif untuk pengujian superfisal, memberikan pinalti
pada penguji untuk meluangkan waktu mencari bug yang sulit
ditemukan tetapi lebih penting untuk mendokumentasikan
temuan mereka sepenuhnya. Jumlah bug juga memberikan
pinalti pada penguji yang memberikan alat uji pada penguji
lainnya melalui pembinaan, bantuan, dan auditing.
Ketika perusahaan memberikan imbalan pada ilmuan penelitian
untuk sejumlah hak cipta yang diajukan, mereka mungkin
melihat kenaikan jumlah hak cipta yang diajukan. Namun,
insentif hanya akan menyebabkan proliferasi hak cipta. Hal ini
tidak memperbesar perhatian peneliti terhadap keberhasilan
komersial temuannya.
6
permasalahan perubahan yang disebabkan oleh pengendalian hasil
adalah mencari atau mengembangkan indikator area hasil yang
mungkin hilang yang terkadang pengukurannya bersifat bersifat
nonfinansial. Namun, banyak situasi yang terjadi ketika pengukuran
yang terkuantifikasi tidak dapat digunakan. Pernah juga ada
kecenderungan bahwa pengukuran yang terkuantifikasi akan
menjadi berlebihan. Ketika pengukuran menyebabkan distorsi jenis
perubahan perilaku, terkadang satu-satunya cara atau cara mengatasi
yang terbaik adalah tidak terlalu bergantung pada pengendalian hasil.
7
perusahaan menganggap bahwa ilmuan penelitian sangan profesional
dan akan lebih mengendalikan diri daripada yang dapat dilakukan
perusahaan dengan mengimplementasikan pengendalian formal.
Meskipun dalam beberapa hal anggapan ini mungkin benar, banyak
ilmuwan yang termotivasi untuk mengadakan penelitian untuk
kepentingan reputasi individu bahkan ketika penelitian tersebut
mungkin kurang atau tidak dapat diimplementasikan untuk perusahaan
mereka.
Ketika pengendalian personel/kultural diimplementasikan dengan
cara yang salah, mereka akan dinilai tidak efektif dan mendorong
perilaku yang tidak diinginkan.
2.2.2 Gamesmanship
Istilah gamesmanship digunakan untuk menunjukan tindakan yang
dilakukan oleh karyawan untuk meningkatkan indicator kinerja tanpa
menghasilkan pengaruh ekonomis yang positif terhdap perusahaan.
Gamesmanship merupakan efek samping merugikan yang terjadi dalam
situasi yang menggunakan bentuk-bentuk akuntabilitas pengendalian,
baik akuntabilitas hasil maupun tindakan. Dua bentuk utama
gamersmansip, yaitu penciptaan slack dan manipulasi data.
1) Menciptakan sumber daya slack
Slack mencakup konsumsi sumber daya perusahaan oleh
pekerja yang melebihi apa yang dibutuhkan, yaitu konsumsi
sumber daya oleh karyawan yang tidak dapat dibenarkan begitu
saja dalam hal kontribusinya terhadap tujuan perusahaan.
Kecenderungan untuk menciptakan slack terkadang terjadi
ketika pengendalian hasil yang ketat sedang digunakan, ketika
karyawan yang sebagian besar pada bagian manajemen
dievaluasi apakah mereka mencapai target anggaran atau tidak.
Manajer yang kehilangan target mereka mengalami
kemungkinan adanya intervensi dalam pekerjaan mereka,
kehilangan sumber daya perusahaan , kehilangan bonus tahunan
dan kenaikan gaji, dan bahkan terkadang kehilangan pekerjaan
mereka. Pada kondisi seperti ini, manajer mungkin mencari cara
untuk melindungi mereka dari risiko hilangnya target anggaran
dan stigma yang melekat sebagai orang yang tidak mampu
8
mencapai tujuan. Satu cara manajer untuk mempertahankan
pengendalian hasil agar tidak merugikan mereka adalah dengan
menyepakati target yang dapat dicapai, yaitu target yang sengaja
direndahkan dibandingkan dengan perkiraan terbaik mereka
untuk masa yang akan datang. Hal ini disebut dengan budget
slack; slack yang melindungi manajer dari kemungkinan yang
tidak terduga dan meningkatkan kemungkinan terpenuhnya
target anggaran, sehingga meningkatkan kemungkinan akan
menerima evaluasi yang baik dan imbalan yang berhubungan
dengan kinerja (pembayaran intensif).
Ada sedikit keraguan bahwa penciptaan slack merupakan
kebiasaan umum pada banyak perusahaan. Itu berarti bahwa
slack seharusnya tidak hanya dilihat dapat menimbulkan
pengaruh negative. Sisi positifnya, slack dapat mengurangi
tegang dan tertekannya manajer. Menaikkan semangat
perusahaan untuk berubah, dan menyediakan sumber daya yang
dapat digunakan untuk inovasi. Sisi negatifnya, slack
mengaburkan kinerja pokok yang benar, sehingga mengubah
keputusan berdasarkan informasi yang tidak jelas, seperti
evaluasi kinerja dan keputusan alokasi sumber daya.
Dalam banyak hal slack sulit dicegah. Secara teori, slack
terjadi ketika ada informasi yang tidak simetris, ketika atasan
memiliki pengetahuan yang kurang lengkap mengenai apa yang
dapat dicapai pada area tertentu, dan ketika bawahan ikut
berpatisipasi dalam menentukan target kinerja untuk area
tersebut. Oleh karena itu ketika kinerja dapat diperkirakan secara
akurat, atau ditetapkan dalam tingkat tertinggi, mungkin
mencegah, atau setidaknya mengurangi slack.Namun, kondisi ini
hanya ada dalam situasi yang jarang terjadi, yaitu lingkungan
yang sangat stabil. Jika pengendalian akuntabilitas digunakan
dalam situasi yang lain, slack pasti hampir tidak bisa dihindari.
9
2) Manipulasi Data
Manipulasi data melibatkan pemalsuan indikator
pengendalian. Manipulasi data terdiri atas dua bentuk dasar
yaitu, pemalsuan dan manajemen data.
Pemalsuan melibatkan pelaporan data yang salah, dalam artian
bahwa data diubah. Manajemen data melibatkan beberapa
tindakan yang diambil untuk mengubah hasil laporan, seperti
jumlah penjualan, laporan pendapatan, atau rasio utang/saham,
serta memberikan keuntungan ekonomis yang tidak nyata pada
perusahaan, dan bahkan terkadang menyebabkan kerugian.
Tindakan manajemen data biasanya dilakukan untuk membuat
kinerja tampak lebih baik, seperti untuk mencapai target
anggaran atau untuk menaikkan harga saham. Namun tindakan
manajer data juga dapat dilakukan untuk membuat kinerja
menjadi tampak lebih buruk.
10
Manipulasi adalah masalah serius karena dapat membuat
seluruh sistem pengendalian menjadi tidak efektif. Jika data
dimanipulasi, tidak memungkinkan untuk menentukan apakah
perusahaan, entitas, atau karyawan telah bekerja dengan baik.
Pengaruh manipulasi juga dapat melebihi SPM karena
manipulasi memengaruhi ketepatan sistem informasi perusahaan.
Dalam hal ini, kemampuan manajemen untuk membuat
keputusan yang tepat dan berdasarkan fakta akan terancam. Oleh
karena itu, walaupun berbagai macam metode manipulasi data
itu legal, harganya bisa mahal, karena dalam jangka panjang
merugikan perusahaan.
Namun, beberapa skema manipulasi data melibatkan
penipuan. Krisis keuangan sekarang telah mendorong para
pengawas lebih jauh ke arah meningkatkan penyelidikan
terhadap dugaan penyimpangan. Sebagian besar reformasi
peraturan dan legislatif difokuskan pada peran dan
tanggung jawab manajemen dan dewan direksi dalam pelaporan
keuangan, serta peran dan tanggungjawab dari auditor
independen dalam melakukan audit laporan keuangan mereka.
11
merugikan, seperti gameplaying, atau reaksi yang merusak perilaku
yang harus diperiksa oleh pengendalian.
12
Perilaku Negatif yang ditimbulkan dari Pengendalian
Tindakan
Sebagian besar orang, khususnya para tenaga professional,
bereaksi negative terhadap penggunaan pengendalian tindakan. Kajian
pratindakan dapat membuat frustasi jika karyawan yang ditinjau tidak
menganggap tinjauan tersebut memiliki tujuan yang bermanfaat.
Pengendalian tindakan juga dapat mengganggu karyawan golongan
bawah. Tidak mengherankan, hasilnya adalah tenaga kerja yang
kehilangan motivasi dan marah,serta tingginya tingkat penghianatan.
2.3 Kesimpulan
13
Kita dapat membuat empat pengamatan umum mengenai adanya efek samping
seperti yang terangkum dalam tabel diatas :
14
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
15
Daftar Pustaka
Merchant, Kenneth A., dan Wim A. Van Der Stade. 2018. Sistem Pengendalian
Manajemen Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat
https://www.scribd.com/doc/288837413/biaya-sistem-pengendalian-manajemen
16