Anda di halaman 1dari 2

Materi Pembelajaran

1. Penjualan Kredit
Pengertian penjualan kredit adalah penjualan yang mempunyai kesejangangan waktu antara penyerahan barang atau jasa dengan
penerimaan, dimana penyerahan barang tersebut mendahului penerimaan kas.
Terdapat prosedur yang ada dan membentuk sistem akuntansi atau sistem perhitungan dari penjualan kredit. Sistem prosedur tersebut
yaitu:
 Prosedur order penjualan dimana penjual akan menerima order atau permintaan dari pembeli dan menambahkan surat penting pada
surat order atau permintaan.
 Prosedur persetujuan kredit yang meminta persetujuan akan penjualan kredit kepada pembeli.
 Prosedur pengiriman yang meliputi pengiriman barang.
 Pencatatan piutang dengan memasukkan tembusan faktur penjualan ke kartu piutang.
 Prosedur distribusi penjualan.
 Pencatatan harga pokok penjualan dalam periode tertentu.
Dalam penjualan kredit terdapat beberapa dokumen yang harus dipergunakan untuk sistem akuntansi. Dokumen tersebut meliputi surat
order pengiriman bersama dengan tembusannya, fracture dan tembusannya, rekapitulasi harga pokok penjualan dan bukti memorial.
Rekapitulasi harga pokok penjualan adalah dokumen tambahan yang dipergunakan untuk menghitung jumlah atau total dari harga pokok
produk yang dijual dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan bukti memorial adalah dokumen utama sebagai dasar pencatatan ke jurnal
umum serta pengertian penjualan kredit.
Penjualan kredit juga memiliki 5 catatan akuntansi menurut Mulyadi (2008: 218). Catatan akuntansi tersebut yaitu:
 Jurnal penjualan: mencatat transaksi penjualan baik kredit ataupun tunai.
 Kartu piutang: buku pembantu yang berisi mengenai mutasi piutang dari perusahaan ke setiap debitornya.
 Kartu persediaan: buku pembantu mengenai rincian mutasi setiap jenis persediaan.
 Kartu gudang: dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab dengan gudang untuk mencatat setiap perpindahan atau mutasi dan
persediaan dari barang yang ada di gudang.
 Jurnal umum: mencatat setiap harga pokok dari produk yang dijual dalam jangka waktu periode tertentu.
Menurut pengertian penjualan kredit, terdapat berbagai macam fungsi yang berkaitan dengan sistem akuntansi penjualan kredit. Fungsi
tersebut yaitu:
 Fungsi penjualan: menerima pesanan dari pelanggan, mengedit, meminta otorisasi kredit, penentuan tanggal pengiriman barang dan
membuat back order jika barang tidak memenuhi permintaan pelanggan.
 Fungsi kredit: meneliti status dari kredit pelanggan dan memberikan otorisasi mengenai pemberian kredit ke pelanggan.
 Fungsi gudang: menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan dan menyerahkan ke bagian pengiriman.
 Fungsi pengiriman: menyerahkan barang berdasarkan pada surat order pelanggan.
 Fungsi penagihan: membuat dan mengirimkan factur penjualan atau tagihan ke pelanggan.
 Fungsi akuntansi: mencatat piutang dari penjualan kredit yang dilakukan, membuat dan mengirim pernyataan piutang ke debitur,
membuat laporan dan mencatat harga pokok persediaan

2. Wesel
a. Pengertian Wesel
adalah sebuah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lainnya untuk membayarkan sejumlah uang tertentu
pada tanggal yang telah ditetapkan di masa yang akan datang.
Wesel yang dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar kepada orang atau badan yang memegang wesel
tersebut pada saat jatuh tempo.
Wesel yang dapat dipindahtangankan dapat didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.
“Diskonto wesel adalah kegiatan meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminannya “
Setiap wesel yang di diskonto-kan oleh Bank akan memberikan pinjaman namun akan dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan
selama jangka waktu diskonto.
Bunga yang diperhitungkan ini disebut juga diskonto.
b. Jenis-Jenis Piutang Wesel
1) Wesel tidak berbunga, adalah wesel yang pada saat jatuh tempo dibayar sebesar atau sesuai dengan nilai nominalnya.
2) Wesel berbunga, adalah wesel yang pada saat jatuh tempo dibayarkan sebesar nilai nominalnya dan ditambah dengan bunga
terhitung.

c. Masalah Pendiskontoan Wesel


Berikut ini adalah beberapa masalah yang sering terjadi pada saat pendiskontoan wesel diantaranya:
1) Menentukan nilai jatuh tempo wesel = nilai nominal + bunga
2) Bunga wesel = Nilai nominal x Tarif bunga x Jangka waktu wesel
3) Jangka waktu wesel = dihitung dari tanggal wesel ke tanggal jatuh tempo
4) Jumlah diskon = Nilai jatuh tempo x tariff dskon x jangka waktu diskon
5) Jangka waktu diskon = dari tanggal penjualan ke tanggal jatuh tempo.
6) Hasil penjualan/pendiskontoan = Nilai jatuh dikurangi diskon
Saat Jatuh Tempo Wesel

Apabila wesel sudah jatuh tempo dapat terjadi hal-hal berikut yaitu :
1. Dilunasi
2. Tidak dilunasi
3. Diperpanjang
Bunga diskonto wesel dihitung dengan cara sebagai berikut:
“Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto”
d. Sebab-Sebab Terjadinya Wesel
Terjadinya wesel biasanya disebabkan oleh hal berikut:
1) Mengganti piutang yang sudah jatuh tempo tapi belum dibayar.
2) Ditetapkan dalam syarat jual beli.
3) Pinjaman dalam bentuk uang tunai

3. Penjualan Angsuran
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilaksanakan dengan perjanjian dimana pembayarannya dilakukan secara bertahap.Profit
adalah salah satu tujuan umum setiap perusahaan dan salah satu langkah untuk mewujudkannya adalah dengan meningkatkan volume
penjualan dengan penjualan yang pembayarannya secara bertahap. Hal ini akan menarik bagi para konsumen karena akan
mendapatkan keringanan dalam pembayarannya. Namun penjualan dengan metode ini akan didampingi oleh resiko yang besar karena
pembayarannya dilakukan beberapa periode di masa yang akandatang sehingga menimbulkan ketidak pastian.
Secara garis besar masalah yang timbul dalam hal ini dapat dibagi 2, yaitu :
1.  Masalah Non-akuntansi
2.  Masalah Akuntansi
1. Masalah Non-akuntansi
Masalah utamanya adalah bagaimana cara untuk menekan resiko terjadinya kerugian karena adanya pembeli yang tidak memenuhi
kewajibannya dapat menjadi seminimal mungkin. usaha untuk meminimalkan resiko ini digolongkan dalam 3 kelompok
a. Mengurangi kemungkinan terjadinya pembatalan penjualan angsuran
b. Menyediakan perlindungan hukum kepada penjual
c. Menyediakan Perlindungan Ekonomi kepada Penjual
2. Masalah Akuntansi
Masalah akuntansi yang dihadapi dalam penjualan angsuran dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
a. Masalah yang berhubungan dengan pengakuan laba kotor.
b. Masalah yang berhubungan dengan cara perhitungan bunga dan angsuran.
c. Masalah yang berhubungan dengan tukar-tambah.
d. Masalah yang berhubungan dengan pembatalan penjualan angsuran.

4. Penjualan dengan kartu kredit


Pada perkembangan zaman dan era pasar terbuka jual beli barang semakin dimudahkan. Tidak hanya jual beli secara
tunai dan kredit tetapi dengan menggunakan kartu kredit. Sekarang semakin banyak orang memenuhi kebutuhannya menggunakan
kartu kredit. Semakin meningkatnya teknologi di lembaga perbankan dewasa ini, konsumen semakin dipermudah oleh pihak perbankan
dalam hal pelayanan jasa. Salah satu produk jasa yang diberikan adalah kartu kredit. Dalam transaksi bisnis yang mengguanakan
kartu kredit ada tiga pihak yang terlibat antara lain: Pihak pembeli, pihak penjual dan pihak penerbit kartu kredit.
Bagi pihak pembeli, kartu kredit memberikan kemudahan-kemudahan dalam transaksi, tanpa harus membayar langsung
secara tunai dan secara periodik (awal bulan berikutnya) pembeli akan mendapat tagihan dari pihak penerbit kartu kredit. Bagi pihak
penjual, kartu kredit memberikan keuntungan-keuntungan antara lain;
1. Tidak perlu melakukan penyelidikan terhadap kredibilitas pembeli, karena telah dilakukan oleh penerbit kartu kredit
2. Tidak perlu menyelenggarakan buku besar pembantu piutang/kartu piutang untuk tiap-tiap debitur
3. Tidak perlu menagih langsung kepada pembeli, karena telah dilakukan oleh pihak penerbit kartu kredit
4. Menerima kas lebih cepat dari penerbit kartu kredit bila dibandingkan dengan menagih dari pembeli itu sendiri.
Penjualan dengan menggunakan kartu kredit pada dasarnya adalah penjualan kredit, dimana timbulnya piutang dari penjualan kredit
bukan kepada pihak pembeli, melainkan kepada pihak penerbit kartu kredit. Pihak penjual akan menerima kas kurang dari yang
tercantum dalam bukti penjualan, selisih tersebut merupakan beban jasa kartu kredit (Fee).

5. Prosedur pencatatan piutang dagang


Piutang dagang timbul akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang dagang biasanya disertai dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan oleh perusahaan seperti: 2/10, n/30 yang artinya akan mendapat potongan sebesar 2% apabila
pelanggan membayar piutang nya dalam jangka waktu maksimal 10 hari dari tanggal transaksi dan jangka waktu batas pembayaran
dari pelanggan 30 hari.
Buku jurnal yang diperlukan untuk mencatat piutang :
a. Jurnal penjualan
b. Jurnal umum
c. Jurnal penerimaan kas

Prosedur pencatatan piutang dilakukan dengan cara memposting ke dalam kartu piutang berdasarkan masing-masing jurnal, dengan
ketentuan berikut:
1. Penjualan kredit dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan disertai dengan order pengiriman barang
2. Retur penjualan dicatat dalam jurnal retur penjualan berdasarkan copy nota kredit atau nota debet yang diterima dari pembeli yang
disertai dengan laporan penerimaan barang
3. Penghapusan piutang dicatat dalam jurnal umum dengan bukti memorial yang dibuat oleh bagian kredit
4. Penerimaan kas sebagai pelunasan piutang dicatat dalam jurnal penerimaan kas disertai dengan bukti kas masuk.

Anda mungkin juga menyukai